Bab lima Bocah malang

Seperti biasanya, Elang dan Sisi janjian untuk mengamen bersama.

Mereka berkeliling sana-sini tanpa kenal lelah. Sayangnya fisik Elang enggan diajak kompromi, Karena tidak makan sejak malam serta tak sarapan pagi membuat dia cepat kelelahan. Saat matahari makin meninggi, Suhu panas mmebuat Elang lelah dan lemas, Tubuh gemetar, Kakinya tak lagi mampu berkompromi untuk menopang tubuh.

Elang merasa pusing dan matanya berkunang-kunang.

" El, kamu kelihatan pucat dan lemas. Kamu sakit!??" Cemas Sisi, ketika sadar Kondisi Elang yang tidak normal.

Sisi menuntun Elang duduk di trotoar.

Debu dan asap menambah rasa tidak nyaman bagi Elang.

Sisi mengamati Wajah Elang dari dekat.

Gadis itu tiga tahun lebih tua dari Elang. Wajar jika Lebih peka dan dewasa dalam bersikap.

"Lebih baik kamu pulang, tidak usah kerja dulu. Kamu pucat sekali."

"Aku baik-baik saja, kak. Aku lemas karena pagi tadi nggak sempat sarapan. Setelah rehat, Bentar lagi juga pulih

Sisi tak memaksa. Dia tahu Anton akan menghukum Elang jika pulang sebelum waktunya.

Akhirnya sisi mengajak Elang istirahat di taman kota yang lokasinya tak jauh dari tempat mereka mengamen.

" Kakak belikan kamu, nasi bungkus ya?" Seraya pergi.

Tapi Elang memanggilnya cepat

" kak, tunggu!!"

sisi menghentikan langkah, "Ada apa??"

"Ini..."

Elang menyerahkan sepuluh lembar uang seribu hasil ia mengamen hari ini.

"Pakai uang kak sisi saja.." tawar Sisi

"Jangan, kak!" Elang memaksa sisi menerima uang nya, Hidup Sisi juga sulit, Elang tak ingin menambah bebannya.

" Ya sudah! kakak pergi dulu ya.."

Setelah pergi selama lima belas menit, Sisi kembali.

" Ni! Nasi bungkusnya, gimana mau kerja? lemas begitu.." Gurau Sisi.

Elang tak sabar membuka bungkusan nasi.

"Ayo, kak. Makan sama-sama..." tawar Elang meletakan bungkusan nya di tengah- tengah.

"Tidak!, aku bawa bekal kok.."

Elang tersenyum, lalu mulai menikmati makanannya dengan penuh rasa syukur.

Disela mengunyah makanan Sisi terus memperhatikan elang yang makan dengan sangat lahap. Iba sekali melihatnya.

Elang yang malang sering kali tak mendapat jatah sarapan pagi.

SIsi mengeluarkan kotak bekal yang selalu ia bawa

Mereka makan berrsmaa dengan lahapnya.

" Akhirnya, makanannya enak dan Aku kenyang sekali, kak.

" Kita ngamen lagi,Yuk!? biasanya siang begini lalu-lintas lagi padat- padatnya.. sebab jam makan siang.

Setelah perut kenyang mereka kembali mengamen.

Tak terasa hari sudah menjelang sore.

Elang mengeluarkan semua uang yang ia dapat ingin menghitung sebelum diserahkan pada Anton.

Wajahnya menjadi ketakutan, Saat tahu hasil yang ia peroleh sangat sedikit, bahkan ia

juga memakai sedikit untuk membeli makan siang tadi.

"Gawat! Bapak pasti marah, dia pasti akan menghukum ku"

Benar saja, tiba dirumah Anton sudah menunggu dimuka pintu dengan wajah seperti singa lapar.

" Mana uang hasil kerja mu?" Tanyanya dengan suara membentak, merogoh paksa kantong celana Elang.

" Apa ini? hanya segini.."

plak!

" Bocah dungu, seharian kerja cuma dapat segini??"

Elang menunduk ketakutan sambil mengelus pipinya yang ditampar.

" Ma-ma-maaaf pak..."

" Kalau cuma segini, mana bisa gue pakai taruhan??"

Elang diam. Tentu saja dia tak berani menjawab apalagi membantah

" Kudengar kau mengamen..Apa benar!??" Bertanya penuh selidik, Bagi Elang Anton terlihat sangat menakutkan.

" E-e-Elang mengamen Pak.."

Mendengar jawaban Elang, kemarahan Anton makin menjadi.

"Bocah dungu,!, gue nyuruh loe buat ngemis,nyopet, kenapa loe ngamen???"

Dia menarik kasar telinga Elang karena geram.

" Ta-tapi.... ibu bilang, ngemis dan nyopet perbuatan yang salah, Elang nggak mau" jawab bocah itu polos.

" Ibu loe udah mati, udah dimakan cacing tanah..goblok!, Emangnya siapa yang ngasih loe makan? siapa!??" hardik Anton. sambil menonyor kepala Elang.

"Elang janji, besok bakal kerja lebih giat lagi.."

Anton tertawa tiada henti, seolalmendengar sebuah lelucon yang sangat konyol

Elang bergidik.

"Masih nekat mau ngamen besok. mau ngamen lagi besok?!?, gue bilang loe harus ngemis, nyopet..bukan ngamen,.loe ngerti kagak!?? kuping loe budeg amat!?"

" Tapi...."

plak!

Tangan kekar Anton kembali mendarat di pipi.

Tubuh Elang terhuyung tersungkur ketanah.

"Ampun pak...Elang janji nggak ngamen lagi. Ampuuuun...."

Disela pukulan dan tendangan kaki Anton yang mendarat bertubi-tubi ditubuh kecil Elang.

Hampir saja dia menginjak tubuh kurus Elang, jika salah Sri tak segera datang melarai.

Elang pasti celaka.

" Loe udah gila ya? mau bunuh darah daging sendiri!?" Dia menarik tangan Anton menjauhi Elang.

Elang berusaha bangkit.

Menepis tangan Sri Anton mendekat berjongkok mensejajarkan diri dengan elang yang duduk ditanah. Dicubitnya dagu bocah malang itu.

" Aaaa..Sa-a-kit pak.." Elang terisak menahan sakit.

" Dengarin bocah,!! kalau loe kagak patuh sama aturan gue, gue bakalan jual loe keluar negeri, paham!!!"

" I-iya...Elang patuh pak"

Dengan cepat ia menjawab karena takut dengan ancaman.

" Bagus" sahut Anton sambil tertawa puas.

" Sekarang masuk kekamar, ingat tak ada makan malam buat loe.. loe dihukum..!!"

Elang langsung masuk kamar masih dengan air mata mengalir deras dipelupuk mata.

