Seketika Fahreza turun dari mobil, salah seorang pegawai nya mendekatinya dan menjelaskan perihal kedatangannya.
"Selamat malam, Tuan. Maaf mengganggu waktu anda sebentar." ucap pria bertubuh kekar tersebut dengan ramahnya.
"Mas Erick, ada apa?" tanya Fahreza sembari membalas senyum pria tersebut.
"Sudah hampir sebulan lama nya, Tuan Ricard mencari keberadaan Nona Zahra, dan sering menanyai kami semua. Sejak hari itu pun Tuan Ricard sering mabuk-mabuk kan dan pulang pada larut malam." jelas pria tersebut.
"Baiklah, terima kasih Mas Erick atas info nya." ucap Fahreza kembali dan berjalan meninggalkan pria tersebut.
Zahra pun turun dari mobil dan menghampiri Naysila yang sedang menunggu kedatangan mereka.
Setelah mendengarkan cerita mengenai Ricard yang sering menunggu Zahra di club milik mereka. Seketika Fahreza memikirkan sebuah ide untuk membuat Ricard cemburu.
Rizal adalah sahabat dekat Fahreza dan kedua adik nya. Ia pun segera menelpon Rizal untuk meminta bantuan nya. Kali ini Rizal yang akan berperan sebagai kekasih Zahra karena Rizal pun cukup dekat dengan Zahra layaknya kakak beradik.
"Hey brother!" sapa Reza dari balik telpon genggamnya.
"Ada apa brother? lama tak jumpa." balas Rizal.
"Aku berada di Prancis saat ini, tepat nya berada di area dekat Apartement mu! jika tidak sibuk temani aku minum di club milik Zahra." ajak Fahreza.
"Ya sudah, aku pun saat ini berada di cafe seberang jalan, tunggu lah aku di sana." balas nya dengan mengiyakan ajakan dari sang sahabat.
Tidak memerlukan waktu lama Rizal pun tiba di depan club dan ikut bergabung dengan Fahreza yang sejak tadi menunggu nya. Fahreza pun menceritakan tujuan ia mengajak sang sahabat untuk bertemu. Rizal pun dengan senang hati membantu fahreza mengingat kebaikan Fahreza dan keluarga nya.
"Zal. Jangan sampai kesayangan tahu mengenai sandiwara kita berdua ya!" jelas Fahreza sebelum mereka benar-benar masuk ke dalam club.
Teriakan Zahra membuat mereka segera menghentikan pembicaraan.
Tampak Zahra dan Nay sudah duduk di depan meja bartender, Fahreza dan Rizal pun menghampiri kedua nya. Dan dengan cepat nya Fahreza memanggil Naysila untuk duduk di samping nya agar Rizal bisa memainkan perannya.
Naysila pun segera menghampiri Fahreza.
"Ada apa mas,?" tanya Naysila.
"Kamu duduk di sini aja sama Mas.!" seru Fahreza sambil menepuk kursi kosong di samping nya. Fahreza pun menceritakan semuanya kepada Naysila. Naysila pun mengikuti permainan kekasihnya.
Ricard yang duduk sendiri di pojok ruangan tersebut sudah sangat mabuk.
Para wanita terlihat tampak kegirangan saat mendapati sosok pria tampan kebulean dengan tubuh atletis memasuki ruangan tersebut. Sorakan demi sorakan terdengar di dalam ruangan tersebut. Hingga membuat pandangan Zahra seketika teralihkan kepada sosok pria tersebut.
"Dik, coba liat siapa yang datang!" ucap Fahreza dengan tersenyum.
"Itu bukan nya Kak Rizal! aahhh gak mungkin." teriak Zahra membalas perkataan Fahreza.
"Hhmmm!" balas Reza dengan deheman. Tanpa berpikir panjang pun Zahra berjalan mendekat ke arah Rizal.
"Lama tak jumpa Ra! kamu terlihat lebih cantik setelah beberapa tahun gak ketemu." sapa nya dengan melebarkan senyum.
"Kak Rizal, senang berjumpa dengan kakak." balas Zahra kegirangan dan segera memeluk Rizal karena ia begitu merindukan sahabat sekaligus Kakak bagi nya.
Fahreza pun memberikan kode kepada Rizal untuk mengeratkan pelukan nya. Zahra tak menolak sedikit pun ketika Rizal memeluk diri nya karena hubungan keluarga mereka layak nya saudara.
Fahreza menyadari tingkah sahabat Ricard ketika mendapati Zahra yang sedang berpelukan dengan sahabat nya. Fahreza pun tersenyum tanda ia berhasil membuat Ricard beraksi.
