Tiba di semarang mereka berpisah Raka langsung menuju mes karyawan tempat dia menginap dia putuskan untuk istirahat di mes dan Caca menuju rumah sakit terbesar di semarang di mana papa di rawat. semalam papa di rujuk ke semarang karena fasilitasnya yang lengkap.
setengah berlari di koridor Caca menuju ruang inap papa perlahan dia masuk hatinya terasa sakit ingin menangis orang tua yang selama ini selalu dia tentang dengan segala kuasanya saat ini tengah terbaring tak berdaya dengan bermacam alat-alat medis yang menempel di tubuhnya..
Di sebalahnya dengan setia mama menggenggam tangan papa dan kepalanya menelungkup di pinggir ranjang rumah sakit. padahal ada sofa yang bisa mama gunakan untuk berbaring nyaman.
"Assalamaualaikum mah " perlahan Caca mengucapkan salam berdiri di samping mama nampak mama tertidur, Caca tak mau membangunkan mama di pandangi wajah sayu dan lelah itu wajah yang memiliki kemiripin dengannya..
Mama menggerjapkan matanya terbangun saat mendengar ucapan salam melirik ke samping dan diam sejenak. di pandanginya Caca yang tengah berdiri di dekatnya.
"Waalaikumsallam nduk,kamu kapan sampai" mama perlahan bangkit dari tempat duduknya
Caca memeluk mama dan mama membalas pelukan Caca. "Caca baru nyampe mah, Caca langsung ke rumah sakit" melepas pelukan ibu
"semalam mba Fitri bilang papa di pindah ke Semarang, jadi tadi Caca langsung ke sini "
Karena kondisi papa yang menurun Mas Rio suami mba Fitri semalam merujuk papa ke rumah sakit di Semarang kebetulan Mas Rio banyak mengenal dokter di rumah sakit ini karena sempat praktek di sini sebelum menikah dengan mba Fitri.
"kamu cuti lagi Cha apa gak masalah nanti sama atasanmu ?" Tanya mama karena baru minggu kemarin Caca pulang saat mba Fitri lahiran
"Caca sebenarnya lagi ada kerjaan ma sama mas Raka, mama ingat kan Mas Raka anaknya tante Novi ? "
"Raka.. ohh Rakatama iya mama ingat walah kok iso sich nduk kamu kerja bareng sama dia?"
Sebenarnya mama sudah tau dari mba Fitri tapi mama pura- pura terkejut
"iya ma, mas Raka atasan Caca di kantor mah"
kedua ibu dan anak masih terlibat perbincangan kecil sesekali ibu mengusap pipinya karena air mata yang jatuh tanpa ijin
Saat tengah berbincang mas Rio masuk dan seorang teman yang berprofesi sama dengan kakak ipar Caca. sudah bisa di pastikan itu adalah dokter yang menangani papa
"Gimana kondisi papa mertua gue bro" tanya mas Rio saat dokter Satya selesai memeriksa.
"Kondisinya cukup stabil tinggal menunggu beliau sadar, bisa di bantu berkomunikasi agar beliau bisa perlahan merespon " Dokter Satya melirik ke arah Caca yang berdiri sebelahan dengan Mama
"ok gue tinggal dulu ya bro mau visit yang lain" menepuk bahu mas Rio dan keluar ruangan di antar mas Rio
"Bro siapa yang sama mertua lu, semalam kayaknya gak ada dech" karena Rasa penasarannya dokter Satya akhirnya bertanya
"itu Caca adeknya Fitri, dia kerja di jakarta" jawab Rio..
dokter Satya hanya manguk mangguk
"kenapa bro masih singel dia setau gue " menepuk bahu Satya. Satya hanya tersenyum
"gue duluan ya bro " balas Satya dan berlalu tapi pikirannya masih tertuju ke Caca.
.
.
.
.
jam makan siang selesai metting dengan beberapa klien Raka memutuskan ke rumah sakit tempat Papa Caca di rawat, lelaki itu sebelumnya telah berkirim pesan dengan Caca menanyakan kamar tempat Papa di rawat.
sekarang dia sedang berdiri di depan pintu karena pintu ruangan tertutup dia mencoba mengetuk
tok..tok..
"Assalamualaikum"
"Waaliakumsallam " terdengar suara laki-laki yang menjawab salam Raka dan membukakan pintu
"iya cari siapa mas" Sapa Rio ramah
"maaf saya mau menjenguk om Roni saya Raka teman kantor Caca " jawab Raka tak kalah ramah
"oh Raka ya, mari masuk Caca lagi ke musholla sama ibu paling bentar lagi balik"
Raka masuk kedalam pandangannya tertuju ke ranjang seorang yang di kenal dulu begitu kuat dan tegas saat ini terbaring lemah di atas ranjang
"Maaf mas kalo boleh tau om Roni sakit apa ya"
Raka mengikuti Rio yang duduk di sofa
"Kemarin jatuh dan pembuluh darah di otaknya pecah karena tensinya tinggi, oh ya kenalin aku Rio menantunya papa suami Fitri " Rio mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Raka
"ohh..ehh suami Fitri wah aku baru ketemu Aslinya hehe, maaf ya mas kalo aku suka gannguin berbalas pesan sama Fitri" ujar Raka agak gak enak karena dia sampe sekarang masih berhubungan dengan Fitri hanya sebagai sahabat dan calon kakak Ipar..
ya selama ini apapun yang terjadi dengan Caca Raka ketahui dari Fitri. Fitri berharap sahabatnya ini menepati janjinya kepada adik perempuannya yang selalu menganngap Fitri saingannya. padahal Fitri sangat menyayangi Caca dan ingin yang terbaik untuk Caca..
"Santai aja, Fitri udah banyak cerita kok soal kamu" ujarnya tersenyum
"jadi kok bisa satu kantor sama Caca" Rio mencoba mengakrabkan diri..
" jodoh kali mas " jawab Raka..
Saat mereka tengah berbincang mama dan Caca datang
"loh mas Raka kapan sampe ?" tanya Caca
"MasyaAllah Raka anake Novi, ya Allah le udah gede ganteng lagi" Mama kaget melihat Raka
Raka berjalan mendekat dan menyalami tangan Mama "Tante apa kabar sehat ? " tanya nya basa basi
"Alhamdulillah ya Allah Raka tante gak nyangka ketemu kamu lagi, mama papa sehat nak" mama masih memegang bahu Raka dan menepuk nepuknya
"Mama papa sehat tante " ujarnya tersenyum dan melirik ke arah Caca
" Mama, papa masih di Balikpapan nak?"
mama seperti bertemu teman lama,dan terus bertanya tak memperdulikan Caca dan Rio seakan akan mama menemukan harta berharganya.
"sekarang di Riau tante, tapi papa lagi ngajuin pindah ke jakarta " jawabnya
"Mah, wawancaranya nanti lagi " ujar Caca ketus
"ya sudah Rio ayo,temenin mama beli makan di depan dulu" mama mengedipkan mata ke Rio mama tau mungkin Caca ingin berdua dengan Raka bukan berdua tepatnya ber tiga karena ada papa yang tengah terbaring lemah di ranjang rumah sakit
"saya tinggal dulu ya Raka" mas Rio menepuk bahu Raka
" Nak Raka udah makan biar sekalian mama belikan" tawar mama kepada Raka
" terimakasih tante tadi sudah makan sama klien"
Mama dan Rio.keluar tinggalah Caca dan Raka suasana agak sedikit canggung
"Mas maaf ya aku jadi bolos kerja " ujar Caca mencoba mencairkan suasana
" Gak papa Ca, papa gimana? " tanya Raka
"ya masih belum sadar " Caca tertunduk lemas
dia berharap ada kesempatan untuk meminta maaf ke papa dan berusaha menjadi anak yang baik.
"kalo begitu nanti aku kasih kamu kerja ngawasi proyek pemasangan di sini aja, jadi kamu bisa standbay di sini sampe om Roni membaik" Raka mencoba membantu Caca agar dia tidak mengalami kesulitan antara harus kembali ke jakarta atau menemani papanya
"serius mas,emang boleh aku stay di sini?" tanyanya dengan wajah berbinar
"aku usahain Ca "jawab Raka dengan seulas senyum
"apapun aku lakukan ca untuk kamu, asal kamu bisa tersenyum" batin Raka..
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
mohon maaf lama upnya jujur di dunia nyata banyak banget yang harus di kerjakan sebisa mungkin aku coba update ya..
biar aku semangat yang udah mampir jangan lupa tinggalin like dan votenya ya 🥰🥰😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments