4. Kerja sama

Zahra memberhentikan mobilnya tepat di depan restoran miliknya, dan segera masuk ke resto dan menuju ke ruang kerjanya. Ia yang sedang duduk mencoba beristirahat dan memejamkan matanya, karena dia merasa sedikit tidak enak badan. Hampir 1 jam dia tertidur, dia di kagetkan dengan suara ketukan pintu.

Toktok..

"Masuk aja, Ly." Sahut Zahra dari dalam.

"Bos, mau saya bawakan makan atau Bos mau makan di luar.!" Tanya Prily.

"Saya makan diluar saja Ly, tapi setelah saya menyelesaikan beberapa pekerjaanku." Balas Zahra sekedar.

"Siap Bos! Jika tidak ada lagi saya pamit kembali ke belakang." Ucap Prily seraya berjalan mundur dan keluar dari ruangan Zahra.

Ricard Alziro sudah menjadi pelanggan tetap di resto selama 1tahun, dan sudah mereserfasi sebuah meja untuknya makan siang, beberapa menit kemudian akhirnya Ricard Alziro sampai di resto dan sedang menunggu makanan yang di pesannya sambil memainkan ponselnya.

Zahra yang sudah selesai bekerja akhirnya keluar dari ruang kerjanya, dan seketika dia keluar dia melihat Ricard Alziro yang sedang duduk di salah satu meja.

Zahra berjalan menghampiri Prily dan bertanya. "Apakah Tuan yang disana sering datang kesini.?" Tanya Zahra basa basi.

"Iya bos, Tuan Ricard adalah pelanggan setia 1 tahun belakangan di resto ini, sebelum jam makan siang Tuan sudah menelpon dan mereserfasi meja untuknya." Balas Prily.

"Baiklah, beri dia pelayanan yang terbaik karna ia juga adalah pelanggan setia di Oxixnine." Ucap Zahra.

"Bos, Apa anda sedang sakit,? anda terlihat sangat pucat 2 hari belakangan ini." Tanya Prily yang begitu khawatir terhadap bosnya.

"Saya baik-baik saja, Ly. Hanya saja semalam saya tidak tidur dengan baik dan merasakan pening di kepalaku, tapi tidak masalah." Jelas Zahra karena tidak ingin Prily khawatir.

"Bos duduklah dulu, saya akan menyediakan makan siang untuk anda." Ucap Prily kembali.

"Makasih banyak Ly. Kau adalah orang kepercayaanku dan kau yang selalu menghawatirkanku." Balas Zahra.

Zahra yang hendak berjalan menuju sebuah meja yang tepatnya berada di luar. Tiba-tiba merasakan nyeri di kepala yang tidak bisa Ia tahan lagi, saat Zahra hampir terjatuh Ricard yang melihatnya langsung berdiri dan menarik tangan Zahra sehingga Zahra tersungkur ke dalam pelukan Ricard Alziro.

"Apa anda baik-baik saja, Nona?" Tanya Ricard memastikan.

Dengan cepat Zahra melepaskan tubuhnya dari Ricard Alziro. "Maafkan saya, saya hanya merasa tidak enak badan saja." Balasnya.

Ricard yang melihat wajah Zahra yang begitu pucat pun segera menyuruh Zahra untuk duduk.

"Nona, sebaiknya anda duduklah dulu, anda sangat pucat, apa anda perlu ke rumah sakit,?" Tanya Ricard.

"Terima kasih Tuan, tapi aku baik-baik saja." Jawab Zahra singkat.

Prily yang melihatnya langsung menghampiri Zahra dan berkata.

"Bos, sebaiknya makan di ruangan bos saja, agar setelahnya anda bisa beristirahat." Prily yang berucap.

"Gak usah Ly, saya makan di meja pojok saja, karena saya sedang menunggu Safier. Ada pekerjaan yang ingin saya bahas dengan Safier." Balas Zahra.

"Baiklah bos!" dan berlalu ke dapur meyiapkan makanan Zahra. Prily yang telah selesai menyiapkan makanan sang bos akhirnya keluar dan membawa beberapa makanan untuk bosnya dan pesanan dari Ricard Alziro.

"Makasih Prily, dan tolong ambilkan beberapa berkas yang sudah saya taruh di atas meja di ruanganku." Pintah Zahra.

"Tuan, selamat menikmati makan siang anda, dan terima kasih sudah membantuku tadi, saya pergi dulu." Zahra pun pergi dari meja Ricard dan berjalan menghampiri meja yang telah di siapkan Prily.

Ricard Alziro merasa terkejut mendengar Safier Ali akan berbicara beberapa pekerjaan dengan wanita di depannya dan memilih duduk berlama lama. Karena Ricard penasaran dengan Arsitek yang sulit mereka jumpai.

Zahra yang sedang menyantap makan siangnya di kejutkan dengan kedatangan Safier Ali.

"Zahra, maafkan aku sudah membuatmu menungguku." Ucap Safier.

"Tidak masalah Safier, ayo temani aku makan siang dulu, setelahnya baru kita bicara mengenai pekerjaan." Balas Zahra.

Safier pun tertawa dan berkata. " Sudah seperti ini, kamu masih memikirkan pekerjaan! dan ngomong-ngomong, apa kamu sedang sakit, Zahra.? Kenapa kamu terlihat begitu pucat" Tanya Safier yang tampak khawatir dengan kondisi sahabatnya.

Ricard yang menyadari kedatangan Safier Ali duduk dengan tenangnya karna ia ingin mendengarkan pembicaraan mereka.

Setelah selesai makan, Safier dan Zahra pun mulai berbicara mengenai kontrak kerja sama.

"Jadi gini Zahra, aku sudah bertemu dengan Arsitek dari California dan menceritakan mengenai proyek rumah tak terbatas, dan mungkin kamu mengenalnya, oleh karena itu aku berharap kamu mau ikut serta dalam kontrak ini. Karena bagiku kau bisa menghandel semuanya dan aku yakini kamu bisa membawa proyek ini sampai pada kesuksesan." Ucap Safier dengan jelas.

"Mengenai Arsitek dari California aku mengenalnya dan berteman baik dengannya jika tidak salah yang kamu maksud adalah Amanda Han, bukan." Balas Zahra.

" Sungguh wanita luar biasa. Aku tidak salah memilih seseorang dan mempercayakan proyek ini kepadamu. Aku berharap kamu mau bekerja sama dengan kami di proyek ini." Ucap Safier dengan memohon.

"Safier, maafkan aku, tapi jika untuk bekerja sama dan menjalin beberapa kontrak berjangka panjang mungkin aku tidak bisa, karena untuk saat ini aku ingin fokus pada bisnisku dulu." Jelas Zahra dengan pelan karena tidak ingin menyinggung perasaan sang sahabat.

Ricard yang mendengarnya sangat terkejut karena ia tidak percaya wanita tadi adalah seorang Arsitek, dan ternyata wanita itulah yang selama ini dicarinya karena proyek rumah tak terbatas.

Sial, aku harus segera mendapatkan kontrak kerja sama dengan wanita itu apapun caranya, harus, monolog Ricard. Ricard pun berpura pura terkejut mendapati Safier Ali ada di restoran itu.

"Ricard, senang bertemu denganmu dan sungguh kebetulan kita bertemu disini, jika kamu memiliki waktu luang, bisakah kamu bergabung dengan kami di sini." Ucap Safier Ali.

"Baiklah!" Ricard pun duduk bergabung dengan

Zahra maupun Safier.

"Ricard kenalkan ini Zahra. Zahra adalah Arsitek yang aku bicarakan waktu itu, dan ialah Arsitek wanita yang selama ini kalian cari, dan maafkan aku baru tahu jika proyek rumah tak terbatas itu belum berjalan karena kalian sulit mendapatkan informasi mengenai Zahra." Safier menjelaskan.

Zahra menatap dalam pria di depannya, dan bertanya. "Apa maksudmu Safier? dan Tuan di depan ini, apa hubungannya dengan proyek ini.? Tanya Zahra yang binggung.

"Saya adalah CEO Alziro, jika anda tidak keberatan bisakah anda bergabung dalam proyek ini." Jawab Ricard.

"Maafkan aku, tapi sungguh aku sedang tidak ingin bekerja sama dalam jangka waktu panjang, karena saat ini aku ingin fokus dengan bisnisku dulu." Ucap Zahra.

"Nona, proyek ini demi kelangsungan masyarakat tidak mampu, karena itu saya berharap anda bisa ikut serta dalam kerja sama ini, berapapun bajet yang harus saya bayarkan kepada anda, saya bersedia asalkan anda mau turut serta dalam pembangunan ini." Ricard berbicara.

"Ini semua bukan masalah bajet, aku pun bersedia jika itu untuk kelangsungan masyarakat miskin tapi aku tidak ingin terikat dengan perusahan manapun. Maaf ya!" Jawab Zahra dengan tidak enak hati.

