15 Selena Puteri Raavero dan Serbuk Bunga...

Brukkk!!!

Rania meringis ketika satu sosok mungil menabraknya di ujung anak tangga. Septi segera berjongkok dan memungut beberapa tangkai bunga aster yang terjatuh dari tangan seorang gadis imut nan lucu.

"Aduhhh ... " ringis Selena sambil merapikan rambutnya. "Kalo jalan lihat-lihat dong! Sakit tau," omel gadis itu menggemaskan. Bibir mungilnya berceloteh lucu.

Rania berlutut sehingga mereka sejajar. Rambut Selena tebal terurai berwarna cokelat tua, matanya indah, wajahnya imut, kedua pipinya gembul menggemaskan, Selena benar-benar berupa malaikat. Rania tersenyum ramah padanya.

"Maaf yah, tante tadi buru-buru dan tak melihatmu. Kamu jangan lari-lari begitu nak! Nanti terpeleset dan jatuh," nasihat Rania sambil membelai rambutnya. Selena menyipitkan mata.

"Oh, begitu. Tante mau ke kantor?"

"Iyah, benar sekali. Maafkan tante yah, Nak! Tante benar-benar tidak sengaja," kata Rania lembut.

"Aku akan maafkan tante, asalkan Tante ambilkan aku bunga-bunga di taman belakang. Aku ingin jadikan crown seperti princes Aurora. Please" pinta Selena. "Aku akan terima permintaan maaf tante Rania," tambahnya lagi. Rania berpikir sejenak sebelum mengangguk-angguk setuju.

"Yah ampun. Kamu ini anak pintar dan sungguh menggemaskan. Baiklah. Tante janji akan memetik bunga untukmu. Tetapi beritahu dulu ibumu, yah? Tante takut kalau Ibumu tak akan suka."

"Nggak apa kok, tante. Ibu dan ayah sedang rapat. Aku nggak boleh ganggu, katanya. Selena mau bunganya sekarang yah, Tante. Selena bosan berlarian tanpa teman and i want beauty crown," rayu Selena lagi.

"Waduh, tidak bisa sekarang Selena. Tante harus pergi karena tante sedang buru-buru," jawab Rania halus.

Ekor mata Rania melirik ruang kerja Raavero. Pintunya tertutup rapat. Tak ada satu suara pun terdengar dari ruangan itu. Entahlah. Rania tak akan meracuni otak dan hatinya lagi.

"Selena maunya sekarang. Ini terlalu sedikit," rengek Selena menunjukkan dua tangkai bunga aster.

"Oke, baiklah. Tante minta kak Septi ambilkan yah!"

"Horeeeee...."

Selena meloncat-loncat gembira. Septi yang mendengar permintaan Selena segera pergi ke taman belakang dan mengambil beberapa kuncup bunga. Sementara Rania kembali ke kamar untuk mengambil beberapa berkas yang tertinggal.

Telpon berdering ketika Rania sedang memeriksa berkas Andrew dalam map hijau. Berkas itu semula akan diperlihatkan pada Raavero. Rania ingin meminta ijin pada Raavero. Namun, Rania berubah pikiran. Pria itu menyembunyikan hal sepenting "Selena" darinya. Jadi, Rania berpikir mereka hanyalah suami istri untuk hal-hal tertentu.

"Halo Andara ..."

"Rania. Aku ingin memberitahumu sesuatu. Mungkinkah kamu mengetahui ini?" suara Andara terdengar di ujung telpon.

"Ada apa?"

"Ayahmu menjual semua aset yang dimilikinya. Apa kamu mengetahuinya?"

"Tidak. Kami bertemu semalam, Ayah tak memberitahuku apapun. Kapan tepatnya dijual?"

"Hari ini Rania. Seorang pengusaha membeli semuanya dengan harga tinggi. Ayahmu sepertinya ingin melunasi hutang pada Raavero dan membebaskanmu. Apakah ada masalah di sana? Apa kamu baik-baik saja?" tanya Andara. Suara sahabatnya itu terdengar risau.

"Aku baik-baik saja, sayang. Jangan cemas Terima kasih untuk informasi ini, Andara. Aku akan menghubungi ayahku." Rania menutup telponnya.

Situasi ini sulit untuk mereka berdua, tetapi Rania sedang mencari jalan keluar. Ayah tidak perlu melakukan apapun saat ini. Rania akan bertanggung jawab penuh. Rania menelpon Ayahnya dan mendapati nomer beliau tidak aktif. Yah Tuhan, Ayah. Setelah menyimpan semua berkas, Rania beranjak turun dan dikejutkan oleh suara riang Selena. Dia berlarian mengitari Rania.

"Tante, Selena punya banyak bunga sekarang. rose, lily .... Ini yang paling cantik tante, apa namanya?" tanya Selena mengangkat setangkai kembang besar bunga Hydrangea. Pipinya memerah akibat udara dingin.

