"Gimana Ren, lu mau coba ikutan promosi jabatan? Hanzo membuyarkan lamunan Andra.
"Gak tau Han. Liat aja nanti persyaratan nya apa aja." jawab Andra.
"Gue pulang duluan ya, mau jemput Ibu di tempat kerjanya. Ini juga udah agak telat gara-gara pengumuman tadi. Yuk Han, gue duluan ya."
"Ok Ren." jawab Hanzo.
"Beb, kita nungguin mami lu di kedai kopi itu aja yuk, gak usah masuk ke butik. Gue males kalo ketemu si Inez, nanti dia sibuk ngukur-ngukur lebar badan gue lagi." ajak Dila ketika tiba di butik mami Nessa.
"Haha.. Ok ok.. Gue telpon mami dulu." jawab Nessa.
"Halo Mami, Nessa udah sampe butik nih, Nessa tunggu di kedai kopi samping butik ya."
"Iya sayang. Sebentar ya, mami beres-beres dulu." jawab maminya.
Beberapa karyawan butik kelihatan sudah keluar dan pulang. Tinggal Bu Lasmi terlihat sedang menunggu seseorang. Ibu Ratu yang tak lain adalah mami Nessa juga keluar dari butik di ikuti asistennya Inez, seorang pria feminine. "Loh, bu Lasmi masih disini?" tanya mami Nessa.
"Iya bu, saya nunggu di jemput anak saya." jawab bu Lasmi
"Gak mau saya anter aja, kebetulan anak saya udah sampe tuh." tanya mami Nessa sambil menunjuk ke arah Nessa yang lagi duduk menikmati kopi dinginnya.
"Gak usah bu, terima kasih. Saya tunggu anak saya aja."
"Baiklah kalo begitu. Saya duluan ya." jawab Ibu Ratu.
Mami Nessa berjalan menuju kedai kopi, kemudian Inez tiba-tiba bicara, "Oh Ibu kanjeng Ratu, bolehkah akyu menebeng mobil putri mu hanya sampai depan pagar kosan kyu..?" tanya Inez dengan gayanya yang gemulai.
"Kalo saya sih boleh aja Nez, coba kamu tanya Nessa nih." jawab mami yang sudah sampai tempat Nessa.
"Hai princess Nessa yang cantik sejagat raya. Bolehkah akyu menebeng mobil mu sampai depan pagar kosan akyu?" tanya Inez pada Nessa.
Nessa tertawa melihat cara bicara dan kelakuan Inez, sementara Dila menggumam sambil menepuk jidatnya 🤦♀️"Hadeh, gue menghindari dia malah dia mau ikutan nebeng."
"Itu mah bukan nebeng, tapi minta anterin pulang. Masa nebeng sampe depan pagar kosan." sahut Dila ke Inez.
"Ya gak papa keles. Kan sekalian cuss, lewat kosan akyu dulu." jawab Inez.
"Iya gak papa bang Nasrul. Nessa anterin sampe pagar kosan mu. Ya udah yuk masuk mobil." sahut Nessa.
"Tengkyu ya sayangku, cintaku, manisku. Betewe, Inez ya Nessa, INEZ. Bukan Nasrul."
"Ya kan emang nama mu Nasrul." sahut Nessa sambil mengendarai mobilnya.
"Itu nama di KTP akyu Nessa. Nama keartisan kyu itu INEZ." sahut Inez sambil cemberut.
Tak lama setelah mereka pergi, Renandra tiba di butik menjemput bu Lasmi yang tak lain adalah ibunya.
"Maaf bu Ren telat. Soalnya tadi di kantor ada pertemuan dadakan. Ibu udah lama ya nunggunya?"
"Gak papa Ren. Ibu belum lama kok nunggunya. Ya udah sini helm nya." jawab Ibu Lasmi sambil naik ke motor.
......................
Butik Batik. Adalah butik mami Nessa, Ibu Ajeng Ratu Wesley. Di butik ini tersedia berbagai macam bahan dengan corak batik, karena Ibu Ratu berasal dari Jogja, maka batik yang tersedia di butik nya pun berasal dari Jogja, Solo, Pekalongan, dan sekitar nya. Ada juga corak batik dari daerah lain seperti Bali, Sumatra, Kalimantan, namun jumlahnya tidak terlalu banyak. Di butik ini pembeli bisa langsung minta dibuatkan model baju atau pakaian yang dikehendaki setelah membeli bahannya. Bu Lasmi adalah salah satu penjahit di butik Ibu Ratu.
......................
Nessa dan maminya akhirnya tiba di rumah. Tidak lama kemudian papinya pun tiba di rumah. Mr Vin Brian Wesley atau Pak Brian adalah papi Nessa, seorang Bussinesman. Sebelum menikah dengan Ibu Ratu, Pak Brian adalah seorang karyawan dari perusahaan Amerika yang bertempat di Indonesia. Setelah beberapa tahun bekerja dengan perusahaan orang, Pak Brian memutuskan untuk menjalankan bisnis nya sendiri, mulai dari yang kecil seperti cafe, hingga dia mendirikan sebuah perusahaan sendiri. Pak Brian juga pandai berinvestasi saham di beberapa perusahaan lain.
Setelah Nessa serta mami dan papinya selesai makan malam, Nessa menuju kamarnya karena merasa lelah. Sementara mami dan papi nya masih duduk dan mengobrol di ruang keluarga.
Nessa dikamarnya, "Wuih, cape banget rasanya hari ini. Gini kali ya rasanya jadi supir taksi, nganter jemput kemana-mana." gumam Nessa sambil menjatuhkan dirinya di tempat tidur sambil mengecek ponselnya.
"Tumben, sepi amat nih hp."
Nessa melihat ada chat masuk dari Billy, dia tidak membuka chat Billy karena tau Billy akan berharap lebih dengannya.
Nessa mengetik pesan di grup chat nya,
"Gengs, udah pada tidur ya?"
Alya
Belum Nes, lu sendiri?
Nessa
Baru rencana Al, blm tdr bgt
Maura
Gw tau lu knp Nes blm tdr, lg nungguin chat Andra yaa. 😄
Nessa
Sok tau lu Ra. Tp iya jg sih. Kok dia blm chat gw ya.
Maura
Gak usah nungguin, lu aja langsung yg chat dia
Alya
Jgn Nes, lu tunggu aja. Masa cw duluan yg chat, nanti GR tingkat tinggi dia
Maura
OMG Alya sayang. Ini bukan taun 90an kali. Gpp lah cw chat duluan
Nessa
Geeeeengs.. ud jgn pd rusuh.. tdr aja yuk ah.. 😴
Alya
yuk😴
Baru mau meletakkan ponselnya di meja samping tempat tidurnya, ponsel Nessa berbunyi lagi, panggilan masuk.
"Mas Jek." gumam Nessa sambil nyengir.
"Halo." jawab Nessa
"Hai Nes. Udah mau tidur ya?" tanya Andra.
"Belum kok An. Cuma lagi ngutak ngatik hp aja."
"Oh, ngutak ngatik hp kok gak chat aku?"
"Takut kamunya udah tidur, kalo gak dibales kan malah bt aku jadinya."
"Ya pasti aku bales kok walau telat. Oiya, sabtu besok kita perginya jam 11an aja ya, kan di traktir nya makan siang."
"Ok deh, gampang. Trus kita ketemuannya dimana?" tanya Nessa.
"Hmmm.. Dimana yaa.. Terserah kamu deh mau aku jemput dimana." jawab Andra.
"Ow, jadi kamu yang jemput aku ya?"
"Iya, aku gak mau pergi naik mobil kamu. Aku maunya kita pergi naik motor aku. Gimana, kamu mau gak Nes?"
"Hmmm.." Nessa berpikir.
"Kelamaan mikirnya. Gak bisa ya pergi gak bawa mobil?" tanya Andra.
"Eh, gak. Bisa kok aku bisa. Lagian pergi berdua sama kamu naik motor kamu juga bukan yang pertama kali kok." jawab Nessa tersenyum.
"Ya udah, kalo gitu mau di jemput dimana? Di rumah kamu? " tanya Andra lagi.
"Emang kamu mau jemput aku di rumah aku?" tanya Nessa balik.
Andra dalam hatinya, 'Ni cewe ditanya malah tanya balik.'
"Ya aku mau aja. Aku kan cowo bayaran yang siap menjemput dan mengantar kemana aja." sahut Andra.
Nessa terkejut mendengar pernyataan Andra, terlintas pikiran macam-macam tentang Andra di benaknya dan membuat dia diam.
