Rumah keluarga Wesley.
Marvino mondar mandir gak jelas, terlihat khawatir. Mami dan papi yang melihatnya seperti itu menegur nya,
"Dude, can you just sit on the chair and stop moving like that?" tanya papinya.
"Aduh pap. Papi sama mami kok bisa sih santai-santai gitu? Ini di luar hujan loh, Nessa belum pulang dan dia perginya naik motor." jawab Vino.
"Vin, adik mu itu bukan anak SD lagi. Dia bisa kok jaga dirinya. Kamu itu kebanyakan nonton film penculikan, jadi mikirnya jelek-jelek terus." sahut mami nya.
Vino tidak menggubris mami dan papinya, tetap mondar mandir melihat keluar kemudian masuk lagi kedalam.
"Maaf den, mobilnya udah saya siapin." sahut Pak Diman menghentikan kegundahan Vino.
"Iya Pak, makasih. Nanti maleman aja saya keluarnya, Nessa belum pulang soalnya." jawab Vino masih dengan kekhawatirannya.
"Mami, hp Vino mana? Coba Vino mau telpon Nessa dia udah dimana." tanya Vino.
Mami meberikan ponsel Vino.
Vino kemudian menghubungi Nessa. Vino terlihat kesal karena tidak ada jawaban. Dan dia pun mencoba menelpon lagi, namun tetap tidak ada jawaban.
"****!" Vino menggerutu kesal.
Mami dan papi yang mendengar umpatan Vino langsung menegurnya,
"Hei! Watch your mouth dude!" seru papinya.
"Sorry pap, mam. Abisnya Nessa susah banget di telpon gak di angkat-angkat." jawab Vino.
Mami mencoba menenangkan Vino,
"Vin, adik mu itu mungkin lagi di jalan pulang, hp nya di tas, jadi gak denger kalo ada telpon masuk. Sudah, kamu tenang aja.. Nanti juga adik mu pulang."
Drrt drrt, panggilan masuk ke ponsel Vino, Benny calling, Vino menngangkatnya.
"Hei bro, udah dimana lu?" tanya Benny.
"Eh Ben, kayanya gue telat-an deh. Gue masih nungguin ade gue di rumah."
"Tumben. Emang lu mau ke club ngajak ade lu?"
"Ya gak lah. Nanti aja gue ceritain." sahut Vino sambil menutup telponnya.
"Gak jadi pergi Vin?" tanya papi nya
"Nanti pap, kalo Nessa udah pulang baru Vino pergi." jawab Vino.
"Vin, ade mu itu my little princess. Tapi kok yang lebih khawatir kamu ya dibanding papi."
"Pap, Nessa itu ade Vino satu-satunya. Perempuan lagi. Ya jelas lah Vino khawatir. Dulu waktu kita masih sekolah di Amrik aja, kalo ada yang bully Nessa langsung Vino hajar."
Papi tersenyum mendengar perkataan Vino,
"Iya, tapi sekarang adik mu itu udah bukan teenage lagi, she's a woman. She needs some privacy, terutama dalam love life nya dia, atau dengan siapa dia pergi. Kamu juga harus bisa ngerti, pelan-pelan adik mu itu nanti akan menikah juga dan dibawa oleh husband nya."
"Yes papi. Tapi itu masih lama. Vino aja belum punya calon istri, masa Nessa duluan yang merit." jawab Vino.
"Ya sudahlah, memang kalo berdebat sama kamu itu gak akan ada habisnya. Papi sama mami mau makan dulu. Kamu mau makan atau masih mau nunggu?"
"Vino nanti aja makannya. Mami sama papi duluan aja." jawab Vino.
Mami dan papi pun akhirnya meninggalkan Vino yang menunggu sendirian di ruang tamu dan menuju ruang makan.
Vino tetap berusaha menghubungi Nessa telpon dan chat. Namun tetap tidak ada jawaban dari Nessa.
**
"Udah sedikit berhenti nih hujannya. Yuk kita pulang." ajak Andra
"Ya udah yuk." jawab Nessa. "Tapi An,"
"Kenapa Nes?"
Nessa memegang perutnya dan berkata pada Andra, "Aku laper, kita makan malem dulu ya baru pulang, lagian ini masih jam 7an."
Andra tersenyum, "Aku sih ok aja. Tapi tadi aku udah janji ke papi kamu kalo pulangnya gak malem-malem."
"Nanti aku yang kabarin papi kita pulang telat, soalnya aku laper. Dia pasti ngijinin daripada princess nya kelaperan." jawab Nessa sambil mengeluarkan ponsel nya dari tas untuk mengabari papinya.
