perasaan apa ini

Caca pov

Sore sepulang kerja seperti biasa aku langsung ke kampus karena tadi pagi aku pergi menggunakan ojek online jadi mau gak mau aku juga harus ke kampus menggunakan ojek online karena jika kembali ke Apartemen untuk mengambil mobil sudah di pastikan aku akan telat

Mobil ku juga sebenarnya pemberian Ayah kalo boleh di bilang karena aku tinggal melunasi dikit sisa cicilannya.walaupun hubunganku dengan Ayah kurang cukup baik tapi Ayah juga tidak tega jika menelantarkan ku, aku masih suka mengeluh dan minta uang jajan lewat ibu.

sore ini langit gelap ternyata dan hujan turun dengan derasnya "bakalan telat ini kalo begini" gumamku.aku cek ponselku dan ternyata di cancel oleh diver

segera aku hubungi Romi mana tau dia belum jalan ke kampus.kantor Romi tak jauh dengan kantorku dia juga sama dengan ku berkuliah sambil bekerja.

"Romi lu udah ke kampus? gue kejebak hujan di kantor, gue gak bawa mobil" ujarku saat panggilan terhubung,kebiasanku jika telepon dengan teman gak pernah pake salam pembuka

"telat lu gue baru masuk gerbang kampus, pake ojol aja" saran dari sebrang telepon

"di cancelin mulu Rom" gerutuku..

"ya sudah kalo telat gue gak ikut mata kuliah pak Arya ya" aku langsung memutuskan panggilan telepon dengan Romi..

karena hujan makin deras aku putuskan masuk ke gedung dan menunggu hujan reda.

Hilda juga gak kelihatan batang hidungnya sial banget gara-gara nuruti ajakan dia naik ojekonline tadi pagi.aku baru nyesel kenapa tadi aku gak nebeng mas Fajar aja.

Hujan makin deres aku mendesah kesal memandang keluar, baru kali ini aku gak suka hujan turun. karena mata kuliah ini mata kuliah favoritku, saat tengah memandang kedepan suara bariton khas laki laki mengejutkan ku

"kamu belum pulang? nunggu jemputan"

"pak Raka ngagetin aja, nunggu hujan reda pak" jawabku

"bareng aja yuk sama aku" ajaknya

"tapi aku ke kampus pak "jawabku sebenarnya ini kesempatan ku untuk bisa cepat sampe kampus

"kamu masih kuliah? ya udah ayo aku anterin" di menggandeng tanganku setengah menarik menuju basemant tempat mobilnya terparkir

aku kaget dan bukan hanya aku saja sepertinya yang kaget para karyawan lain juga kaget dan berbisik bisik melihat ke arahku.

"apes banget hidup gue besok bakalan jadi tranding topik " ucapku dalam hati

tapi bodo amat lah aku juga gak bisa menolak aku butuh untuk.cepat sampe kampus.

Sesampai di mobil ternyata pak Raka mengemudi sendiri tanpa supir. bukannya para atasan di kantor semua di supirin, bisa jadi karena pak Raka masih muda kali ya.

Saat aku buka pintu belakang dia memarahiku katanya emang aku supir kamu. huhh.. galak banget.

Di mobil hanya terdengar suara radio sejak masuk kami hanya diam tak ada pembicaraan apapun

"kamu kuliah di mana ?" tanya pak Raka

"Binus pak" jawabku

"Caca kalo di luar kantor kamu bisa panggil aku mas Raka Ca,bukannya dulu kamu suka manggil aku itu" tanya nya melirik ke arahku

"Mas Raka masih ingat sama Caca?" aku terperanjat dan langsung duduk menghadap mas Raka yang masih tetap fokus menyetir

"ingat dong Ca, aku juga masih inget kamu nangis pas aku mau pindah"

Blusss pipiku langsung memerah dan jantungku jangan di tanya mungkin sudah terjun bebas

" jadi mas Raka masih ingat, masih ingat janji kita dulu" ujarku lirih dan menunduk, aku tak mau terlalu berharap dengan janji anak kelas 4 sd.

mas Raka hanya mengangguk tanpa menjawab pertanyaanku.

