Memperoleh kemennagan berulang kali membuat Anton begitu bahagia, Merasa hari itu adalah hari terbaik dalam hidupnya.
Dia keluar dari Klub dengan menenteng sebuah Amplop coklat berisi uang Empat puluh juta rupiah. hasil kemenangan di Meja judi.
Seharusnya, dia bisa memakai sebagian uang untuk melunasi hutang.
Tapi Anton lupa. Pikirannya sudah dipenuhi hawa *****.
Keluar dari klub Domino Marco
Anton menyusun rencana.
Pertama dia akan menghabiskan Malam ini dengan bersenang-senang.
Mendatangi sebuah bar murahan yang ada di pusat kota
berfoya-foya sesuka hati, Mabuk, Menyewa kamar hotel serta membawa beberapa orang wanita penghibur untuk menghabiskan malam bersama.
Mereka akan berpesta miras, lalu melanjutkan kesenangan di atas ranjang.
Anton benar- benar menikmati kemanngan dan uang hasil berhutang itu.
Semua uang yang sudah berhasil ia kumpulkan habis tanpa sisa dalam waktu singkat.
Begitu bangun di pagi hari Anton sadar dan menyesali perbuatannya.
"Tuan yakin!? pria bodoh itu akan kembali ke klub untuk meminjam uang?" Tanya pria yang di utus Basri untuk mengawasi Anton.
Orang suruhan Basri merasa Takut. Melihat perilaku Anton sepertinya nyawanya memang ditakdirkan berakhir dimeja operasi.
Saat mengabari Basri hasil pengintaianya.
Semalaman mengawasi Anton membuat dia kesal sendiri
"Awasi saja pria itu,Jangan Sampai dia kabur setelah menghabiskan uang Tuan Marco"
" Baik tuan.."
Menjelang subuh, Anton pulang ke rumah dengan berjalan kaki
perjalanan terasa lenggang dan sepi.
Anton merapatkan jaket mengusir hawa dingin yang menusuk hingga ke tulang. Dia menggigil kedinginan. Kepalanya pusing dengan Sedikit sempoyongan karena pengaruh Alkoholl
Sesekali ia bernyanyi lalu meracau tidak jelas menganggu orang- orang yang masih terlelap.
Anton berhenti di depan rumah berteriak nyaring tanpa rasa malu
"Sri!! istriku sayang...! Bukaa pintunya..!!" sambil bersyair.
Lama Anton menunggu, Sri tak juga membuka pintu.
Anton menjadi kesal
" Sri, buka pintunya!!!?menggedor daun pintu tak sabar.
Keadaan yang tadinya sepi mulai hidup karena Anton.
Satu persatu tetangga keluar karena penasaran.
" Dasar manusia tak berguna! pulang pagi, mabok bikin keributan" ucap beberapa warga namun dengan suara pelan hanya didengar sesama mereka. Mana berani protes pada Anton. Sifatnya sangat pemarah dan tempramental.
Dengan mata masih diliputi kabut, Sri membuka pintu.
Menatap Anton malas,Sri terpaksa membiarkannya masuk.
Tak ingin tetangga makin terganggu dengan Aksi bodoh Anton.
Sri mengikuti Anton berjalan menuju meja makan dengan wajah cemberut.
Anton menarik kursi dan duduk.
Melihat ke arah Sri yang diam menatap dingin padanya tanpa bicara.
" Sri yang cantik, Sri yang bahenol, suami pulang jangan dicemberutin dong, Bikinin kopi dong sayang..." Rayu Anton tanpa merasa salah.
"Sri tak bergeming masih berdiri tegak di depan pintu.
" Sri..kau dengar tidak.!?"
Sri mengabaikan Anton, masuk kamar i bersiap pergi berkerja. tak mungkin melanjutkan tidur sebentar lagi matahari akan menampakkan sinarnya.
Anton menyusul menarik kasar tubuh Sri mendorongnya, hingga Sri jatuh terjerembab.
" Dasar istri tak berguna.. dia jak bicara malah di cuekin." Anton meludah.
" Lebih baik, aku tidur...Minggir..!" masih sempat menendang tubuh Sri yang terduduk dilantai.
Bau Aneh keluar dari baju Anton, perpaduan bau alkohol yang menyengat bercampur wangi parfume murahan milik wanita.
Sri bisa menebak darimana saja Anton dan apa yang dilakukannya selama tidak pulang.
" Manusia biadap, Anaknya hilang, dia masih sempat mabuk dan senang - senang sama jablay." Sri ikut meludah jijik.
Sebentar saja Anton sudah lelap tanpa beban.
Sri memilih keluar meninggalkan Anton sendirian.
Entah perkawinan model apa yang dijalaninya dengan laki-laki itu.
Sekian tahun berumah tangga, tak ada yang berubah dari Anton.
Egois dan semau sendiri.
Tinggal serumah tapi terasa hidup masing- masing.
Anton jarang pulang, jarang memberikan nafkah, yang ada uang Sri yang habis buat judi.
Sri lelah. Dia memilih jalan sendiri dalam menjalani hidup.
Menjadi penjaja tubuh bagi laki laki yang menginginkannya.
Selain mendapat kenikmatan fisik dari lelaki lain dia bisa menghasilkan uang dengan mudah. Anton juga tak memperdulikannya.
Waktu terus berlalu. Siang berganti malam.
Matahari sudah kembali ke peraduan. Anton masih terlelap di atas ranjang.
Kriukkk!
perutnya berbunyi karena lapar, karena tidur seharian tanpa makan sejak pagi.
Lalu menggeliat, bangun dengan malas.
Saat membuka mata, Anton mendapati rumahnya gelap gulita.
" Dimana Sri? kenapa tak menghidupkan lampu" Dia menggerutu.
Berjalan menuju saklar memghidupkan lampu.
" Sri..!!" panggilnya.
menuju meja makan. Membuka tudung saji, mendapati tak ada makanan apa pun di sana.
Emosi Anton meluap
" Sri..!!" Anton melempar tudung saji ke lantai.
" Kemana perempuan murahan itu, sudah magrib begini belum pulang... !?tidak menyiapkan makanan pula, dasar perempuan pemalas!!"
" Awas saja! pulang nanti aku beri pelajaran dia!!"
" Dasar sialan, kalau nggak mikir dia pernah nolong gue, udah gue tinggalin sejak dulu.."
Anton terus saja bersungut-sungut hingga tiba disebuah rumah makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Fatma Kodja
tinggalin aja Sri, laki" tidak berguna, hanya memeras istri, dan istri jual diri malah suami ikut menikmati 😐😐😐😐
2022-01-03
0