Bab Sebelas Pinjam uang

Pagi hari nya, Anton kalang-kabut mencari Elang.

Bukan karena cemas atau tiba-tiba jatuh sayang padanya. Anton takut jika Elang mati, maka ia pasti akan kehilangan mesin pencari uang.

Bagaimana bisa berjudi bila tak ada yang memberinya uang??

"Duh, Sial!. Kemana bocah itu?! Apa dia kabur??"Anton putus asa, lelah berputar- putar di pun duduk di tangga jembatan penyebrangan, tempat terakhir ia melihat Elang.

Anton sudah keringatan, cuaca sangat panas.

Melihat ke arah beberapa pengemis dan pengamen lain yang berseliweran di sekitar jembatan.

Anton mendekati.

"Apakah kalian ada melihat seorang anak kecil, tingginya segini" mengangkat tangan nya setinggi perut"

"Berkulit putih, mukanya cakep kayak gue, ngemis disini?" Tanyanya.

Setiap pengemis yang di tanya menggeleng kepala, tanda tak ada yang melihat atau mengenal Elang.

" Anak itu di pukuli siang kemarin di jembatan itu kerena kepergok mencopet." Menunjuk ke atas jembatan penyebrangan.

kata salah satu pengamen kecil yang kebetulan melihat Elang.

"Kemarin sore saya melihat, dia duduk di ujung tangga, Pak. Kondisinya memprihatinkan. Dia menolak pertolongan orang- orang.

Akhirnya semua orang membiarkannya sendiri"

Anton langsung tertarik.

"Mungkin anak itu sudah meninggal dan di bawa pergi petugas polisi atau satpol PP" yang lain menimpali

" Aaaah! Sial!" Anton mengacak kasar rambutnya.

Jika berurusan dengan Polisi, lebih baik merelakan Elang hilang untuk selamanya.

Anton menyerah memutuskan pergi ke belakang terminal, untuk berjudi.

Berharap pendapat pinjaman uang dari teman-teman sesama penjudi.

Ada delapan pria dewasa berkumpul.

"Dari mana? muka kok, kusut begitu, Bang..!"

" Sini, gabung..."

" Iya, sini gabung!"

Anton duduk dengan wajah suntuk

" Pinjam uang, dong..." Mengulurkan tangan pada pemain yang terlihat sedang beruntung karena terus memenangkan permainan.

"Sorry bro, lagi nanggung, nih! " Tolak pria itu halus bahkan tanpa menoleh ke arah Anton, karena fokus pada kartu yang sedang dia mainkan

" Ah! Pelit!"

Anton mendesah kecewa.

" Eloe, mau minjam duit berapa, bang..? seorang pemuda tiba- tiba menyeletuk.

Anton menoleh, pemuda itu terlihat asing.

Pemuda itu adalah utusan Marco, bertugas mencari mangsa yang bisa di peralat.

" Gue bisa bantuin Loe, bang.."

"Yang benar? gimana caranya?" Anton bertanya tertarik

"Di jalan Anggrek, ada sebuah klub judi bernama Domino Marco. Pemiliknya bernama Marco, menyediakan pinjaman bagi siapa pun yang butuh uang, mudah dan tanpa ribet.

"Serius!? Anak muda!" Anton makin bersemangat.

Pemuda itu makin tersenyum lebar, pancingannya langsung mendapat tangkapan.

"Serius sekali, bang. Kalau tidak yakin, saya bisa antarkan Abang sekarang juga.." tegas pemuda itu.

"Ok!. ide bagus. Tunggu apa lagi? Ayo, Antar kan saya"

Sambil tersenyum lebar pemuda itu naik ke atas motor ninja miliknya

Anton mengekor.

" Oh, iya! yang lain boleh juga ngajuin pinjaman, datang aja ke jalan Anggrek, buka 24 jam."

Pemuda itu Memacu sepeda motor dengan kecepatan cepat, membawa serta Anton bersama.

Setelah beberapa menit perjalanan. Motor itu berhenti di parkiran sebuah Klub malam. Bangunan yang cukup semarak serta cukup mencolok meski siang hari karena di pasangi lampu warna warni yang tak berhenti berkelap- kelip meski di siang hari.

Ada pria-pria kekar bertato dengan tampang sangar

Hilir mudik disekitar bangunan.

Masuk ke dalam, pengunjung di manjakan dengan Aneka permainan judi. Anton sampai menahan nafas karena terpesona.

Di dalamnya juga ada mini bar serta beberapa Bartender pria yang sedang bekerja.

Di bagian belakang bar, berdiri lemari kaca yang sangat besar, dan tinggi menjulang hingga ke langit-langit. Ragam jenis minuman beralkohol dari berbagai merek di susun di dalam nya. Dari yang murahan hingga yang paling mahal.

Pelayannya semua wanita dewasa. Cantik, berpakaian luar biasa seksi menggoda.

Benar- benar surga dunia.

Saat Anton datang, klub cukup ramai pengunjung meski masih siang.

klub itu memiliki ijin. Marco membayar pajak yang sangat mahal pada pejabat tertentu agar tetap bisa beroperasi.

" Ayo bang. Ikut aku ke ruangan bos"

Suara pemuda itu menyadarkan Anton kembali pada tujuan utamanya.

Dengan patuh mengikuti pemuda itu menuju lantai dua.

Melewati ruang demi ruang dan mereka berhenti di depan pintu ruangan paling sudut. Dua lelaki bertubuh kekar berjaga di sana.

Setelah memberitahu niatnya pada Kedua penjaga itu, mereka pun di ijinkan masuk

Pemuda itu mengetuk pintu.

" Masuk!" terdengar seruan dari dalam.

Seorang pemuda tampan dengan wajah ramah duduk di balik meja, Bibirnya tak lepas menyunggingkan senyum bersahabat.

" Kau boleh pergi.." Mengusir pemuda yang membawa Anton.

Anton berdiri kikuk di hadapanya.

Pria itu berusia sekitar 26 tahunan. Masih muda kelihatan cerdas.. bersandar nyaman di kursi kebesarannya.

Tubuhnya tidak terlalu tinggi namun tegap. Gerakannya gesit, memiliki tatapan mata tajam dan jeli.

" Silahkan duduk" suaranya tenang dan memikat

" Terima kasih, Tuan," Anton menjawab gugup, lalu duduk didepan meja Pria itu.

" Katakan tujuan Anda.." rupanya ia tak suka berbasa- basi.

"Anak muda tadi mengatakan, aku bisa meminjam.." Anton menghentikan ucapannya karena Ragu.

Menunduk takut.

Pria itu tertawa renyah, Anton mendongak.

"Anda ingin meminjam uang?"

Anton langsung bersemangat dengan mata berbinar mengangguk.

Merasa mendapat angin surga.

"Anda datang ketempat yang tepat.." gumam Basri

" Berapa yang ingin Anda pinjam?"

"Sepuluh juta, Tuan...."

"Hmmm, sepuluh juta!? tidakkah terlalu sedikit?" Pria itu men jeda kalimat menunggu Anton menjawab.

Anton terdiam sifat serakahnya bergejolak. dia mulai berpikir untuk menambah jumlah pinjamannya.

"Baiklah tambahkan lima juta lagi..!" katanya tanpa ragu

Basri mengangguk menyetujui

"Tuan serius? mau meminjamkan begitu saja, tanpa jaminan dan syarat?" Anton merasa aneh.

"Tak perlu jaminan, namun syaratnya pasti ada" Basri menyondor kan selembar kertas berisi syarat dan aturan peminjaman.

" Bacalah dulu, lalu tanda tangani. Bunganya lima puluh persen. sedamgkan untuk pembayaran boleh dicicil selama lima bulan tak boleh telat sehari pun. Jika telat, Anda akan di kenakan denda 10 persen per setiap cicilan. Anda paham!"

" Aku setuju, kurasa aku tak perlu membaca lagi, akan segera ku tanda tangani.." Anton langsung menandatangani dengan gegabah, tanpa tahu, dia sebenarnya sedang menyondor kan diri pada serigala yang lapar

Di sela Anton menanda tangani berkas, Basri memperhatikan diam- diam bibirnya tersenyum licik.

Setelah mendapatkan uang, Anton ikut bergabung di klub judi mencoba peruntungannya bersama pejudi lain

Di permainan Awal, dia mendapatkan banyak kemenangan.

Uangnya yang tadinya Lime belas juta menjadi tiga puluh Lima juta. menjadi dua kali lipat jumlahnya.