Terpopuler

Comments

Listiyani

Listiyani

ah membayangkan nya nyesek banget

2021-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab satu Cinta itu buta
2 Bab Dua Ibu meninggal
3 Bab tiga Elang yang patah sayap
4 Bab Empat bocah malang
5 Bab lima Bocah malang
6 Bab 6 kepergok
7 Bab tujuh Ditolong
8 Bab Delapan dalam pelarian
9 Bab Sembilan. Pulau baru, harapan baru
10 Bab Sepuluh Bertahan
11 Bab Sebelas Pinjam uang
12 Bab dua belas Menyesal
13 Bab tiga belas dijebak Marco
14 Bab Empat belas Anton terjebak
15 Bab Lima belas pulau diserang.
16 Bab Enam belas berpisah selamanya
17 Bab tujuh belas mencari teman lama
18 Bab delapan belas Anara ditegur
19 Bab sembilan belas Pria di bawah hujan.
20 Bab 20 Menginap di restoran
21 Bab 21 Dia...
22 Bab 22 Berdua dengannya
23 Bab 23 dipecat
24 Bab 24 Dia yang kucinta
25 Bab 25 Dia yang ku cinta part2
26 Bab 26 Ditabrak.
27 Bab 27 permintaan Ayah
28 Bab 28 membuat perjanjian.
29 Bab30 pengenalan tokoh
30 Bab 31 Keluarga Marco
31 Bab 32 Elang tak.bisa dibantah
32 Bab 33 Penagih hutang
33 Bab34 Kenzo membebaskan Anara
34 Bab 35 kissmark membawa petaka
35 Bab 36, Aku punya hak melakukannya
36 Bab 37 dijemput Elang
37 Bab 38 Nasi goreng buatan Anara
38 Bab 39. Gelisah dan sepi
39 Bab 40 mendatangi markas Marco
40 Bab 41 Serangan dadakan dipagi hari
41 Bab 42 kuharap kau tidak keberatan..
42 Bab 43 Serangan kedua dirumah Elang
43 Bab 44 Dendam Marco
44 Bab 45 Pesona Elang
45 Bab 46 Elang terluka
46 Bab 47 kontak fisik yang intim
47 Bab 48 Nara bekerja
48 Bab 49 Kenzo kecewa
49 Bab 50 perjalanan ke lapangan tembak
50 Bab51 pertarungan dihutan
51 Bab 52 Berdua dipondok
52 Bab 53 Malam yang mengejutkan part satu.
53 Bab 54 Malam mengejutkan part dua.
54 Bab 55 Salah sebut nama.
55 Bab 56. Yang terluka
56 57 Kabur dari neraka
57 Bab 58 Menyamar untuk kabur
58 Part 59 Anton Bebas
59 60. Hati yang terluka
60 61Elang mengajaknya bertemu Asyila
61 62 Makan malam yang menyebalkan.
62 62 Dia menunggu
63 Enam puluh empat, Permintaan Aneh Elang
64 Dua puluh Lima. Menemani Elang.
65 Bab enam- enam resepsi mewah Elang.
66 Bab enam puluh tujuh bekerja di bengkel.
67 Bab enam delapan saksi kunci yang membuat resah
68 Bab enam puluh sembilan kembali dari bulan madu
69 Bab tujuh puluh. menghampiri Anara
70 Bab tujuh puluh satu. Kenzo datang ke bengkel
71 Bab tujuh dua Bertemu Di Restoran.
72 Part tujuh puluh tiga. Elang tertekan.
73 Bab Tujuh empat. Elang masuk rumah sakit.
74 Bab tujuh lima, menemani Elang di rumah sakit
75 Bab Tujuh puluh enam Asyila kembali
76 Part Tujuh puluh tujuh Rahasia Asyila
77 part tujuh puluh delapan. Curiga
78 part 79 Laporan Yoga
79 Part 80 Ranjang dingin
80 Part 81 Kemarahan Elang.
81 Part 82 Numpang menginap part satu
82 Part 83 pengakuan Anara.
83 Bab delapan empat Bertemu Pria masa lalu
84 Part Delapan lima kebahagiaan yang di Renggut paksa.
85 part 86 mencari bukti 1
