Kakak habisin makanannya, aku mau beres- beres dulu teriak Zahra.
Zahra yang berjalan menuju kamarnya dengan bernyayi tiba-tiba terhenti langkahnya ketika Reza menyebutkan satu nama.
"Kakak ngajak Ricard juga! gak masalahkan sayang." teriak Fahreza ketika melihat Zahra hendak meraih gagang pintu.
Zahra pun tersenyum. "Gak masalah kok kak." Zahrapun langsung lari ke dalam kamarnya.
Melihat tingkah sang adik Fahreza pun tersenyum.
Fahreza maupun Zahra menuju Airport untuk menjemput Alfian dan juga Adriyansyah. Zahra begitu bahagia karena sudah hampir 3 bulan ia tidak berkumpul bersama ke 3 kakaknya karena kesibukan masing-masing yang memegang tanggung jawab besar di setiap perusahan masing-masing.
Hampir dua jam menunggu di lobby kedatangan. Akhirnya Alfian dan Adriyansyah keluar, saat melihat keduanya Zahra pun berlari memeluk kedua kakaknya.
"Welcom to Prancis kakak." Zahra menyambut kedua kakaknya dengan pelukan kasih sayang.
Kini ke empat kakak beradik berjalan bersamaan. Tampak semua orang melihat ke arah mereka karena merasa takjub dengan ketampanan ke tiga kakak beradik itu dan kecantikan yang begitu alami dari seorang gadis yang di apit ke tiga pria tersebut.
"Kita mampir ke resto dulu ya! ada beberapa hal yang ingin aku diskusikan bersama Prily." ucap Zahra kepada ketiga kakak laki-laki nya.
"Baik Ny.Alziro!" balas Adry dengan cepat nya.
"Apaan sih, siapa juga yang bakalan nikah sama Ricard. Aku katakan sekali lagi aku sedang tidak ingin menjalin hubungan apapun dan dengan siapapun. Udah cukup sampe di sini saja obrolan mengenai Ricard. Okey.! " dengan serius nya ia menanggapi perkataan Adry.
"Aku gak mau Ricard salah paham dengan semua ini. Karena sungguh aku tidak bisa melupakan Donny Balldy." Ucap Zahra dengan tegasnya. kembali mengingat sosok yang sangat di rindukan nya.
"Ok baiklah sayang!" balas Adry dengan senyum.
Mereka pun menuju restoran. Sesampainya di sana Zahra segera masuk bersama Prily ke ruangannya.
"Prily selesaikan semua pekerjaan sekarang. Dan ikutlah bersama kami ke pegunungan. Kamu ajak juga Novan, Rere, Saldy dan juga Rangga agar kita bisa rehat sejenak." ucap Zahra dengan tersenyum.
"Tapi bos. Gimana dengan club jika kita semua pergi mendaki." tanya Prily memastikan.
"Kita juga tidak akan bangkrut, jika menutupnya beberapa hari. Segera kamu kabari mereka dan jika mereka ingin mengajak pasangan mereka tidak masalah. Kamu pun bisa mengajak kekasihmu." ucap Zahra kembali dan beranjak keluar meninggalkan Prily dengan kesibukannya.
Prily begitu terkejut mendengar perkataan Zahra dan tersenyum. "Aku tidak memiliki kekasih bos." ucap Prily dengan malu.
Zahra pun tersenyum.
Fahreza, Adriyansyah dan juga Alfian sedang berdiskusi di dalam mobil.
"Sejak kapan kakak dekat dengan Ricard? dan sejak kapan kakak mengajak Ricard. Bukan nya kita baru saja membicarakan ini!" tanya Alfian penasaran.
"Kapan ya, tapi se ingat kakak belum deh." ucap Fahreza di ikuti dengan gelak tawa. "Hahaha".
"Kakak sebenar nya hanya mau ngelihat ekpresi kesayangan saja, dan akhirnya kita pun mendapatkan jawabannya." Jelasnya Fahreza dengan wajah cemberut.
"Tapi kakak beneran mau ngajak Ricard! setelah mendengar ucapan kesayangan tadi." tanya Adry memastikan.
"Pastinya dong...Kamu aja ngajakin marcella, kakak sama Naysila, Adri jomblo. Terus kamu mau bikin kesayangan kayak obat nyamuk liatin kita pacaran dan ikut jejak Adri." sindir Fahreza kepada Adry.
"Ya udah, cepat telpon Ricard, kak!" seru Alfian.
Namun perbincangan ketiga nya terhenti ketika melihat Zahra yang sudah keluar dari restoran nya dan berjalan menuju mobil kembali.
Fahreza pun segera mengemudi menuju Apartement setelah melewati kemacetan hampir sejam lama nya akhirnya mereka tiba di basement Apartement Zahra.
"Kakak, kalian mandi dulu, aku akan masak buat kalian." ucap Zahra dan berlalu menuju dapur.
"What! sejak kapan kamu bisa masak sayang!" teriak Alfian mengelegar di ruangan minimalis tersebut.
"Idihh remehin aku, sayang nya aku gak sama kayak pacar kakak yang hanya bisa jalan-jalan doang." balas Zahra dengan sindiran.
"Hahaha!" tawa Adry dan Fahreza pun pecah ketika mendengar sindiran mematikan dari Zahra.
Hampir sejam lama nya Zahra berkutat di dapur akhirnya selesai dengan beberapa hidangan setelah nya ia masuk ke dalam kamar untuk membersihkan tubuh nya yang terasa lengket setelah hampir sejam di dapur.
"Kakak, kalian makan lah lebih dulu, aku ke kamar sebentar, ada beberapa file yang ingin aku kirimkan ke Prily." teriak Zahra dari balik pintu kamar tamu di mana ketiga kakak nya tidur.
Ketika pria itu pun segera keluar dari kamar menuju ruang makan.
"Oh Lord.. ternyata wanita keras kepala itu bisa memasak!" teriak Alfian setelah melihat hidangan di atas meja.
"Ternyata kesayangan bukan hanya cantik dan seksi tapi dia wujud dari bidadari yang begitu sempurna." seru Adry dengan senyum.
Ricard yang sedang asik melahap sarapannya pun teralihkan pandangan nya ketika mendengar dering ponselnya berbunyi. Alangkah terkejutnya dia melihat nama di layar telponnya. Ricard pun mengangkat telpon Fahreza.
"Hallo Za, Ada apa,?" tanya Ricard.
"Hallo Ricard, kamu dimana sekarang?" balas Reza tanpa basa basi.
"Aku lagi sarapan di Apartement." balas Ricard singkat sembari mengunyak roti.
"Jadi gini bentar lagi Zahra ujian trus rencananya besok sampe 3 hari ke depannya kita mau trip. Dan rencananya kita mau ngajak kamu biar tambah seru. Jika kamu ada waktu luang,mau ikut gak?" tanya Fahreza.
"Kalau besok mungkin aku gak bisa Za, di karenakan aku ada metting sama clien sampe sorean gitu. Gini aja nanti kamu serlock lokasi dan aku pastiin malem nya aku dateng." balas Ricard.
"Ok, kami tunggu kedatanganmu." ucap Fahreza kembali sebelum memutuskan sambungan telepon tersebut.
"Ok siip." balas Ricard.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments