Sartika yang lagi siap-siap menyusun baju nya kedalam koper, sangat kaget mendengar teriakkan putrinya. Sartika langsung berlari keluar, mencari putrinya.
Diluar, Sartika tampak kaget melihat putrinya yang sudah pingsan di atas ayunan. Dan dia melihat disamping putri nya ada Mike yang tampak panik.
"Tante!" ucap Mike.
Sartika langsung mengendong putrinya masuk dan diletakkannya di atas sofa.
"Mike, apa yang terjadi padanya?" ucap Sartika dengan panik, sambil menggelap keringat yang sudah memenuhi seluruh wajah Miranda.
"Aku tidak tahu, Tante. Tiba-tiba saja dia berteriak lalu langsung pingsan!" ucap Mike dengan sedih melihat adiknya seperti itu.
Mike memang sangat menyayangi Miranda, dia tidak suka melihat Miranda sedih, bahkan menangis.
"Kamu pulang, lah! Biar Tante yang mengurus Mira!" ucap Sartika tanpa memandang Mike.
"Baik Tante!" ucap Mike dengan sedih.
Saat dia ingin mencium tangan Sartika, Sartika hanya memberikannya saja tanpa memandangnya. Mike tahu, kalau saat ini suasana hati Tante nya tidak baik.
Tidak lama Mike keluar dari rumah mereka, Miranda sadar dari pingsannya.
"Sayang, kamu tidak apa-apa?" tanya Sartika sambil mengelus pipi putri nya dengan tersenyum. Miranda langsung mengangguk kepalanya.
"Baiklah sayang! Kita harus pergi sekarang! Maaf, kan mama! Karena mama, kamu harus terpisah dengan papa mu! Mama janji, mama akan memberikan kasih sayang mama yang besar untuk mu!" ucap Sartika sambil meneteskan air matanya.
Miranda yang mengerti isi hati mamanya, langsung menghapus air mata mamanya. Dia tidak suka melihat mamanya menangis.
Kini Miranda dan Mamanya berada di kereta api. Sartika terus memeluk putrinya, dan kadang air matanya mengalir begitu saja. Miranda selalu melihat air mata mamanya dan wajah sendu mamanya.
***
Mike tampak diam saja dalam kamarnya, setelah pulang dari rumah Miranda. Dia keluar kamar, saat dia dipanggil untuk makan malam.
Dia melihat seluruh kakek dan neneknya dan kedua orangtuanya ada dimeja makan. Mike melihat mereka tampak saling bercanda dan sangat memperhatikan mamanya yang lagi hamil calon adiknya. Apalagi, mamanya memberi tahu jenis kelamin anaknya adalah perempuan. Mike memikirkan bagaimana keadaan adiknya Miranda saat ini. Mike sebenarnya sudah tahu situasi keluarganya sejak dia berumur 7 tahun. Maka karena itu lah dia sangat menyayangi Miranda, Malahan dia lebih dekat dengan Tantenya Sartika dari pada mamanya.
Mira yang melihat putranya tampak diam saja, sambil mengaduk makanannya. Mira pun langsung bertanya pada putranya.
"Mike, kamu kenapa? Apa kamu lagi sakit?" tanya Mira dengan kuatir. Mike menatap mamanya dengan sedih.
"Apa boleh bertanya kepada kalian semua?" ucap Mike. Semuanya langsung melihat kearah Mike.
"Tentu saja, son! Kamu mau bertanya apa?" ucap Renaldo.
"Kenapa kalian tidak memikirkan adik ku Miranda? Karena dari yang ku lihat kalian, tampak seperti tidak memikirkannya!"
"Kenapa kamu bertanya seperti itu, sayang? Tentu saja kami juga memikirkannya!" ucap nenek dari mamanya.
"Kalau kalian memikirkannya, kalian seharusnya pergi memeriksa keadaan mereka. Tapi, yang dari aku lihat kalian tampak tidak ada pergi melihat keadaannya. Apa kalian tahu bagaimana Anda tidak sekolah? Kalian hanya sibuk memikirkan keadaan mama dan calon adikku yang dalam kandungan mama. Aku memang masih kecil, tapi aku mengerti Semuanya! Aku adalah anak yang yang sudah merampas kebahagiaan Anda dan Tante Tika" jerit Mike yang sudah menangis.
Jleb..
Hati Mira yang mendengar ucapan terakhir anaknya, menusuk hatinya. Dan dia merasa benar yang diucapkan putranya. Dirinya lah yang merampas kebahagiaan kakaknya.
"Mike, Jaga bicara mu!" bentak Renaldo, karena melihat wajah istrinya yang sedih karena ucapan putranya.
Tapi, beda dengan kakeknya. Dia penasaran kenapa cucu perempuannya tidak pergi ke sekolah. Kenapa menantunya, tidak memberitahu kepada mereka tentang keadaan cucunya.
"Apa maksud mu kalau adikmu tidak sekolah?" tanya Kakeknya dari papanya.
"Asalkan kalian tahu, sudah dua hari Anda tidak pergi ke sekolah! Dan saat aku kerumah Tante Tika, Aku melihat Anda tampak berbeda, kek!"
"Apa maksudnya? Berbeda Gimana?"
"Kek, saat aku menyentuh Anda, dia tampak langsung menjerit dan setelah itu dia langsung pingsan kek!" jelas Mike.
Semuanya langsung terkejut, apalagi papanya. Dia sebenarnya merasa bersalah karena dia tidak pergi memperhatikan putrinya. Dan dia langsung teringat bagaimana cara putrinya menatapnya kemarin.
"Lalu, Apa kamu tahu keadaannya?" tanya neneknya dari Papanya.
"Tidak, nek! Mike disuruh Tante Tika pulang! Dan Mike melihat tidak ada satupun pembantu yang ada dirumah, nek! Hanya satpam saja yang tinggal!" ucap Mike.
Renaldo langsung bangkit berdiri dan mengambil kunci mobilnya. Tidak hanya Renaldo saja yang bangkit berdiri. Tapi, mereka semua juga pergi.
hanya butuh 10 menit saja kerumah Miranda. Karena mereka hanya berbeda kompleks saja dengan Rumah Mike.
Sesampai di depan rumah, satpam yang menjaga rumah, langsung membuka gerbang untuk mereka. Renaldo langsung buru-buru keluar dari mobilnya.
"Pak, tunggu!" panggil satpam yang membuka gerbang untuk mereka. Saat mereka ingin berlari masuk, langsung berhenti karena dipanggil satpam yang menjaga rumah.
"Permisi, pak! Saya hanya ingin menyampaikan ini saja! Ini adalah titipan dari Nyonya tadi sore." ucap satpam itu sambil menyerahkan amplop coklat pada Renaldo.
Betapa terkejutnya dan hancurnya hati Renaldo saat membuka amplop yang isinya adalah surat perceraian. Sudah ada tanda tangan Sartika di kertas itu. Dan disana juga ada beberapa kartu ATM Dan kartu kredit yang selama ini digunakan istrinya, pemberian darinya.
Renaldo langsung berjalan lemas dan duduk di tangga rumah nya. Keluarga nya tampak penasaran apa isi kertas itu, karena mereka hanya melihat beberapa kartu kredit dan ATM saja.
Mira yang melihat wajah sedih suaminya, dan duduk langsung mengerti. Tapi untuk memastikannya, Mira mengambil kertas itu dari tangan suaminya.
Mira sangat terkejut dan langsung menangis di pelukan mamanya. Dia tidak menyangka kalau kakaknya memang benar-benar ingin minta cerai. Kedua orang tua mereka juga tidak menyangka kalau begini akhirnya. Para semua wanita langsung menangis.
Sedangkan Mike yang dari awal sudah masuk kedalam, keluar membawa boneka Teddy yang diberikan Mike sewaktu Miranda ulang tahun. Dia juga melihat kalau tidak ada lagi baju Miranda dan tantenya dalam lemari. Yang tertinggal hanya foto saja. Mike melihat semua orang menangis, dan Mike langsung paham kalau Tante dan adiknya sudah benar-benar pergi dari mereka.