"Jika anda ingin, kami bisa mengganti waktu kontrak kerja sama, seperti kemauan anda, asalkan anda bersedia bekerja sama." Ucap Ricard kembali karena ia ingin membangun hubungan kerja sama dengan Zahra.

"Ok, baiklah aku akan bekerja sama, namun aku akan menandatangani kontrak kerja sama setiap 3 bulan sekali selama proyek berjalan, dan setelah selesai, aku bisa mengundurkan diri dengan cepatnya, bagaimana apa kalian setuju.?" Balas Zahra dengan pertimbangan.

"Baiklah, saya menantikan kerja sama kita, dan terima kasih Safier telah ikut serta dalam proyek ini, sebentar nanti sekertarisku akan membawa kontrak kerja sama sesuai keinginan anda." Jawab Ricard dengan tersenyum.

"Jika tidak ada hal lainnya, saya pergi dulu." Ricard berpamitan setelah berjabat tangan dengan Zahra sebagai tanda mereka akan memulai kerja sama dan menjadi partner bisnis.

"Baiklah, hati-hati di jalan." Ucap Safier.

Episodes
1 1. Curi pandang
2 2. Kemurkaan Zahra
3 3. Siapa wanita ini?
4 4. Kerja sama
5 5. Kecerian bersama Naysila
6 6. Zahra mabuk
7 7. Menangis
8 8. Keributan
9 9. Kebahagianmu kebahagianku
10 10. Kali pertama berpisah
11 11. Zahra sakit
12 12. Zahra memarahi Prily
13 13. Terlalu sibuk
14 14. Ricard mabuk
15 15. Bertemu kembali
16 16 Tidur di lantai
17 17. Tegasnya ia berbicara
18 18. Kesedihannya
19 19. Truth Or Dare.
20 20. Zahra menghilang
21 21. Menyusuri pegunungan
22 22. Sungguh wanita gila
23 23. Penjelasan Zahra
24 24. Jadi pacar pura-pura
25 25. Membuatku bahagia
26 26. surprise party kelulusan
27 27. Wanita hebat
28 28. Introgasi Ommah
29 29. Ancaman mematikan
30 30. Semua karna Ayah
31 31. Keras kepala
32 32. Ini kan rumahku
33 33. Menikmatinya
34 34. Depresi
35 35. Mengingatnya
36 36. Pertengkaran hebat
37 37. Tidak ada penolakan
38 38. Gaun untuknya
39 39. Dia sahabatku
40 40. Itu saja
41 41. Satu ranjang
42 42. Ricard Cemburu
43 43. Ricard lepas kendali.
44 44. Ricard Yang kehilangan Zahra.
45 45. Menghapus CCTV
46 46. Menemukannya.
47 47. Mengalami kontraksi
48 48. Memalsukan kematian
49 49. Akan menafkahinya
50 50. Dia adalah Ayahnya
51 51. Ayah dan Anak
52 52. Perayaan ulang tahun Aggrita
53 53. Kado Istimewah
54 54. Kesedihan dan Kebahagian
55 55. Membuka luka lama
56 56. Kembalinya sang mantan
57 57. Kedatangan Sally Jhou di kediaman Chandra
58 58. Zahra membuka luka lama
59 59. Lamaran untuk Prily
60 60. Kembalinya Ricard setelah 3tahun
61 61. putusnya Zahra dan Leon
62 62. Hancurnya Arindi
63 63. bersatu kembali
64 64. kaulah belahan jiwaku
65 65. Hancurkan
66 66. Kesombonganmu
67 67. Kembali setelah 5 tahun
68 68. Keterkejutan dan kebahagian
69 69. Sosok Leon di mata semua Orang
70 70. Ancaman Leon berhasil
71 71. Jangan menyentuh wanitaku.
72 72. Akan ku hancurkan kau
73 73. Mengikuti permainanmu
74 74. Deddy sebutan baru Leon
75 75. Ayah Janji
76 76. Dasar buaya darat
77 77. Almira kembali ke Italya
78 78. Perdebatan Leon dan Almira
79 79. Aku yang bertanggung jawab
80 80. Kebenaran yang menyakitkan
81 81. Kekhawatiran Leon.
82 82. Zahra terkejut
83 83. Wanita bar-bar
84 84. Aku bisa membunuhmu
85 85. Marah Leon
86 86. Cemburu tak beralasan.
87 87. Membuka hati untuknya
88 88. Hak asuh
89 89. Jangan menghawatirkan aku kelak.
90 90. Berbohong demi kebahagiaan
91 91. Pergi tanpa Pamit.
92 92. Almira mengetahui kebenaran.
93 93. Kegundahan Ervan
94 94. Ini semua salahku
95 95. Aku sangat merindukanmu.
96 96. Berbohong demi kebaikanmu
97 97. Wanita yang sopan
98 98. Kau seperti orang asing.
99 99. Terlalu banyak kenangan bersamanya
100 100. Keadaan Leon memburuk.
101 101. Kesedihan yang tak kunjung habis.
102 102. Leon kritis
103 103. Deddy Terhebatku
104 104. Anak siapa ini.?
105 105. Tega membohongiku.
106 106. Inikah alasanmu mengakhirinya.
107 107. Kau melewati batasanmu
108 108. Tak kunjung pasti
109 109. Ervan kritis
110 110. Menyusun rencana
111 111. Keluarnya Leon
112 112. Kepribadian ganda Zahra.
113 113. Jangan pernah meninggalkannya
114 114. Kita Impas
115 115. Berdua denganmu
116 116. Persiapan Lamaran.
117 117. Di saring dulu baru ngomong
118 118. Kau kebahagianku
119 119. Inilah waktunya.
120 120. Sebelum pernikahan.
121 121. Apa Maksud Dokter?
122 122. Kesalahan apa yang ku buat!
123 123. Semua Demi Kebaikan nya!
124 124. Mengapa ia melakukan ini?
125 125. Merindukan nya
126 126. Sungguh Keajaiban.
127 127. Aku mencintai mu!
128 128. Ini Pasti Terjadi.
129 129. Tidak Perlu Menyembunyi kan nya!
130 130. Permintaan terakhir.
131 131. Menjadi pendonor.
132 132. Keyakinan Hati Zahra.
133 133. Berbahagialah kalian.
134 134. Acting yang luar biasa.
135 135. Kehilangan mu adalah kelemahan ku.
136 136. Menghilang nya Zahra.
137 137. Menikah lah Dengan Ku!
138 138. Merasakan keanehan.
139 139. Sah menjadi suami istri.
140 140. Menjalani peran sebagai seorang Istri.
141 141. Mengalih kan saham miliknya.
142 142. Mengapa kau melakukan nya?
143 143. Kepergian Selama nya
144 144. Air mancur cinta
145 145. Permintaan Terakhir Ricard.
146 146. Kesalah pahaman.
147 147. Kecemburuan Leon
148 148. Hari Bahagia
149 149. Kado spesial
150 150.Kedatangan seseorang di masa lalu
151 151. Mbok-Mbok jual sayur.
152 152. Perdebatan kecil.
153 153. Penuh Kejutan.
154 154. Hari-hari bahagia
155 155. Baby kembar
156 156. Kecemburuan Almira
157 157. Rahasia Besar
158 158. Penjelasan Zahra
159 159. Happy Ending
Episodes

Updated 159 Episodes

1
1. Curi pandang
2
2. Kemurkaan Zahra
3
3. Siapa wanita ini?
4
4. Kerja sama
5
5. Kecerian bersama Naysila
6
6. Zahra mabuk
7
7. Menangis
8
8. Keributan
9
9. Kebahagianmu kebahagianku
10
10. Kali pertama berpisah
11
11. Zahra sakit
12
12. Zahra memarahi Prily
13
13. Terlalu sibuk
14
14. Ricard mabuk
15
15. Bertemu kembali
16
16 Tidur di lantai
17
17. Tegasnya ia berbicara
18
18. Kesedihannya
19
19. Truth Or Dare.
20
20. Zahra menghilang
21
21. Menyusuri pegunungan
22
22. Sungguh wanita gila
23
23. Penjelasan Zahra
24
24. Jadi pacar pura-pura
25
25. Membuatku bahagia
26
26. surprise party kelulusan
27
27. Wanita hebat
28
28. Introgasi Ommah
29
29. Ancaman mematikan
30
30. Semua karna Ayah
31
31. Keras kepala
32
32. Ini kan rumahku
33
33. Menikmatinya
34
34. Depresi
35
35. Mengingatnya
36
36. Pertengkaran hebat
37
37. Tidak ada penolakan
38
38. Gaun untuknya
39
39. Dia sahabatku
40
40. Itu saja
41
41. Satu ranjang
42
42. Ricard Cemburu
43
43. Ricard lepas kendali.
44
44. Ricard Yang kehilangan Zahra.
45
45. Menghapus CCTV
46
46. Menemukannya.
47
47. Mengalami kontraksi
48
48. Memalsukan kematian
49
49. Akan menafkahinya
50
50. Dia adalah Ayahnya
51
51. Ayah dan Anak
52
52. Perayaan ulang tahun Aggrita
53
53. Kado Istimewah
54
54. Kesedihan dan Kebahagian
55
55. Membuka luka lama
56
56. Kembalinya sang mantan
57
57. Kedatangan Sally Jhou di kediaman Chandra
58
58. Zahra membuka luka lama
59
59. Lamaran untuk Prily
60
60. Kembalinya Ricard setelah 3tahun
61
61. putusnya Zahra dan Leon
62
62. Hancurnya Arindi
63
63. bersatu kembali
64
64. kaulah belahan jiwaku
65
65. Hancurkan
66
66. Kesombonganmu
67
67. Kembali setelah 5 tahun
68
68. Keterkejutan dan kebahagian
69
69. Sosok Leon di mata semua Orang
70
70. Ancaman Leon berhasil
71
71. Jangan menyentuh wanitaku.
72
72. Akan ku hancurkan kau
73
73. Mengikuti permainanmu
74
74. Deddy sebutan baru Leon
75
75. Ayah Janji
76
76. Dasar buaya darat
77
77. Almira kembali ke Italya
78
78. Perdebatan Leon dan Almira
79
79. Aku yang bertanggung jawab
80
80. Kebenaran yang menyakitkan
81
81. Kekhawatiran Leon.
82
82. Zahra terkejut
83
83. Wanita bar-bar
84
84. Aku bisa membunuhmu
85
85. Marah Leon
86
86. Cemburu tak beralasan.
87
87. Membuka hati untuknya
88
88. Hak asuh
89
89. Jangan menghawatirkan aku kelak.
90
90. Berbohong demi kebahagiaan
91
91. Pergi tanpa Pamit.
92
92. Almira mengetahui kebenaran.
93
93. Kegundahan Ervan
94
94. Ini semua salahku
95
95. Aku sangat merindukanmu.
96
96. Berbohong demi kebaikanmu
97
97. Wanita yang sopan
98
98. Kau seperti orang asing.
99
99. Terlalu banyak kenangan bersamanya
100
100. Keadaan Leon memburuk.
101
101. Kesedihan yang tak kunjung habis.
102
102. Leon kritis
103
103. Deddy Terhebatku
104
104. Anak siapa ini.?
105
105. Tega membohongiku.
106
106. Inikah alasanmu mengakhirinya.
107
107. Kau melewati batasanmu
108
108. Tak kunjung pasti
109
109. Ervan kritis
110
110. Menyusun rencana
111
111. Keluarnya Leon
112
112. Kepribadian ganda Zahra.
113
113. Jangan pernah meninggalkannya
114
114. Kita Impas
115
115. Berdua denganmu
116
116. Persiapan Lamaran.
117
117. Di saring dulu baru ngomong
118
118. Kau kebahagianku
119
119. Inilah waktunya.
120
120. Sebelum pernikahan.
121
121. Apa Maksud Dokter?
122
122. Kesalahan apa yang ku buat!
123
123. Semua Demi Kebaikan nya!
124
124. Mengapa ia melakukan ini?
125
125. Merindukan nya
126
126. Sungguh Keajaiban.
127
127. Aku mencintai mu!
128
128. Ini Pasti Terjadi.
129
129. Tidak Perlu Menyembunyi kan nya!
130
130. Permintaan terakhir.
131
131. Menjadi pendonor.
132
132. Keyakinan Hati Zahra.
133
133. Berbahagialah kalian.
134
134. Acting yang luar biasa.
135
135. Kehilangan mu adalah kelemahan ku.
136
136. Menghilang nya Zahra.
137
137. Menikah lah Dengan Ku!
138
138. Merasakan keanehan.
139
139. Sah menjadi suami istri.
140
140. Menjalani peran sebagai seorang Istri.
141
141. Mengalih kan saham miliknya.
142
142. Mengapa kau melakukan nya?
143
143. Kepergian Selama nya
144
144. Air mancur cinta
145
145. Permintaan Terakhir Ricard.
146
146. Kesalah pahaman.
147
147. Kecemburuan Leon
148
148. Hari Bahagia
149
149. Kado spesial
150
150.Kedatangan seseorang di masa lalu
151
151. Mbok-Mbok jual sayur.
152
152. Perdebatan kecil.
153
153. Penuh Kejutan.
154
154. Hari-hari bahagia
155
155. Baby kembar
156
156. Kecemburuan Almira
157
157. Rahasia Besar
158
158. Penjelasan Zahra
159
159. Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!