Seperginya Anton, wajah Asli Basri keluar, bengis dan tak berperasaan. Tubuhnya memang manusia tapi jiwanya berisi setan.
"Aku yakin akan membelah tubuhmu dengan kedua tanganku" seringainya.
Sementara Anton dengan gontai menuju ke lantai utama klub, Dia menyesal tapi nasi sudah menjadi bubur.
Anton segera mencoba peruntungannya malam ini di meja judi milik Marco.
Di awal permainan, Anton tak berani memasang banyak sebagai taruhan.
Karena terus-menerus mendapat kemenangan,
sifatnya yang gegabah dan serakah kumat lagi. Dia menaikan taruhan.
Seharusnya dia berhenti saat masih menang.
Tapi dia malahan terus menaikan taruhannya kali ini jumlahnya makin bertambah.
Di kocokan pertama kalah.
Selanjutnya kekalahan demi kekalahan terus menghampiri.
Seharusnya Anton berhenti.
Tapi ia tak mau menyerah. mulutnya terus mengumpat , Basri tersenyum mengawasinya.
uangnya mulai menipis, Anton tak jua menyerah. Berharap Dewi Fortuna masih berpihak padanya.
" Ini adalah uang terakhir yang aku miliki," sambil meletakan lima lembar uang ratusan ribu di meja judi.."
Bahkan ia sempat berdoa pada Tuhan saat meletakan nya.
Setelah permainan berakhir Anton merasa lemas sekujur tubuhnya.
Ia kalah telak dan semua uang yang ia miliki ludes tak tersisa.
Suara jeritan, melolong, umpatan dan tangisan terdengar menyayat hati.
Anton terlihat seperti orang gila berdiri di tepi sebuah jembatan.
Di bawah jembatan, sungai mengalirkan air menuju satu arah. gelap dan pekat.
" Haruskah aku melompat dan mati Disana" bisik hati Anton.
Tapi dia takut mati.
Dia kembali berteriak lantang sambil mengacak-acak rambut.
Saat itu malam hari dan hampir larut sehingga aksinya tak terlalu menarik perhatian.Beberapa beberapa pejalan kaki memperhatikan. Mereka hanya tertawa. ada juga yang takut, karena mengira dia sedang dalam pengaruh Alkohol berat.
Setelah lelah melepaskan frustasi, Anton terduduk lemas di atas trotoar. Bersandar pada besi pembatas.
Angin malam berhembus.
Anton merapatkan jaket, sambil menatap langit malam yang gelap.
"Kenapa aku jadi seperti ini..Mengapa aku harus hidup seperti ini...!!??" Dia menjerit menatap langit penuh amarah.
Entah siapa yang ia teriaki.
Anton manusia terbuang, sejak bayi ia dibuang, besar di panti asuhan namun dikeluarkan saat remaja, karena ia sangat nakal.
Tumbuh besar dijalanan dengan kehidupan keras. menjadikan ia sosok egois dan mati rasa.
Siapa orang tuanya dia tak perduli dan tak mau tahu...
Gerimis hujan turun, setetes demi setetes
tubuh Anton basah kuyup
sosok elang melintas dalam pikiran.
" Di manakah bocah itu..?"
*****
Lima Bulan sudah Berlalu sejak malam itu. Selama lima bulan terakhir Anton selalu didatangi oleh anak buah Basri untuk menagih hutang.
Setiap datang Anton selalu mendapatkan kekerasan fisik dari mereka.
Tentu saja karena Anton tak mampu membayar sepeserpun pun hutangnya.
" Hari ini, adalah batas terakhir waktunya.." Ucap pria jangkung dengan tampang tak bersahabat melihat Anton yang sudah tak berdaya babak belur dihajar rekannya.
Anton sudah tak punya uang satu sen pun, bahkan untuk makan saja dia harus menahan lapar
Sri sudah tak perduli
Wanita itu pergi meninggalkan Anton,setelah tahu Anton terlibat hutang piutang dengan Marco, Sri tahu pasti siapa Marco dan dia tak terlibat lebih dalam Masalah Anton, Sri masih sayang pada nyawanya.
Sri .msndmukan laki- laki baik, bersedia menikahinya dengan karena tulus mencintainya, tidak seperti Anton.
Anton dipaksa masuk kedalam sebuah mobil minibus berkaca gelap.
Matanya di tutupi kain hitam
Tiba ditujuan, mereka menyeretnya dengan kasar kedalam sebuah Aula yang sangat luas.
tubuhnya di lempar di lantai yang dingin dan keras
Anton sangat kesakitan.
Setelah itu
Penutup mata nya dibuka. Cahaya lampu masuk retina mata
Dia mengerjap karena silau,
seorang pria tua,gemuk,pendek berperut buncit berjalan mendekat tingginya sekitar 150cm.
Jalannya pincang, Dia memakai tongkat kuning berwarna ke emasan.
Dibelakangnya turut serta seorang pria yang sebaya dengan Anton.
Anton mengenalnya. Pria itu yang telah memberikan pinjaman padanya
Basri. seperti biasa pria itu tak pernah lepas tersenyum. namun sorot matanya tajam menusuk.
" Satu lagi pecundang digiring kehadapan ku..
Hanya manusia bernyali besar berani meminjam uang padaku tapi tak mau membayar..!" Marco menjulurkan tongkat ke emasan ke arah dagu Anton dan mendongakkan wajah pria itu yang dibuat duduk berlutut dihadapan Marco.
" Hajar dia!!" titah Marco
Tak pelak Anton kembali dihajar oleh dua orang yang terus memeganginya.
" Jangan sampai mengenai organ vital, kita tak bisa menjualnya nanti." ingat Marco.
Tak terkira rasa sakit yang dirasakan Anton sekujur tubuhnya terasa remuk, tulang belulangnya terasa patah. Ia merasa seperti ditabrak oleh sebuah truk yang sangat besar Hingga dia berharap mati saja.
" Sayang sekali kau harus mati, padahal masih muda dan sangat rupawan, andai saja aku bisa mendapat karunia sepertimu,
ucap Marco lagi.
" Am..ampuni saya, Tu-tuan.." Anton memelas dengan suara terbata.
Marco terbahak. perut gendutnya berguncang seiring hentakan tawanya.
" Ampun katamu!??jika aku terus mengampuni orang-orang sepertimu apa jadinya dengan uangku? bisa bangkrut usahaku ini"
Anton merasa takut kepada pria pendek itu, Tatapan matanya tajam mengintimidasi
Tubuh Anton sampai berkeringat dingin.
Pria tambun itu memiliki Aura yang membuat nyali seseorang menciut
Mungkin saja karena dia di terangi oleh cahaya setan.
Anak buah Marco menahan tawa, karena segan pada Big boss dan Basri saat tahu
Anton sampai mengompol dicelana.
" Bawa segera ia ke ruang operasi..segera siapkan operasi !! Ambil semua organ tubuhnya yang masih sehat dan berfungsi dengan baik, setelah selesai, Serahkan dia pada buaya peliharaanku!!" perintah Marco.
Basri mengangguk hormat dengan senyum khasnya yang tak pernah luntur di bibir.
Dia pun mengikuti Marco meninggalkan Aula.
Selanjutnya Anton dibawa dan sudah dibaringkan diatas meja operasi
Mukutnya masih memohon-mohon dengan putus asa. Semua peralatan operasi sudah lengkap dan ditata rapi disamping meja operasi. seorang pria sudah bersiap dengan tugasnya. memakai pakaian operasi masker dan penutup kepala layaknya dokter bedah.
" Apakah kau sudah siap.?" Tanyanya.
Anton mengenali suara itu sebagi suara Basri, apakah Basri yang akan mengoperasinya.
" Tenang saja aku dokter, ku pastikan kau tak akan merasakan sakit sedikitpun, aku akan berhati-hati " Basri menenangkan.
Dia menjentik jarum itu.
lalu mengarahkan ke arah Anton.
"Jangan ambil organku tapi Jadikan aku bagian dari kalian..!!" ucap Anton tiba-tiba.
Basri terdiam melihat Anton dengan tatapan aneh.
" Lepaskan dia, rapikan bajunya dan bawa dia ke hadapan Marco."
" Baik tuan.."
Tak berapa lama Anton sudah berlutut lagi di ruangan sebelumnya dihadapn Marco.
Pria itu berjongkok berhadapan dengan Anton.
"Yakin? ingin berkerja denganku." tanyanya
" I-iya tuan.." jawab Anton mantap.
" Baiklah..." kata Marco.
"Basri siapkan dia! setelah kondisinya pulih bawa dia ke gudang bawah tanah dan jadikan ia salah satu bagian dari mereka!"
Anton kebingungan.
"Gudang bawah tanah?, bagian dari mereka? Apa maksud ucapan Dari Marco..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Novita Sari
ngeri..tp gak mau berhenti baca🤭
2022-09-14
0