Ziarah

Didepan makam Mira, Renaldo memeluk nisan istrinya itu dengan menangis. Dia tidak menyangka ketika sudah tahu dimana posisi istrinya yang didapatkannya hanya mendapatkan makam yang bertuliskan nama istrinya. Tidak hanya Renaldo saja yang menangis, tapi seluruh orang tuanya dan Mira istri keduanya yang sekaligus adik kandung dari Istrinya pertama.

Renaldo selalu saja mengucapkan kata maaf untuk Sartika, semuanya hanya bisa merasakan kesedihan yang dirasakan Renaldo saat ini. Tanpa mereka sadari, dibalik pohon yang tidak jauh dari makam Sartika, ada Miranda. Miranda mendengar semua apa yang dikatakan seluruh keluarganya dan terutama dia bisa melihat jelas kalau papanya tampak sangat sedih dan terus meminta maaf kepada mamanya.

Miranda memang berniat ingin mengunjungi makam mamanya, dia ingin curhat kalau dia sudah bertemu dengan papanya.

Tring...

Ponsel Mike berbunyi. Dia mendapat pesan dari orang suruhannya yang ditugaskan untuk menjaga Miranda dan dia juga diperintahkan untuk melaporkan apa saja yang dilakukan Miranda. Saat membuka pesan, kaget melihat Miranda berada di pemakaman. Dia langsung melihat kearah sekelilingnya. Saat dia menoleh ke sampingnya dia melihat baju yang sama dipakai Miranda difoto. Akhirnya dia tahu kalau adiknya saat ini dibalik pohon, dan dia.jiga yakin kalau Miranda pasti mendengar apa saja yang bicarakan.

"Anda" gumam Mike.

"Lebih baik kita berangkat sekarang, supaya kita tidak terlalu malam sampainya!" ucap Geral.

Mereka pun langsung pergi meninggalkan makam Sartika, Mike memilih jalan dibelakang Keluarganya. Dia melirik ke arah dimana adiknya bersembunyi. Sesampai mereka di depan mobil mereka. Mike beralasan, kalau dia menjatuhkan dompetnya.

"Aku akan kembali! Kakek dan nenek masuk saja dulu!" ucap Mike.

"Baiklah, nak! Cepat ya!" ucap Roy pada cucunya itu.

Mike dengan jalan cepat dia melangkah ke makam Sartika. Dia melihat dimana Mira meletakkan bunga yang dibawanya. Sedangkan bunga yang dibawanya papanya, dicabutnya dan diletakkannya dipinggir makam begitu saja.

"Ma, mereka datang! hiks hiks hiks... Ma, aku sudah mengikuti permintaan mama, kalau aku harus memaafkan mereka. Tapi aku tidak bisa mengabulkan permintaan mama yang satu lagi. Aku tidak akan pernah kembali kedalam keluarga itu! Jika aku bersama mereka, aku pasti akan selalu ingat penghianatan yang mereka lakukan! Hiks hiks hiks" Karena air matanya mengalir, Miranda langsung menghapuskannya.

"Aku yakin tanpa, mereka ada di sisiku, aku bisa hidup. Buktinya aku bisa jadi sarjana dengan usaha ku sendiri, tanpa ada bantuan mereka. Ma, saat ini aku berusaha untuk menyembuhkan penyakit ku! Aku yakin, aku akan bisa jadi orang yang normal! Ma, aku akan pulang! Aku akan kembali lagi!" ucap Miranda.

Saat Miranda akan meninggalkan makam mamanya, dia melihat Mike berada di belakangnya. Dia ingin sekali tahu,. sejak kapan Mike ada dibelakangnya.

"Aku hanya ingin memohon kepada mu! Tolong maafkan papa kita mama ku! Dan perlu kamu tahu, kalau papa sudah sangat lama sekali ingin bertemu dengan mu, dan langsung memeluk mu! Ku, mohon! Aku tidak pernah melihat wajah senyum papa lagi sejak kamu dan Tante Tika pergi! Tapi, disaat kamu setuju kalau mau ketemu dengannya, senyumnya kembali lagi. Tapi dalam sekejap senyum itu hilang kembali. Kumohon, berikan dia waktu untuk bersama mu putri yang selalu dicintainya di hari tuanya! Permisi!" ucap Mike dengan sendu.

***

Setelah satu hari berlalu, Miranda tidak pernah keluar rumah, sejak kembali dari makam mamanya. Dia hanya keluar untuk membeli makanannya saja. Padahal Veby dan Putra sering datang ke rumah Miranda,. setiap mereka menggedor pintu rumah Miranda,. Miranda tidak pernah membukanya.

Kini Miranda sudah tampak bersiap-siap dengan style yang biasa dia gunakan untuk mengajar. Dia tidak ingin bolos mengajar lagi. Karena dia butuh kesibukan untuk melupakan semuanya yang telah dilaluinya kemarin.

Dia menuju sekolah tempat dimana dia mengajar, hanya dengan berjalan kaki. Karena jarak antara sekolah dan rumahnya tidak terlalu jauh. Saat dia menikmati suasana udara yang segar, dia dikagetkan seorang pria yang mengendarai sepeda motor berjalan pelan-pelan disampingnya. Dia tidak bisa mengenali orang yang naik sepeda motor itu karena wajahnya ditutupi helem.

"Pagi Bu guru cantik! Wah Bu, guru hari ini sudah tampak sehat ya!" goda pria itu. Miranda tampak diam saja, dia tidak ingin meladeni pria itu.

"Bu, guru kalau senyum tambah cantik! Jadi kalau bisa tersenyumlah sedikit saja!" ucap pria itu lagi. Tapi, Miranda tetap diam saja.

Pria itu terus mengikuti Miranda dari samping, sampai akhirnya dia sampai di sekolah.

"Bye ibu guru cantik!" ucap pria itu sambil melambaikan tangannya. Semua guru yang berada diluar dan beberapa murid tampak penasaran, siapa pria itu.

Didalam kantor, dia melihat ada satu tangkai bunga mawar yang dihiasi pita diatas mejanya. Seorang guru wanita yang cantik dalam kantor itu, menghampiri Miranda.

"Dari siapa itu? Kamu punya pacar? Kok bisa?" ucap ibu Yeni dengan nada yang sinis pada Miranda. Dari pandangannya dia memang tidak menyukai keberadaan Miranda. Karena gaya Miranda itu membuat matanya sangat sakit katanya.

"Bukan urusan anda! Maaf, saya mau keruangan saya!" ucap Miranda dengan santai.

Guru-guru yang didalam ingin ketawa karena Miranda sangat berani melawan Ibu Yeni, tapi mereka menahannya karena tatapan Yeni pada mereka semua. Ini pertama kalinya ada orang yang berani melawan Yeni, padahal dari antara mereka tidak ada yang melawan Ibu Yeni sejak dulu. Karena mereka mengetahui kalau dia adalah anal dari kepala sekolah itu.

Miranda mengajar di sekolah sampai jam satu siang. Sebenarnya dia mengajar hanya sampai jam sebelas siang, tapi karena ada beberapa orang tua murid meminta supaya Miranda memberikan les tambahan untuk anak-anak mereka. Supaya Miranda tidak perlu datang lagi ke rumah para murid, mereka takut kejadian yang menimpa Miranda akan terjadi lagi.

Setelah pulang dari mengajar, Miranda langsung memanggil tukang ojek untuk membawanya ke pasar. Dia ingin berbelanja bahan makanannya dan ingin membuat kue kering coklat, kue kesukaannya. Karena sang

Saat dalam perjalanan pulang, ojek yang ditumpanginya disenggol dengan mobil yang melintas di samping mereka. Karena Abang ojeknya kaget, dia tidak bisa mengendalikan sepeda motornya. Dan akhirnya mereka terjatuh.

"Aduh, neng! Maaf, ya neng!" ucap tukang ojek itu dengan merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, pak! Bukan bapak yang salah! yang bawa mobil itu yang salah!" ucap Miranda dengan tersenyum. Mereka melihat mobil yang menyenggol mereka pergi begitu saja m, tanpa mengucapkan kata maaf. Saat mereka memperbaiki sepeda motornya, Felix dan anak buahnya Niko langsung menghentikan mobilnya. Ketika melihat Miranda membantu pria mendirikan sepeda motor didepannya.

"Ra! Kamu kenapa?" Tanya Felix dengan kuartir, yang masih berlari kecil mendekati Miranda. Miranda dan tukang ojek itu langsung melihat kearah Felix.

"Kak, Elix!" gumam Miranda.

"Ra, kamu tidak apa? Apa yang terjadi?" tanya Felix lagi.

"Tidak apa-apa, kak! Tadi hanya jatuh saja!" ucap Miranda berbohong.

"Ya, sudah kakak antar kamu pulang ya!" ucap Felix.

"Tidak usah, kak! Ira naik ojek saja! Lagian kakak mau pergi kerjakan?" ucap Miranda.

"Maaf, neng! Lebih baik Eneng sama bapak polisi saja! Kereta saya sepertinya tidak bisa hidup neng!" ucap tukang ojek itu, karena dia tadi ingin mencoba sepeda motornya saat Miranda dan Felix bicara. Semua orang yang dikampung itu mengenal Felix sebagai polisi dan juga anak dari Putra dan Veby, pemilik perkebunan teh dikampung mereka.

"Tidak ada bantahan, Ra! Kamu kakak antar!" ucap Felix dengan tegas.

"Baiklah! Ini untuk bapak! Maaf ya, pak!" ucap Miranda sambil menyerahkan lembaran warna merah untuk tukang ojek itu, dia merasa kasihan pada tukang ojek itu.

"Wah, ini kebanyakan neng!" ucap tukang ojek itu, merasa segan.

"Tidak apa-apa, pak! Makasih ya pak! Permisi!" ucap Miranda dengan lembut dan sopan.

Felix pun langsung membantu Miranda membawa bungkusan belanjaan Miranda dari pasar. Felix pun langsung menyuruh Niko untuk putar arah, karena mereka harus mengantar Miranda dulu.