86 part 87 Mancari bukti dua
87 part 88 mencari bukti 3
88 Part 88 Mendapatkan bukti akurat.
89 Part 89 menculik Anara.
90 Part 90 pergi bersama Anara
91 Bab 91 lebih baik menjauh.
92 Bab 92 Aku sudah membebaskannu.
93 Bab 93 Pertemuan yang mengharukan.
94 Bab 94 Menguak masa lalu
95 Bab 95 Mancari cinta sejati.
96 Bab 96 pengakuan kenzo
97 Bab 97 Galau
98 Bab 98 keputusan Anara
99 Bab 99 Keputusan Anara part 2
100 Part 100 Jawaban yang di tunggu
101 Bab 101 Sosok orang tua Kenzo yang mengejutkan.
102 Bab 102 menerima lamaran
103 Bab 103 mendatangi Elang
104 Bab 104 Kau yang tidak peka
105 Bab 105 mendatangi klub malam.
106 Bab 106 Menjemput Elang
107 Bab 107 siasat.
108 Bab 108 ketegasan Elang
109 Bab109 Menyusup ke markas musuh
110 Bab 110. Cinta dan dusta
111 Bab 111 Anara dalam bahaya
112 Bab112 mencari Anara
113 Bab 113 Dia ada di dalam kontainer di dermaga.
114 Bab 114 pergulatan hati Kenzo.
115 Bab 115 Menyelamatkan Anton.
116 Bab 116
117 117 Kelicikan Marco
118 Bab118 menguak rahasia Marco
119 Bab 119 Mencari Rahasia Marco
120 Bab 120. Rahasia di dalam basemen
121 Bab 121i Kepergok
122 Bab 122 Penantian
123 Bab 123 Elang meninggal?
124 Bab 124 Ancaman Marco
125 Bab 125 pernikahan pakasa yang gagal.
126 Bab 126 kejutan manis
127 Bab 127 Malam syahdu.
128 Bab 128 kembali ke kota.
129 Bab 129
130 Bab130
131 Bab 131
132 Babb132 masa lalu yang terkuak
133 Babb132 masa lalu yang terkuak
134 Bab 133 Anton Meninggal
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab satu Cinta itu buta
2
Bab Dua Ibu meninggal
3
Bab tiga Elang yang patah sayap
4
Bab Empat bocah malang
5
Bab lima Bocah malang
6
Bab 6 kepergok
7
Bab tujuh Ditolong
8
Bab Delapan dalam pelarian
9
Bab Sembilan. Pulau baru, harapan baru
10
Bab Sepuluh Bertahan
11
Bab Sebelas Pinjam uang
12
Bab dua belas Menyesal
13
Bab tiga belas dijebak Marco
14
Bab Empat belas Anton terjebak
15
Bab Lima belas pulau diserang.
16
Bab Enam belas berpisah selamanya
17
Bab tujuh belas mencari teman lama
18
Bab delapan belas Anara ditegur
19
Bab sembilan belas Pria di bawah hujan.
20
Bab 20 Menginap di restoran
21
Bab 21 Dia...
22
Bab 22 Berdua dengannya
23
Bab 23 dipecat
24
Bab 24 Dia yang kucinta
25
Bab 25 Dia yang ku cinta part2
26
Bab 26 Ditabrak.
27
Bab 27 permintaan Ayah
28
Bab 28 membuat perjanjian.
29
Bab30 pengenalan tokoh
30
Bab 31 Keluarga Marco
31
Bab 32 Elang tak.bisa dibantah
32
Bab 33 Penagih hutang
33
Bab34 Kenzo membebaskan Anara
34
Bab 35 kissmark membawa petaka
35
Bab 36, Aku punya hak melakukannya
36
Bab 37 dijemput Elang
37
Bab 38 Nasi goreng buatan Anara
38
Bab 39. Gelisah dan sepi
39
Bab 40 mendatangi markas Marco
40
Bab 41 Serangan dadakan dipagi hari
41
Bab 42 kuharap kau tidak keberatan..
42
Bab 43 Serangan kedua dirumah Elang
43
Bab 44 Dendam Marco
44
Bab 45 Pesona Elang
45
Bab 46 Elang terluka
46
Bab 47 kontak fisik yang intim
47