Pihak Basri sengaja mengatur demikian. Di awal,akan di buat menang terus menerus dalam.jumlah banyak

di lain waktu tak akan ada lagi kesempatan seperti itu kecuali sesekali karena kemurahan hati Basri sebagai bonus menjadi pelanggan tetap.

Strategi bisnis dalam berjudi

menipu pemain bodoh dan serakah seperti Anton agar kembali lagi.

Episodes
1 Bab satu Cinta itu buta
2 Bab Dua Ibu meninggal
3 Bab tiga Elang yang patah sayap
4 Bab Empat bocah malang
5 Bab lima Bocah malang
6 Bab 6 kepergok
7 Bab tujuh Ditolong
8 Bab Delapan dalam pelarian
9 Bab Sembilan. Pulau baru, harapan baru
10 Bab Sepuluh Bertahan
11 Bab Sebelas Pinjam uang
12 Bab dua belas Menyesal
13 Bab tiga belas dijebak Marco
14 Bab Empat belas Anton terjebak
15 Bab Lima belas pulau diserang.
16 Bab Enam belas berpisah selamanya
17 Bab tujuh belas mencari teman lama
18 Bab delapan belas Anara ditegur
19 Bab sembilan belas Pria di bawah hujan.
20 Bab 20 Menginap di restoran
21 Bab 21 Dia...
22 Bab 22 Berdua dengannya
23 Bab 23 dipecat
24 Bab 24 Dia yang kucinta
25 Bab 25 Dia yang ku cinta part2
26 Bab 26 Ditabrak.
27 Bab 27 permintaan Ayah
28 Bab 28 membuat perjanjian.
29 Bab30 pengenalan tokoh
30 Bab 31 Keluarga Marco
31 Bab 32 Elang tak.bisa dibantah
32 Bab 33 Penagih hutang
33 Bab34 Kenzo membebaskan Anara
34 Bab 35 kissmark membawa petaka
35 Bab 36, Aku punya hak melakukannya
36 Bab 37 dijemput Elang
37 Bab 38 Nasi goreng buatan Anara
38 Bab 39. Gelisah dan sepi
39 Bab 40 mendatangi markas Marco
40 Bab 41 Serangan dadakan dipagi hari
41 Bab 42 kuharap kau tidak keberatan..
42 Bab 43 Serangan kedua dirumah Elang
43 Bab 44 Dendam Marco
44 Bab 45 Pesona Elang
45 Bab 46 Elang terluka
46 Bab 47 kontak fisik yang intim
47 Bab 48 Nara bekerja
48 Bab 49 Kenzo kecewa
49 Bab 50 perjalanan ke lapangan tembak
50 Bab51 pertarungan dihutan
51 Bab 52 Berdua dipondok
52 Bab 53 Malam yang mengejutkan part satu.
53 Bab 54 Malam mengejutkan part dua.
54 Bab 55 Salah sebut nama.
55 Bab 56. Yang terluka
56 57 Kabur dari neraka
57 Bab 58 Menyamar untuk kabur
58 Part 59 Anton Bebas
59 60. Hati yang terluka
60 61Elang mengajaknya bertemu Asyila
61 62 Makan malam yang menyebalkan.
62 62 Dia menunggu
63 Enam puluh empat, Permintaan Aneh Elang
64 Dua puluh Lima. Menemani Elang.
65 Bab enam- enam resepsi mewah Elang.
66 Bab enam puluh tujuh bekerja di bengkel.
67 Bab enam delapan saksi kunci yang membuat resah
68 Bab enam puluh sembilan kembali dari bulan madu
69 Bab tujuh puluh. menghampiri Anara
70 Bab tujuh puluh satu. Kenzo datang ke bengkel
71 Bab tujuh dua Bertemu Di Restoran.
72 Part tujuh puluh tiga. Elang tertekan.
73 Bab Tujuh empat. Elang masuk rumah sakit.
74 Bab tujuh lima, menemani Elang di rumah sakit
75 Bab Tujuh puluh enam Asyila kembali
76 Part Tujuh puluh tujuh Rahasia Asyila
77 part tujuh puluh delapan. Curiga
78 part 79 Laporan Yoga
79 Part 80 Ranjang dingin
80 Part 81 Kemarahan Elang.
81 Part 82 Numpang menginap part satu
