Menepati janji

Sudah dua hari Caca stay di semarang pagi sampe sore dia berada di lokasi instalasi mengawasi proyek dan malamnya dia menginap di rumah sakit bersama mama.

Malam itu Caca terbangun karena rasa sakit di perutnya, segera berlari menuju kamar mandi.selesai dari kamar mandi dan berjalan menuju sofa tempat nya tidur dengan mama Caca mendengar suara memanggilnya..

" Ca.." panggil papa lemah

Caca segera berlari medekat ke ranjang papa

"papah.. pah " Caca segera menekan tombol bantuan di atas ranjang papa..

Tak lama perawat masuk ke ruangan papa..

Mama terbangun saat mendegar suara benda di seret..

"Caca ada apa ca "mama bangkit dari tidurnya dan mendekat

Caca memeluk mama "mah, papa sudah sadar " ujar Caca

"Alhamdulillah ya Allah "mama menangis terharu.

perawat segera menghubungi dokter Satya dan mengabarkan keadaan papa..tak lama dokter Satya datang dan memeriksa keadaan papa

"sejak kapan pak Roni sadar?" tanya Satya kepada salah satu perawat sambil memeriksa keadaan papa

"setengah jam yang lalu, ada panggilan bantuan dari ruangan ini dok "jawab perawat yang berperawkan agak gemuk

"Maaf bu sejak kapan pak Roni sadar "Satya berbalik bertanya dengan mama

"Saya juga gak tau dok tadi Caca yang pertama melihat " Mama maju mendekat ke ranjang papa

" Maaf sejak kapan pak Roni sadar " pertanyaan itu keluar lagi dari mulut Satya

"Tadi saat saya terbangun papa tiba-tiba memanggil saya dok" jawab Caca

"Hmm, besok kita akan lakukan CT scan lagi, sebaiknya pak Roni istirahat kembali jangan terlalu capek, kamu bisa ikut saya ke ruangan saya" ajak Satya.

Satya keluar dari ruangan papa dan setelah pamit dengan papa dan mama Caca menuju ruangan Satya

tok..tok

Caca mengetuk ruangan Satya

"Masuk "

"maaf dok gimana keadaan papa" tanya Caca setelah duduk di kursi di hadapan Satya

"papa kondisi stabil besok harus di cek lagi tubuh sebelah kanan mengalami kelumpuhan " Satya menghela nafas

" besok akan saya diskusikan dengan Rio " ujar Satya

" apa papa bisa sembuh dok?" tanya Caca

"insyaAllah kita usahakan yang terbaik untuk pak Roni " Satya melirik ke arah jam di tangannya.

"Sepertinya sudah masuk waktu subuh ayo kita ke musholla" ajak Satya sebenarnya Satya ingin tau banyak tentang Caca tapi dia tak boleh gegabah pelan-pelan ia akan mendekati Caca sesuai petuah dari Rio sahabatnya bahwa adek iparnya sulit untuk di taklukan..

Caca menggangguk pelan ada rasa penyesalan selama ini selalu menentang papa, dia tak rela jika papa harus seperti ini meskipun sakitnya papa bukan karenanya.

.

.

.

Hari ini Raka bertolak ke semarang selain untuk urusan pekerjaan tujuannya adalah menemui Caca entah perasaan apa ini yang jelas Raka menggebu gebu ingin bertemu Caca

bisa jadi kangen, ahh gak mungkin kangen sekeras apapun Raka menyangkal namun hatinya tidak bisa di bohongi.

Duduk berdua di sebuah cafe di depan rumah sakit Caca ingin mengatakan keinginannya untuk resign dan menjaga papa.

" Mas Raka sepertinya aku akan mengajukan surat resignku hari ini" ujar Caca memulai percakapan mereka

" Resign ?? kenapa harus resign ? " Raka menjadi salah tingkah dia gak mau jika harus berpisah dengan Caca lagi.

"iya mas Caca kemungkinan akan stay di sini menjaga papa jadi Caca akan mencari kerja di sini" ucapnya mantap

"kuliah kamu gimana? " Raka

"aku akan selesaikan semester ini aku tinggal nyusun mas, dan bisa aku kerjakan di sini jika saatnya sidang aku akan ke sana" Caca harus berkorban demi menebus kesalahannya dengan papa

"hmm, terus aku gimana Cha?" entah kenapa pertanyaan itu lolos dari mulut Raka dia memang merasa kebingungan jika Caca benar-benar pindah

"gimana apanya ya mas ?" tanya Caca keheranan

" iya jadi kita harus berpisah lagi ?, gak cukup apa ca 16 tahun kita berpisah" mengeram frustasi

"Mas, kita masih di satu alam loh bukan pindah alam hanya jarak doang kan?,lagian kita juga tidak ada hubungan apapun selain atasan dan bawahan " Ujar Caca lembut

"Ca, aku tu mau nepati janjiku sama kamu selama ini bukannya aku mengabaikanmu, aku takut ca kamu akan benci aku, jadi selama ini aku berkomunikasi dengan Fitri untuk mengetahui keadaan mu" Raka berkata jujur saat ini dia sudah tidak mungkin lagi memendam perasaannya selama ini..

" Mas aku pikir mas sudah lupa dengan ku, karena saat pertama kita bertemu lagi di kantor mas tidak mengenalku" mata Caca mulai berkaca-kaca..

"Mas bukan gak mengenalimu tapi mas memastikan dulu benarkah itu kamu, karena Fitri hanya bilang kamu kerja di Jakarta" Tangan Raka terulur menggenggam tangan Caca di hadapannya

"Mas akan melamarmu segera mas gak mau kehilangan kamu lagi ca" ujar Raka mantap

"Mas,, serius" ohh air mata Caca mengalir air mata bahagia sebab harapannya satu persatu terwujud dia berharap Raka menepati janjinya dan kini janji itu akan di tunaikan

harapan keduanya memperbaiki hubungan dengan papa dan mba Fitri.

Dia sudah cukup banyak berbuat salah atas keegoisannya, dan atas sikap nya selama ini.

Dan Raka dia tak mau kehilangan cinta pertamanya, meskipun selama ini sudah banyak yang mengisi hatinya namun hatinya tertaut pada Marisa cinta pertamanya..

Suasana lamaran yang tidak di rencanakan ini membuat dua anak manusia lupa diri tertawa bahagia.setelah papa keluar dari rumah sakit Raka berjanji akan melamar Caca secara langsung.meminta Caca kepada kedua orangtuanya..

Tanpa mereka sadari di sudut ruangan ada sepasang mata yang tengah mengawasi kebahagian mereka..

menatap tajam kearah dua manusia yang tengah berbahagia

wanita itu bangkit dari tempat duduknya dan memilih meninggalkan cafe.dengan perasaan kesal atas apa yang dia lihat barusan.

"aku gak akan biarkan kalian bahagia" gumamnya sambil berjalan tak sengaja dia menabrak seorang laki-laki yang tengah masuk kedalam cafe

"Sorry " ujarnya tersenyum sumir..

"gak papa kok santai aja " ujar pria tersebut..

si wanita berjalan menuju mobilnya dan meninggalkan cafe tersebut

Dan pria tersebut masuk kedalam memilih duduk di outdor, memesan minuman dan menghubungi teman nya

Saat tengah menunggu pandangannya tertuju ke meja Caca dan Raka yang sedang mengenggam mesra tangan Caca..

Ada rasa sakit di hatinya melihat wanita yang akan dia dekati bersama dengan seorang laki-laki

" terlambat " ujarnya pelan

hatinya patah lagi saat belum tumbuh, untuk kedua kalinya dia gagal, gagal mendapatkan cintanya.

lamunannya tersadar saat seseorang menepuk pundaknya

"yang aku bilang sulit di taklukan ya itu hatinya sudah ada yang punya " ujar Rio

"hmm gak jadi dong kita jadi ipar " jawab Satya tersenyum getir.

"tapi kita tetap sahabat, oh ya kenapa lu ngajak ketemuan di sini bro? " tanya Rio

" Sebenarnya gua mau tanya masalah pribadi tapi gue udah tau jawabnya " tertawa mencoba menghibur diri

"Santai aja bro, masih banyak di luar sana yang ngarepin lu" ledek Rio

" Tapi tidak ada yang seperti dia " menunjuk dengan matanya kearah Caca..

Dua anak manusia yang tengah bahagia tidak memperdulikan keadaan sekitarnya sampe mereka selesai makan mereka tidak sadar jika ada Rio dan Satya yang terus mengawasi mereka..

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

hai..hai..

yang sudah mampir jangan lupa tinggalin jejak donk like dan votenya ya kak 😁🙏🥰

Episodes
1 Prolog
2 Pagi mendebarkan
3 Ya aku ingat..
4 perasaan apa ini
5 Janjiku
6 Rahasia
7 Papa sakit
8 Papa sakit 2
9 Menepati janji
10 Masa lalu
11 Masa lalu 2
12 Kembali pulang
13 Kangen
14 pertemuan Papa dan Mama Irma
15 Dilema
16 Mencari jalan keluar
17 keputusan Mama Maria
18 Welcome to my Family
19 Masalah lagi dan lagi
20 Keputusan tepat
21 Dejavu
22 Reuni atau ketemu besan?
23 Chacha tahu masa lalu itu
24 Luka lama
25 Masih belum sadar
26 Khawatir dan cemas
27 Kepingan masalalu
28 Bimbang
29 Aku takut kehilangan lagi
30 Akhirnya Sah
31 Terungkap
32 Ada apa dengan Mama???
33 Gagal lagi
34 khikmah di balik musibah
35 Happy ending
36 Season 2. Nasib Sial
37 Season 2.Tetap lanjut
38 Season 2.Lamaran
39 season 2 .Liburan
40 Season 2.The real istri Sulthan
41 Season 2. Akhirnya keluar dari rumah utama
42 Season 2.Hanya status
43 Season 2. Rasa apa ini ?
44 Season 2.Urus urasan pribadi masing-masing
45 Season 2.Mama minta cucu
46 Season 2. Diantara dua pilihan
47 Season 2.Benci dengan situasi ini
48 Season 2.Keputusan berat
49 Season 2.Perasaan Bahagia Biru
50 Season 2.Aku mencintaimu
51 Season 2.Nyaman di pelukmu
52 Season 2. Akankah hilang apa yang di jaga selama ini
53 Season 2.Jawab jujur
54 Season 2. Album Kenangan
55 Season 2.Jebakan makan Tuan
56 Season 2.Menyerah sebelum perang
57 Buah cinta
58 Pengumuman
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Prolog
2
Pagi mendebarkan
3
Ya aku ingat..
4
perasaan apa ini
5
Janjiku
6
Rahasia
7
Papa sakit
8
Papa sakit 2
9
Menepati janji
10
Masa lalu
11
Masa lalu 2
12
Kembali pulang
13
Kangen
14
pertemuan Papa dan Mama Irma
15
Dilema
16
Mencari jalan keluar
17
keputusan Mama Maria
18
Welcome to my Family
19
Masalah lagi dan lagi
20
Keputusan tepat
21
Dejavu
22
Reuni atau ketemu besan?
23
Chacha tahu masa lalu itu
24
Luka lama
25
Masih belum sadar
26
Khawatir dan cemas
27
Kepingan masalalu
28
Bimbang
29
Aku takut kehilangan lagi
30
Akhirnya Sah
31
Terungkap
32
Ada apa dengan Mama???
33
Gagal lagi
34
khikmah di balik musibah
35
Happy ending
36
Season 2. Nasib Sial
37
Season 2.Tetap lanjut
38
Season 2.Lamaran
39
season 2 .Liburan
40
Season 2.The real istri Sulthan
41
Season 2. Akhirnya keluar dari rumah utama
42
Season 2.Hanya status
43
Season 2. Rasa apa ini ?
44
Season 2.Urus urasan pribadi masing-masing
45
Season 2.Mama minta cucu
46
Season 2. Diantara dua pilihan
47
Season 2.Benci dengan situasi ini
48
Season 2.Keputusan berat
49
Season 2.Perasaan Bahagia Biru
50
Season 2.Aku mencintaimu
51
Season 2.Nyaman di pelukmu
52
Season 2. Akankah hilang apa yang di jaga selama ini
53
Season 2.Jawab jujur
54
Season 2. Album Kenangan
55
Season 2.Jebakan makan Tuan
56
Season 2.Menyerah sebelum perang
57
Buah cinta
58
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!