kondisi papa Roni semakin membaik meskipun keluarga harus menerima kenyataa papa mengalami struk ringan.
Hari ini Caca kembali ke kantor,tinggal 1 bulan lagi waktunya semenjak dia mengajukan resign.
hubungan Caca dan keluarganya sudah membaik, semenjak sang papa pulang dan Caca meminta maaf atas kesalahannya.
Dia mencoba mengalah dengan egonya, memperbaiki dirinya dan mecoba menata kembali cita-cita. beruntung sekali dia memiliki teman seperti Romi yang dengan suka rela membantu dirinya menyelesaikan urusan di kampus.
"Cha jadi beneran lu resign " obrolan pagi ini di mulai dengan keterkejutan seniornya di kantor mba Alya dan mas Fajar yang tumben-tumbennya ikut nimbrung
"iya mba, mau jadi anak berbakti mba" jawab Caca sambil tersenyum
"lah tumbenan lu cha" sambung mas Fajar
ya semua tau hubungan Caca dan orangtuanya kurang harmonis
Caca hanya nyengir "selagi masih ada kesempatan mas "
"Tobat lu Ca, mba dukung kalo resign lu karena bakti sama orangtu, awas aja kalo ketahuan resign karena mau nikah " omel mba Alya..
mereka berceloteh ria tanpa mereka sadari Raka sudah berdiri tegak di depan meja mereka
"ehmmm" Raka berdehem dan semua langsung bubar jalan ke meja masing,kecuali mas Fajar
"pagi pak, saya mau melaporkan progres penelitian alat baru" setengah menunduk memberi hormat
"keruangan saya ya" Raka balik badan dan masuk keruangannya di ikuti mas Fajar
saat pintu ruangan Raka tertutup mba Alya berseru
"huhh aman"
Caca hanya cekikikan ngeliatin mba Alya..
Ting..
Ting ..
"Nanti makan siang bareng ya" Satu pesan dari Raka masuk di ponsel Caca
Caca tersenyum bisanya dia mengirim pesan mungkin saat ini mas Fajar sedang menyampaikan laporannya
"aku bawa bekel mas,nanti makan siang di ruangan ada banyak berkas yang harus aku selesain mas" pesan terkirim dan langsung centang dua artinya sudah di baca namun tak ada balasan
Caca meletakkan ponselnya dan kembali berkutat dengan kerjaanya.
Semenjak pernyataan cinta nya di semarang kemarin hubungan Raka dan Caca berjalan seperti biasa Raka yang memang bukan pria romantis bersikap biasa aja.
bahkan hanya sesekali berbalas pesan
jangan harapkan kisah cinta mereka seperti di novel romantis yang sering Caca baca, karena sungguh tidak ada romantisny sama sekali. Raka yang cuek dan Caca yang masa bodoh.
Sesui janji Raka bahwa dia akan membawa kedua orangtuannya untuk melamar Caca sampe sekarang belum terrealisasi, bukan Raka menunda tapi atas kemauan Caca, dia harus menyelesaikan semua urusan nya di jakarta sebelum bener-benar kelar.
Raka hanya mampu mengiyakan keinginan wanitanya ini.
jam istirahat Caca gunakan untuk ke musholla dulu sholat dzuhur baru kembali ke ruangan untuk makan dan melanjutkan pekerjaan
Suasana di toilet hanya ada beberapa karyawan yang tengah asyik memoles makeupnya sambil bergosip ria
"Kamu tau gak katanya pak Raka itu gay" bergidik ngeri ungkap salah satu karyawan
" masak iya cowok ganteng begitu" jawab yang satunya
" iya masak dia gak tergoda sama bu Nina,tau kan bu Nina?" masih dengan memoleskan makeupnya
"hah iya, si sexy itu"
"iya masak pak Raka gak tergoda sama sekali, ihh ganteng belok" ujarnya sambil berlalu
Caca yang ada bi belakang pintu hanya tersenyum mendengar para teman di kantornya menggosipkan Raka.
"ada ada aja " ujarnya dan berlalu keluar dari toilet.
.
.
.
.
hari ini jadwal papa terapi, sejak kepulangannya seminggu lalu papa menjalani terapi.hari ini papa di antar Rio karena mama agak meriang dua minggu menemani papa di rawat mama drop.
papa masih menjalani serangkaian terapi bersama para terapis dan saat ini Rio tengah duduk berbincang dengan Satya.
"bro adek ipar belum di lamar kan? "tanya Satya tiba-tiba
"belum lamaran resmi katanya sich masih sama-sama sibuk, kenapa lo mau nikung gue gak izinin ya" Tegas Rio
" Yang mau nikung siapa? gue cuman nanya mana tau kan gak jadi jadi gue bisa masuk" ujarnya santai
"sama aja itu lu niat mau nikung" omel Rio
"ntar gue kenalin dach sama sepupunya mereka beda tipis lah mirip Caca" Rio teringat dengan Ida anak tantenya Fitri yang suka kegenitan sama Rio, secara muka mirip sama Caca tapi sikap jauh banget, agak Ragu juga mau ngenalin ke Satya tapi dari pada ini bocah nekat jadi orang ketiga mending di coba dulu aja pikir Rio.
"kerja di mana sepupunya?" Satya mulai penasaran
"Di bank kalo gak salah" ujarnya
Sebenarnya Rio kurang suka dengan Raka bagaimanapun juga Raka adalah orang yang ada dari masa lalu Fitri dan walaupun Fitri selalu bilang dia dan Raka hanya teman masa kecil tetep aja ada rasa cemburu..
di sisi lainya Rio juga bersyukur karena Raka akan melamar Caca.
Di rumah mama Maria tak sengaja menemukan sebuah surat, surat lama sepertinya dan dia terdiam saat membaca surat itu di dalam amplop surat itu juga ada foto suaminya dan seorang wanita menggendong anak kecil seumuran Fitri.
Mama mengunci pintu kamarnya dan membaca isi surat yang di tulis 28tahun silam
*Assalamualaikum
mas roni,aku minta maaf sebelumnya.mungkin saat kamu baca surat ini aku dan anak kita sudah tidak ada lagi . mas aku cuman mau minta maaf bukan maksud aku untuk memisahkan mas dengan anak laki-laki mas
tapi aku gak bisa mas jika harus bersembunyi terus dari keluarga mas. anak kita juga perlu kebebasan dan juga ingin seperti anak yang lain yang mama dan papanya selalu bersama tapi sepertinya gak akan bisa mas
Dalam hubungan ini aku selalu menghormati dan menghargai mas, aku selalu mengalah karena aku sadar aku adalah yang kedua di hidup mas. tapi pernah kah mas mengerti keadaanku mas?pernahkah mas melihat aku sebentar ? istri mas bukan hanya mba Maria tapi juga ada aku mas, aku yang sudah rela mengandung anak laki-laki untukmu,tapi nyatanya apa mas kamu masih bersama mba Maria karena mba Maria hamil lagi. mana janji mas yang selalu mas bilang akan membawa kami bertemu kelurga mas dan mengenalkan anak kita sebagai anak laki-laki mas?
aku pamit pergi mas jangan cari kami mas, biarkan aku dan anak kita menemukan kebahagian kami, mas berbahagialah bersama keluarga mas.suatu saat nanti Satya juga pasti akan mencari ayahnya.
dari yang kedua
Irma*..
deg...
Mama tertegun 28 tahun lalu ternyata suaminya telah membagi cintanya dan anak itu sekarang pasti sudah seumuran Fitri.
pantas saja saat Caca lahir suaminya kurang begitu antusias bahkan terkesan tak peduli karena dia berharap yang lahir seorang anak laki-laki.
" dia bohong saat mengatakan gakpapa anak kita perempuan semua" mama Maria menyeka air matanya
"jahatnya kamu mas Roni kamu memiliki anak dengan Irma" masih menangis
aku harus temukan anak laki-lakimu itu mas.
tekad Mama dalam hati..
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
siapa ya anak laki-lakinya pak Roni abangnya Caca?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments