19 Awal Perseteruan...

Telpon berdering saat Rania sedang memeriksa jurnal pernikahan Andara dan Yoga. Rania menahan napas panjang saat melihat nama di layar ponsel. Septi. Semoga filling Rania tentang sesuatu yang buruk pada Selena tak terjadi.

"Ada apa, Septi?"

Suara isak panik terdengar di ujung sana. "Nyonya, Nona Selena ... asmanya kambuh. Nyonya Margareth sedang ke Supermarket dan aku tak bisa hubungi Nyonya Mikaila."

Rania mengurut keningnya. "Segera bawa Nona Selena ke Rumah Sakit, sekarang! Aku akan menunggu di sini."

"Kami sedang dalam perjalanan, Nyonya."

"Baiklah," jawab Rania. "Jangan panik! Jangan menangis, Septi!"

Rania tidak mengharapkan hal seperti ini terjadi, tetapi Rania sudah menduga akan terjadi. Mikaila bukan sembarang wanita di kota ini, mengapa dia tidak memakai jasa pengasuh profesional untuk menjamin keselamatan Selena? Bagaimana bisa meninggalkan Selena pada neneknya sementara Ibu Margareth terlalu tua untuk diajak berlarian keliling halaman.

"Ada apa, Non?" tanya Alya membaca kegelisahan di wajah atasannya itu. Semenjak menikah, kehidupan pribadinya seperti bertambah rumit.

"Aku harus segera ke Rumah Sakit sekarang. asma Selena kumat. Orang tuanya sedang ada urusan."

Rania menjawab seraya berdiri dan memakai coat tebal. Di kota ini, suhu udara selalu dingin dan lembab, meskipun matahari terang benderang. Suhu berada di 10 derajat Celcius.

"Sebaiknya beritahu Septi untuk membawanya ke Klinik Biara, Non. Ini akan jadi berita besar saat Pak Raavero, Anda dan Mikaila datang ke Rumah Sakit Umum untuk mengurus Selena. Anda tahu, netizen negara kita memiliki insting tajam. Indera penglihatan mereka lebih unggul dibanding paparazzi."

Alya benar dan itu bukan asumsi. Rania memikirkan saran Alya. Mereka akan jadi bulan-bulanan media kota. Raavero Alves adalah seorang pengacara sementara Mikaila seorang pewaris Lavender, skandal ini akan menambah rumit situasi mereka.

"Anda harus menghubungi Pak Raavero agar beliau segera melakukan sesuatu. Bukankah Anda tidak ingin Selena jadi bahan pembicaraan orang satu kota?"

Rania masih berpikir. Mereka hanya akan jadi bahan pembicaraan. Dia lantas mengangguk setuju pada Alya, lalu menelpon Septi.

"Septi, bawa Selena ke Klinik Biara! Jangan ke Rumah Sakit Umum. Aku akan menunggu di Klinik."

Gadis itu lantas menelpon Raavero dan terhubung ke mail box. Mereka mungkin sedang dalam persidangan, atau keduanya sedang bernostalgia. Entahlah. Hanya Tuhan yang tahu.

"Aku harus pergi, Alya. Raavero tak dapat dihubungi," keluh Rania hindari dirinya dari berbagai pikiran jahat.

"Mikaila juga tak meng - update insta story." Alya mengangkat bahunya. "Biasanya dia rajin tiap menit mengunggah sesuatu bahkan saat kuku jemarinya tergores ujung tas mahalnya dia posting."

"Entahlah, aku pergi dulu. Jika nanti sempat, aku akan kembali!"

"Jangan lupa obati pipimu, Non!" teriak Alya sebelum Rania tepat sebelum Rania menutup pintu. Rania meninggalkan Bridal dan tergesa-gesa ke Klinik Biara diantar Don Huan.

Sesampainya di Klinik, Rania langsung menuju loket. Mengintip pada Suster Agatha yang bertugas di bagian loket. Suster Agatha mengawasi Rania dari ujung kaca-matanya, kuatir.

"Rania? Kamu sakit?"

Rania adalah salah satu donatur No Name, untuk anak-anak berkebutuhan khusus dan tanpa orang tua. Gadis itu cukup terkenal lantaran jiwa sosialnya yang tinggi.

"Tidak, Suster. Dokter Deasy ada? Seorang gadis sedang dalam perjalanan kemari karena asma-nya kambuh. Bisakah dia mendapat pertolongan pertama?"

"Tentu saja! Kartu berobatnya ada?"

"Tidak Suster, ini pertama kalinya dia di bawa ke tempat ini," jawab Rania.

"Baiklah, akan aku buatkan kartu baru. Nanti kartunya dibawa tiap kali dia datang berobat, yah!"

"Baik, Suster. Terima kasih."

"Rania?" Deasy melihat Rania gelisah di depan loket dan segera menghampirinya. "Ada apa? Kamu ... wajahmu kenapa?"

Deasy mengamati Rania penuh selidik. Rania menarik tangan Deasy. Wajah Rania agak panik.dan bingung.

"Aku ke sini karena seorang gadis butuh pertolongan. Mendadak asmanya kambuh. Tolong aku ... "

"Baiklah. Aku akan melihat keadaanya terlebih dahulu dan mengambil tindakan. Apakah kamu baik-baik saja? Mau ku obati wajahmu?" jelas Deasy curiga melihat lebam biru ungu di pipi kiri Rania. Terlebih, bibirnya menyisakan bekas luka.

"Aku terpeleset kemarin. Wajahku membentur tepian pintu kamar mandi. Jadinya begini, tapi ini tak terlalu mendesak."

"Emmm, pasti perih? Sini biar ku lihat," kata Dokter Deasy setengah tak percaya. Tangan Rania ditarik paksa menuju ruang pemeriksaan.

"Des, tolong anak ini dulu! Aku baik-baik saja," tahan Rania tepat ketika mobil yang mengantarkan Selena parkir di depan Klinik.

"Baiklah."

Deasy melepaskan tangan Rania. Beberapa perawat mendorong tempat tidur beroda. Namun, Don Huan telah menggendong Selena memasuki Klinik.

Selena dibaringkan di tempat tidur pasien dan Deasy melakukan sejumlah pemeriksaan. Septi berdiri gelisah di samping Selena.

"Apakah dia makan sesuatu sebelumnya?"

"Nona hanya sarapan roti lapis kismis tadi pagi, minum segelas susu soya. Siangnya, nona Selena makan nasi dan ayam goreng," jawab Septi.

"Selain itu?" tanya Deasy lagi sambil memeriksa mata Selena dan denyut nadinya.

"Des, kemarin alergi Selena sempat kambuh saat menghirup kembang bunga. Dia diketahui alergi serbuk sari. Apakah mungkin masih berlanjut alerginya?"

"Asthma, sindrom oral allergy biasanya disebabkan oleh pemicu alergi dari serbuk sari dan buah atau sayur mentah yang berinteraksi," jelas Deasy sesederhana mungkin agar mudah dipahami Rania.

"Nona Selena tadi batuk-batuk terus sesak napas. Dia juga mengeluh sakit perut dan muntah," lapor Septi.

"Apa dia makan stroberi, ceri, apel?" tanya Deasy lagi.

"Oh iyah, Dokter. Kami sedang panen Stroberi hari ini dan nona Selena sempat makan beberapa buah stroberi."

"Baiklah. Anak ini alergian. Aku akan memberinya obat. Alergi tidak bisa disembuhkan kecuali hilang sendiri seiring pertambahan usia. Oleh sebab itu, penting untuk menghindari gadis ini makan makanan yang mengandung stroberi atau buah-buahan yang aku sebutkan tadi. Bukan hanya buah saja yah, tetapi juga kue, jeli, selai, permen yang mengandung stroberi, apel, ceri. Ini reaksi sedang, aku hanya akan memberikannya obat untuk mengatasi reaksi alergi," terang Deasy.

Rania duduk termenung di depan ruang perawatan sambil menunggu Deasy selesai merawat Selena. Septi dan Don Huan berdiri tak jauh darinya. Rania mengambil ponsel dan mencoba menghubungi Raavero untuk kesekian kalinya. Ponselnya dialihkan.

"Dia akan baik-baik saja, Rania. Jangan cemas. Omong-omong, anak siapa dia Rania?"

Mereka bicara berdua saja di ruang kerja Deasy. Rania mengangkat bahu. Deasy juga orang terdekat Raavero, dia sungguh tak tahu tentang Selena?

"Anak dari kerabatku," jawab Rania enggan.

"Baiklah, mari ku lihat wajahmu. Aku tak percaya kamu berkeliaran dengan wajah membiru seperti itu. Siapa yang manamparmu sehebat ini? Raav? Berani-beraninya di -"

"Jangan menduga, Dok!" potong Rania.

Gadis itu lupa, Deasy itu Dokter dan tak bisa dibohongi. Ceritanya soal terpeleset adalah kebohongan paling konyol yang bisa didengar oleh seorang dokter.

"Hmmmm, dugaanku. Sebab, jika bukan dia, aku pasti sudah menerima panggilan untuk mengobatimu," ujar Deasy sambil membersihkan sudut bibir Rania menggunakan cairan antiseptik.

Ketika mereka kembali ke rumah, Margareth, Mikaila dan Raavero menunggu gelisah di beranda rumah. Mikaila segera menjemput, menggendong Selena penuh penyesalan.

"Bagaimana keadaanya?" tanya Margareth pada Mikaila.

"Ibu, harusnya kami yang bertanya pada Ibu. Kami meninggalkan Selena padamu!" jawab Raavero agak ketus pada Margareth.

"Ini karena aku harus berbelanja. Aku tak akan pergi jika saja aku punya menantu yang baik. Aku meninggalkan Selena pada asisten yang kamu bayar untuk istrimu itu!"