*******

Terpopuler

Comments

Vera😘uziezi❤️💋

Vera😘uziezi❤️💋

Walaupun pahit tetap menanam kebaikan untuk di sekitar nya

2021-03-08

5

RahardianHari

RahardianHari

suka cerita ny Thor

2021-02-28

2

lihat semua
Episodes
1 Kisah awal
2 Kisah yang lalu
3 Perpisahan
4 Menolong
5 Pulang
6 Menyelamatkan
7 Mencari informasi
8 Histeris
9 Korban
10 Hati yang hancur
11 Mengetahui kebenarannya
12 Tidak ingin bertemu
13 Ucapan terimakasih
14 Pulang
15 Ingin bertemu
16 Perjumpaan
17 Permohonan
18 Ziarah
19 Pelukan
20 Surat dari mama
21 Beasiswa
22 Rasa bahagia
23 Kuartir
24 Taman bunga
25 Bukan kesalahan kakak!
26 Menjemput
27 Mengikuti
28 Penculikan
29 Kuatir
30 Mengantarkan
31 Cemburu
32 Curhatan Rosa
33 Rosa tinggal di rumah Felix
34 Ke kampus
35 Pergi ke kampus
36 Malu
37 Curhat
38 Pasar malam
39 Rasa
40 Memiliki perasaan yang sama
41 Tembakan
42 Rosa dan Farel
43 Sadar
44 Berziarah
45 Keputusan
46 Miranda pergi mengantarkan surat
47 Menghapus nama ku
48 Pergi
49 Alih perusahaan
50 Kembali
51 Pesta
52 Bertemu kembali
53 Rahasia Mira
54 Masuk kerja
55 Terungkap
56 Mengawasi
57 Pulang bersama
58 Lusi diantar pulang oleh Mike
59 Belanja
60 kedatangan Richard Gere
61 Belanja ke Mall
62 Terluka
63 Merawat
64 Miranda bangun
65 Penjelasan
66 Terungkap kebenaran
67 Tetap dengan keputusan
68 Keputusan orang tua Mira
69 Ulang tahun Miranda
70 Melupakan masa lalu
71 Wajah Dingin
72 Ancaman
73 Makan siang bersama
74 Ungkapan cinta
75 Kedatangan Kakek dan nenek
76 Ke makam Sartika
77 Makan malam dirumah Felix
78 Minta Persetujuan
79 Rencana
80 Ciuman pertama
81 Kemarahan orang tuanya Renaldo
82 Lamaran
83 Kembali
84 Persetujuan orang tua
85 Ketemu
86 Kunjungan ke Hotel
87 Pernikahan
88 Resepsi pernikahan
89 Pengumuman.
90 Ancaman
91 Malam pertama
92 Rencana honeymoon
93 Persiapan honeymoon
94 Honeymoon
95 Doa
96 Pulang
97 Tidak akan pernah membuatmu terluka
98 Hari pertama kerja
99 Merasakan Sakit
100 Menolong
101 Obat nyamuk
102 Tersedak
103 Undangan makan malam
104 Tempo satu bulan
105 Kedatangan Daddy Jhon
106 Jati diri yang menolong Felix
107 Mira dan Sandi dipenjara
108 Pembebasan Miranda
109 Kekalahan Richard
110 Kabar bahagia
111 Nasi goreng buatan Mike
112 Meningal Kakek dan nenek
113 The end
114 Extra Part
115 Penggumuman
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Kisah awal
2
Kisah yang lalu
3
Perpisahan
4
Menolong
5
Pulang
6
Menyelamatkan
7
Mencari informasi
8
Histeris
9
Korban
10
Hati yang hancur
11
Mengetahui kebenarannya
12
Tidak ingin bertemu
13
Ucapan terimakasih
14
Pulang
15
Ingin bertemu
16
Perjumpaan
17
Permohonan
18
Ziarah
19
Pelukan
20
Surat dari mama
21
Beasiswa
22
Rasa bahagia
23
Kuartir
24
Taman bunga
25
Bukan kesalahan kakak!
26
Menjemput
27
Mengikuti
28
Penculikan
29
Kuatir
30
Mengantarkan
31
Cemburu
32
Curhatan Rosa
33
Rosa tinggal di rumah Felix
34
Ke kampus
35
Pergi ke kampus
36
Malu
37
Curhat
38
Pasar malam
39
Rasa
40
Memiliki perasaan yang sama
41
Tembakan
42
Rosa dan Farel
43
Sadar
44
Berziarah
45
Keputusan
46
Miranda pergi mengantarkan surat
47
Menghapus nama ku
48
Pergi
49
Alih perusahaan
50
Kembali
51
Pesta
52
Bertemu kembali
53
Rahasia Mira
54
Masuk kerja
55
Terungkap
56
Mengawasi
57
Pulang bersama
58
Lusi diantar pulang oleh Mike
59
Belanja
60
kedatangan Richard Gere
61
Belanja ke Mall
62
Terluka
63
Merawat
64
Miranda bangun
65
Penjelasan
66
Terungkap kebenaran
67
Tetap dengan keputusan
68
Keputusan orang tua Mira
69
Ulang tahun Miranda
70
Melupakan masa lalu
71
Wajah Dingin
72
Ancaman
73
Makan siang bersama
74
Ungkapan cinta
75
Kedatangan Kakek dan nenek
76
Ke makam Sartika
77
Makan malam dirumah Felix
78
Minta Persetujuan
79
Rencana
80
Ciuman pertama
81
Kemarahan orang tuanya Renaldo
82
Lamaran
83
Kembali
84
Persetujuan orang tua
85
Ketemu
86
Kunjungan ke Hotel
87
Pernikahan
88
Resepsi pernikahan
89
Pengumuman.
90
Ancaman
91
Malam pertama
92
Rencana honeymoon
93
Persiapan honeymoon
94
Honeymoon
95
Doa
96
Pulang
97
Tidak akan pernah membuatmu terluka
98
Hari pertama kerja
99
Merasakan Sakit
100
Menolong
101
Obat nyamuk
102
Tersedak
103
Undangan makan malam
104
Tempo satu bulan
105
Kedatangan Daddy Jhon
106
Jati diri yang menolong Felix
107
Mira dan Sandi dipenjara
108
Pembebasan Miranda
109
Kekalahan Richard
110
Kabar bahagia
111
Nasi goreng buatan Mike
112
Meningal Kakek dan nenek
113
The end
114
Extra Part
115
Penggumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!