Bab Empat bocah malang

"Urus saja bocah itu agar besok kuat dan sehat. Siapa tahu, dia bisa menghasilkan uang yang banyak untuk kita." Anton membalas sindiran Sri.

Meski pun masih kecil, Elang mengerti apa yang mereka bicarakan. Juga rencana buruk mereka terhadapnya. Ternyata dia telah dibawa memasuki kandang macan bersiap untuk diterkam sewaktu- waktu bila macan itu merasa lapar.

" Ibu... Elang takut.." rintih Elang dalam hati.

Bocah kecil sepertinya mana bisa melawan? Dia hanya anak umur delapan tahun.

Elang pasrah dan berdoa, semoga cepat dibebaskan dari kedua manusia jahat itu.

Elang menjadi ragu pada Anton

Benarkah pria itu bapak kandungnya?

Kini Elang tahu, kenapa ibu merahasiakan tentang keberadaannya, Bapak. Ternyata hanya seorang pecundang memang tak patut untuk di ingat.

Dia figur yang jahat sekali.

Lelah dengan pikirannya, tanpa sadar Elang tertidur dengan memendam sedih dan rasa takut.

Pagi berikutnya.

"Ingat! makanan ini tidak gratis, Loe harus kerja buat bayar makanan yang udah Loe makan di rumah gua, paham!?." Sri meletakan sepiring nasi dan telur mata sapi dihadapan Elang dengan wajah bengis.

"Jangan malas macam bapak Loe, tahunya cuma judi dan main perempuan."

Elang mengangguk polos. meski tak mengerti semua perkataan Sri yang sama sekali tak pernah ramah padanya.

Matahari bersinar ceria, cahayanya hangat menerobos ventilasi jendela kamar yang kini ditempati Elang.

Sebuah kamar sempit yang di batasi sekat triplek.

Pagi ini, Elang bersiap memulai hari baru dalam hidupnya.

Pagi-pagi sekali, Anton mengantarnya ke persimpangan lampu merah. Seperti rencana Anton, Elangi diminta mengemis dari satu mobil ke mobil lain yang menunggu lampu merah berakhir..

" Hai! Anak baru, ya?" tegur seorang gadis.

rambutnya lurus, berkulit hitam manis.

" Iya.." sahut Elang malu-malu

Gadis itu tersenyum manis.

" Namaku Sisi. Kau siapa?"

" Elang.." menjawab pendek-pendek setiap pertanyaan Sisi.

Sisi gadis cerewet tapi ramah.

Dia langsung akrab berteman dengan Elang. Sisi gadis pengamen suaranya merdu sekali

Elang mengaguminya.

Karena merasa cocok Elang dan Sisi cepat akrab dan mereka mulai bersahabat.

" Kak... Aku ingin mengamen seperti kakak, Aku tak mau mengemis." ucap Elang suatu hari.

" Kau tak takut bapakmu marah? katamu bapakmu galak."

" Aku akan merahasiakannya, lagipula aku sudah biasa mengamen dulu, saat ibu sakit.." jelas Elang.

" Aku sih, terserah padamu saja.."

" Nanti kita ngamen sama- sama ya kak.."

Sisi mengangguk setuju.

Akhirnya tanpa diketahui Anton dan Sri, Elang mulai mengamen.

Bersama Sisi mendatangi setiap persimpangan lampu merah, tenda tenda makanan, serta taman kota, menghibur orang-orang. Suara sisi sangat bagus cocok sekali menjadi penyanyi.

Sudah sebulan lamanya Elang tinggal bersama Anton dan Sri.

Pekerjaan Anton berjudi sepanjang hari, uang yang di hasilkan Elang selalu di rampas dan dihabiskan di meja judi.

Sementara Elang sering melihat Sri, Ibu tirinya membawa laki-laki yang berbeda setiap malam menginap di kamar.

Setiap malam kamar Sri selalu sangat berisik. Elang sama sekali tidak bisa tidur nyenyak bila ada pria asing di kamar Itu.

Dindingnya yang hanya selembar triplek tipis membuat Elang sering mendengar suara decitan ranjang ,*******, serta Jeritan Erotis dari Sri dan pasangannya.

Elang tak mengerti mengapa selalu mendengar Sri menjerit- jerit kesakitan ingin sekali menolong nya, tapi takut.

Sebab yang lebih Aneh lagi, ketika pagi harinya saat keluar dari kamar, Sri terlihat baik-baik saja dan bahagia.

Elang sering bercerita pada Sisi mengenai perilaku Sri. Namun sisi menolak menjelaskan.

" Siapa bocah ini, Sri..!?" Tanya salah satu pria. Melihat bocah itu melotot padanya dengan wajah tak bersahabat.

" Anak tiri gue.." jawab Sri malas.

" Oh, anaknya Anton..?, ganteng sekali."

" Napa, Loe suka? dasar pedofil, jangan macem- macem sama anak nya Anton, bisa kelar hidup Loe"

Pria itu tertawa.

" Gue kan, cuma Nanya?, siapa juga yang ***** sama bocah laki-laki. Nggak level gue, Pisang makan Pisang. Haha.."

Pria hidung belang itu terbahak sembari menyondorkan selembar duit seratus ribuan.

"Makasih ya, Sri sayang...! puas banget gue dengan Service Loe, goyangan loe emang top Sri..." Menoel dagu Sri juga tangan menjalar kemana- mana.

Sri melirik Elang sedikit risih ketika tatapan polosnya melihat Sri aneh.

" Ish...Abang genit benget, itu ada anak tiri gue ngelihatin kita.."

"Maaf, Abang doyan nyolek- nyolek-, Dek Sri."

" Idih!...Si Abang genit. Awas ketahuan bini Loe, Bang.."

" Sial kamu! jangan sebut- sebut bini gue, dong! Alamat sial gue nanti..."

Gurau pria itu seraya berlalu meninggalkan rumah Sri dengan sepeda motornya.

Sri tertawa puas melihat selembar uang ditangan. Dia masuk rumah sambil mengipas- ngipas uang di tangan, hasil kerjanya semalam

"Liumayanlah! pagi-pagi udah dapat pelanggan."

Elang bengong melihatnya.

" Sebenarnya apa yang dilakukan perempuan itu dalam kamarnya? teriak teriak gak jelas, tertawa cekikikan, eh keluar dapat duit.. Aneh...!!"

Elang geleng geleng, lalu sibuk kembali dengan tutup botol bekas.

Tutup itu akan ia pipihkan, lalu dilubangi tengahnya dan di beri kawat serta dipasangi kayu.

Maka jadilah alat musik sederhana pendukung pekerjaan Elang.

Membeli sebuah gitar butuh uang.

Jadi dia harus kreatif.

"Hei bocah! sudah sarapan belum?" tanya Sri tiba- tiba sok perhatian.

Elang senang bukan main merasa diperhatikan Sri.

Seraya tersenyum dia menjawab penuh semangat.

Sebab tak biasanya Sri bertanya.

Biasanya Elang jarang mendapatkan makanan bila uangnya habis dirampas Anton.

Sri sudah bersiap pergi dengan baju super minim full dandanan menor.

Berdiri tolak pinggang didepan Elang.Tubuhnya menebarkan Aroma menyengat minyak wangi murahan.

Belum, Bu.."

jawab Elang tanpa ragu

Kasihan... lugu sekali bocah ini.

Padahal Sri hanya ingin mengerjai saja.

"Kalau mau makan...! cari duit yang banyak dulu, masih ingat kan peraturannya, ada uang ada makanan."

Ucap Sri tanpa iba, Sambil melenggang pergi meninggalkan Elang.

Perasaan Elang terluka melihat kepergian sosok wanita itu dengan tatapan sendu. sambil mengelus perutnya yang lapar.

Dengan menahan lapar, Elang menuju simpang lampu merah, untuk bekerja .

Meski dengan perut yang lapar Elang tetap semangat mengamen.

" Semoga aku bisa segera dapat uang, Agar bisa beli sesuatu untuk di makan" doa Elang dalam hati.

Terpopuler

Comments

Novita Sari

Novita Sari

baru baca thor...melas😔tp aq lanjut bacaa🤗

2022-09-14

0

Sari Wong

Sari Wong

ini novel bagus banget suka aku bacanya

2021-05-15

0

May Tanty

May Tanty

kasihan..aq Ampe nangis😭😭😭😭

2021-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab satu Cinta itu buta
2 Bab Dua Ibu meninggal
3 Bab tiga Elang yang patah sayap
4 Bab Empat bocah malang
5 Bab lima Bocah malang
6 Bab 6 kepergok
7 Bab tujuh Ditolong
8 Bab Delapan dalam pelarian
9 Bab Sembilan. Pulau baru, harapan baru
10 Bab Sepuluh Bertahan
11 Bab Sebelas Pinjam uang
12 Bab dua belas Menyesal
13 Bab tiga belas dijebak Marco
14 Bab Empat belas Anton terjebak
15 Bab Lima belas pulau diserang.
16 Bab Enam belas berpisah selamanya
17 Bab tujuh belas mencari teman lama
18 Bab delapan belas Anara ditegur
19 Bab sembilan belas Pria di bawah hujan.
20 Bab 20 Menginap di restoran
21 Bab 21 Dia...
22 Bab 22 Berdua dengannya
23 Bab 23 dipecat
24 Bab 24 Dia yang kucinta
25 Bab 25 Dia yang ku cinta part2
26 Bab 26 Ditabrak.
27 Bab 27 permintaan Ayah
28 Bab 28 membuat perjanjian.
29 Bab30 pengenalan tokoh
30 Bab 31 Keluarga Marco
31 Bab 32 Elang tak.bisa dibantah
32 Bab 33 Penagih hutang
33 Bab34 Kenzo membebaskan Anara
34 Bab 35 kissmark membawa petaka
35 Bab 36, Aku punya hak melakukannya
36 Bab 37 dijemput Elang
37 Bab 38 Nasi goreng buatan Anara
38 Bab 39. Gelisah dan sepi
39 Bab 40 mendatangi markas Marco
40 Bab 41 Serangan dadakan dipagi hari
41 Bab 42 kuharap kau tidak keberatan..
42 Bab 43 Serangan kedua dirumah Elang
43 Bab 44 Dendam Marco
44 Bab 45 Pesona Elang
45 Bab 46 Elang terluka
46 Bab 47 kontak fisik yang intim
47 Bab 48 Nara bekerja
48 Bab 49 Kenzo kecewa
49 Bab 50 perjalanan ke lapangan tembak
50 Bab51 pertarungan dihutan
51 Bab 52 Berdua dipondok
52 Bab 53 Malam yang mengejutkan part satu.
53 Bab 54 Malam mengejutkan part dua.
54 Bab 55 Salah sebut nama.
55 Bab 56. Yang terluka
56 57 Kabur dari neraka
57 Bab 58 Menyamar untuk kabur
58 Part 59 Anton Bebas
59 60. Hati yang terluka
60 61Elang mengajaknya bertemu Asyila
61 62 Makan malam yang menyebalkan.
62 62 Dia menunggu
63 Enam puluh empat, Permintaan Aneh Elang
64 Dua puluh Lima. Menemani Elang.
65 Bab enam- enam resepsi mewah Elang.
66 Bab enam puluh tujuh bekerja di bengkel.
67 Bab enam delapan saksi kunci yang membuat resah
68 Bab enam puluh sembilan kembali dari bulan madu
69 Bab tujuh puluh. menghampiri Anara
70 Bab tujuh puluh satu. Kenzo datang ke bengkel
71 Bab tujuh dua Bertemu Di Restoran.
72 Part tujuh puluh tiga. Elang tertekan.
73 Bab Tujuh empat. Elang masuk rumah sakit.
74 Bab tujuh lima, menemani Elang di rumah sakit
75 Bab Tujuh puluh enam Asyila kembali
76 Part Tujuh puluh tujuh Rahasia Asyila
77 part tujuh puluh delapan. Curiga
78 part 79 Laporan Yoga
79 Part 80 Ranjang dingin
80 Part 81 Kemarahan Elang.
81 Part 82 Numpang menginap part satu
82 Part 83 pengakuan Anara.
83 Bab delapan empat Bertemu Pria masa lalu
84 Part Delapan lima kebahagiaan yang di Renggut paksa.
85 part 86 mencari bukti 1
86 part 87 Mancari bukti dua
87 part 88 mencari bukti 3
88 Part 88 Mendapatkan bukti akurat.
89 Part 89 menculik Anara.
90 Part 90 pergi bersama Anara
91 Bab 91 lebih baik menjauh.
92 Bab 92 Aku sudah membebaskannu.
93 Bab 93 Pertemuan yang mengharukan.
94 Bab 94 Menguak masa lalu
95 Bab 95 Mancari cinta sejati.
96 Bab 96 pengakuan kenzo
97 Bab 97 Galau
98 Bab 98 keputusan Anara
99 Bab 99 Keputusan Anara part 2
100 Part 100 Jawaban yang di tunggu
101 Bab 101 Sosok orang tua Kenzo yang mengejutkan.
102 Bab 102 menerima lamaran
103 Bab 103 mendatangi Elang
104 Bab 104 Kau yang tidak peka
105 Bab 105 mendatangi klub malam.
106 Bab 106 Menjemput Elang
107 Bab 107 siasat.
108 Bab 108 ketegasan Elang
109 Bab109 Menyusup ke markas musuh
110 Bab 110. Cinta dan dusta
111 Bab 111 Anara dalam bahaya
112 Bab112 mencari Anara
113 Bab 113 Dia ada di dalam kontainer di dermaga.
114 Bab 114 pergulatan hati Kenzo.
115 Bab 115 Menyelamatkan Anton.
116 Bab 116
117 117 Kelicikan Marco
118 Bab118 menguak rahasia Marco
119 Bab 119 Mencari Rahasia Marco
120 Bab 120. Rahasia di dalam basemen
121 Bab 121i Kepergok
122 Bab 122 Penantian
123 Bab 123 Elang meninggal?
124 Bab 124 Ancaman Marco
125 Bab 125 pernikahan pakasa yang gagal.
126 Bab 126 kejutan manis
127 Bab 127 Malam syahdu.
128 Bab 128 kembali ke kota.
129 Bab 129
130 Bab130
131 Bab 131
132 Babb132 masa lalu yang terkuak
133 Babb132 masa lalu yang terkuak
134 Bab 133 Anton Meninggal
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab satu Cinta itu buta
2
Bab Dua Ibu meninggal
3
Bab tiga Elang yang patah sayap
4
Bab Empat bocah malang
5
Bab lima Bocah malang
6
Bab 6 kepergok
7
Bab tujuh Ditolong
8
Bab Delapan dalam pelarian
9
Bab Sembilan. Pulau baru, harapan baru
10
Bab Sepuluh Bertahan
11
Bab Sebelas Pinjam uang
12
Bab dua belas Menyesal
13
Bab tiga belas dijebak Marco
14
Bab Empat belas Anton terjebak
15
Bab Lima belas pulau diserang.
16
Bab Enam belas berpisah selamanya
17
Bab tujuh belas mencari teman lama
18
Bab delapan belas Anara ditegur
19
Bab sembilan belas Pria di bawah hujan.
20
Bab 20 Menginap di restoran
21
Bab 21 Dia...
22
Bab 22 Berdua dengannya
23
Bab 23 dipecat
24
Bab 24 Dia yang kucinta
25
Bab 25 Dia yang ku cinta part2
26
Bab 26 Ditabrak.
27
Bab 27 permintaan Ayah
28
Bab 28 membuat perjanjian.
29
Bab30 pengenalan tokoh
30
Bab 31 Keluarga Marco
31
Bab 32 Elang tak.bisa dibantah
32
Bab 33 Penagih hutang
33
Bab34 Kenzo membebaskan Anara
34
Bab 35 kissmark membawa petaka
35
Bab 36, Aku punya hak melakukannya
36
Bab 37 dijemput Elang
37
Bab 38 Nasi goreng buatan Anara
38
Bab 39. Gelisah dan sepi
39
Bab 40 mendatangi markas Marco
40
Bab 41 Serangan dadakan dipagi hari
41
Bab 42 kuharap kau tidak keberatan..
42
Bab 43 Serangan kedua dirumah Elang
43
Bab 44 Dendam Marco
44
Bab 45 Pesona Elang
45
Bab 46 Elang terluka