"gimana kabar Fitri ya, katanya udah lahiran ya" dia mengalihkan pembicaraan kami

"iya anaknya laki-laki, Mas Raka tau dari mana? " tanyaku penasaran

"kami ada group Wa sd" jawabnya

Jadi selama ini mba Fitri masih komunikasi lewat group wa dengan mas Raka aku menghela nafas kasar. apa karena obsesiku sehingga aku begitu gak suka dengan mba Fitri dan dekat layaknya kakak adek pada umumnya.coba seandainya aku dekat dengan mba Fitri pasti aku tidak akan kehilangan jejak mas Raka

"kok diam, kamu di sini tinggal di mana? " Mas Raka seperti mengintrogasi diriku,

"aku tinggal di apartemen sebrang kantor mas " jawabku

"gimana kabar tante Novi dan om Nugroho?" sepertinya aku perlu basa basi menanyakan kabar orang tua mas Raka

"mama, papa alhamdulillah baik" jawabnya

walau banyak pertanyaan di kepala ku tapi aku tak melanjutkan bertanya karena mobil mas Raka sudah memasuki area kampus dia memarkirkan mobilnya.

"terimakasih mas " aku melepas seatbelt dan saat akan keluar lagi-lagi tanganku di gengamnya.

"aku tunggu ya " katanya dengan seulas senyum

" aku sampe malam mas jam 9 biasanya baru selesai" aku menolak pulang dengannya perasaanku sedang tidak baik jika harus satu mobil lagi dengannya.

"gak papa aku tunggu " ujarnya dan melepas tanganku dari genggamannya

Aku buru-buru keluar dari mobil dan berjalan cepat menuju kelas 15 menit lagi kelas akan di mulai.

.

.

.

pukul 21.20

Hari ini cukup melelahkan bagiku.aku berjalan mengikuti Romi menuju parkiran, di parkiran masih terparkir mobil mas Raka. jadi dia benar-benar menungguku

aku terdiam di depan mobil Romi

"Ca cepetan jadi mau nebeng gak" teriak Romi dari dalam mobil.

"gak jadi Rom " aku berjalan menuju mobil mas Raka meninggalkan Romi

kuketuk kaca mobil mas Raka dia merebahkan dirinya di jok mobil, dia terbangun dan membuka kaca mobil " sudah selesai " tanyanya

aku mengangguk dan membuka pintu samping kemudi

"aku pikir mas Raka sudah pulang" kataku saat suduh duduk di sebelah kemudi,memakai seatbelt.

"kan sudah aku bilang aku tunggu" katanya sambil melajukan kendaraan

"emang mas Raka gak di cariin? " tanyaku

"aku bukan anak kecil lagi, lagian siapa juga yang mau nyariin aku " katanya lagi masih seperti tadi dia berbicara tanpa menoleh pandangannya tetap fokus kedepan

"kita makan dulu ya, laper nich" katanya lagi

"kenapa mas tadi gak makan dulu di depan kampus kan banyak tu yang jual makanan" aku juga laper sich, aku bukan tipe wanita yang jaga makan

"mau kan nemenin, kamu gak masalah kan makan malam? " tanyanya

"yang masalah kalo aku gak makan mas,mas kita makan pecel lele di dekat kantor ya, udah lama gak makan di sana" Kataku yang udah ngeces ngebayangin sambalnya pecel lele bang kodir langgananku

"boleh "jawabnya di ikuti anggukan dia memacu mobilnya menuju ke arah kantor.sekilas aku melirik mas Raka dia jauh berubah

lebih tampan duhh hatiku meleleh saat melihatnya tersenyum. tapi aku masih ragu apa iya mas Raka masih ingat dengan janjinya padaku atau dia sudah mengingkarinya.aku makin penasaran dengan kehidupan pribadinya, sepertinya pulang nanti aku harus menghubungi mba Fitri dan meminta maaf demi menjawab rasa penasaranku soal Mas Raka saat ini. apa dia masih sendiri atau sudah memiliki kekasih hati atau jangan-jangan sudah memiliki istri? tapi gak ada cincin di jari manisnya..

ahh aku bisa gila memikirkan ini.dan ini perasaan apa ya Tuhan. aku mengusap kasar mukaku.

"kamu kenapa Ca" tanya mas Raka ternyata sejak tadi dia memperhatikanku

"ehh gak mas pusing aku mas banyak tugas"jawabku asal, aku malu aku ketahuan.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

terimakasih kakak yang sudah mampir baca karya aku kak aku minta like nya ya kak.😍😍😁👍

Terpopuler

Comments

Ambar Trias Trias

Ambar Trias Trias

slow caca, agak jual mahal y biar seru 😅

2021-06-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pagi mendebarkan
3 Ya aku ingat..
4 perasaan apa ini
5 Janjiku
6 Rahasia
7 Papa sakit
8 Papa sakit 2
9 Menepati janji
10 Masa lalu
11 Masa lalu 2
12 Kembali pulang
13 Kangen
14 pertemuan Papa dan Mama Irma
15 Dilema
16 Mencari jalan keluar
17 keputusan Mama Maria
18 Welcome to my Family
19 Masalah lagi dan lagi
20 Keputusan tepat
21 Dejavu
22 Reuni atau ketemu besan?
23 Chacha tahu masa lalu itu
24 Luka lama
25 Masih belum sadar
26 Khawatir dan cemas
27 Kepingan masalalu
28 Bimbang
29 Aku takut kehilangan lagi
30 Akhirnya Sah
31 Terungkap
32 Ada apa dengan Mama???
33 Gagal lagi
34 khikmah di balik musibah
35 Happy ending
36 Season 2. Nasib Sial
37 Season 2.Tetap lanjut
38 Season 2.Lamaran
39 season 2 .Liburan
40 Season 2.The real istri Sulthan
41 Season 2. Akhirnya keluar dari rumah utama
42 Season 2.Hanya status
43 Season 2. Rasa apa ini ?
44 Season 2.Urus urasan pribadi masing-masing
45 Season 2.Mama minta cucu
46 Season 2. Diantara dua pilihan
47 Season 2.Benci dengan situasi ini
48 Season 2.Keputusan berat
49 Season 2.Perasaan Bahagia Biru
50 Season 2.Aku mencintaimu
51 Season 2.Nyaman di pelukmu
52 Season 2. Akankah hilang apa yang di jaga selama ini
53 Season 2.Jawab jujur
54 Season 2. Album Kenangan
55 Season 2.Jebakan makan Tuan
56 Season 2.Menyerah sebelum perang
57 Buah cinta
58 Pengumuman
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Prolog
2
Pagi mendebarkan
3
Ya aku ingat..
4
perasaan apa ini
5
Janjiku
6
Rahasia
7
Papa sakit
8
Papa sakit 2
9
Menepati janji
10
Masa lalu
11
Masa lalu 2
12
Kembali pulang
13
Kangen
14
pertemuan Papa dan Mama Irma
15
Dilema
16
Mencari jalan keluar
17
keputusan Mama Maria
18
Welcome to my Family
19
Masalah lagi dan lagi
20
Keputusan tepat
21
Dejavu
22
Reuni atau ketemu besan?
23
Chacha tahu masa lalu itu
24
Luka lama
25
Masih belum sadar
26
Khawatir dan cemas
27
Kepingan masalalu
28
Bimbang
29
Aku takut kehilangan lagi
30
Akhirnya Sah
31
Terungkap
32
Ada apa dengan Mama???
33
Gagal lagi
34
khikmah di balik musibah
35
Happy ending
36
Season 2. Nasib Sial
37
Season 2.Tetap lanjut
38
Season 2.Lamaran
39
season 2 .Liburan
40
Season 2.The real istri Sulthan
41
Season 2. Akhirnya keluar dari rumah utama
42
Season 2.Hanya status
43
Season 2. Rasa apa ini ?
44
Season 2.Urus urasan pribadi masing-masing
45
Season 2.Mama minta cucu
46
Season 2. Diantara dua pilihan
47
Season 2.Benci dengan situasi ini
48
Season 2.Keputusan berat
49
Season 2.Perasaan Bahagia Biru
50
Season 2.Aku mencintaimu
51
Season 2.Nyaman di pelukmu
52
Season 2. Akankah hilang apa yang di jaga selama ini
53
Season 2.Jawab jujur
54
Season 2. Album Kenangan
55
Season 2.Jebakan makan Tuan
56
Season 2.Menyerah sebelum perang
57
Buah cinta
58
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!