Setelah menemui mama Irma ,mama dan Chacha menuju pusat perbelanjaan. karena tadi mama ijin ke papa menemani Chacha mencari baju kerja..
Dan sekarang mereka tengah duduk di foodcourt menikmati makan siang mereka, Chacha masih belum paham kenapa mamanya bisa sekuat dan setegar itu. apa karena alasan papa menduakan mama adalah kecelakaan. tapi bisa jadi mama kuat dia luar tapi rapuh di dalam dan hanya mama yang tahu apa yang sedang mama rasakan.
Tanpa ada pembicaraan apapun setelah makan mereka memilih pulang.dan masih diam dengan pikiran masing-masing
Tiba di rumah sudah jam 2 lewat mereka segera turun untuk masuk kedalam tujuannya untuk melakasanakan sholat Dzuhur. baru masuk kedalam rumah langkah mereka terhenti
Saat ini ada Dokter Satya juga di ruang keluarga duduk bersimpuh di hadapan kursi roda papa.
Mba Fitri dan mas Rio hanya menatap dari kursi sebrang.
"Ada tamu ternyata" Suara mama mengagetkan semua dan menoleh kearah mama dan Chacha yang baru masuk
"Mama " ujar Fitri dan Rio serentak
papa menatap mama dengan air mata yang berderai, mama mandekat berdiri di belakang kursi papa menyentuh bahu papa
"bagaimana perasaan papa bertemu dengan putra yang papa rindukan ?" tanya mama sontak semua terdiam dan menatap mama
"Satya bagaimana perasaan mu bertemu kembali dengan papamu? " mama balik bertanya dengan Satya
papa menggengam kuat tangan mama di bahunya dan menyerahkan selembar kertas..
"Mama papa minta maaf "
"papa gak perlu minta maaf ke mama pah, papa harusnya minta maaf ke anak-anak papa" ujar mama pelan tanpa ada rasa marah atau kecewa.
"Tante maaf, aku juga baru tau siapa papa ku" ujar Satya
"kamu juga tidak perlu minta maaf nak" mama mengulas senyum
"duduk dulu" titah mama mengedarkan pandangan ke semua yang ada di ruangan
Chacha, mba Fitri,mas Rio dan Satya duduk di sofa menghadap mama dan papa seolah sedang akan di sidang
"Kalian semua sebelumnya mama dan papa minta maaf " mama menjeda ucapanya
"lebih tepatnya mama mewakili papa meminta maaf atas apa yang terjadi 28 tahun silam" mama bertutur masih dengan raut wajah tenang seolah apa yang terjadi bukan masalah yang besar
"pilihan ada di kalian semua mau memaafkan papa atau menghukum papa atas kesalahan yang terjadi karena kecelakaan, Mama berharap kalian bisa memaafkan papa " Mama mengusap bahu papa meski mungkin di hati mama paling dalam ada rasa kecewa tapi dia tidak mau semua tahu apa yang terjadi dengan hati dan perasaanya.
"Satya memaafkan Papa dan Satya juga meminta maaf atas nama mama" Satya menunduk tidak adca dendam ataupun kecewa dengan sang papa, kecewa dengan mama Irma ya. tapi benar kata pepatah nasi sudah menjadi bubur akan lebih enak lagi jika di campur ayam dan topping pelangkap.
"Chacha juga memaafkan papa " ujar Chacha yang langsung mendapat tatapan sendu dari sang papa
"Fitri bisa apa selain memaafkan juga, karena di sini mama yang paling terluka nyatanya mama bisa terima" Sindir Fitri melirik ke arah papa
papa terdiam tertunduk rasanya bendungan air mata papa bocor dan terus menetes.
sementara Rio hanya bisa diam dia tidak menyangka dengan apa yang terjadi dengan keluarga istrinya.dan mungkin semua rencana Allah untuk menyatukan semuanya
"Ya sudah mama bawa papa istirahat dulu ya" mama mendorong kursi roda papa menuju kamar, mungkin mama perlu bicara dari hati ke papa..
selepas kepergian orangtua mereka suasana canggung terasa di ruangan itu, mereka hanya diam dan saling menatap
"Jadi kamu adik ku juga dong ya" Fitri menatap tajam ke arah Satya
yang di tatap hanya bisa diam dan mengangguk masuk ke keluarga ini adalah harapan Satya tapi bukan sebagai adik dari Fitri harapannya masuk sebagai adik ipar
"ya sudah lah, welcome to my Family" Fitri bangkit dan menggandeng suaminya
"maaf kami tinggal dulu" Fitri dan Rio yang hanya bisa pasrah di gandeng istri masuk ke kamar meninggalkan Chacha dan Satya
Chacha masih sibuk menyeka air mata dan seperti tidak memperdulikan Satya.hari ini dia sangat lelah hingga dia lupa memberi kabar ke Raka..
"Cha aku pamit pulang ya" Satya berdiri sepertinya bukan waktu yang tepat untuk berlama-lama di rumah papanya
"iya hati-hati ya" Chacha melangkah menuju kamar tanpa mengantar kepergian Satya.
Merebahkan dirinya di tempat tidur sekilas dia melihat jam di dinding dia bangkit dan menuju kamar mandi untuk melaksanakan sholat dzuhur yang sudah hampir habis waktunya.
selesai sholat dia mengambil ponselnya dan menghidupkannya..
rentetan pesan dan beberapa panggilan paling banyak dari mas Raka saat hendak menghubungi kekasihnya panggilan masuk
Mas Raka ❤
"Assalamualaikum sayang kamu gakpapa kan? " Nada kekhawatiran terdengar dari sebrang
"Waalikumsallam gakpapa mas, hanya tadi menyelesaikan masalah papa dan mama sudah tau semua" tuturnya menghela nafas panjang
Chacha menceritakan semuanya dari awal mama tau dan menemui mama Irma dan kedatangan Satya hingga maaf yang berikan untuk papa.
Raka hanya menjadi pendengar setia membiarkan kekasihnya menceritakan semuanya,sesekali dia mengetik di laptopnya meski banyak pekerjaan rasa khawatirnya terhadap kekasih tak bisa dia singkirkan.
sudah hampir setengah jam mereka melakukan panggilan dan terhenti saat adzan Ashar berkumandang.Raka mengakhiri panggilannya dan berjanji akan menghubungi kekasihnya kembali setelah di apartemen.
.
.
.
selepas maghrib Raka telah menyelesaikan semua pekerjaannya dia berkemas untuk pulang saat keluar dari ruangan di lihatnya Arumi yang masih duduk manis di depan laptopnya
"Kamu kenapa belum pulang " tanyanya saat sudah berada di depan meja Arumi yang dulu sering dia kunjungi saat pulang kerja
"malam pak Raka, iya pak saya nunggu tunangan saya jemput pak hehe jadi nyelesain laporan dulu biar gak bete " ujarnya dengan seulas senyuman
"ohhh saya duluan ya "Raka berbalik arah dan meninggalkan Arumi staff pengganti Chacha yang di gadang-gadang orang satu perusahaan akan menjadi kekasih Raka selanjutnya. nyatanya gadis itu telah memiliki tunangan
Raka melajukan mobilnya pelan karena gerimis yang melanda ibukota sejak sore tadi.setelah memarkirkan mobilnya dia duduk di loby apartemen menunggu kurir yang mengantarkan makan malamnya tadi sebelum kembali ke apartemen dirinya menyempatkan memesan makanan online untuk makan malamnya.
Setelah mendapatkan makanannya dia naik keatas unitnya hari ini sangat melelahkan dia berharap bisa langsung merebahkan tubuhnya dan bermanja dengan kekasihnya meski via telepon.
lift terbuka dan saat melangkah ke unitnya di kejutkan oleh keberadaan Evelin yang berdiri di depan pintunya.
"Ngapain kamu kesini" hentaknya
"Mas Raka baru pulang" Evelin menoleh ke arah suara di belakangnya bukan menjawab pertanyaan Raka dia malah balik bertanya.
"Saya tanya ngapain kamu kesini" tanya Raka kembali
"aku cuman mau mampir ngasih ini mas " menyodorkan bingkisan kearah Raka
Raka menerimanya dan menggerakan tangannya tanda agar Evelin minggir dari depan pintu.
" terimakasih sebaiknya kamu pulang ini sudah malam" Masuk kedalam tanpa mempersilahkan Evelin masuk dan langsung menutup pintu.
Evelin bengong dengan apa yang baru terjadi
"Ok mas Raka kali ini aku ngalah, besok aku gak akan lepaskan" menyeringai dan berlalu dari apartemen Raka.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
masalah mama dan papa udah selesai ya..dan bakalan ada konflik baru lagi.
makasih ya kakak yang udah setia baca dan dukung karya aku. 🥰🥰😍🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Ambar Trias Trias
aku suka sikap nya Raka tegas sma calon2 pelakor..sipp dah
2021-06-12
1