Di lihatnya 30 missed call dari kakak nya Vino dan chat dari kakak nya. Dia hanya tersenyum, dan hanya mengirim chat ke papinya.
Mereka kemudian pergi dengan motor menuju tempat makan yang Nessa bilang.
Di sebuah tempat makan food truck. Semi outdoor. Banyak pilihan makanan dari berbagai macam food truck. Terlihat karena hujan sudah mulai berhenti maka orang-orang mulai berdatangan ke tempat ini untuk makan atau sekedar nongkrong-nongkrong. Apalagi ini malam minggu.
Andra memarkirkan motornya.
"Yuk." Ajak Nessa
Andra menahan tangan Nessa,
"Kita makan disini?" tanya Andra.
"Iya. Emang kenapa? Haatsyi." tanya Nessa sambil bersin.
"Kamu itu masih bersin-bersin, kenapa masih mau makan ditempat outdoor begini?"
"Ya gak papa, nanti aku minum yang hangat aja jadi gak bersin-bersin lagi." jawab Nessa sambil menarik tangan Andra.
"Kamu mau makan apa An? Banyak pilihan disini." tanya Nessa.
"Hmmm... Apa ya.." gumam Andra sambil melihat-lihat sekeliling.
"Bingung ya? Kamu laper atau laper banget?" tanya Nessa lagi.
"Laper aja." jawab Andra.
"Ya udah, makan nasi Hainan hotplate aja yang beef yaa.. Kan enak tuh anget-anget." Nessa menyarankan.
"Terserah kamu aja deh." jawab Andra.
"Iya dong terserah aku. Terserah aku juga kalo sekarang yang bayar makannya aku, bukan kamu." sahut Nessa sambil senyum dan beranjak untuk memesan makanan mereka.
Pesanan datang. Mereka pun menyantap makanan mereka. Tiba-tiba datang seorang perempuan memeluk Nessa,
"Eh, si bebeb. Kita malah ketemu disini." sahut Dila.
Nessa hampir tersedak,
"Gile luh Dil. Gak liat gue lagi makan apa, hampir nyangkut nih nasi gue."
"Sorry sayang princess. Betewe, kok lu jadi makan kesini? Bukannya lu Katanya mau pergi makan siang?" tanya Dila sambil melirik Andra.
"Dil, kenalin Andra. An, ini temen aku Dila." sahut Nessa ke Andra dan Dila.
"Ya ampuuuun, jadi ini mas jek lu beb? Pantesan lu betah gak pulang-pulang, mas jek lu ini cakep bingit." sahut Dila
Andra yang mendengar perkataan Dila hanya tersenyum malu sambil kembali meneruskan makan.
"Kakak lu tuh udah sibuk nelponin the gengs nanyain lu." sambung Dila.
"Iya, biarin aja. Gue udah liat miskol dan chat nya dia kok." jawab Nessa
"Btw Dil, lu sama siapa kesini?" tanya Nessa.
Dila nyengir dan menjawab, "Sama calon pacar. Dia lagi pesen makan, bentar lagi kesini, gue kenalin ke lu."
Nessa hanya menggelengkan kepalanya sambil senyum.
"Ya ampun permen kapas ku, aku cari-cari taunya kamu duduk disini." sahut seorang cowo ke Dila sambil menaruh makanan dan minuman nya di meja.
"Ow, tengkyu bakpao ku." jawab Dila sambil mengelus-elus pipi cowo tersebut.
Cowo tersebut tersenyum senang kemudian melihat ke depannya seorang wanita dan lelaki, Nessa dan Andra.
Nessa yang melihat ke cowo tersebut menyapa dan tersenyum, "Hai."
Sementara Andra yang masih menghabiskan makanan nya, kemudian melihat ke arah cowo tersebut,
"Elu?" Andra dan cowo itu saling menunjuk.
"Kalian kenal?" tanya Dila.
"Iya lah. Dia itu temen aku yang aku ceritain ke kamu. Yang waktu itu aku anterin ke taman untuk pulangin dompet." jawab Hanzo.
"Nes, kenalin ini temen aku Hanzo yang aku ceritain ke kamu." sahut Andra.
Nessa tersenyum dan berkata,
"Ya ampun. Ternyata dunia sempit ya. Jadi cowo yang selama ini lu ceritain ke kita itu dia, Dil. Dan ternyata dia temennya Andra."
"Iya beb emang sempit dunia ini. Apalagi buat gue and Hanzo yang XL ini." sahut Dila nyengir.
Mereka berempat pun mengobrol dan tertawa. Walaupun sesekali Nessa masih suka bersin-bersin.
"Nes, kita pulang yuk. Udah jam sembilan lewat nih. Nanti kemaleman, gak enak sama papi kamu." sahut Andra sambil melihat jam di ponsel nya.
"Ya ampun beb Andra. Ini masih sore kali. Lagian besok masih libur. Biasanya kita malah baru keluar jam segini." Dila menanggapi.
Nessa yang melihat Andra tampak kurang suka dengan jawaban Dila kemudian menyenggol kaki Dila dari bawah meja.
"Iya Ren, santai dulu aja kali. Belom kemaleman kok." sambung Hanzo ke Andra.
"Tadi gue ijin ke papinya gak pulang malem-malem Han. Tapi ini malah kemaleman. Gak enak gue. Lagian kita keluarnya udah dari siang tadi." Andra menjelaskan.
"Ya udah deh Dil, Han, gue pulang duluan ya. Mas jek udah mau keluar tanduk soalnya." jawab Nessa nyengir.
Mereka pun berjalan menuju parkiran motor.
"Emang bener kamu suka keluar malem-malem?" tanya Andra.
"Yaa kadang-kadang aja, kalo lagi bt di rumah gak ngapa-ngapain." jawab Nessa.
"Ooo gitu." respon Andra sambil melajukan motornya menuju rumah Nessa.
Dalam hati Andra berkata, 'Pergaulan dan dunianya jelas berbeda dengan gue. Gue malem-malem baru sampe rumah habis ngojek cape-cape walaupun weekend, tapi dia malah baru keluar rumah dan senang-senang.'
10:10 malam. Mereka pun tiba di rumah Nessa.
Nessa turun dari motor dan melihat ada mobil kakak nya Vino.
Nessa bergumam dalam hati, 'Mendingan Andra gue suruh langsung pulang aja lah gak usah masuk dulu. Kalo gak bisa-bisa dia di interogasi sampe subuh sama si mas Vin.'
Andra yang mau turun dari motor di tahan Nessa,
"Nih An helmnya." sahut Nessa.
"Kamu langsung pulang aja, udah malem. Bahaya naik motor malem-malem." kata Nessa.
"Loh, kok gitu? Ya aku mau minta maaf ke papi kamu karena telat anterin kamu pulang." jawab Andra.
"Gak usah. Nanti aku aja yang bilangin papi kalo kamu minta maaf. Yah?"
"Ya udah deh, terserah kamu aja. Udah sana kamu masuk, jangan lupa minum obat sebelum tidur."
"Iyaaa." jawab Nessa
"Eh, An!"
"Apalagi?" tanya Andra.
"Makasih ya hari ini." sahut Nessa sambil tersenyum.
Dalam hati Andra bergumam, 'Ya Allah. Aku juga senang hari ini. Kalau boleh hamba mencium keningnya saat ini.'
Andra mengacak-acak rambut di pucuk kepala Nessa dan berkata,
"Sama-sama. Makasih juga buat kamu."
Andra pun melajukan motornya setelah melihat Nessa masuk ke dalam rumahnya.
Nessa membuka pintu rumahnya, dia tidak sadar kalau seseorang sedari tadi sudah menunggunya dengan cemas.
Ketika Nessa masuk, tiba-tiba dia di peluk oleh kakak nya, Marvino.
"Ya ampun de, akhirnya kamu pulang juga. Kamu gak kenapa-kenapa kan?" tanya Vino sambil membolak balikan tubuh adik nya.
Nessa yang merasa sebal dengan tingkah kakak nya seakan-akan dia anak kecil.
"Apaan sih mas?" tanya Nessa.
Tiba-tiba raut muka Vino berubah menjadi marah,
"Jam berapa sekarang? Kenapa baru pulang? Mana cowo yang udah ngajak kamu?" tanya Vino sedikit berteriak membuat mami dan papinya menghampiri mereka.
"What happened? Why you shout to your sister?" tanya papi ke Vino
"Papi, please tell your son to mind his own business. I'm a woman, not a little girl anymore. Good night!" jawab Nessa sambil berlalu ke kamar nya meninggalkan mami, papi, dan kakak nya.
Vino yang ingin berbicara langsung di tahan oleh papi nya.
"Give her a break." sahut papi nya sambil menahan tangan Vino yang ingin menyusul Nessa ke atas.
Akhirnya mami yang pergi menyusul Nessa.
"Vino, she's a woman now. Terkadang dia perlu melakukan semuanya sendiri tanpa kita ikut campur." papi berkata menenangkan Vino.
"Ok pap. I'll try to fix it. Vino pergi dulu." sahut Vino.
"Terkadang kita lupa kalau waktu terus berputar."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Aisa Kibar
seru seru thor
2021-02-01
1