Dua hari kemudian, Keadaan Elang menjadi jauh lebih baik. Karena Hikmal begitu telaten serta sabar merawat Elang.
" Ibu..."
Hal pertama yang di ucapkan Elang, saat membuka mata.
" Anak ganteng, sudah bangun?" Sapa Hikmal dengan mata berbinar senang.
Tertegun melihat sosok tak di kenal tersenyum ramah.
Elang duduk secara reflek penuh rasa takut.
Melihat berkelilig.Sedikit lega
Sosok yang ia takutkan tak ada di sana.
" Paman siapa? Bapakku mana?" diselingi tatapan mata curiga.
" Saya Hikmal. Bapak!? Apakah kau masih punya bapak?" Hikmal mulai tak enak hati.
Jika anak ini punya orang tua maka matilah dia karena sudah membawa pergi jauh anak orang tanpa ijin.
Elang menggeleng sedih, mata nya menerawang.
" Elang tidak punya bapak. Dia jahat. Elang benci padanya. Tolong Paman, Sembunyikan aku. Elang takut pada bapak."
Menagis tersedu.
Bayangan di pukuli dan penderitaan saat terbaring dengan rasa sakit seorang diri di atas jembatan menyisakan trauma bagi Elang. Reaksi Elang memunculkan rasa iba bagi siapa saja yang melihat kondisinya saat ini.
Apalagi Hikmal, yang permah melihat kondisi Elang sebelumnya.
Bocah itu sudah pasti sering mengalami kekerasan fisik dan verbal. Selama ini pastilah hidup dalam situasi yang sangat tertekan.
Hikmal akan mencari tahu pelan- pelan saat kondisi nya lebih baik.
"Ssssst....Tenang ya, Anak manis. Kamu aman sekarang...kita sudah berada jauh dari Bapak mu yang jahat itu." bujuk Hikmal menenangkan Elang.
"Bapak tidak ada di sini, Paman?" Tanya Elang dengan mata memancarkan luka.
Hikmal mengangguk.
"Tenang lah, kamu Aman sekarang. Mulai sekarang aku adalah Ayahmu, nanti akan ku kenalkan pada sahabatku yang bernama Nabil, kau boleh memanggilnya paman. Tak akan ada lagi yang bisa menyakitimu,karena kita berdua akan melindungi mu."
Elang tidak menjawab dia masih bingung dengan situasi yang masih baru ini.
Sudah seminggu berlalu. sejak mereka menginjakan kaki pertama kali di pulau.
Kondisi Elang berangsur pulih.
Sifatnya periang dan ceria menjadikan Elang di sukai oleh semua orang. Menjadi hiburan sendiri bagi Hikmal dan Nabil saat lelah, setelah bekerja.
Karena mendapat kasih sayang tulus dari sepasang sahabat itu, Elang hidup bahagia.
Dia berlarian dan bermain bebas layaknya anak-anak seusianya.
Hikmal dan Nabil pun ikut bahagia karenanya.
Awalnya Elang sangat takut, ketika tahu dirinya di bawa pria asing ke sebuah pulau yang tidak dikenal dan di dikelilingi lautan.
Tapi setelah tahu mereka pemuda baik- baik, Elang dengan mudah beradaptasi.
Kebaikan Hikmal dan Nabil membuat Elang nyaman hidup bersama mereka. Begitu pun penghuni lain tak kalah baik, bersikap ramah, dengan senang hati menyambut Elang.
Sejak datang ke pulau, dia mejadi pusat perhatian, pusat kasih sayang karena menjadi satu-satunya anak kecil di pulau itu. Wajahnya yang menggemaskan menjadi orang mudah Luluh. Siapa pun pasti menyukai Elang.
Elang mulai melupakan kehidupan nya yang pahit bersama Anton dan Dewi.
Meski kenangan bersama Dewi tetap tertinggal di relung hati terdalam.
Setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya Pondok untuk tempat mereka tinggal berhasil di bangun di atas lahan seluas dua hektar.
Terdapat dua kamar tidur, satu dapur, ruang toilet dan bale-bale tempat bersantai melepas lelah.
Saatnya bagi keduanya mencari peluang bersama penambang Lain.
Hikmal dan Nabil memulai pemburuan emas diperut bumi.
Mereka membuat sebuah lubang tikus yang kedalamannya puluhan Meter. Untuk menjaga tetap hidup didalam lubang yang kadang kedap udara mereka membawa masker oksigen dan sebuah lampu yang dikaitkan di dahi. Peralatan lainnya adalah linggis, cangkul,pahat dan palu. mereka akan mencari batuan yang mengandung serbuk emas, kemudian memecahkan dengan pahat pekerjaan itu memerlukan kesabaran ekstra.
Batu-batu yang sudah dikeluarkan dari lubang akan digiling menggunakan alat khusus.
setelah itu barulah tampak serbuk-serbuk halus berwarna abu-abu, bila diberi air raksa maka akan terkumpullah emas yang masih mentah.