Bab 48 Nara bekerja
48
Bab 49 Kenzo kecewa
49
Bab 50 perjalanan ke lapangan tembak
50
Bab51 pertarungan dihutan
51
Bab 52 Berdua dipondok
52
Bab 53 Malam yang mengejutkan part satu.
53
Bab 54 Malam mengejutkan part dua.
54
Bab 55 Salah sebut nama.
55
Bab 56. Yang terluka
56
57 Kabur dari neraka
57
Bab 58 Menyamar untuk kabur
58
Part 59 Anton Bebas
59
60. Hati yang terluka
60
61Elang mengajaknya bertemu Asyila
61
62 Makan malam yang menyebalkan.
62
62 Dia menunggu
63
Enam puluh empat, Permintaan Aneh Elang
64
Dua puluh Lima. Menemani Elang.
65
Bab enam- enam resepsi mewah Elang.
66
Bab enam puluh tujuh bekerja di bengkel.
67
Bab enam delapan saksi kunci yang membuat resah
68
Bab enam puluh sembilan kembali dari bulan madu
69
Bab tujuh puluh. menghampiri Anara
70
Bab tujuh puluh satu. Kenzo datang ke bengkel
71
Bab tujuh dua Bertemu Di Restoran.
72
Part tujuh puluh tiga. Elang tertekan.
73
Bab Tujuh empat. Elang masuk rumah sakit.
74
Bab tujuh lima, menemani Elang di rumah sakit
75
Bab Tujuh puluh enam Asyila kembali
76
Part Tujuh puluh tujuh Rahasia Asyila
77
part tujuh puluh delapan. Curiga
78
part 79 Laporan Yoga
79
Part 80 Ranjang dingin
80
Part 81 Kemarahan Elang.
81
Part 82 Numpang menginap part satu
82
Part 83 pengakuan Anara.
83
Bab delapan empat Bertemu Pria masa lalu
84
Part Delapan lima kebahagiaan yang di Renggut paksa.
85
part 86 mencari bukti 1
86
part 87 Mancari bukti dua
87
part 88 mencari bukti 3
88
Part 88 Mendapatkan bukti akurat.
89
Part 89 menculik Anara.
90
Part 90 pergi bersama Anara
91
Bab 91 lebih baik menjauh.
92
Bab 92 Aku sudah membebaskannu.
93
Bab 93 Pertemuan yang mengharukan.
94
Bab 94 Menguak masa lalu
95
Bab 95 Mancari cinta sejati.
96
Bab 96 pengakuan kenzo
97
Bab 97 Galau
98
Bab 98 keputusan Anara
99
Bab 99 Keputusan Anara part 2
100
Part 100 Jawaban yang di tunggu
101
Bab 101 Sosok orang tua Kenzo yang mengejutkan.
102
Bab 102 menerima lamaran
103
Bab 103 mendatangi Elang
104
Bab 104 Kau yang tidak peka
105
Bab 105 mendatangi klub malam.
106
Bab 106 Menjemput Elang
107
Bab 107 siasat.
108
Bab 108 ketegasan Elang
109
Bab109 Menyusup ke markas musuh
110
Bab 110. Cinta dan dusta
111
Bab 111 Anara dalam bahaya
112
Bab112 mencari Anara
113
Bab 113 Dia ada di dalam kontainer di dermaga.
114
Bab 114 pergulatan hati Kenzo.
115
Bab 115 Menyelamatkan Anton.
116
Bab 116
117
117 Kelicikan Marco
118
Bab118 menguak rahasia Marco
119
Bab 119 Mencari Rahasia Marco
120
Bab 120. Rahasia di dalam basemen
121
Bab 121i Kepergok
122
Bab 122 Penantian
123
Bab 123 Elang meninggal?
124
Bab 124 Ancaman Marco
125
Bab 125 pernikahan pakasa yang gagal.
126
Bab 126 kejutan manis
127
Bab 127 Malam syahdu.
128
Bab 128 kembali ke kota.
129
Bab 129
130
Bab130
131
Bab 131
132
Babb132 masa lalu yang terkuak
133
Babb132 masa lalu yang terkuak
134
Bab 133 Anton Meninggal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!