Fahreza mengantar Zahra dan juga Naysila ke kampus. Fahrezah terus menerus menggoda Zahra. "Sayang gimana perkembangan kamu sama Ricard Alziro." tanya Fahreza seketika tanpa mengedarkan pandangan nya dari kemudi.
"Perkembangan apa sih kakak, aku sama Ricard itu hanya rekan bisnis gak lebih." balas Zahra ketus.
Zahra dan Naysila kini sedang mengikuti kelas dan sedang mempersiapkan beberapa tugas untuk ujian paska sarjana mereka.
Haripun berlalu begitu cepat, pukuk 15.00 Zahra secepatnya kembali ke Apartementnya karena pada pukul 16:00 Prily akan melakukan perjalanan bisnis ke California.
Zahra yang sudah tiba di Apartementnya Prily pun segera masuk ke dalam karena ia memiliki akses ke Apartement tersebut. Mendapati Prily yang sedang mengemas barang-barang ia pun ikut membantu Prily. Setelah selesai keduanya turun dan naik ke mobil menuju Airport yang cukup jauh dari Apartement Prily.
"Ly nanti saat kamu tiba jangan lupa mengabariku dan segeralah ke hotel di sana ka Adri akan menunggumu." ucap Zahra dengan sedih.
"Baik Bos, maafkan saya yang tidak akan menemanimu selama seminggu penuh, tapi aku sudah menyuruh Novan Alma menggantikan saya untuk beberapa saat dan dia lah yang akan melaksanakan tugas saya selama saya tidak ada." jelas Prily.
"Ly aku akan merindukanmu karena ini adalah kali pertamanya kita berpisah." ucap Zahra seraya memeluk erat Prily.
"Aku akan selalu mengabarimu bos dan secepatnya akan menyelesaikan pekerja tersebut dan kembali ke sini." balas Prily.
Sesampainya di Airport Prily pun masuk namun ia kembali memeluk Zahra. "Aku akan merindukanmu juga bos. Jagalah kesehatanmu dan jangan mabuk-mabukan selama aku tidak bersamamu bos." ucap Prily dan segera berjalan masuk ke area Airport.
"Baik Prily sayang. Bey-bey.." teriak Zahra.
Zahra seperti orang yang sedang di tinggal pergi kekasihnya. Hati dan pikirannya selalu mengingat Prily, ia tidak sanggup berpisah dengan Prily karena selama ini Prilylah yang selalu menemaninya di saat ia jauh dari keluarganya. Tidak terasa butiran bening jatuh membasahi pipinya. Zahra pun kembali ke club malam, di sana ia sudah di tunggu oleh Novan.
"Bos, agenda anda hari ini menghadiri jamuan makan malam bersama Tuan Xander, apakah anda akan menghadirinya?" tanya Novan.
"Baiklahlah, aku bersiap siap dulu, kamu tunggu aku di bawa." balas Zahra dengan tersenyum.
Zahra terlihat begitu anggun mengenakan gaun panjang yang memperlihatkan lekuk tubuhnya dengan tatanan rambut yang di ikat kuncir kuda. Zahra pun turun dan segera berlalu bersama Novan menuju tempat jamuan makan malam.
Novan dengan sigapnya berada di samping Zahra seperti seorang bodyguard.
Novan photo
"Bos setelah ini, kita akan menghadiri rapat bersama beberapa investor dan mungkin akan selesai pada larut malam." jelas Novan
"Apa kamu sudah menyiapkan file yang akan kita bahas sebentar nanti." tanya Zahra kembali.
"Semuanya sudah saya siap kan bos!" balas Novan.
Setelah sesi tanya jawab antara Novan dan diri nya tanpa terasa Novan telah menepikan mobil nya. Novan pun turun dan membuka kan pintu untuknya. Zahra di sambut dengan ramahnya oleh Xander, salah seorang Investor besar dari Turky.
"Sungguh satu kehormatan untuk saya bisa menjamu anda Nyonya." sapa Xander dengan tersenyum.
"Terima kasih Tuan Xander, saya pun merasa terhormat bisa menghadiri jamuan makan malam ini." balas Zahra dengan lembut nya.
Setelah selesai makan, keduanya berbincang dengan serius mengenai proyek-proyek yang akan mereka lakukan di awal tahun. Zahra begitu antusias menjawab segala pertanyaan Xander begitupun dengan Xander.
"Nyonya mengenai proyek yang akan kita kerjakan, bisakah anda mengirimkan sketsa gambar mengenai pembangunan pusat properti terbesar di Asia Eropa kepada saya." pinta Xander dengan sopan nya.
"Baiklah, segera saya kirimkan skema gambar itu ke Email anda. Terima kasih untuk jamuan makan malam ini dan mungkin ini adalah poin untuk kerja sama kita mendatang, tapi saya mohon maaf perbincangan kita harus berakhir secepat ini, karena saya harus menghadiri rapat penting setelah ini." ucap Zahra dengan sopan nya.
"Tidak masalah Nyonya, saya merasa terhormat anda bisa meluangkan waktu anda yang begitu sibuk untuk datang ke jamuan makan malam ini." balas Xander.
"Saya akan menantikan kerja sama kita di tahun mendatang, dan semoga kita akan menjadi rekan kerja yang baik." ucap Zahra kembali di selah-selah ia akan meninggalkan tempat tersebut.
"Baik Nyonya. Sekali lagi saya ucap kan terima kasih. Mari saya antar." ucap Xander dan mempersilahkan Zahra berjalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
fidhyfinny
walau tidak terlahir dari rahim yang sama apalagi sedarah, cinta dan kasih sayang Zahra layaknya seorang kakak kandung untuk prily🤧🤧🤧
2021-09-05
0