Sebuah mobil hitam berhenti di depan rumah Vanessa. Sang pemilik mobil menghampiri Pak Sar.
"Eh, den Billy. Siang den." sapa Pak Sar.
"Siang Pak Sar. Nessa ada dirumah pak?" tanya Billy.
"Wah, non Nessa barusan aja pergi den." jawab Pak Sar.
"Pergi kemana pak?"
"Wah, saya kurang tau den."
"Pergi nya sama temen-temen nya ya pak?"
"Bukan den."
"Sama mami dan papi? Atau sama mas Vino?"
"Bukan juga den." jawan Pak Sar.
"Trus sama siapa pak?" tanya Billy penasaran.
"Anu den, sama den Andra."
"Andra? Andra siapa pak? Cowo?"
"Iya den, cowo. Tapi saya kurang tau siapa dia den. Soalnya perginya juga naik motor." jawab Pak Sar.
Billy berkata dalam hatinya, 'Hah, Nessa pergi naik motor. Andra siapa ya..'
"Ok deh pak, kalo gitu saya permisi dulu ya." sahut Billy.
"Baik den. Gak mampir dulu den?"
"Gak usah deh pak. Salam aja sama mami dan papi."
"Jadi kita makan disini An?" Nessa bertanya pada Andra.
"Iya. Emangnya kenapa?" tanya Andra.
"Hmmm."
Belum sempat Nessa menjawab, Andra bertanya lagi,
"Kamu gak bisa makan di tempat kaya gini?"
"Siapa yang bilang, bisa kok. Kan yang penting makan." jawab Nessa.
"Ya udah kalo gitu ayo." ajak Andra masuk ke kedai sambil menarik tangan Nessa perlahan.
Andra bergumam dalam hatinya, 'Gue liat apa tuan putri yang satu ini betah makan di tempat yang biasa aja kaya gini.'
"Eh, Ren. Udah lama gak kesini. Tumben." sapa penjual Mie Ayam nya.
"Iya bang. Kemaren-kemaren dapet nariknya jauh-jauh jadi gak sempet-sempet kesini." jawab Andra.
"Cieeee.. Sekalinya kesini udah bawa gandengan niyeee.." ledek si abang sambil melirik Nessa.
Andra cuma senyum-senyum aja.
"Nes, kamu mau Mie Ayam apa?" tanya Andra.
Nessa melihat Andra, dan beralih bicara ke abang Mie Ayam.
"Bang, saya Mie Ayam pangsit yaa, jangan pake tauge kuahnya di pisah, terus yang mateng yaa Mie nya."
"Ahsiyap 👍." sahut si abang
Andra sedikit heran dan terkejut ternyata Nessa lancar dalam memesan Mie Ayam nya, seperti tidak canggung.
"Kalo saya biasa ya bang." pesan Andra.
"Sip.👍"
Mereka pun duduk bersebelahan sambil menunggu Mie nya siap. Nessa meletakkan tas nya di meja dan mengeluarkan ponselnya.
"Mau minum apa Nes?" tanya Andra.
Nessa melihat show case minuman dan berkata, "Coke aja deh, yang dingin."
"Ok." Andra berdiri dan mengambil dua botol coke untuk Nessa dan dirinya.
"Nih Nes." Andra memberikan satu botol ke Nessa.
"Thanks." Nessa meletakkan ponselnya di meja dan mulai menyedot minumannya.
Drrt drrt. Ponsel Nessa berbunyi. Andra dan dia melihat ke arah ponselnya. Billy calling.
Nessa tidak mengangkatnya. Dia malah berdiri dan mengambil kerupuk kecil yang mengganntung di dalam plastik, membuka serta memakannya.
Hingga ponselnya berhenti berdering.
"Kok gak di angkat Nes telponnya?" tanya Andra.
"Males." jawab Nessa singkat.
"Kenapa? Pacar kamu ya?" tanya Andra sambil memendam rasa cemburu nya ketika dia melihat nama Billy yang menelepon. Dalam hati dia bergumam, 'Sial. Pasti yang telpon itu cowo nya, namanya aja kebule-bulean. Lu sadar gak sih Nes, gue tuh cemburu. Tapi gue juga gak bisa apa-apa, karena gue bukan siapa-siapanya elu.'
"Hei! Kok bengong?" tanya Nessa balik.
"Jadi bener yang telpon itu pacar kamu?" tanya Andra lagi.
"Bukan." jawab Nessa sambil mengunyah kerupuk nya.
"Kalo bukan kok gak di jawab telponnya?" tanya Andra penasaran.
"Kan aku udah bilang males. Udah ah gak usah ngomongin dia. Kita kan kesini mau makan, bukan mau ngomongin Billy." jawab Nessa.
Mie ayam mereka pun tiba di meja.
"Makasih bang." sahut Nessa dan Andra.
Nessa menuang saus dan sambal. Kemudian tanpa ragu dia memakan Mie Ayam nya. Andra yang memperhatikan Nessa seakan tidak percaya kalau tuan putri yang disampingnya bisa dengan mudah makan di tempat biasa. Andra juga melihat bagaimana cara Nessa makan, dan berkata dalam hatinya, 'Cara makannya aja anggun bener. Kaya pake tata krama. Dia semakin terlihat cantik.'
"Kamu ngapain ngeliatin aku terus? Gak dimakan tuh Mie nya?" tanya Nessa.
"Ini aku mau makan." jawab Andra.
"Eh An. Let's have some fun yuk." ajak Nessa di sela-sela mereka makan.
"Apaan?" tanya Andra.
"Kita taruhan yuk. Ni ya, siapa yang tercepat menyeruput atau menyedot satu lembar Mie ini ke dalam mulut hanya dengan satu tarikan nafas, dia yang menang." Nessa menjelaskan.
"Ayo. Trus kalo yang menang dapet apa?" tanya Andra lagi.
"Yang menang boleh minta apa aja dari yang kalah." jawab Nessa.
"Bener nih, boleh minta apa aja?" tanya Andra meyakinkan Nessa.
"Iya, yang penting permintaannya masih masuk akal, gak nonsense."
"Ok, setuju. Ayo mulai."
Mereka berdua pun menaruh satu Mie yang sama panjang di mulut mereka, kemudian dalam hitungan 3 jari mereka menyedot mie nya ke dalam mulut masing-masing.
"Yeee.. Aku menang." sahut Andra senang penuh kemenangan.
"Huh. Sebel. Masa aku kalah. Padahal kan aku yang nyiptain taruhannya." Nessa menggerutu.
"Hehehe.. Kalo kalah itu harus terima dong, harus sportif." sahut Andra lagi.
"Iya, iya. Trus kamu mau minta apa karena kamu udah menang?" tanya Nessa.
"Hmmm, apa yaa.. Nanti aja deh aku pikirin dulu."
Mereka pun telah selesai makan. Nessa kemudian mengeluarkan dompetnya. Tapi Andra langsung berdiri dan menuju abang mie ayam, "Berapa bang semuanya?" tanya Andra.
"40 Ren. Ada tambahan gak?" kata si abang.
"Ada, kerupuk tuh satu."
"Jadi 43 Ren."
Andra mengeluarkan dompetnya dan membayar 50ribu. "Kembaliannya masukin kotak amal aja bang." sahut Andra.
"Ok sip."
Nessa yang melihat Andra membayar kemudian menghampiri dan terlihat kesal,
"Kok jadi kamu yang bayarin? Harusnya kan aku. Kan aku yang hutang sama kamu." kata Nessa.
"Ya udah gak papa. Anggep aja hutang kamu lunas karena kamu udah mau aku ajak makan hari ini." jawab Andra.
"Udah yuk, kita pulang." ajak Andra sambil menarik lagi tangan Nessa perlahan menuju motornya.
Mereka memakai jaket nya kembali. Dan Andra memakai kan helm di kepala Nessa sambil menatapnya,
"Udah dong cemberutnya, jangan kesel mulu. Nanti jadi semakin cantik loh." kata Andra
"Dasar cowo." gumam Nessa
Dalam hati Andra bicara, 'Aduh, kok gue jadi gombal-gombal gak jelas gini ya'
Andra pun naik ke motornya, "Ayo naik. Kok berdiri aja?" tanya Andra.
"Kita langsung pulang?" tanya Nessa balik.
"Iya. Emang kamu mau kemana lagi?"
"Kemana aja yang penting gak pulang sekarang. Ini masih siang. Masa princess keluar nya sebentar banget."
"Baik tuan putri, hamba akan mengantarkan kemana pun yang tuan putri inginkan. Tinggal sebutkan saja." sahut Andra sambil berlogat seperti pengawal tuan putri di dalam dongeng.
"Ya udah. Nanti di jalan aku kasi tau mau kemana." jawab Nessa sambil naik ke atas motor.
"Baiklah tuan putri. Your wish is my command." jawab Andra sambil menghidupkan motornya dan mereka berlalu pergi.
"Gengsi itu \= Lapar."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Aisa Kibar
makin seru bacanya thor, semangat terus thor☺
2021-02-01
1