Hari pun sudah sangat larut dan akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri permainan dan berlalu tidur, karena besok mereka akan mulai haiking. Dan yang akan menjadi leader adalah Zahra.
"Prily, Nora, Rere dan Sheren kalian tidur di tenda 1." ucap Zahra.
"Dania, Marcella, Naysila,dan Karina kalian tidur bersama di tenda 2." ucap Zahra
"Saldy, Kak Adri, Rangga kalian di tenda 3."
"Kak Alfian, Novan, Arga kalian tidur di tenda 4."
"Kak Reza, Ricard dan Mas Arham kalian di tenda 5." ucap Zahra
"Baiklah, semua nya sudah bisa masuk dan istirahatlah karena besok adalah hari pertama kita haiking" ucap nya kembali dan hendak berjalan mengambil ranselnya untuk membangun tenda untuk nya sendiri.
"Trus, kamunya tidur di mana sayang." Tanya Fahreza dengan bingung.
"Aku akan mendirikan tenda ku sendiri. Kakak tidak perlu menghawatirkan aku. Masuklah!" balasnya dengan lembut.
Merekapun akhirnya masuk ke tenda masing-masing tanpa berkata apapun akhirnya tertidur.
Kicauan burung dan hawa dingin di pagi hari pun telah membangunkan mereka. Mereka pun sarapan dengan logistik yang mereka bawa.
Setelah sarapan, mereka bergegas menyusuri pengunungan, perjalan yang memeras tenaga membuat mereka tampak lelah namun tidak dengan Zahra yang notabene adalah leader haiking. Zahra tidak tampak kelelahan namun beda hal dengan anggota lainnya. Karena melihat yang lainnya tampak capek akhirnya mereka memilih istirahat sekitar 1 jam, setelanh nya mereka melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan tiba-tiba Zahra mendengar aliran air.
"Tunggu! sepertinya ada air terjun di sekitar sini!" seru Zahra kepada rombongan.
Zahra pun mencari arah air yang ia dengar dan akhirnya ia menemukan suatu tempat yang begitu indah. Mereka pun berhenti untuk mandi dan mengambil air untuk mereka minum.
"Sungguh tempat yang indah" gumam Adri dan lainnya.
Mereka pun mandi karena sudah sehari lebih mereka tidak mandi.
Zahra sudah tidak merasa asing dengan tempat seperti ini karena dia sudah beberapa x menjumpai air terjun saat melakukan haiking bersama beberapa temannya di Calivornia.
Setelah mereka mandi. merekapun mengabadikan beberapa foto untuk dijadikan kenang-kenangan.
"Ayo kita harus mencari tempat untuk di jadikan tempat bermalam kita." ucap Zahra.
Mereka pun mendapatkan tempat untuk bermalam dan membangun pos yang tidak jauh dari air terjun. Api unggun pun di nyalakan karena mereka sudah hampir mencapai puncak dan hawa disana lebih dingin dari hari pertama mereka bermalam.
"Dik, apa logistik kita sudah menipis." Reza bertanya pada adri.
"Tenang aja kak, logistik yang kita bawa lumayan banyak." Jawab adri dengan santai.
Marcella dan Zahra yang duduk bersampingan tiba-tiba tertawa. Sehingga membuat semuanya melihat ke arah mereka.
"Lagi ngomong apa sih! sampe segitu nya." ketus Alfian.
"Mau tau aja, ini tu urusan perempuan. Kakak gak boleh tau." Jawab zahra dengan senyum piciknya.
Semua pun tertawa melihat Zahra yang tersenyum licik kepada Alfian dan berlalu masuk ke pos nya.
Haripun berlalu begitu cepat, kicauan burung yang indah membuat mereka terbangun. Mereka pun sarapan apa adanya, dengan sisa logistik yang mereka bawa.
Setelah nya mereka berkemas dan melanjutkan pendakian karena ini hari terakhir mereka haiking. Tujuan mereka hanya ingin mendapatkan sunset di puncak pengunungan.
Semua pun bersorak dan melanjutkan perjalanan, hari pun mulai sore dan akhirnya mereka mempercepat jalan mereka, waktu sunset pun akan segera datang dan menempuh perjalanan beberapa mil pun membuahkan hasil. Mereka akhirnya tiba di puncak gunung dan menunggu beberapa menit untuk melihat pemandangan yang mereka tunggu-tunggu.
