Pelabuhan Terakhir Zahra
Zahra Humaira Chandra adalah seorang magister pembangunan yang cukup terkenal di Jerman. Dan seorang pebisnis muda yang menjenjang karir saat berusia 20 tahun.
Menjalani hubungan percintaan selama kurang lebih 5 tahun dengan seorang pebisnis muda hingga di pisahkan karna suatu hal, membuat luka mendalam bagi sosok Donny Balldy, pemuda dengan sikap lemah lembut dan penyayang.
Sejak menjalankan bisnis keluarga dan mendapatkan banyak penghargaan karna kerja kerasnya, Zahra di angkat menjadi Dirut di One Group, perusahan yang menjalankan bisnis di bidang properti.
Zahra adalah sosok yang di kagumi oleh setiap orang, karna prestasi yang di raih dan sikap kedewasaannya membawa perusahan menjadi maju dan berkembang, di saat umurnya sudah beranjak 25 tahun, saat itulah Zahra memilih meninggalkan perusahan dan kembali ke Prancis untuk mengelolah bisnis yang ia bangun dengan kerja kerasnya.
Sampai pada suatu ketika ia melakukan kerjasama dengan seorang CEO dari Prancis yang bernama Ricard Alziro. Ricard 27 tahun adalah sosok pria berdarah dingin dan playboy. Segala percekcokan antar keduanya pun berlangsung lama, dan lama kelamaan membuat sosok Ricard yang cukup dingin dan juga playboy mengagumi sosok Zahra.
Ricard Alziro adalah anak semata wayang dari seorang pebisnis Fikry Alziro dan Linda Aldiwinata. Saat Ricard berumur 24 tahun ia tidak memiliki ketertarikan dalam urusan perusahan. Ricard pun dengan terpaksa menjalankan perusahan saat ia berusia 26 tahun karna desakan dari sang Ayah.
Setelah mengambil ahli perusahan, Ricard menjadi sosok yang berwibawa dan di segani oleh para pegawainya, temprament yang di miliki Ricard sudah di ketahui oleh setiap staf di perusahan.
Kehidupan Zahra sejak memilih meninggalkan perusahan dan kembali mengelolah bisnisnya di Prancis, berubah drastis. Zahra yang dulunya sosok wanita dewasa dan berwibawah kini menjadi wanita keras kepala dan juga manja, tapi ia tidak pernah mentolerir jika ada salah satu karyawannya melakukan kesalahan.
"Prily, sebentar nanti kamu pergi bersamaku, dan temani aku ke pesta pernikahan sahabatku." ucapnya.
"Tapi bos, sebentar nanti kita ada jamuan makan malam bersama beberapa Arsitek dari California." jawab Prily.
"Soal jamuan makan malam itu, kita bisa batalkan besok siang saja. Aku tidak bisa jika tidak menghadiri pernikahan Safier Ali." balas Zahra.
"Baiklah bos, segera saya batalkan jamuan makan malam itu." ucap Prily kembali.
Zahra yang sudah selesai berdandan kini menghampiri Prily di Apartementnya. Prily adalah sosok wanita baik dan juga penyayang. Prily adalah orang kepercayaan Zahra, 5 tahun lamanya Prily lah yang mengelolah bisnis Zahra selama ini.
Prily seorang anak yatim piatu dari keluarga yang cukup terpandang namun saat Ayahnya memilih menikah dengan seorang single parents yang memiliki seorang anak gadis. Terjadi beberapa masalah dalam bisnis Ayahnya dan membuat Ayahnya jatuh sakit dan meninggal sedangkan Ibunya meninggal saat Prily berusia 12 tahun karena kanker rahim.
Setelah kematian sang Ayah Prily di usir dari kediamannya, hingga suatu hari Prily di pertemukan dengan sosok Zahra. Prily yang linglung di tegah jalan dan hampir di tabrak Zahra, membuat Zahra merasa ibah dengan kondisi gadis yang hampir di tabraknya.
Zahra pun membawa Prily ke Apartementnya, dan mulai menenangkan Prily, setelah melihat Prily tenang, Zahra pun mulai menanyakan perihal mengapa dirinya berjalan malam-malam
selarut itu tanpa di temani seorang pun.
Prily menceritakan semua unek-unek dalam hatinya, Zahra pun memberi pekerjaan kepada Prily sebagai asistennya dan sungguh Zahra bersyukur memiliki sosok Prily yang setia kepadanya selama ini.
Kedua wanita itu terlihat cantik dan dengan anggunnya mereka berjalan memasuki aula pernikahan. Tampak sosok Safier Ali dan Anita Adiksa sedang menunggu kedatangan sahabat mereka yaitu Zahra.
Zahra pun menghampiri kedua pengantin tersebut dan memberikan ucapan selamat.
Anitha Adiksa & Safier Ali photo.
"Selamat untuk kalian, akhirnya kalian bisa menikah setelah lika liku perjalan cinta kalian, dan bersatu pada malam hari ini." ucap Zahra dengan melebarkan senyum seraya merasakan kebahagian kedua sahabatnya.
"Terima kasih Zahra, semua ini berkat dirimu, jika bukan dengan bantuanmu mungkin tidak akan ada malam bahagia ini untuk kami." balas Anita Adiksa dan langsung memeluk Zahra dengan eratnya.
Tanpa di sadari saat Zahra dan Prily masuk ke aula pernikahan ada sosok pria tampan yang sudah memperhatikan Zahra dari kejahuan, itu adalah sosok Ricard Alziro.
Ricard menghadiri pernikahan Safier Ali selaku rekan bisnis. Ricard pun berjalan menuju Altar pernikahan karna Ricard penasaran dengan sosok gadis yang di lihatnya sedari tadi.
Zahra yang sedang asik berbincang dengan kedua mempelai pun langsung terdiam saat melihat sosok pria tampan yang menyapa sahabatnya.
"Safier Ali selamat atas pernikahanmu dan semoga kalian di anugerahkan banyak anak." ujar Ricard dan di tanggapi dengan tawa oleh Safier dan Anita namun tidak dengan Zahra.
Zahra tiba-tiba terbatuk mendengar perkataan pria di sampingnya. "Sialan ni orang, bisa-bisanya bicara seperti itu." monolog Zahra.
Zahra pun berpamitan kepada kedua sahabatnya karna ia sungguh melupakan Prily.
"Safier, aku kesana dulu ya, aku mau nyamperin Prily dulu." ucap Zahra.
"Its okey, Zahra." jawab Safier.
Zahra pun berjalan menghampiri Prily yang sedang berbincang dengan beberapa gadis seusianya. Namun tatapan kekaguman dari Ricard tidak sekalipun berpaling dan terus menatap ke arah Zahra.
"Bos, apa ada yang kamu perlukan?" Tanya Prily.
"Prily, jangan panggil aku dengan sebutan itu, panggil namaku saja, toh kita juga sedang tidak di kantor." Pinta Zahra.
"Baiklah Kakak."
Zahra pun tersenyum mendengar Prily memanggilnya dengan sebutan Kakak. "Prily, apa semuanya sudah beres?"
"Sudah Kakak, aku sudah membatalkan jamuan makan malam itu dan mengenai CEO Sadewa semuanya sedang di selidiki." Prily menjelaskan.
"Suruh Vernando membuntutinya, dan cari bukti mengenai pengelapan uang perusahan yang di lakukan Sadewa selama ini. Suatu saat nanti kita akan memerlukan bukti itu." balas Zahra.
"Segera saya laksanakan, dan akan menyuruh Vernando menangani masalah ini.Tapi Kakak,"
"Masalah itu jangan khawatir, aku sudah memikirkan cara untuk menghindari media sampai waktunya tiba, dan dimana kita akan melakukan konfrensipers." Jawab Zahra singkat.
Prily kelak aku akan membayar semua kerja kerasmu selama ini dengan harga yang mahal. Membatin Zahra.
"Prily, kamu berbincanglah dulu, ada yang ingin aku diskusikan dengan salah satu rekan bisnisku." ucap Zahra.
Prily pun mengangguk.
Hampir sejam Zahra berdiskusi dengan salah seorang rekan bisnisnya, Zahra pun menghampiri Prily, dan mengajak Prily untuk makan beberapa cemilan yang sudah tersedia di beberapa meja.
"Prily setelah ini, kita berbincang sebentar dengan Safier dan juga Anita, barulah setelahnya kita kembali." Ucapnya kembali
"Anita, bagaimana dengan keadaan Livi,? Apa kamu sudah mendapatkan informasi mengenai keberadaannya dan juga Rian.?" Tanyanya khawatir dengan kedua sahabatnya.
"Maafkan aku Zahra, tapi sudah setahun lebih, aku tak kunjung mendapatkan kabar mengenai keberadaan mereka." Jawab Anita dengan sedih.
"Aku akan meminta bantuan dari kak Reza. Siapa tau kak Reza bisa membantu kita." Ujar Zahra karena menghawatirkan kondisi kedua sahabatnya dan sembari berpamitan kepada Safier dan juga Anita.
Zahra dan Prily pun berpamitan kepada Safier dan juga Anita. Setelahnya kedua wanita itu kembali ke apartement masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Asnani Arjun
mantul thooor, semangat menggapai cita-citamu thoor👍👍
2021-09-05
0
Gemby Guningsih
ceritanya bagus
2021-03-31
2
Ririn Satkwantono
thooor.... tlg dikasih tanda petik saat pembicaraan langsung..... biar bisa membedakan mana yg pmbicaraan lgsung, mana yg bukan...mksih😊😊
2021-03-30
2