Margareth tak mau disalahkan. Seperti dugaan Rania ....

Terpopuler

Comments

✨Susanti✨

✨Susanti✨

next

2023-01-18

0

Yasmine aja

Yasmine aja

mertua selalu benar

2022-04-11

0

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

ibunya yang harus mengurus Selena

2021-04-12

0

lihat semua
Episodes
1 1 Raavero Alves ...
2 2 Bagaimana jika aku menginginkanmu?
3 3 Di Mana Jantungku Berdetak???
4 4 Jangan menyentuhku!!!
5 5 Stay With Me...
6 6 Mungkinkah Aku Menyukaimu?
7 7 Ketika Curiga itu Tak Pergi...
8 Akhirnya Aku Menemukanmu...
9 9 Derita Segera Dimulai...
10 10 Gelisah Hati...
11 11 Jangan Jatuh Cinta Padanya...
12 12 Hari yang Buruk...
13 13 Cinta Perih...
14 14 Ketika Mertua Bertingkah...
15 15 Selena Puteri Raavero dan Serbuk Bunga...
16 16 Pernikahan Semu...
17 17 Di Antara Dua Wanita...
18 18 Apakah Mungkin Mengalah Pada Selena???
19 19 Awal Perseteruan...
20 20 Kebencian menjadi Obsesi...
21 21 Bisikan Iblis...
22 22 Ciuman dan Kecupan, Mimpi Indah Raav...
23 23 Wanita yang Harus Pergi!
24 24 Jus Penyubur Kandungan...
25 25 Malam Penuh Tragedi...
26 26 Mudah Berapi-api, Mudah menjadi Abu...
27 27 Menikahimu adalah Sebuah Kesalahan...
28 28 Kebencian di atas Kebencian...
29 29 Pangeran dan Puteri Penyihir...
30 30 Menghapus Jejak...
31 31 Memikat Seseorang...
32 32 Aroma Raavero...
33 33 Raavero Tertembak...
34 34 Mengakhiri Mimpi Buruk...
35 35 Mengubah Kelam jadi Manis...
36 36 Ksatria Rania...
37 37 Real Psikopat ...
38 38 James Alves ...
39 39 Ketika Kekasihmu Sekarat...
40 40 Menukar Kebahagiaan...
41 41 Entah di Mana Dia???
42 42 Ciuman Dari Cinta Sejati...
43 43 Di Ujung Sepi...
44 44 Suamiku Sayang ...
45 45 Anomali Ingatan Tentangmu...
46 46 Ciuman Penuh Penyesalan ...
47 47 So Sexy ...
48 48 Wanita dalam Ingatan atau dalam Insting???
Episodes

Updated 48 Episodes

1
1 Raavero Alves ...
2
2 Bagaimana jika aku menginginkanmu?
3
3 Di Mana Jantungku Berdetak???
4
4 Jangan menyentuhku!!!
5
5 Stay With Me...
6
6 Mungkinkah Aku Menyukaimu?
7
7 Ketika Curiga itu Tak Pergi...
8
Akhirnya Aku Menemukanmu...
9
9 Derita Segera Dimulai...
10
10 Gelisah Hati...
11
11 Jangan Jatuh Cinta Padanya...
12
12 Hari yang Buruk...
13
13 Cinta Perih...
14
14 Ketika Mertua Bertingkah...
15
15 Selena Puteri Raavero dan Serbuk Bunga...
16
16 Pernikahan Semu...
17
17 Di Antara Dua Wanita...
18
18 Apakah Mungkin Mengalah Pada Selena???
19
19 Awal Perseteruan...
20
20 Kebencian menjadi Obsesi...
21
21 Bisikan Iblis...
22
22 Ciuman dan Kecupan, Mimpi Indah Raav...
23
23 Wanita yang Harus Pergi!
24
24 Jus Penyubur Kandungan...
25
25 Malam Penuh Tragedi...
26
26 Mudah Berapi-api, Mudah menjadi Abu...
27
27 Menikahimu adalah Sebuah Kesalahan...
28
28 Kebencian di atas Kebencian...
29
29 Pangeran dan Puteri Penyihir...
30
30 Menghapus Jejak...
31
31 Memikat Seseorang...
32
32 Aroma Raavero...
33
33 Raavero Tertembak...
34
34 Mengakhiri Mimpi Buruk...
35
35 Mengubah Kelam jadi Manis...
36
36 Ksatria Rania...
37
37 Real Psikopat ...
38
38 James Alves ...
39
39 Ketika Kekasihmu Sekarat...
40
40 Menukar Kebahagiaan...
41
41 Entah di Mana Dia???
42
42 Ciuman Dari Cinta Sejati...
43
43 Di Ujung Sepi...
44
44 Suamiku Sayang ...
45
45 Anomali Ingatan Tentangmu...
46
46 Ciuman Penuh Penyesalan ...
47
47 So Sexy ...
48
48 Wanita dalam Ingatan atau dalam Insting???

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!