82 Part 83 pengakuan Anara.
83 Bab delapan empat Bertemu Pria masa lalu
84 Part Delapan lima kebahagiaan yang di Renggut paksa.
85 part 86 mencari bukti 1
86 part 87 Mancari bukti dua
87 part 88 mencari bukti 3
88 Part 88 Mendapatkan bukti akurat.
89 Part 89 menculik Anara.
90 Part 90 pergi bersama Anara
91 Bab 91 lebih baik menjauh.
92 Bab 92 Aku sudah membebaskannu.
93 Bab 93 Pertemuan yang mengharukan.
94 Bab 94 Menguak masa lalu
95 Bab 95 Mancari cinta sejati.
96 Bab 96 pengakuan kenzo
97 Bab 97 Galau
98 Bab 98 keputusan Anara
99 Bab 99 Keputusan Anara part 2
100 Part 100 Jawaban yang di tunggu
101 Bab 101 Sosok orang tua Kenzo yang mengejutkan.
102 Bab 102 menerima lamaran
103 Bab 103 mendatangi Elang
104 Bab 104 Kau yang tidak peka
105 Bab 105 mendatangi klub malam.
106 Bab 106 Menjemput Elang
107 Bab 107 siasat.
108 Bab 108 ketegasan Elang
109 Bab109 Menyusup ke markas musuh
110 Bab 110. Cinta dan dusta
111 Bab 111 Anara dalam bahaya
112 Bab112 mencari Anara
113 Bab 113 Dia ada di dalam kontainer di dermaga.
114 Bab 114 pergulatan hati Kenzo.
115 Bab 115 Menyelamatkan Anton.
116 Bab 116
117 117 Kelicikan Marco
118 Bab118 menguak rahasia Marco
119 Bab 119 Mencari Rahasia Marco
120 Bab 120. Rahasia di dalam basemen
121 Bab 121i Kepergok
122 Bab 122 Penantian
123 Bab 123 Elang meninggal?
124 Bab 124 Ancaman Marco
125 Bab 125 pernikahan pakasa yang gagal.
126 Bab 126 kejutan manis
127 Bab 127 Malam syahdu.
128 Bab 128 kembali ke kota.
129 Bab 129
130 Bab130
131 Bab 131
132 Babb132 masa lalu yang terkuak
133 Babb132 masa lalu yang terkuak
134 Bab 133 Anton Meninggal
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab satu Cinta itu buta
2
Bab Dua Ibu meninggal
3
Bab tiga Elang yang patah sayap
4
Bab Empat bocah malang
5
Bab lima Bocah malang
6
Bab 6 kepergok
7
Bab tujuh Ditolong
8
Bab Delapan dalam pelarian
9
Bab Sembilan. Pulau baru, harapan baru
10
Bab Sepuluh Bertahan
11
Bab Sebelas Pinjam uang
12
Bab dua belas Menyesal
13
Bab tiga belas dijebak Marco
14
Bab Empat belas Anton terjebak
15
Bab Lima belas pulau diserang.
16
Bab Enam belas berpisah selamanya
17
Bab tujuh belas mencari teman lama
18
Bab delapan belas Anara ditegur
19
Bab sembilan belas Pria di bawah hujan.
20
Bab 20 Menginap di restoran
21
Bab 21 Dia...
22
Bab 22 Berdua dengannya
23
Bab 23 dipecat
24
Bab 24 Dia yang kucinta
25
Bab 25 Dia yang ku cinta part2
26
Bab 26 Ditabrak.
27
Bab 27 permintaan Ayah
28
Bab 28 membuat perjanjian.
29
Bab30 pengenalan tokoh
30
Bab 31 Keluarga Marco
31
Bab 32 Elang tak.bisa dibantah
32
Bab 33 Penagih hutang
33
Bab34 Kenzo membebaskan Anara
34
Bab 35 kissmark membawa petaka
35
Bab 36, Aku punya hak melakukannya
36
Bab 37 dijemput Elang
37
Bab 38 Nasi goreng buatan Anara
38
Bab 39. Gelisah dan sepi
39
Bab 40 mendatangi markas Marco
40
Bab 41 Serangan dadakan dipagi hari
41
Bab 42 kuharap kau tidak keberatan..
42
Bab 43 Serangan kedua dirumah Elang
43
Bab 44 Dendam Marco
44
Bab 45 Pesona Elang
