Akhirnya Aku Menemukanmu...

Rania hendak mengantarkan kedua sahabatnya ketika ban mobil Raavero berdecit, memasuki halaman pelataran bridal. Musik telah lama berhenti berbunyi, tersisa suara beberapa staf yang masih bercengkerama sebelum beranjak ke mess untuk istirahat. Malam ini mereka akan menginap di mess bridal.

Rania mengernyitkan kening. Belum lama ketika Raav menelpon. Ada apa dengannya?

"Ciaaahhh, calon pengantin pria kita tak sabaran menunggu hari esok," goda Andara. Wajah Rania bersemu merah.

Raavero keluar dari mobil dan mendatangi Rania. Dia tidak sendirian. Dua orang pria tinggi besar mengikuti dari belakang.

"Nona Andara? Apa kabarmu?"

Raav menyalami Andara. Mereka saling mengenal satu sama lain sebab Raavero dan Yoga adalah rekanan bisnis. Andara menyambut uluran tangan Raavero.

"Pak Raavero, aku baik-baik saja."

Rania mengangguk memperkenalkan Dawnia. "Ini sahabatku. Dawnia."

"Hai, Raav. Senang bertemu denganmu.

"Hai ... "

"Jika kamu butuh pertanyaan tentang Rania, kamu tahu kan harus bertanya pada siapa?"

Rania mendelik pada Dawnia. Uluran tangan Raav terlihat ragu, akan tetapi Dawnia menjabat tangannya memberi dukungan. Pria itu terlihat gelisah oleh sesuatu.

"Rania, mereka akan mengantarkan Andara dan Dawnia pulang," ujar Raavero merujuk kepada dua pria besar di belakangnya.

"Sesuatu terjadi?"

"Tidak juga ... " Raav menarik napas berat, "ini sudah malam."

"Okay, sampai jumpa besok Rania, Raav ..."

Mereka saling melambaikan tangan. Setelah mobil yang membawa Andara dan Dawnia tak terlihat, Raavero memperhatikan Rania seksama.

"Apa kalian bersenang-senang?"

"Tentu saja. Apakah aku harus terlihat muram di malam sebelum pernikahanku dan menimbulkan kekhawatiran?"

"Para stafmu sepertinya belum tidur," ucap Raav mengabaikan nada seru Rania.

"Ada apa Raav? Sesuatu terjadi? Apakah kamu mencurigaiku sekarang? Sungguh menyudutkanku."

Rania berkata jengkel. Mengapa pria ini selalu membuatnya kesal?

"Bisa kita bicara di dalam?"

Raavero masih penuh misteri, pandangannya menyapu area pelataran parkir bridal seakan seseorang sedang mengamati mereka.

"Baiklah, keseresahanmu kini menulariku," gerutu Rania.

"Kamu tak aman sendirian!" kata Raav saat mereka telah sampai ke ruang kantor Rania.

"Aku tak sendirian, Raav. Para stafku di bawah dan mereka menginap di mess malam ini."

"Mereka tidak terlatih."

"Aku tak butuh orang terlatih di dekatku. Aku bukan istri walikota atau orang penting," sambar Rania.

"Baiklah. Aku hanya cemas."

Raav menyerah. Pria itu terlihat tidak ingin berdebat.

"Kamu tak masuk akal," omel Rania. "Aku bersama sahabatku. Apa yang mereka pikirkan jika kamu bertindak posessif seperti itu?" sambungnya jengkel.

"Jika mereka sahabatmu, mereka tak akan berpikiran buruk," balas Raav kikuk.

"Jadi, apakah kamu akan menginap juga di sini malam ini?" tanya Rania mengalihkan topik.

"Tidak. Ada ibuku dan Summer. Kamu akan menginap di sofa ini?"

"Aku punya kamar tidur di loteng."

Beberapa waktu lalu, Alya memanggil arsitek dan mengubah loteng menjadi kamar tidur yang nyaman untuk Alya. Gadis itu menguap. Wajahnya berbinar rupawan di bawah lampu kantor. Rania melipat kedua tangannya. Dia menjauhi Raav.

"Bisakah kamu memberitahuku apa yang terjadi?"

"Entahlah ... hati-hatilah. Don dan Army akan ada di luar kamarmu," ucapnya sembari berdiri. "Sampai jumpa besok. Aku berharap kamu tak bertingkah konyol besok."

"Raav, kamu bisa memberitahuku jika sesuatu terjadi. Aku tidak butuh penjaga."

"Jangan cemas! Aku hanya sedang mengambil langkah pencegahan dini. Mencegahmu bertindak nekat, berpikir untuk kabur di hari pernikahan." Raav menatapnya tajam.

"Itu tak akan terjadi," sergah Rania. "Apakah pertanda utangku akan lunas sebab kamu terlihat telah jatuh cinta padaku?" gurau Rania berusaha terlihat santai.

"Aku akan pergi. Sampai jumpa besok, Rania." Raav berlalu jelas menghindari percakapan tentang utang dan pelunasannya.

Telpon Rania berdering. Raav menghentikan langkahnya tepat sebelum membuka pintu ruangan kantor Rania.

"Siapa?"

"Nomer baru ... "

"Jangan diangkat!" perintah Raav.

"Bagaimana jika ini penting?"

"Jangan diangkat!"

"Raav?"

"Aku tak ingin membuatmu gelisah. Ada sesuatu yang terjadi di luar sana! Aku tak bisa memberitahumu karena belum pasti. Bisakah kamu tidak menjawab nomer asing? Matikan saja ponselmu?"

"Bagaimana jika itu Ayah?"

"Ayahmu ada di rumahku," jawab Raav cepat.

"Di rumahmu?" tanya Rania heran. Apa yang Ayah lakukan di Kediaman Alves. Tidak mungkin ber - say hello dengan Ibunda Raavero. Mereka punya masa lampau yang buruk. Namun, Rania tidak ingin memuaskan rasa penasarannya. Lebih baik untuk diam saat ini. Ayah pasti sadar akan tiap tindakannya.

"Baiklah, Raav."

"Aku pergi. Sampai jumpa besok."

Pintu tertutup lalu suara Raav memberi perintah pada dua orang penjaga yang telah kembali dari mengantar Andara dan Dawnia. Pria itu aneh. Sikapnya aneh dan lebih anehnya dia meminta Rania untuk tak cemas.

"Apakah sesuatu terjadi?"

Rania tak puas pada sikap Raav. Jadi, dia menginterogasi dua pengawal di depan kamarnya. Mereka jelas bungkam.

"Baiklah. Aku akan berdiri di sini sampai memperoleh jawaban. Kalian akan disalahkan sebab membuatku terus melek, meskipun tahu aku akan menikah besok," gertak Rania menakut-nakuti keduanya.

Para penjaga yang awalnya terlihat keras kepala mulai melunak. Mereka terusik oleh kehadiran Rania.

"Nona maafkan kami! Kami hanya sedang bekerja," salah seorang di antara mereka yang bernama Don meladeni Rania.

"Nona Rania, ada apa ini?"

Alya datang membawa segelas jus buah dan sepotong cake di tangannya. Dia mengamati kedua pria itu.

"Oh Non, lapas kota baru mengeluarkan berita tentang beberapa narapidana yang kabur. Wah ... Pak Alves benar-benar cepat tanggap," puji Alya.

"Apa urusannya denganku?"

Rania jengkel lebih pada dirinya sendiri. Raavero selalu bertindak sekehendak hati. Dia tak peduli, Rania setuju atau tidak.

"Bisa jadi, beberapa di antara mereka adalah narapidana yang dijebloskan ke dalam penjara oleh Pak Raavero. Mungkin itu alasannya beliau mengirimi anda pengawal."

Rania mengerutkan kening. Apa Raavero bekerja untuk uang?

"Aih, terserahlah."

"Kami diberi perintah untuk melindungi anda, sebab beberapa di antara mereka adalah psikopat."

"Baiklah. Aku mengerti, walaupun aku bingung kalian melindungiku dari siapa? Istirahatlah jika kalian lelah berdiri." Rania menggeleng iba kemudian melambai pada Alya. "Aku tidak butuh camilan, Alya. Aku akan beristirahat!"

Gadis itu masuk ke ruangannya dan naik ke loteng. Di sanalah dia akan beristirahat. Rania melemparkan tubuhnya ke atas bad tanpa mengganti baju. Acara berendam bersama para sahabatnya membuat otot tubuhnya relaks dan tenang.

Raav berlebihan tetapi sesuatu menggelitik hatinya. Raav belum pernah terlihat begitu gelisah seperti tadi. Rania menghidupkan ponsel. Jarinya menelusuri fitur musik dan menemukan lagu penghantar tidur milik Alan Walker, On My Way. Past Lives milik Sapiantdream. Dan beberapa lagu calm lainnya. Rania hanya bolak-balik di tempat tidurnya. Lalu ketika musik pembuka Clean Bandit diputar, Rania mencerna liriknya. Bisakah aku tidur?

I've been hearing symphonies

Before all I heard was silence

A rhapsody for you and me

And every melody is timeless

Life was stringing me along

Then you came and you cut me loose

Was solo singing on my own

Now I can't find the key without you

Beberapa jam lagi dia akan resmi menyandang status istri Raav. Rania tahu, Raav menahan utangnya agar mereka dapat menikah. Ketika mereka menikah tak akan pernah ada perpisahan. Ikatan pernikahan adalah sesuatu yang sakral.

And now your song is on repeat

And I'm dancin' on to your heartbeat

And when you're gone, I feel incomplete

So if you want the truth

Rania menebak Raav mengundang satu kota untuk menyaksikan pernikahan ini untuk menjadikannya sandera seumur hidup. Raav mungkin berharap Rania akan jatuh cinta padanya seperti di 365 Day's? Rania tersenyum kecut. Harusnya otoritas siaran televisi menghentikan tayangan berisi pornografi, kekerasan seksual dan penyimpangan.

I just wanna be part of your symphony

Will you hold me tight and not let go?

Symphony

Like a love song on the radio

Will you hold me tight and not let go?

Entah besok atau lusa, jika cinta itu tumbuh. Mereka mungkin akan bersama sebagai kekasih sungguhan.

Rania pun terlelap sebelum lagu Symphony berakhir. Satu pesan suara tiba-tiba terdengar. Penuh makna dan dalam.

"Akhirnya aku menemukanmu ...."

Terpopuler

Comments

✨Susanti✨

✨Susanti✨

next.... ..

2023-01-17

0

Hayati

Hayati

sukaaaa

2022-10-10

0

Yasmine aja

Yasmine aja

penisirin

2022-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 1 Raavero Alves ...
2 2 Bagaimana jika aku menginginkanmu?
3 3 Di Mana Jantungku Berdetak???
4 4 Jangan menyentuhku!!!
5 5 Stay With Me...
6 6 Mungkinkah Aku Menyukaimu?
7 7 Ketika Curiga itu Tak Pergi...
8 Akhirnya Aku Menemukanmu...
9 9 Derita Segera Dimulai...
10 10 Gelisah Hati...
11 11 Jangan Jatuh Cinta Padanya...
12 12 Hari yang Buruk...
13 13 Cinta Perih...
14 14 Ketika Mertua Bertingkah...
15 15 Selena Puteri Raavero dan Serbuk Bunga...
16 16 Pernikahan Semu...
17 17 Di Antara Dua Wanita...
18 18 Apakah Mungkin Mengalah Pada Selena???
19 19 Awal Perseteruan...
20 20 Kebencian menjadi Obsesi...
21 21 Bisikan Iblis...
22 22 Ciuman dan Kecupan, Mimpi Indah Raav...
23 23 Wanita yang Harus Pergi!
24 24 Jus Penyubur Kandungan...
25 25 Malam Penuh Tragedi...
26 26 Mudah Berapi-api, Mudah menjadi Abu...
27 27 Menikahimu adalah Sebuah Kesalahan...
28 28 Kebencian di atas Kebencian...
29 29 Pangeran dan Puteri Penyihir...
30 30 Menghapus Jejak...
31 31 Memikat Seseorang...
32 32 Aroma Raavero...
33 33 Raavero Tertembak...
34 34 Mengakhiri Mimpi Buruk...
35 35 Mengubah Kelam jadi Manis...
36 36 Ksatria Rania...
37 37 Real Psikopat ...
38 38 James Alves ...
39 39 Ketika Kekasihmu Sekarat...
40 40 Menukar Kebahagiaan...
41 41 Entah di Mana Dia???
42 42 Ciuman Dari Cinta Sejati...
43 43 Di Ujung Sepi...
44 44 Suamiku Sayang ...
45 45 Anomali Ingatan Tentangmu...
46 46 Ciuman Penuh Penyesalan ...
47 47 So Sexy ...
48 48 Wanita dalam Ingatan atau dalam Insting???
Episodes

Updated 48 Episodes

1
1 Raavero Alves ...
2
2 Bagaimana jika aku menginginkanmu?
3
3 Di Mana Jantungku Berdetak???
4
4 Jangan menyentuhku!!!
5
5 Stay With Me...
6
6 Mungkinkah Aku Menyukaimu?
7
7 Ketika Curiga itu Tak Pergi...
8
Akhirnya Aku Menemukanmu...
9
9 Derita Segera Dimulai...
10
10 Gelisah Hati...
11
11 Jangan Jatuh Cinta Padanya...
12
12 Hari yang Buruk...
13
13 Cinta Perih...
14
14 Ketika Mertua Bertingkah...
15
15 Selena Puteri Raavero dan Serbuk Bunga...
16
16 Pernikahan Semu...
17
17 Di Antara Dua Wanita...
18
18 Apakah Mungkin Mengalah Pada Selena???
19
19 Awal Perseteruan...
20
20 Kebencian menjadi Obsesi...
21
21 Bisikan Iblis...
22
22 Ciuman dan Kecupan, Mimpi Indah Raav...
23
23 Wanita yang Harus Pergi!
24
24 Jus Penyubur Kandungan...
25
25 Malam Penuh Tragedi...
26
26 Mudah Berapi-api, Mudah menjadi Abu...
27
27 Menikahimu adalah Sebuah Kesalahan...
28
28 Kebencian di atas Kebencian...
29
29 Pangeran dan Puteri Penyihir...
30
30 Menghapus Jejak...
31
31 Memikat Seseorang...
32
32 Aroma Raavero...
33
33 Raavero Tertembak...
34
34 Mengakhiri Mimpi Buruk...
35
35 Mengubah Kelam jadi Manis...
36
36 Ksatria Rania...
37
37 Real Psikopat ...
38
38 James Alves ...
39
39 Ketika Kekasihmu Sekarat...
40
40 Menukar Kebahagiaan...
41
41 Entah di Mana Dia???
42
42 Ciuman Dari Cinta Sejati...
43
43 Di Ujung Sepi...
44
44 Suamiku Sayang ...
45
45 Anomali Ingatan Tentangmu...
46
46 Ciuman Penuh Penyesalan ...
47
47 So Sexy ...
48
48 Wanita dalam Ingatan atau dalam Insting???

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!