6. Promosi Jabatan

14:00

Kelas bubar. Karena praktek, jadi matkul nya agak lama. Di fakultas seni musik gak terlalu banyak mahasiswa nya karena peminatnya kurang.

Billy langsung mendekati Vanessa, "Nes, udah gak ada kuliah lagi kan? Kita makan dulu yuk ke kantin."

"Iya sih udah gak ada kuliah lagi. Aku tanya gengs dulu ya, mereka mau makan ke kantin apa gak." jawab Nessa.

Belum sempat di tanya Dila langsung menggandengnya menuju kantin, "Yuk ah cus ke kantin. Laper maximal gue."

Mereka berempat jalan ke kantin di ikuti oleh Billy dan Aldo.

Mereka berenam duduk bersama dan memesan makanan. Sambil nunggu makanan dateng, Nessa pun mulai chat Andra. Billy yang duduk depannya tidak melepaskan pandangannya dari Nessa. Sementara Nessa sibuk dengan ponselnya.

Nessa

Andra, sorry ya tadi aku buru-buru soalnya udah mau masuk kelas. Kamu apa kabar? Lagi ngapain? Kerja ya? Ganggu gak?

"Eh, ada chat masuk dari Nessa nih. Dasar wanita, sekalinya nanya banyak banget." gumam Andra sambil senyum-senyum bahagia.

Andra

Hai Nes, aku baik. Lagi kerja tp gak terlalu sibuk jadi gak ganggu. Kamu lg ngapain? Udah selesai kuliah nya?

Nessa

Aku lagi makan siang, udah gak ada kuliah lagi.

Andra

Ooo. Ya udah kamu makan dulu, nanti kita ngobrol lg.

"Kamu kayanya lagi happy ya Nes?" tanya Billy.

"Emang aku selalu happy kan." jawab Nessa simple bikin Billy bingung mau tanya apalagi.

Makanan pun datang. Karena mereka memang sudah lapar, gak ada basa basi lagi langsung melahap makanannya.

"Eh, guys. Sorry ya kayanya gue mesti duluan deh. Mr Sam chat kalo dia gak bisa hadir di kampus GEN, jadi gue mesti gantiin dia disana." sahut Billy setelah dia membaca chat di ponselnya.

"Ok Bil. Selamat bekerja." respon Maura

Billy yang masih ngeliatin Nessa yang cuek aja makan.

Maura langsung senggol kaki Nessa.

"Hah, apa? Oh, iya Bil. Take care." sahut Nessa.

Billy tersenyum happy karena Nessa meresponnya, "Ok guys, gue berangkat dulu yaa. Oiya, semuanya udah gue bayarin yaa, jadi gak perlu bayar lagi."

"Thanks Billy." sahut mereka kompak kecuali Nessa yang masih cuek aja sambil terus menghabiskan makanannya.

"Finally.." gumam Nessa.

Aldo yang memperhatikan Nessa bertanya, "Nes, lu gimana sih sebenernya sama Billy?"

"Gimana apanya Do?" Nessa balik tanya.

"Ya elu gimana ke dia.."

"Do, gue gak ada perasaan lebih ke Billy. As a friend. Cuma itu."

"Gue waktu itu juga udah bilangin ke Billy untuk gak usah lagi ngarepin lu. Kan gue sebagai temen dia ngeliat nya kasian. Kaya ngejar-ngejar layangan putus tapi gak dapet-dapet." Aldo menjelaskan.

"Gue juga bingung Do. Padahal gue udah berusaha untuk gak kasi harapan sama dia."

"Hmmm.. ya udah deh liat aja nanti. Guys, gue juga cabut duluan yaa." sahut Aldo "Oiya guys, nitip salam dong sama temen kalian yang pake kacamata itu. Bilangin ke dia tolong di bales chat gue." kata Aldo sambil nyengir dan berlalu pergi.

Nessa, Maura, Dila, kompak menoleh ke Alya, "Hah..?" dengan mulut mereka yang ternganga. Sementara Alya hanya menunduk pura-pura menghabiskan es jeruk nya.

"We missed something gengs. Urgent meeting!" sahut Dila

"Sejak kapan Al lu sama Aldo?" tanya Maura.

"Dia cuma chat aja kok Ra." jawab Alya.

"Trus kenapa lu gak bales?"

"Ya gue lagi males aja."

"Lu lagi ngambek sama dia beb?" tanya Dila.

"Gak ngerti gue juga Dil. Aldo itu tarik ulur orangnya."

"Lu sendiri gimana Al, lu suka gak sama Aldo?" tanya Nessa.

"Suka sih. Tapi, lu tau sendiri kan gengs keadaan gue gimana." jawab Alya dengan muka sedih.

Nessa, Maura, dan Dila memeluk Alya, "Don't worry Al. Kita semua selalu ada buat lu kok."

Drrrt drrrt. Ponsel Nessa berbunyi. Mas Jek calling.

"Halo" jawab Nessa.

"Halo Nes. Udah selesai makannya?"

"Udah. Kamu gak kerja? Kok bisa telpon?

"Kerjaan aku udah selesai kok, cuma lagi nunggu jam pulang aja sambil bantu-bantuin temen ngerapiin kerjaannya. Di kantor ku itu suasana nya santai, bos nya gak strict. Soalnya bukan kantor yang besar juga, gak sampe ratusan karyawannya."

"Emang wafer ratusan." sahut Nessa sambil ketawa.

"Bisa aja kamu Nes. Eh, traktiran buat aku masih berlaku gak nih?"

"Ya masih lah, itu kan hutang aku ke kamu. Trus kamu bisanya kapan?"

"Gimana kalo sabtu besok? Kamu gak ada kuliah kan hari sabtu?"

"Gak ada sih. Ya udah ok sabtu besok. Nanti kabarin lagi ya jam berapa nya."

"Iya nanti aku kabarin lagi. Eh Nes, udah dulu ya, ada bos dan bos besar dateng."

"Ok An. Take care yaa."

"Iya. Kamu juga yaa."

"Alyaaaaa. Kenapa tiba-tiba banyak bunga sama kupu-kupu ya di hati gue." sahut Nessa tiba-tiba.

Alya senyum-senyum ngeliat Nessa yang lagi kasmaran. "Andra telpon ya?" tanya Alya.

"He eh Al. Gue sama dia mau jalan sabtu besok." jawab Nessa.

"What?" sahut Dila dan Maura barengan.

"Congrats ya beb. Semoga lancar." kata Dila.

"Lu pikir Nessa mau merit Dil." sahut Maura.

"Whatever gengs. Yang gue tau, gue saat ini serasa melayang kaya naik permadani Aladdin." respon Nessa sambil matanya menatap ke langit-langit atap kantin.

"Udah jangan terbang tinggi-tinggi. Ni kita mau sampe kapan di kantin?" tanya Maura membuyarkan lamunan Nessa.

"Eh iya. Ya udah yuk capcus." sahut Nessa.

"Kita gak nongki-nongki dulu nih gengs?" tanya Maura lagi.

"Sorry gengs, kayanya gue gak bisa. Gue mesti ke butik mami, mau jemput Ibu Ratu yang tercinta. Kalo kalian mau nongki-nongki, go ahead. Tapi gue absen dulu." jawab Nessa.

"Gak usah deh Nes. Kita langsung pulang aja. Males juga mau nongki-nongki." respon Maura.

"Beb, gue nebeng mobil lu ya. Kita kan searah." sahut Dila ke Nessa.

"Emang lu gak bawa mobil?"

"Mobil dipake sama ade gue. Emang elu beb, satu orang satu mobil, mungkin juga satu orang satu pesawat jet lagi."

"Hahaha.. Papi gue gak semelintir itu tajirnya Dil. Ya udah ayuk, tapi gue jemput mami dulu ya."

"Sip."

"Alya bareng lu kan Ra?" tanya Nessa.

"Iya lah, selalu." jawab Maura.

Di kantor Andra.

"Ada apa nih tumben bos sama bos besar ngumpulin semua divisi di aula. Mau kasi pengumuman apa ya Ren?" tanya Hanzo ke Andra.

"Gue juga gak tau Han. Udeh, kita dengerin aja, bos sama bos besar mau ngomong tuh."

Bos mulai berkata dengan mic, "Selamat sore semuanya. Maaf ya mendadak kita ngumpulin kalian disini, karena akan ada pengumuman penting untuk kalian semua."

"Untuk itu, maka Pak Vino sendiri yang akan menyampaikan pengumuman nya." ucap bos sambil mempersilahkan bos besar berbicara.

"Terima kasih. Saya langsung aja ya supaya gak lama-lama karena sudah mau jam pulang kalian."

"Saya dan Benny akan mengadakan promosi jabatan di akhir bulan ini. Jabatan yang akan dibuka yaitu untuk posisi Executive Digital Creator. Saya tidak perlu catatan atau sertifikat jenjang pendidikan kalian, saya cuma butuh kreatifitas kalian. Karena saya percaya semua orang itu kreatif, cuma cara dan ide nya aja yang berbeda-beda."

"Minggu depan kalian bisa lihat syarat apa aja untuk mendapatkan posisi tersebut. Sekertaris Nindi akan menempelkan nya di bulletin board kita."

"Sampai sini, ada pertanyaan?"

"Kalo dapet, gimana dengan gajinya bos?" seorang karyawan bertanya

"Tentu saja gaji akan disesuaikan dengan jabatan nya, pasti nya ada kenaikan. Dan juga akan ada training langsung dari seorang professional creator gratis di biayai oleh kantor. Jadi, selain gaji juga dapet tambahan ilmu."

"Pertanyaan lain? Kalo gak ada, saya sudahi pertemuan ini. Maaf sudah agak menggangu aktifitas kalian. Oiya, promosi jabatan ini berlaku untuk semua karyawan di kantor ini yaa, jadi resepsionis, admin, OB, cleaning service, atau security juga boleh ikut berkompetisi. Terima kasih." bos besar mengakhiri pengumuman nya.

"Terima kasih bos." semua karyawan menjawab kompak dengan applause. 👏👏

'Wah, ada peluang nih buat gue. Tapi..' gumam Andra dalam hati.

"Semua orang sama. Yang membedakan hanyalah cara berpikirnya."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***