Emas itu akan dibakar dengan suhu tertentu.
hingga muncul warna kekuningan.
Bila beruntung mereka akan memperoleh emas. kisarannya tergantung keberuntungan mereka.
Kadang hitungan gram, bisa kiloan dan bisa juga menjadi ton.
pekerjaan menambang emas sangat beresiko
tinggi, salah sedikit saja lubang kecil itu bisa longsor dan menimbun mereka HIdup-hidup nyawa menjadi taruhan.
Belum lagi bila hujan dan gempa bumi datang tiba-tiba, resikonya makin besar.
Saban hari kegiatan para penambang Emas adalah sama saja.
Bekerja siang malam tak kenal waktu.
Waktu berlalu dengan cepat.
Pagi yang cerah, setelah tinggal selama delapan bulan di pulau. Hikmal dan Nabil mendapat kejutan tak terduga. suatu hari
Mereka menemukan sebuah lubang baru yang didalam nya berisi berton-ton emas.
Perasaan keduanya tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Mereka mulai menyandang status kaya raya. keduanya langsung didaulat menjadi pemimpin di pulau.
Semua orang yang tadinya bekerja secara pribadi dan berkelompok memilih bergabung dengan pasangan sahabat itu.
Bekerja dibawahnya.
Nabil dan Hikmal tak perlu lagi bekerja keras, sekarang mereka memiliki Banyak bawahan yang membantu pekerjaan.Kini kehidupan Hikmal dan Nabil berubah total.
Tanpa di sadari penambang lain menjadikan keduanya sebagai pemimpin mereka di pulau itu.
Kini semua orang patuh dan tunduk pada aturan mereka.
Untung saja keduanya adalah pria baik-baik, hingga semua orang hidup nyaman dan aman dibawah kepemimpinan mereka.
Merasa belum cukup berinvestasi dengan emas, Keduanya mulai merambah dunia bisnis di kota. Mendirikan perusahaan, Mall, Restoran, hotel dan masuk dalam bisnis properti, membangun Apartemen, perumahan mewah, villa dan Bunggalow.
Mereka sendiri mulai kewalahan mengurusi banyaknya usaha yang sudah mereka dirikan sejauh ini.
berkat kecerdasan dan kegigihan mereka mengelola, semua usaha yang mereka dirikan mendulang sukses, menjadikan mereka termasuk orang- lorang terkaya di dunia.
Hikmal dan Nabil memutuskan untuk mengangkat orang-orang kompeten yang bisa dipercaya untuk mengelola semua perusahaan, dan mereka memantau dari jauh, sesekali datang ke kota dengan penampilan sederhana jauh dari kesan mewah.
Setiap datang ke perusahaan tak ada yang tahu, mereka adalah bos nya. Keduanya kerap kali mendapatkan perlakuan tak layak dari bawahan.
Kadang dikasari oleh pegawainya yang ditunjuk memimpin perusahaan. Jika begitu, Hikmal akan segera memecatnya.
Padahal Hikmal dan Nabil sudah memajang foto diri di setiap tempat usahanya.
Kini Hikmal mulai fokus pada Elang yang sudah beranjak remaja.
Nabil mulai mendidik Elang dengan keras serta disiplin tinggi.
Melatih fisiknya, membekali dengan ilmu bela diri, menembak, bermain pedang, memanah, berkuda dan melatih menjaga perasaannya.
Sementara Hikmal mengajarkan Elang tulis, baca, dan mengajarkan manajemen serta cara berbisnis. Tak ada lagi waktu bagi Elang untuk bermain dan bersantai, separuh waktunya dihabiskan hanya untuk belajar.Merasa belum cukup, keduanya sampai rela mendatang kan tenaga profesional untuk mengajarkan Elang
Mereka tak tahu bagaimana kelak anak kecil itu menjalani hidup, seorang pengusaha besar pasti akan banyak memiliki musuh.
Terutama Marco, pria itu pasti tak akan berdiam diri, suatu saat pria itu akan mengetahui keberadaan mereka. pastinya akan melancarkan balas dendam
Pasalnya saat kabur, Hikmal dan Nabil sempat mencuri uang milik Marco yang tersimpan di Brangkas klub judi.
Jumlahnya tak tanggung-tanggung Satu Milyar.
Jangan sampai Elang ikut menanggung kesalahan yang telah mereka buat.
Setidaknya Elang bisa menjaga diri sendiri.
Dia harus tangguh dan cerdas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Novita Sari
gak bisa ngebayangin emas berton2🤭
2022-09-14
0
Fatma Kodja
Alhamdulillah akhirnya elang bisa menemukan kebahagiaan setelah sekian lama hidup menderita
2022-01-03
0
May Tanty
kerren
2021-05-14
0