"Hei. Kok diem?" tanya Andra "Pasti kamu mikir aku yang enggak enggak yaa." sambung Andra.
"Eh, An, itu kamu..."
Belum selesai Nessa bicara, Andra sudah memotongnya lagi,
"Nessa, Nessa," sambil tertawa Andra mulai bicara, "Ya jelas lah aku cowo bayaran. Setiap ada yang turun dari motor ku selalu bilang 'sudah dibayar pake aplikasi ya mas' atau dikasi cash dan dibilang, 'ambil aja kembaliannya mas'.. hahaha.." jawab Andra sambil tertawa.
"Ya ampun Andraaaaaa!" respon Nessa.
"Haha.. Kenapa Nes? Kamu pikir aku cowo bayaran yang 'itu' ya? Gak lah Nes, aku masih waras dan bersyukur sama rejeki yang Allah kasi ke aku kok."
"Dasar kamu tuh yaa." jawab Nessa.
"Hahaha.. Jadi gimana, aku jemput di rumah kamu aja?"
"Ya udah iya. Nanti aku send alamat rumah aku." jawab Nessa. "Ngomong-ngomong, kalo kita jalan sabtu besok ada yang marah gak?" tanya Nessa kemudian.
"Ada." jawab Andra asal.
"Yah, kalo gitu gak usah jadi aja deh. Gak enak kalo pergi tiba-tiba aku ada yang labrak."
"Iya, yang marah itu ade ku. Karena gak ada yang bantuin ngerjain tugas sekolahnya kalo aku pergi-pergi."
"Ooo.. Kirain." jawab Nessa.
"Kirain apa? Pacar aku maksud kamu?" tanya Andra.
"Iyalah, siapa lagi."
"Nes, aku tuh belum punya pacar. Mana ada yang mau sama pegawai biasa dan ngojek lagi."
Dalam hati Nessa, 'gue mau kok jadi pacar lu' sambil senyum-senyum.
"Masa sih? Emang apa yang salah sama kerjaan kamu? tanya Nessa.
"Gak ada yang salah sih. Cuma, rata-rata kan cewe pasti malu kalo cowonya cuma pegawai biasa dan ngojek lagi."
"Hei, mas jek! Gak semua cewe begitu kali. Jangan menilai sesuatu karena mayoritas aja." jawab Nessa.
"Iya deh iya. Terserah kamu aja. Kamu sendiri gimana, nanti ada yang marah gak kalo sabtu besok jalan sama aku?" Andra tanya balik.
"Kok jadi aku?"
"Ya kan kamu cakep, masa gak punya pacar. Apalagi anak kuliahan, kan pasti punya pacar anak kampus juga."
Dalam hati Nessa, 'Sok tau banget sih ni cowo.'
"Ya banyak sih yang marah dan kecewa. Karena aku jalannya sama kamu, bukan sama cowo-cowo kampus." jawab Nessa.
"Jadi beneran ada yang marah nih?" tanya Andra.
"Kalo emang ada yang marah, trus kenapa?" tanya Nessa balik.
Andra dalam hati, 'kebiasaan, kalo ditanya pasti tanya balik.'
"Ya aku sih cuek-cuek aja. Pura-pura gak tau aja kalo kamu udah punya pacar." jawab Andra.
"Kalo aku maunya jadi pacar kamu gimana?" tanya Nessa asal.
Andra kaget sampe ngerasa kaya jantungnya mau keluar dari tempatnya. 'Wah, ni cewe to the point banget.' gumamnya dalam hati.
"Hah? Maksud kamu Nes?" tanya Andra memastikan.
"Hoooaaahhhmm.." Nessa menguap dan berkata, "Aku udah ngantuk An. Besok-besok lagi yaa ngobrolnya. Aku ada kuliah pagi soalnya besok." jawab Nessa.
"Oh, eh, iya Nes." jawab kikuk.
"Ok. Selamat bertanya-tanya ya mas jek. Bye.." Nessa memutus telponnya.
Andra bergumam sendirian, "Ya Allah, kenapa Engkau ciptakan makhluk yang bernama wanita, yang sanggup membolak balikan hati hamba ya Allah." sambil mengacak-acak rambut dan mukanya.
"Wanita.. Satu kata yang terucap, perlu seratus tahun untuk mengartikannya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Aisa Kibar
wanita gak perlu di artikan,cukup di mengerti dra😌
2021-02-01
1