Semuapun berpose dengan pasangan masing-masing. Ricard pun mengajak Zahra berfoto bersama.
"Zahra bisakah kita mengambil beberapa foto bersama?" tanya Ricard dengan raut wajah memohon.
Zahra tampak kaget dan binggung namun setelah ia berpikir sejenak ia pun menerima ajakan Ricard.
Semua terlihat begitu bahagia.
Setelah selesai mereka pun membuat pos kembali sebagai tempat peristirahat terakhir mereka di puncak tersebut. Hari sudah mulai gelap, mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan lagi.
Mereka pun menantikan sunset di pagi hari. Semua tampak kelelahan dan mengurungkan niat untuk duduk berbincang hingga larut malam.
Tepat pukul 4 subuh Zahra pun terbangun dan keluar dari tenda. Karena ia sudah terbiasa setiap kali melakukan hiking, di hari terakhir ia ingin menjelajahi sekitar puncak untuk mengambil beberapa foto.
Zahra yang sudah siap pun segera mulai menjelajah. Terik di pagi hari membuat Zahra lebih bersemangat untuk menjelajah, namun tanpa di sadari oleh nya, ia sudah jauh dari puncak gunung.
Di sisi lain Naysila yang bangun terlebih dulu tidak mendapati Zahra di tendanya. Naysila pun tidak berpikir negatif karena ia yakin Zahra sedang jalan-jalan di sekitaran pos mereka.
Semua pun bangun dan bersiap untuk pulang. Setelah selesai berkemas, pada detik berikut nya Alfian merasa ada ke janggalan ketika mendapati tenda Zahra yang masih berdiri dengan kokoh nya. Ia pun segera bertanya kepada Prily mengenai keberadaan Zahra yang tidak ia dapati sejak tadi.
"Prily, Zahra mana?" tanya kepada Prily.
"Mungkin sedang jalan-jalan bersama Ricard, di sekitar sini Kak." balas Prily.
Selang beberapa saat Ricard pun tiba di depan mereka, namun sosok Zahra tak terlihat bersama nya.
"Ricard, Zahra nya mana,? bukannya dia bersama kamu!" tanya Alfian.
Ricard pun kaget dengan pertanyaan Alfian yang menanyakan perihal keberadaan Zahra kepadanya.
"Aku sedari pagi jalan sendirian, dan tidak bertemu dengannya." ucap Ricard yang mulai khawatir.
Fahreza yang melihat semuanya sudah tampak khawatir mengingat Zahra yang menghilang pun akhirnya angkat bicara.
"Zahra pasti sedang berjalan jalan di sekitar sini. Kita tunggu aja sebentar lagi ." ucap Fahreza dengan yakin.
Zahra yang sedang asyik berfoto pun, sadar bahwa ia telah meninggalkan pos kurang lebih dari 5 jam lamanya. Ia pun bergegas kembali tetapi ia tersesat.
Ricard yang sudah mulai panik akhirnya mencari Zahra.
Melihat Zahra yang tak kunjung kembali hingga sore hari. Fahreza pun membagi beberapa kelompok untuk mencari Zahra.
Rere, Nora, Arga dan Arham kalian cari bagian selatan. Aku, Alfian, Naysila dan juga Marcella kami ke bagian timur. Saldy, Rangga, Dania, dan Karina kalian ke arah utara. Ricard, Prily, Adri, Novan dan juga Shiren kalian ke arah barat.
"Kalian juga hati-hati, jangan sampai terpisah dari rombongan masing-masing." seru Reza saat melihat semua sudah siap berpencar.
Mereka pun berpencar mencari keberadaan Zahra, namun sudah 4 jam berlalu, mereka menyitari pegunungan tidak menemukan keberadaan Zahra. Mereka memilih kembali ke pos untuk berkumpul dan menyusun rencana kembali karena mereka merasa kesusahan saat mencari Zahra di karena kan hari sudah mulai gelap.
Di sisi lain Zahra, sudah mulai binggung karena ia menyadari jika jalan yang di laluinya sedari tadi hanya kembali ketempat semula.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments