Zahra menyelesaikan rapat pada larut malam dengan Novan yang menunggunya di luar ruangan. Setelah melihat Zahra keluar Novan dengan sigapnya membukakan pintu untuk Zahra dan mengantarkan Zahra kembali ke Apartementnya.
Sesampainya di Apartement Zahra memilih merendam tubuh dengan air hangat, di dalam bathtub. Zahra sejenak tertidur di dalam bathtub karena sungguh ia sangat kelelahan seharian sibuk dengan beberapa pertemuan.
Zahra yang hampir 2 jam tertidur di dalam bathtub akhirnya bangun dan memilih tidur di ranjang. Pagi hari pun tiba di mana Zahra merasa seluruh tubuhnya begitu sakit, ia merasakan demam dan memilih untuk tidur kembali.
Novan yang sedari pagi menunggu Zahra di depan pintu Apartementnya merasa khawatir karena sejak ia berdiri tidak mendengarkan langkah kaki atau pun aktivitas di dalam Apartement. Novan pun berinisiatif menelpon Prily karena ia takut terjadi sesuatu dengan Zahra.
"Hallo Kak.." sapa Novan ketika melihat Prily menjawab telpin nya.
"Hallo juga Novan, Ada apa, apa terjadi sesuatu di sana sehingga kau menelpon saya?" tanya Prily.
"Sejak pagi aku sudah standby di depan Apartement bos namun hingga siang ini bos tidak pun keluar dari dalam, aku takut terjadi sesuatu terhadap Bos. Jadi aku menelpon Kakak." jelas nya khawatir.
"Baiklah, kamu tunggu kabar dariku, aku akan mencoba menelpon Bos." Prily pun memutuskan telpon. Prily berulang kali menelpon Zahra namun tak kunjung di angkat oleh Zahra. Prily pun berinisiatif untuk segera kembali ke Prancis.
"Apa yang terjadi Ly?" tanya Adri.
Adriyansya Chandra photo.
Prily pun menceritakan semuanya kepada Adri, Adri tampak khawatir dan menyuruh Prily kembali ke Prancis menggunakan jet keluarga agar Prily secepatnya tiba di sana.
"Tapi, pembukaan pusat perbelanjaan akan di langsungkan esok hari, mana mungkin aku meninggalkan itu semua, Mas." balas Prily dengan tidak enak hati.
"Masalah itu biar aku suruh Alfian yang menghandle itu semua, kamu cepatlah kembali dan jangan lupa mengabariku setelah kau tahu tiba" balas Adry meyakinkan Prily.
"Baiklah,Mas. Prily pergi dulu." ucap Prily dan segera bergegas meninggalkan Adry. Prily tahu betul dengan kondisi Zahra yang mudah sakit jika kelelahan, Prily pun menelpon Novan dan menyuruhnya menunggu di depan pintu.
Zahra yang dari tadi menahan sakit di kepalanya mencoba berjalan menuju dapur karena ia sangat haus namun seketika ia jatuh pingsan. Prily yang sudah dalam perjalan kembali ke Prancis begitu khawatir memikirkan apa yang terjadi kepada Zahra.
"Oh Lord... semoga saja ia tidak apa-apa, dan kenapa juga ia tidak mengangkat telpon dariku." ucap Prily terus menerus di saat perjalanan.
Alfian yang sedang sibuk dengan beberapa berkas di kejutkan dengan dering telponnya. "Hallo kak, tumben banget nelpon aku, Apa ada yang bisa di bantu,?" tanya Alfian dengan tawa.
"Kamu berangkatlah sekarang ke California, ada yang harus kamu lakukan disini dan jangan coba-coba menanyakan alasannya saat ini." Ancam Adri dengan kesal ketika mendengar tawa Alfian.
"Ok ok.. Baiklah, aku akan segera memesan tiket keberangkatanku." balas Alfian.
"Ommah. Bunda kok gak kelihatan, Bunda di mana sih." tanya Alfian di selah-selah merapikan beberapa berkas.
"Bunda sudah 2 hari tidak istirahat dengan baik, dan sekarang di antarkan Paman untuk cek up ke Dokter. Ada apa?" tanya Ommah Diana.
"Omma aku akan berangkat ke California sekarang karena kakak ingin aku membantunya untuk beberapa pekerjaan. Jadi sampaikan itu kepada Bunda dan juga Paman." jelas nya sembari melesatkan ciuman di pipi wanita paruh baya itu.
"Kamu hati-hati dan setelah sampai di sana kalian harus menjaga kesehatan." teriak Ommah saat melihat Alfin yang sudah melesat seperti angin.
"Baik Ommah, Alfian pamit Ommah." teriak nya kembali.
"Iya sayang. Sampein salam Ommah ke kakakmu." balas Ommah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments