11:05 Rumah Vanessa.
Andra terlihat celingak celinguk di depan rumah Vanessa. "Apa bener ini rumahnya." gumam Andra. "Kayanya bener deh, sesuai sama alamatnya."
Kemudian security rumah pun melihat Andra yang sepertinya sedang celingak celinguk ke rumah majikannya. Security dirumah Nessa ada 2 orang, Pak Gun security malam, dan Pak Sar security siang.
Pak Sar pun menghampiri Andra dan bertanya, "Maaf, ada yang bisa dibantu?"
"Iya pak, maaf. Saya mau tanya, apa betul ini rumah Vanessa?"
"Iya betul. Ada apa ya?"
"Vanessa nya ada gak? Saya mau ketemu."
"Non Nessa ada kok, sudah janjian belum?"
"Sudah pak."
"Ok, sebentar yaa saya tanya dulu. Dengan siapa ya ini?" tanya Pak Sar sambil memencet internal phone di pos nya.
"Saya Andra pak." jawab Andra.
Setelah menghubungi lewat internal phone, Pak Sar pun mempersilahkan Andra masuk,
"Baik den, silahkan masuk. Sudah di tunggu sama non Nessa. Motor nya di bawa masuk aja."
"Iya pak, terima kasih." sahut Andra sambil men-stater lagi motornya masuk ke dalam.
Andra bergumam dalam hatinya, 'Ini baru masuk pekarangannya aja udah bisa main futsal. Gak kegedean apa ni rumah, apa gak cape ngepelnya.'
"Waduh, gue parkir dimana ya motornya." Andra bertanya sendiri.
Kemudian nampak Pak Diman menghampiri Andra, "Siang den, motornya biar saya aja yang parkirin."
"Eh, gak usah pak. Gak enak saya. Masa saya nyuruh orang tua yang parkirin. Bapak tolong kasi tau aja tempatnya, biar saya yang parkirin." jawab Andra.
Pak Diman tersenyum dan berkata, "Gak papa den, emang udah tugas saya." sambil memegang motor Andra dan mendorongnya untuk parkir.
Andra yang melihat motornya di bawa oleh Pak Diman hanya bengong saja dan berkata dalam hatinya, 'Dan den dan den. Emang nama gue udah berubah jadi Deni apah. Gue kan orang biasa juga, bukan anak sultan.'
"Den Andra ya?" tanya Bi Sul membuyarkan lamunan Andra. Bi Sul adalah ART dirumah Nessa, nama beliau adalah Bi Sulis, namun karena Marvino yang sering memanggilnya dengan sebutan Bi Sul, jadi semua orang memanggilnya begitu.
"Eh, iya bu. Maaf. Saya mau ketemu Vanessa." jawab Andra.
"Mari masuk den, sudah di tunggu sama non." ajak Bi Sul mengantarkan Andra ke dalam rumah.
"Silahkan duduk den. Bibi panggilin non dulu."
"Gile. Mau ketemuan aja ribet banget ya di rumahnya. Dari depan pagar aja udah di tanya-tanyain, ngalah-ngalahin interview kerja." gumam Andra senyum-senyum sambil memperhatikan ruangan sekitar.
"You're late! 10 menit." sahut Nessa membuyarkan lamunan Andra.
"Eh, Nes. Maaf. Abisnya mau ketemu kamu aja ribet nya ngalah-ngalahin mau ketemu presiden." jawab Andra tersenyum melihat Nessa.
'Ya Allah, cantik nya makhluk di depan hamba mu ini.' Andra berkata dalam hatinya.
"Silahkan diminum den." Bi Sul membuyarkan lamunan Andra.
"Terima kasih bu."
"Ya udah kamu minum dulu ya, aku mau panggil mami sama papi dulu." sahut Nessa.
"Nes, kita gak langsung pergi aja?" tanya Andra.
"Nanti dulu, mami sama papi aku mau ketemu kamu dulu katanya."
"Emangnya kenapa Nes? Kamu udah cerita apa aja tentang aku?"
"Ya aku cerita kalo kamu itu cowo bayaran. Hahaha.." jawab Nessa sambil berlalu.
🤦♂️Andra menepuk jidatnya dan berkata sendiri, "Mampus gue. Pasti disangkanya gue cowo bayaran beneran."
Tak berapa lama, Nessa beserta mami dan papinya turun menemui Andra,
"An, kenalin ini mami dan papi aku." sahut Nessa
"Mami, papi, ini Andra yang aku ceritain tadi pagi."
"Siang om, tante. Saya Andra." sapa Andra sambil bersalaman mencium tangan papi dan mami Nessa, seperti anak mencium tangan kedua orang tuanya.
"Oh, jadi ini toh yang namanya Andra. Kok kayanya mami pernah liat kamu ya." respon mami sambil berpikir. 🤔
"Ya iyalah mam, dia kan cowo bayaran yang kemana-mana, mungkin mami pernah liat dia somewhere." sahut Nessa sambil nyengir.
"Iya ya. Mungkin juga." mami menjawab masih sambil berpikir.
"So, kalian mau kemana?" tanya papi.
"Ini om, saya ijin mau ajak Nessa pergi makan. Pulangnya gak malem-malem kok om." jawab Andra.
"Oh, ok." "Princess, kamu udah minta Pak Diman keluarin dan panasin mobil kamu dari garasi?" tanya papi ke Nessa.
Andra langsung kemudian yang menjawab, "Maaf om. Kalo boleh dan kalo bisa, saya mau ngajak Nessa naik motor saya aja, gak pake mobilnya."
"Ow gitu. Ya sudah it's ok. No problem for me. Supaya Nessa juga ngerasain gimana rasanya kena angin, panas, atau kehujanan kalo naik motor, gak ac ac-an melulu." jawab papinya sambil tertawa.
"Iya om, terima kasih." jawab Andra. Dalam hatinya berkata, 'Ternyata orang tuanya baik dan ramah, walaupun bule. Tadinya gue deg-degan mau ngajak pergi anaknya, apalagi cuma naik motor.'
"Ya udah mam, pap, Nessa sama Andra berangkat dulu ya. See you later." sahut Nessa sambil mencium pipi mami dan papinya.
"Ok, hati-hati ya princess. Kalo nanti hujan, neduh-neduh romantis dulu lah kalian yaa, di halte kek, di rumah makan kek." jawab papinya sambil senyum-senyum dan mengadahkan mukanya ke Andra. Andra yang mengerti maksud si papi, tersenyum dan mengangguk.
"Mami, kenapa sih dari tadi diem-diem aja? Anak mu sudah pergi tuh." tanya papi ke mami, membuyarkan lamunan mami.
"Eh, pap. Rasanya aku tuh beneran pernah liat Andra dimana gitu ya, kayanya gak asing buat aku."
"Mami, dia itu cowo nya Nessa, putri mu. Masa mami mau sama daun muda, apa papi udah gak keren dan ganteng lagi buat mami?"
"ih si papi. Bukan itu maksud mami. Tapi ya sudahlah. By the way, papi itu masih tetap tarzan nya mami. Tetep keren and ganteng walaupun ada rambut-rambut putih yang sudah mulai tumbuh di kepala papi." jawab mami nya
"Mam, mumpung anak-anak gak ada dirumah. Kita main Tarzan and Jane yuk dikamar. Udah lama nih, papi kangen."
"Ah si papi bisa aja. Emang masih kuat?" sahut mami sambil beranjak ke atas menuju kamarnya.
Diperjalanan Andra dan Nessa,
"An, kita mau makan dimana sih?!" tanya Nessa sambil teriak ditelinga Andra.
"Wuih Nes. Telinga aku belum offside. Kamu kebiasaan nih, ngomong nya teriak-teriak." jawab Andra.
"Hehehe.. Maaf An, soalnya aku ngerasa kayanya suara aku kecil, nanti kamu gak denger, soalnya banyak angin."
"Itu lah seni nya kalo naik motor. Udah kamu duduk santuy aja, nanti juga sampe." jawab Andra sambil tetap melajukan motor nya.
Nessa dalam hatinya, 'Kok bisa ya dia bilang duduk santuy, dimana santainya. Pegangannya aja gue bingung dimana. Kalo pegang pinggangnya aja jadi kaya orang jijik gue. Ya udah lah gue peluk dia aja.'
Nessa melingkarkan kedua tangannya ke pinggang Andra dan memeluknya.
Deg. Andra merasa jantungnya benar-benar akan keluar dari tempatnya, dan berkata dalam hati, 'Ya Allah, apa yang harus aku katakan pada makhluk dibelakang hamba. Hamba merasa grogi sekaligus senang karena di peluk olehnya. Hamba memang menyukai nya ya Allah.'
Nessa yang memeluk Andra sambil menghirup aroma parfum Andra, sambil tersenyum dan dia menyandarkan kepalanya walaupun memakai helm. 'Andra. Gue tuh suka sama lu. Gue juga suka sama wangi lu. Kalo pacar gue, udah gue kiss kali lu.' gumam Nessa dalam hatinya.
Akhirnya mereka sampai tujuan. Andra memang dari awal berniat mengajak Nessa makan Mie Ayam langganan nya. Di sebuah kedai.
"Ok. Kita udah sampe." sahut Andra sambil memarkir motornya di depan kedai Mie Ayam.
Mereka berdua turun membuka helm dan jaket nya.
Nessa bertanya, "Kita makan di sini?"
"Ekspektasi terkadang tidak sesuai dengan realita."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Aisa Kibar
😁😁😁sabar nes, mie ayamnya enak kok☺
2021-02-01
1