46
Bab 47 kontak fisik yang intim
47
Bab 48 Nara bekerja
48
Bab 49 Kenzo kecewa
49
Bab 50 perjalanan ke lapangan tembak
50
Bab51 pertarungan dihutan
51
Bab 52 Berdua dipondok
52
Bab 53 Malam yang mengejutkan part satu.
53
Bab 54 Malam mengejutkan part dua.
54
Bab 55 Salah sebut nama.
55
Bab 56. Yang terluka
56
57 Kabur dari neraka
57
Bab 58 Menyamar untuk kabur
58
Part 59 Anton Bebas
59
60. Hati yang terluka
60
61Elang mengajaknya bertemu Asyila
61
62 Makan malam yang menyebalkan.
62
62 Dia menunggu
63
Enam puluh empat, Permintaan Aneh Elang
64
Dua puluh Lima. Menemani Elang.
65
Bab enam- enam resepsi mewah Elang.
66
Bab enam puluh tujuh bekerja di bengkel.
67
Bab enam delapan saksi kunci yang membuat resah
68
Bab enam puluh sembilan kembali dari bulan madu
69
Bab tujuh puluh. menghampiri Anara
70
Bab tujuh puluh satu. Kenzo datang ke bengkel
71
Bab tujuh dua Bertemu Di Restoran.
72
Part tujuh puluh tiga. Elang tertekan.
73
Bab Tujuh empat. Elang masuk rumah sakit.
74
Bab tujuh lima, menemani Elang di rumah sakit
75
Bab Tujuh puluh enam Asyila kembali
76
Part Tujuh puluh tujuh Rahasia Asyila
77
part tujuh puluh delapan. Curiga
78
part 79 Laporan Yoga
79
Part 80 Ranjang dingin
80
Part 81 Kemarahan Elang.
81
Part 82 Numpang menginap part satu
82
Part 83 pengakuan Anara.
83
Bab delapan empat Bertemu Pria masa lalu
84
Part Delapan lima kebahagiaan yang di Renggut paksa.
85
part 86 mencari bukti 1
86
part 87 Mancari bukti dua
87
part 88 mencari bukti 3
88
Part 88 Mendapatkan bukti akurat.
89
Part 89 menculik Anara.
90
Part 90 pergi bersama Anara
91
Bab 91 lebih baik menjauh.
92
Bab 92 Aku sudah membebaskannu.
93
Bab 93 Pertemuan yang mengharukan.
94
Bab 94 Menguak masa lalu
95
Bab 95 Mancari cinta sejati.
96
Bab 96 pengakuan kenzo
97
Bab 97 Galau
98
Bab 98 keputusan Anara
99
Bab 99 Keputusan Anara part 2
100
Part 100 Jawaban yang di tunggu
101
Bab 101 Sosok orang tua Kenzo yang mengejutkan.
102
Bab 102 menerima lamaran
103
Bab 103 mendatangi Elang
104
Bab 104 Kau yang tidak peka
105
Bab 105 mendatangi klub malam.
106
Bab 106 Menjemput Elang
107
Bab 107 siasat.
108
Bab 108 ketegasan Elang
109
Bab109 Menyusup ke markas musuh
110
Bab 110. Cinta dan dusta
111
Bab 111 Anara dalam bahaya
112
Bab112 mencari Anara
113
Bab 113 Dia ada di dalam kontainer di dermaga.
114
Bab 114 pergulatan hati Kenzo.
115
Bab 115 Menyelamatkan Anton.
116
Bab 116
117
117 Kelicikan Marco
118
Bab118 menguak rahasia Marco
119
Bab 119 Mencari Rahasia Marco
120
Bab 120. Rahasia di dalam basemen
121
Bab 121i Kepergok
122
Bab 122 Penantian
123
Bab 123 Elang meninggal?
124
Bab 124 Ancaman Marco
125
Bab 125 pernikahan pakasa yang gagal.
126
Bab 126 kejutan manis
127
Bab 127 Malam syahdu.
128
Bab 128 kembali ke kota.
129
Bab 129
130
Bab130
131
Bab 131
132
Babb132 masa lalu yang terkuak
133
Babb132 masa lalu yang terkuak
134
Bab 133 Anton Meninggal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!