Surat dari mama

Miranda setelah membersihkan tubuhnya, Miranda langsung memilih untuk sibuk didapur. Dia ingin memasak makan malamnya. Karena di pajak tadi dia memutuskan untuk makan siang disana saja. Karena cacing-cacing yang diperutnya sudah pada meminta makan.

Miranda sangat menikmati acara masaknya. Dia juga sekalian memasak kue coklat keringnya. Dia dulu sering diajari mamanya sejak dari kecil. Jadi tidak perlu diragukan, rasa masakan kuenya. Tentu saja sangat nikmat, karena dulu saat dia kuliah, kalau ada waktu dia buat kue kering coklat. Setelah itu dia membagi-bagi pada teman-teman satu tempat kosnya. Mereka semua sangat menyukai kue yang dimasak Miranda.

"Akhirnya selesai! Baiklah aku akan bagi ke pak Jaka dan Tante Veby!" gumam Miranda dengan semangat. Miranda langsung memasukkan ke kotak-kotak kue yang sudah dibelinya.

Setelah itu dia langsung membersihkannya kepada keluarga pak Jaka dan rumah Felix. Tapi sesampai di rumah Felix, dia hanya langsung menitipkannya kepada satpam yang menjaga rumah Felix.

Sesampai di rumah dia langsung merebahkan tubuhnya, dia merasa sangat lelah karena sudah berjam-jam dia memasak. Saat dia merebahkan tubuhnya dia langsung mengambil kota yang berisi barang-barang mamanya.

Saat dia membuka kotak itu, dia langsung mengambil buku harian mamanya. Dia sangat penasaran sebenarnya dari dulu apa saja isi buku diary mamanya.

Halaman demi halaman, dia meneteskan air matanya. Dia memang tahu kalau mamanya sangat mencintai papanya. Meskipun papanya sudah menghiyanatinya dan menipunya selama bertahun-tahun. Dan mama juga menulis, kalau mamanya sudah memaafkan papanya. Dan didalam buku itu juga dia mengeluh rasa sakit yang di kepalanya. Dan tulisan terakhirnya, mamanya berharap kalau papanya membacanya isi buku ini, karena ini adalah buku curahan cinta mamanya yang tidak pernah pudar untuk suaminya sampai akhir hidupnya.

Setelah membaca isi buku mamanya, Miranda langsung memasukkannya lagi. Dan dia beralih ke beberapa surat yang ditulis mamanya. Miranda langsung menyusunya supaya rapi, dia tidak berniat membaca surat-surat yang ditulis mamanya untuk papanya, dia hanya menyusunnya supaya rapi. Saat menyusun satu persatu dia melihat ada satu surat untuk dirinya.

Dear Miranda my lovely.

Maafkan mama sayang, kalau mama meninggalkan mu sendiri saat ini. Meskipun mama pergi, percayalah mama akan selalu menjaga mu dari sana. Padahal mama berharap mama akan selalu ada bersama mu, sampai kamu membina rumah tangga. Mama akan selalu berdoa kamu akan sembuh total dari sakit mu, dan menemukan cinta sejati. Jangan pernah takut jatuh cinta dan menjalin hubungan sayang.

Sayang, mama meminta permohonan kepada mu! Tolong maafkan lah papa mu! Papa mu sangat mencintai mu! Mama pernah ketemu dengan papa mu, papa mu tampak sangat kacau karena kepergian kita. Karena keegoisan mama, mama tidak mau mendengarkan permohonan maaf dari papa mu dan tidak mau memberitahu dimana keberadaan Mu.

Mama akan tenang, kalau kamu mau memaafkan papa mu dan seluruh keluargamu, dan mama ingin kamu kembali kerumahmu, dimana seharusnya kamu tinggal. Maaf kan mama, mama telah membawa mu kedalam kesusahan selama ini. Kembali lah sayang! Supaya mama bisa tenang disana.

Dan bisakah mama meminta tolong pada mu? Tolong kamu berikan surat-surat yang tidak pernah berani mama kirim pada papa dan buku mama untuk papa. Maaf kan papa yang telah merepotkan mu! Terimakasih sayang!

mom love you, honey.

Miranda terus menangis dengan memeluk surat mamanya. Karena kecapaian menangis, Miranda jadi tertidur sambil memeluk surat mamanya. Dalam dunia mimpinya Miranda, dia tampak ditaman yang sangat luas. Di sana dipenuhi bunga-bunga. Dan saat dia berjalan mengelilingi taman itu, dia melihat seseorang yang sangat dirindukannya yang tampak sedih duduk diantara bunga-bunga.

"Mama!" Gumam Miranda. Sartika langsung melihat kearah Miranda dengan wajah sedih.

"Mira saya mama!" ucap Miranda dengan sedih. Miranda pun langsung berlari mendekati mamanya dan duduk dibawah mamanya, dan kepalanya disandarkan di atas paha mamanya. Miranda merasakan kepalanya dibelai mamanya dengan lembut. Yang selalu dilakukan mamanya, sebelum dia tidur.

"Ma, Mira kangen mama! Mama, apa bisa Mira ikut mama disini?" ucap Miranda dengan sedih.

Tes..

Miranda merasakan ada air yang jatuh di pipinya. Miranda langsung menegakkan kepalanya dan dia melihat mamanya menangis.

"Mama Kenapa? Katakan pada Mira ma!" ucap Miranda sambil menghapus air mata mamanya. Tapi mamanya hanya diam saja sambil meneteskan air matanya. Tapi, tiba-tiba Mamanya langsung menghilang dari pandangannya.

"Mama" Teriak Mira dengan sadar. Mira melihat sekelilingnya, dia menyadari ternyata dia sedang mimpi.

Tok...tok..tok

Mira mendengar suara ketokan pintu rumahnya, Mira melihat jam dinding dikamar nya sudah menunjukkan jam 10 malam. Miranda bangkit dari tempat tidurnya, untuk melihat siapa yang datang bertamu malam-malam begini.

"Siapa sih yang datang? Apa dia nggak punya sopan santun untuk bertamu jam segini!" gerutu Miranda. Miranda tidak langsung membuka pintunya, dia mengintip dari jendela. Saat dia membuka jendelanya, dia melihat dua pria membawa senter.

"Permisi neng Ira, ini saya pak Agus!" ucap dari balik pintu rumahnya. Miranda pun langsung membuka pintunya.

"Malam, pak! Ada apa ya? Kenapa malam-malam datang?" ucap Miranda dengan bingung.

"Maaf, neng mengganggu. Saya hanya ingin memastikan kalau neng Ira baik-baik saja! Soalnya tadi ada dua anggota narkoba yang melarikan diri ke kampung kita, dari pengejaran polisi!" ucap pak Agus.

"Oh, saya baik-baik saja pak! Dari awal saya sudah menutup rumah saya dengan benar!"

"Baiklah, neng! Ingat ya neng kalau ada yang tidak beres, neng Ira langsung segera menghubungi polisi ya! Kami permisi ya!"

"Iya, pak! Terimakasih ya pak!" Setelah pak Agus dan temannya pergi. Miranda langsung menutup pintunya. Dan memeriksa seluruh rumahnya dengan baik. Sebenarnya dia sangat takut, mendengar kalau ada narapidana yang kabur ke daerah kampung mereka. Tapi, dia harus bisa memberanikan diri, dan berdoa supaya Tuhan melindungi dirinya.

Sebelum dia tidur dia memilih untuk makan malam dulu, karena sejak dia membaca surat mamanya, dia menangis dan tanpa sadar dia langsung tidur.

***

Didalam hutan, Felix dan pasukannya sudah mengepung tempat dimana para bandar narkoba berkumpul.

"Jangan pernah mengambil tindakan tanpa ada aba-aba dari ku!" ucap Felix dengan tegas.

"Siap pak!" jawab anggotanya serentak.

"Niko kamu bawa 10 orang ke arah barat! Mario kamu kearah selatan bawa 10 orang juga. Coky dan sisanya ikut bersama saya!"

Semuanya langsung melakukan tugasnya mereka dari Felix.

Sudah hampir setengah jam mereka memantau dari tempat persembunyiannya mereka. Felix mendapatkan laporan orang yang selama ini Incaran mereka berada ditempat, membuat Felix langsung menyuruh anak buahnya.

****

Terpopuler

Comments

Vera😘uziezi❤️💋

Vera😘uziezi❤️💋

Cerita ini Komplit masalah nya, tegang karena ada baku hantam dengan polisi

2021-03-08

2

lihat semua
Episodes
1 Kisah awal
2 Kisah yang lalu
3 Perpisahan
4 Menolong
5 Pulang
6 Menyelamatkan
7 Mencari informasi
8 Histeris
9 Korban
10 Hati yang hancur
11 Mengetahui kebenarannya
12 Tidak ingin bertemu
13 Ucapan terimakasih
14 Pulang
15 Ingin bertemu
16 Perjumpaan
17 Permohonan
18 Ziarah
19 Pelukan
20 Surat dari mama
21 Beasiswa
22 Rasa bahagia
23 Kuartir
24 Taman bunga
25 Bukan kesalahan kakak!
26 Menjemput
27 Mengikuti
28 Penculikan
29 Kuatir
30 Mengantarkan
31 Cemburu
32 Curhatan Rosa
33 Rosa tinggal di rumah Felix
34 Ke kampus
35 Pergi ke kampus
36 Malu
37 Curhat
38 Pasar malam
39 Rasa
40 Memiliki perasaan yang sama
41 Tembakan
42 Rosa dan Farel
43 Sadar
44 Berziarah
45 Keputusan
46 Miranda pergi mengantarkan surat
47 Menghapus nama ku
48 Pergi
49 Alih perusahaan
50 Kembali
51 Pesta
52 Bertemu kembali
53 Rahasia Mira
54 Masuk kerja
55 Terungkap
56 Mengawasi
57 Pulang bersama
58 Lusi diantar pulang oleh Mike
59 Belanja
60 kedatangan Richard Gere
61 Belanja ke Mall
62 Terluka
63 Merawat
64 Miranda bangun
65 Penjelasan
66 Terungkap kebenaran
67 Tetap dengan keputusan
68 Keputusan orang tua Mira
69 Ulang tahun Miranda
70 Melupakan masa lalu
71 Wajah Dingin
72 Ancaman
73 Makan siang bersama
74 Ungkapan cinta
75 Kedatangan Kakek dan nenek
76 Ke makam Sartika
77 Makan malam dirumah Felix
78 Minta Persetujuan
79 Rencana
80 Ciuman pertama
81 Kemarahan orang tuanya Renaldo
82 Lamaran
83 Kembali
84 Persetujuan orang tua
85 Ketemu
86 Kunjungan ke Hotel
87 Pernikahan
88 Resepsi pernikahan
89 Pengumuman.
90 Ancaman
91 Malam pertama
92 Rencana honeymoon
93 Persiapan honeymoon
94 Honeymoon
95 Doa
96 Pulang
97 Tidak akan pernah membuatmu terluka
98 Hari pertama kerja
99 Merasakan Sakit
100 Menolong
101 Obat nyamuk
102 Tersedak
103 Undangan makan malam
104 Tempo satu bulan
105 Kedatangan Daddy Jhon
106 Jati diri yang menolong Felix
107 Mira dan Sandi dipenjara
108 Pembebasan Miranda
109 Kekalahan Richard
110 Kabar bahagia
111 Nasi goreng buatan Mike
112 Meningal Kakek dan nenek
113 The end
114 Extra Part
115 Penggumuman
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Kisah awal
2
Kisah yang lalu
3
Perpisahan
4
Menolong
5
Pulang
6
Menyelamatkan
7
Mencari informasi
8
Histeris
9
Korban
10
Hati yang hancur
11
Mengetahui kebenarannya
12
Tidak ingin bertemu
13
Ucapan terimakasih
14
Pulang
15
Ingin bertemu
16
Perjumpaan
17
Permohonan
18
Ziarah
19
Pelukan
20
Surat dari mama
21
Beasiswa
22
Rasa bahagia
23
Kuartir
24
Taman bunga
25
Bukan kesalahan kakak!
26
Menjemput
27
Mengikuti
28
Penculikan
29
Kuatir
30
Mengantarkan
31
Cemburu
32
Curhatan Rosa
33
Rosa tinggal di rumah Felix
34
Ke kampus
35
Pergi ke kampus
36
Malu
37
Curhat
38
Pasar malam
39
Rasa
40
Memiliki perasaan yang sama
41
Tembakan
42
Rosa dan Farel
43
Sadar
44
Berziarah
45
Keputusan
46
Miranda pergi mengantarkan surat
47
Menghapus nama ku
48
Pergi
49
Alih perusahaan
50
Kembali
51
Pesta
52
Bertemu kembali
53
Rahasia Mira
54
Masuk kerja
55
Terungkap
56
Mengawasi
57
Pulang bersama
58
Lusi diantar pulang oleh Mike
59
Belanja
60
kedatangan Richard Gere
61
Belanja ke Mall
62
Terluka
63
Merawat
64
Miranda bangun
65
Penjelasan
66
Terungkap kebenaran
67
Tetap dengan keputusan
68
Keputusan orang tua Mira
69
Ulang tahun Miranda
70
Melupakan masa lalu
71
Wajah Dingin
72
Ancaman
73
Makan siang bersama
74
Ungkapan cinta
75
Kedatangan Kakek dan nenek
76
Ke makam Sartika
77
Makan malam dirumah Felix
78
Minta Persetujuan
79
Rencana
80
Ciuman pertama
81
Kemarahan orang tuanya Renaldo
82
Lamaran
83
Kembali
84
Persetujuan orang tua
85
Ketemu
86
Kunjungan ke Hotel
87
Pernikahan
88
Resepsi pernikahan
89
Pengumuman.
90
Ancaman
91
Malam pertama
92
Rencana honeymoon
93
Persiapan honeymoon
94
Honeymoon
95
Doa
96
Pulang
97
Tidak akan pernah membuatmu terluka
98
Hari pertama kerja
99
Merasakan Sakit
100
Menolong
101
Obat nyamuk
102
Tersedak
103
Undangan makan malam
104
Tempo satu bulan
105
Kedatangan Daddy Jhon
106
Jati diri yang menolong Felix
107
Mira dan Sandi dipenjara
108
Pembebasan Miranda
109
Kekalahan Richard
110
Kabar bahagia
111
Nasi goreng buatan Mike
112
Meningal Kakek dan nenek
113
The end
114
Extra Part
115
Penggumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!