"Hydrangea sayang."

Selena mencium aroma kelopak bunga Hydrangea.

"Makasih yah, Tante."

"It's oke dear. Tante harus pergi sekarang. Sampai nanti yah!" Rania mengelus rambut Selena lagi.

Susah untuk mengabaikan Selena, dia begitu memikat. Selena mendadak bersin-bersin. Rania berbalik dan mendapati wajah gadis itu pucat pasi. Selena menggosok-gosok matanya hingga merah dan berair.

"Tante, Selena kok sesak napas yah?"

Nada suaranya tersengal-sengal. Rania melempar tasnya kepada Septi dan segera menghampiri Selena. Rania berlutut dan memangku gadis kecil itu sambil memperhatikan perubahan Selena. Rania menarik bunga-bunga dari tangan Selena dan melemparkannya sejauh mungkin.

"Tante ... "

"Kamu sepertinya alergi bunga," duga Rania waspada sembari memperhatikan gejala yang muncul setelah Selena menghirup kuntum-kuntum bunga tadi.

"Rania? Ada apa?" seru Margareth dari arah belakang. Wanita separuh baya itu melihat Selena dan menjadi panik.

"Selena sepertinya alergi pada serbuk bunga," jawab Rania waspada.

Meskipun, Rania cukup familiar dengan penyakit tersebut, ketika menimpa Selena, Rania tetap panik. Beberapa klien menderita hay fever akibat alergi serbuk bunga. Rania kadang harus menyiapkan buket bunga khusus untuk menghindari alergi mereka.

"Ibunya pasti punya obat!" seru Rania pada Margareth.

"Mikaila!!! Cepat kemari!!!"

Suara Margareth menggema seantero rumah. Mikaila dan Raavero terburu-buru keluar dari ruang kerja Raavero. Ketika melihat Selena di pangkuan Rania, wajah Mikaila begitu gusar.

"Apa yang kamu lakukan padanya?" pekik Mikaila marah.

Raavero terlebih dahulu menyodorkan tangannya, meraih Selena, merebutnya dari Rania dan menggendongnya ke kamar.

"Ambil obatnya!" seru Raavero pada Mikaila.

Ketika Rania tersadar, gadis itu mendapati Margareth menatapnya penuh kemarahan. Guratan emosi terlukis di rahangnya yang mengeras, menahan amarah.

"Siapa yang memberikannya bunga?" tanya Margareth marah.

"Saya yang memetiknya, Nyonya. Nona Selena meminta bunga untuk ... " jawab Septi takut.

"Aku meminta Septi memetik bunga, sebab Selena ingin membuat mahkota bunga ..." potong Rania, memberi tanda agar Septi diam.

Plakkkk!!! Satu tamparan keras cukup membuat Rania terhuyung-huyung.

"Nyonya!!!" teriak Septi. "Nyonya besar ini salah saya," jerit Septi mulai menangis.

Rania meringis menahan sakit di pipinya. Sesuatu yang asin terasa di sudut bibirnya. Suara Margareth menggelegar marah pada Rania.

"Mengapa tidak bertanya dulu sebelum memutuskan melakukan sesuatu!"

"Aku...."

"Jika terjadi sesuatu pada Selena, kamu akan tahu akibatnya. Kamu, ayahmu! tidak puaskah menyebabkan begitu banyak penderitaan padaku dan anak-anakku? Aku heran mengapa Raavero begitu bodohnya menikahimu. Kamu tak perlu lunasi utangmu! Pergi sajalah ke neraka."

"Aku tak tahu Selena alergi pada serbuk bunga, Bu. Aku akan menelpon dokter dan meminta dokter datang."

"Tak perlu repot. Ibunya pasti bisa menanganinya! Aku peringatkan kamu." Mata Margareth memerah. "Jangan dekati Selena dengan segala muslihatmu. Kamu tahu akibatnya nanti."

"Nyonya, anda tak apa?" Septi mendekat kuatir. Rania mengangkat tangannya memberi tanda "baik-baik saja".

"Hapus air matamu Septi! Jangan jadi cengeng!"

"Maafkan saya, Nyonya. Ini salah saya," kata Septi tersendat.

"Berhenti merengek, Septi! Aku tak bisa andalkan kamu kalau kamu seperti itu!"

"Rumah ini harus selalu bersih. Jangan menaruh kembang bunga apapun di dalam rumah! Jangan memberi Selena sembarang makanan tanpa bertanya pada ibunya," katanya lagi pada Septi dan beberapa asisten rumah tangga yang ada di sana.

Terpopuler

Comments

✨Susanti✨

✨Susanti✨

next

2023-01-18

0

Yasmine aja

Yasmine aja

drama ikan terbang...tapi aku syuka

2022-04-11

0

Lilis Ferdinan

Lilis Ferdinan

hmmmm,,, bu margareth ,kebencianmu menutupi kebenaran yg ada,,ntar klw tau siapa sebenarnya yg bususk jng smpai nyesal,,,

2022-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 1 Raavero Alves ...
2 2 Bagaimana jika aku menginginkanmu?
3 3 Di Mana Jantungku Berdetak???
4 4 Jangan menyentuhku!!!
5 5 Stay With Me...
6 6 Mungkinkah Aku Menyukaimu?
7 7 Ketika Curiga itu Tak Pergi...
8 Akhirnya Aku Menemukanmu...
9 9 Derita Segera Dimulai...
10 10 Gelisah Hati...
11 11 Jangan Jatuh Cinta Padanya...
12 12 Hari yang Buruk...
13 13 Cinta Perih...
14 14 Ketika Mertua Bertingkah...
15 15 Selena Puteri Raavero dan Serbuk Bunga...
16 16 Pernikahan Semu...
17 17 Di Antara Dua Wanita...
18 18 Apakah Mungkin Mengalah Pada Selena???
19 19 Awal Perseteruan...
20 20 Kebencian menjadi Obsesi...
21 21 Bisikan Iblis...
22 22 Ciuman dan Kecupan, Mimpi Indah Raav...
23 23 Wanita yang Harus Pergi!
24 24 Jus Penyubur Kandungan...
25 25 Malam Penuh Tragedi...
26 26 Mudah Berapi-api, Mudah menjadi Abu...
27 27 Menikahimu adalah Sebuah Kesalahan...
28 28 Kebencian di atas Kebencian...
29 29 Pangeran dan Puteri Penyihir...
30 30 Menghapus Jejak...
31 31 Memikat Seseorang...
32 32 Aroma Raavero...
33 33 Raavero Tertembak...
34 34 Mengakhiri Mimpi Buruk...
35 35 Mengubah Kelam jadi Manis...
36 36 Ksatria Rania...
37 37 Real Psikopat ...
38 38 James Alves ...
39 39 Ketika Kekasihmu Sekarat...
40 40 Menukar Kebahagiaan...
41 41 Entah di Mana Dia???
42 42 Ciuman Dari Cinta Sejati...
43 43 Di Ujung Sepi...
44 44 Suamiku Sayang ...
45 45 Anomali Ingatan Tentangmu...
46 46 Ciuman Penuh Penyesalan ...
47 47 So Sexy ...
48 48 Wanita dalam Ingatan atau dalam Insting???
Episodes

Updated 48 Episodes

1
1 Raavero Alves ...
2
2 Bagaimana jika aku menginginkanmu?
3
3 Di Mana Jantungku Berdetak???
4
4 Jangan menyentuhku!!!
5
5 Stay With Me...
6
6 Mungkinkah Aku Menyukaimu?
7
7 Ketika Curiga itu Tak Pergi...
8
Akhirnya Aku Menemukanmu...
9
9 Derita Segera Dimulai...
10
10 Gelisah Hati...
11
11 Jangan Jatuh Cinta Padanya...
12
12 Hari yang Buruk...
13
13 Cinta Perih...
14
14 Ketika Mertua Bertingkah...
15
15 Selena Puteri Raavero dan Serbuk Bunga...
16
16 Pernikahan Semu...
17
17 Di Antara Dua Wanita...
18
18 Apakah Mungkin Mengalah Pada Selena???
19
19 Awal Perseteruan...
20
20 Kebencian menjadi Obsesi...
21
21 Bisikan Iblis...
22
22 Ciuman dan Kecupan, Mimpi Indah Raav...
23
23 Wanita yang Harus Pergi!
24
24 Jus Penyubur Kandungan...
25
25 Malam Penuh Tragedi...
26
26 Mudah Berapi-api, Mudah menjadi Abu...
27
27 Menikahimu adalah Sebuah Kesalahan...
28
28 Kebencian di atas Kebencian...
29
29 Pangeran dan Puteri Penyihir...
30
30 Menghapus Jejak...
31
31 Memikat Seseorang...
32
32 Aroma Raavero...
33
33 Raavero Tertembak...
34
34 Mengakhiri Mimpi Buruk...
35
35 Mengubah Kelam jadi Manis...
36
36 Ksatria Rania...
37
37 Real Psikopat ...
38
38 James Alves ...
39
39 Ketika Kekasihmu Sekarat...
40
40 Menukar Kebahagiaan...
41
41 Entah di Mana Dia???
42
42 Ciuman Dari Cinta Sejati...
43
43 Di Ujung Sepi...
44
44 Suamiku Sayang ...
45
45 Anomali Ingatan Tentangmu...
46
46 Ciuman Penuh Penyesalan ...
47
47 So Sexy ...
48
48 Wanita dalam Ingatan atau dalam Insting???

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!