45
Bab 46 Elang terluka
46
Bab 47 kontak fisik yang intim
47
Bab 48 Nara bekerja
48
Bab 49 Kenzo kecewa
49
Bab 50 perjalanan ke lapangan tembak
50
Bab51 pertarungan dihutan
51
Bab 52 Berdua dipondok
52
Bab 53 Malam yang mengejutkan part satu.
53
Bab 54 Malam mengejutkan part dua.
54
Bab 55 Salah sebut nama.
55
Bab 56. Yang terluka
56
57 Kabur dari neraka
57
Bab 58 Menyamar untuk kabur
58
Part 59 Anton Bebas
59
60. Hati yang terluka
60
61Elang mengajaknya bertemu Asyila
61
62 Makan malam yang menyebalkan.
62
62 Dia menunggu
63
Enam puluh empat, Permintaan Aneh Elang
64
Dua puluh Lima. Menemani Elang.
65
Bab enam- enam resepsi mewah Elang.
66
Bab enam puluh tujuh bekerja di bengkel.
67
Bab enam delapan saksi kunci yang membuat resah
68
Bab enam puluh sembilan kembali dari bulan madu
69
Bab tujuh puluh. menghampiri Anara
70
Bab tujuh puluh satu. Kenzo datang ke bengkel
71
Bab tujuh dua Bertemu Di Restoran.
72
Part tujuh puluh tiga. Elang tertekan.
73
Bab Tujuh empat. Elang masuk rumah sakit.
74
Bab tujuh lima, menemani Elang di rumah sakit
75
Bab Tujuh puluh enam Asyila kembali
76
Part Tujuh puluh tujuh Rahasia Asyila
77
part tujuh puluh delapan. Curiga
78
part 79 Laporan Yoga
79
Part 80 Ranjang dingin
80
Part 81 Kemarahan Elang.
81
Part 82 Numpang menginap part satu
82
Part 83 pengakuan Anara.
83
Bab delapan empat Bertemu Pria masa lalu
84
Part Delapan lima kebahagiaan yang di Renggut paksa.
85
part 86 mencari bukti 1
86
part 87 Mancari bukti dua
87
part 88 mencari bukti 3
88
Part 88 Mendapatkan bukti akurat.
89
Part 89 menculik Anara.
90
Part 90 pergi bersama Anara
91
Bab 91 lebih baik menjauh.
92
Bab 92 Aku sudah membebaskannu.
93
Bab 93 Pertemuan yang mengharukan.
94
Bab 94 Menguak masa lalu
95
Bab 95 Mancari cinta sejati.
96
Bab 96 pengakuan kenzo
97
Bab 97 Galau
98
Bab 98 keputusan Anara
99
Bab 99 Keputusan Anara part 2
100
Part 100 Jawaban yang di tunggu
101
Bab 101 Sosok orang tua Kenzo yang mengejutkan.
102
Bab 102 menerima lamaran
103
Bab 103 mendatangi Elang
104
Bab 104 Kau yang tidak peka
105
Bab 105 mendatangi klub malam.
106
Bab 106 Menjemput Elang
107
Bab 107 siasat.
108
Bab 108 ketegasan Elang
109
Bab109 Menyusup ke markas musuh
110
Bab 110. Cinta dan dusta
111
Bab 111 Anara dalam bahaya
112
Bab112 mencari Anara
113
Bab 113 Dia ada di dalam kontainer di dermaga.
114
Bab 114 pergulatan hati Kenzo.
115
Bab 115 Menyelamatkan Anton.
116
Bab 116
117
117 Kelicikan Marco
118
Bab118 menguak rahasia Marco
119
Bab 119 Mencari Rahasia Marco
120
Bab 120. Rahasia di dalam basemen
121
Bab 121i Kepergok
122
Bab 122 Penantian
123
Bab 123 Elang meninggal?
124
Bab 124 Ancaman Marco
125
Bab 125 pernikahan pakasa yang gagal.
126
Bab 126 kejutan manis
127
Bab 127 Malam syahdu.
128
Bab 128 kembali ke kota.
129
Bab 129
130
Bab130
131
Bab 131
132
Babb132 masa lalu yang terkuak
133
Babb132 masa lalu yang terkuak
134
Bab 133 Anton Meninggal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!