Mereka pun langsung masuk kedalam rumah itu. Dengan wajah sedih mereka melihat sekeliling rumah itu. Hanya beberapa foto saja yang tertinggal. Mereka semua tampak membayangkan, bagaimana ketawa Miranda bersama mereka semua.
Renaldo berjalan naik keatas, menuju kamarnya bersama istrinya. Dia melihat sekeliling kamarnya dan membuka lemarinya. dia melihat baju istrinya sudah banyak tidak ada lagi. Dia duduk ditepi ranjangnya, dengan wajah yang sendu. Air matanya yang ditahannya supaya tidak keluar dari tadi, tapi kini pertahanannya sudah tidak bisa dibendungnya lagi. Renaldo langsung menjerit menangis, dan terduduk dilantai sambil memeluk fotonya bersama istri dan putrinya.
Seluruh keluarganya yang mendengar suara tangisannya, langsung berlari keatas untuk melihatnya. Mereka sangat sedih dan tidak tega melihat keadaan Renaldo seperti itu. Apalagi Mira istri keduanya, langsung berjalan memeluk dirinya untuk memberikan kekuatan pada Renaldo.
Kini Mira dan Renaldo sudah berada dirumah mereka. Renaldo telah tertidur, setelah dia merasa tenang. Mira yang yang sudah terbangun dari tidurnya, melihat kearah suaminya yang masih tampak tidur, dan dari matanya tampak sangat bengkak karena menangis terus.
Tiba-tiba Mira merasakan perutnya agak sakit, dia ingin membangunkan suaminya, tapi langsung diurungkannya karena tidak tega. Akhirnya Mira berinisiatif, untuk meminta bantuan pada mamanya. Mira berjalan keluar dari kamarnya sambil menahan rasa sakitnya.?
Karena sambil menahan rasa sakitnya, dia tidak melihat jalannya. Kakinya terpeleset di tangga, dan akhirnya dia terjatuh dari tangga.
"Ah...." jerit Mira.
Seluruh keluarganya, yang mendengarnya langsung berlari menuju sumber suara. Begitu juga Renaldo, dia sangat terkejut melihat istrinya sudah tergeletak dibawah dengan bersimbah darah.
Mereka langsung melarikan Mira kerumah sakit, semuanya tampak sangat cemas. Apalagi kata dokter Mira harus dioperasi, dan kemungkinan anaknya tidak bisa diselamatkan. Setelah beberapa jam, akhirnya dokter keluar. Semuanya langsung menghampiri dokternya.
" Ibu Mira sudah melewati masa Kritis. Kalian bisa menemuinya setelah dipindahkan kedalam ruangan!" ucap dokter.
"Bagaimana kandungannya, dok?" tanya Renaldo.
"Maaf, pak! Kandungannya tidak bisa diselamatkan. Sewaktu di bawa kemari, kandungan ibu Mira sangat lemah. Dan ada hal yang penting lagi, kemungkinan ibu Mira sangat susah untuk hamil lagi!"
"Apa maksudnya, dok?" tanya Renaldo dengan gugup.
"Akibatnya dari benturan yang keras pada bagian rahim ibu Mira, membuat rahimnya jadi lemah. Dan akibatnya ibu Mira susah hamil lagi, tapi kalau dia hamil itu sangat resiko dengan nyawa ibu Mira!" jelas dokter.
Semuanya langsung terkejut mendengar penjelasan dari dokter itu. Papanya dan mertuanya memeluk dirinya untuk memberikan dia ketabahan.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Mebang Huyang M
yaah balasannya sudah datang da orang tua kandung da mertua da suami dan ade. tega bangat.
2023-07-26
0
Erlinda
kenapa ga mati aja tuh si Mira..yg ga ada otak nya suami kakak sendiri di embat. dasar murahan
2022-12-16
0
Anonymous
Secuil karma indtan untuk mira and ronal
2022-03-14
0