Dirgantara menghampiri Ricard ketika ia melihat kedatangan seorang pria yang di sambut oleh Zahra dengan pelukan yang begitu erat nya. Mendengar penjelasan sang sahabat Ricard mulai kacau dan pikirannya sudah kemana mana. Awal nya ia tidak percaya jika Zahra bersama seorang pria dan dengan cepat nya ia mengalihkan pandangan nya ke arah pintu masuk. Ricard pun sontak kaget melihat Zahra yang bergandengan tangan dengan seorang pria.
Zahra belum juga menyadari keberadaan Ricard di club tersebut.
Melihat kebersamaan Zahra dengan pria itu membuat seluruh tubuh Ricard bergetar dan api kecemburuan mulai membara di hatinya.
Fahreza mengajak Rizal beserta Naysila naik ke lantai 2 di mana ruang kerja nya dan meninggalkan Zahra di meja bartender yang sedang asik berbincang bersama Rangga yang sedang membuatkannya minuman. Setelah mereka masuk dan menutup pintu ruangan tersebut, mereka pun segera berjalan menuju layar CCTV yang memperlihat kan Ricard yang akan berjalan menuju ke arah Zahra.
Zahra kaget melihat Ricard yang sudah mabuk berat. Zahra pun berdiri dan menghampiri Ricard yang berjalan sempoyongan.
"Ricard kamu kenapa,?" tanya Zahra dengan keterkejutan nya.
Ricard menatap Zahra dalam-dalam dan berkata. "Kamu kemana selama sebulan ini,Ra! Aku mencarimu kemana mana." ucap Ricard.
Zahra menatap keheranan ke arah Ricard dan berkata. "Aku sedang sibuk menggerjakan tugas-tugasku." balas nya singkat tanpa menjelaskan bahwa sebenar nya ia baru saja keluar dari rumah sakit.
"Apa pria tadi kekasihmu,?" tanya Ricard dengan nada meninggi.
"Pria yang mana! dari tadi aku sendirian disini." jawab Zahra yang tidak mengerti arah pembicaraan Ricard. Zahra pun hendak menghampiri Rangga namun Ricard menahan pergelangan tangan Zahra.
"Ricard, kamu ini kenapa sebenarnya, kamu duduk dulu disini, aku ambil minumanku sebentar." ucap Zahra dengan lembut nya tanpa melepaskan pegangan tangan Ricard kepada nya. Setelah nya Zahra kembali duduk bersama Ricard, mereka pun duduk berhadapan.
Hati Ricard begitu bahagia ketika Zahra tak melepaskan pegangan tangan nya, senang itu lah yang di rasakan Ricard saat ini ketika melihat Zahra yang sudah tidak kaku lagi duduk bersamanya.
Berapa pasang mata menatap ke arah Zahra yang duduk dengan Ricard dengan tersenyum.
"Aku bahagia, ketika melihat Zahra bisa bangkit dari kandas nya hubungan dia dengan Donny." ucap Fahreza dan menjatuhkan tubuh nya di kursi kekuasaan nya dengan kebahagian.
Namun tidak ada satu patah katapun yang keluar dari mulut Ricard.
Rere yang mendapati Zahra yang sedang duduk dengan Ricard pun seketika memanggil Zahra. Zahra pun beranjak dan memeluk Rere karena ia merindukan teman nya sekaligus pegawai nya.
"Zahra ada yang ingin aku omongin sama kamu." Rere pun menarik Zahra sedikit menjauh dari Ricard. Rere mulai menceritakan apa yang terjadi kepada Ricard sebulan belakangan ini.
"Zahra sebenarnya Ricard sangat mencintaimu." ucap Rere dengan serius.
"Apaan sih! jangan ngawur deh kamu Re." balas Zahra dengan spontan.
"Beneran Ra, setelah malam itu paginya Ricard mencarimu tapi dia tidak menemukanmu, sampai ke esokan harinya dia minta bantuanku untuk mencarimu di kampus namun kami tidak mendapatkan informasi mengenai diri mu." jelas Rere dan berhenti sejenak sebelum melanjutkan cerita nya.
"Setiap malam Ricard datang ke sini, berharap kamu akan datang, dan setiap hari dia hanya mabuk mabukan seperti sekarang yang kau lihat." jelas Rere kembali.
Zahra pun tersenyum. "Maafkan aku Re, namun saat ini aku sedang tidak ingin menjalin hubungan dengan siapapun, terkecuali sebatas teman saja." balas Zahra dengan canggung.
Rere pun menepuk punggung Zahra dan berkata. "Ikuti kata hatimu Ra!" Rere pun berlalu meninggalkan Zahra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments