Benar saja yang telah diduga Aluna melupakan hal tersebut, bahkan Aluna tidak terlalu sering memainkan ponsel gengamnua itu, dia lebih suka dunia nyata dari pada dunia maya gang hanya membuatnya terus ingin berangan angan, dan terlalu banyak bermimpi.
Tapi sama hal nya dengan anak remaja lain yang suka mengagumi tokoh pemain korea yang jelas ganteng ganteng, namun masih di tinggak standar.
Dan sekarang sampai bunyi bel pulang sekolah pun Aluna tidak melirik ponselnya, sampai Andri pun sudah menunggunya di ambang pintu kelas menjemput gadis cerewet yang sayangnya adalah adik nya.
Ck.
Terkadang Aluna suka kesal pada Andri yang bersikap seenak jidat, menyuruh nyuruh bak tuannya, menyebalkan! Namun perhatian posesif nya itu lah yang kembali Aluna merasa nyaman jika bersama Andri, dia benar benar seperti sosok Kakak kandung bagi Aluna.
Aluna menghampiri Andri dan tak lupa Nadia berada di belakannya. "Kak, lo bawa mobil gak? Kalo bawa gue nebeng dong!" Enak banget tuh mulut tanpa permisi langsung main minta tebengan segala, emang dikira Kak Andri tuh apaan.
Aluna hanya memutar bola mata malas, malas sekali jika sikap temannya ini sudah kumat, dan sayangnya juga dia adalah temannya sendiri >_<.
Andri menggeleng, "Gue bawa motor, Sorry." Terdengar helaan nafas panjang dari Nadia, karena gagal untuk menumpang gratis. Astaga Nadia. Meskipun menumpang pun juga percuma karena memang kami beda arah, dan Aluna kembali memutar bola matanya -_-.
Mereka berjalan beriringan menuju depan sekolah, tujuannya sama kedepan hanya Andri dan Aluna berbelok menuju parkiran sekolah.
"Daahh, gue duluan Lun! Kak Andri!" Ucap Nadia sambil melambaikan tangannya pada mereka berdua.
"Dahhh! Hato hati Nad!" Balas Aluna sama melambaikan tangannya, terlihat Nadia kembali berjalan menuju gerbang dan menaiki taxi yang kebetulan lewat tepat di hadapannya.
Beruntung!
Aluna dikejutkan karena tiba tiba Andri memakaikan helmnya yang sedang tidak siap alhasil gadis itu geram, "Iss, panggil dulu kek, main masang aja gue kan kaget terus sakit kepentok helm juga." Ringis sang gadis mengusap jidatnya yang tadi kepentok helm karena Andri memasangnya dari belakang.
Dan kalian tau Andri hanya memandang nya dengan tatapan mata yang seperti ingin mengkarungi Aluna saat ini juga, dan buru buru Aluna segera naik ke atas motor besar itu sedikit bantuan dari Andri.
Galak juga tetep perhatian, Kakak yang baik!
Segera Andri menancapkan gasnya namun tak sengaja mereka melewati sekelompok pria populer disekolah ini, dan mereka berempat pun melirik Aluna hingga gak berkedip sampai keluar gerbang.
"Gila! Lucu tuh cewek mungil, Tapi sayang ada pawangnya. Hahha." Ucap Bagas yang masih memandangi gerbang hitam itu sambil geleng geleng kepala membayangkan jiga harus berurusan dengan Andri.
Namun berbeda dengan Al dan Rey mereka hanya diam penuh arti dalam hati dan pikirannya.
Rey diam terus menatap Aluna yang benar benar tak terlihat lagi dari pandangannya, ada desiran aneh dalam dirinya, baru kali ini dia merasakan jika dekat perempuan akan merespon baik dan itu saat berada ada Aluna.
Al pun memandang Rey dalam diam tangan kirinya terkepal di belakang punggungnya, lalu mereka berempat pun menuju motor masing masing dan segera pergi keluar dari sekolah, tujuannya hari ini main sepuasnya di rumah Rey, main dalam artian mainan laki laki apa lagi kalau bukan main games Play Station dan jangan lupa mereka akan menghabiskan makanan seisi kulkas.
Saat tiba di rumah besar itu dengan maen nyeloning saja dua makhluk tidak berahlak, dan dengan santainya langsung duduk di sofa super empuk itu lalu menopang kaki. Kalian pasti tau mereka adalah Bagas Dan Zian.
Ck. siapa tuan rumah nya?
Rey dan Al hanya mengikuti dari belakang, Rey naik ke lantai dua menuju kamarnya untuk menyimpan tas sekolahnya dan melepas seragam atasannya dan kembali turun ke bawah.
"Bro, sorry gue bawa ini dari dapur, heheh!" Kalian peenah punya teman luknut kaya gini tiba tiba muncul dari arah dapur dan membawa beberapa makanan dalam pelukannya dan tak lupa satu buah apel menempel di mulutnya, dengan cengir tanpa bersalah sama sekali melewati tuan rumah yang bengong begitu saja, bisa bisanya dia punya teman seperti ini.
Dasar Bagas bangs*t.
Umpat Rey.
Rey menghela nafas jika kini ruang tamunya sudah berantakan berkat dua bocah itu, hanya Al yang anteng pada bukunya dan itu memang sudah biasa untuk mereka karena Al memang memiliki kepintaran di atas rata rata dari mereka bertiga dan selain itu Al sama halnya dengan dirinya yang dingin.
Hingga lupa lah Rey pada tujuannya untuk menghubungi 'gadis lucu' nya itu.
Di tempat lain.
Di kediaman Anita.
Aluna kini sudah berada di kamarnya tengah memakai pakaian santainya dan keluar kamar lalu turun ke bawah, bahkan gadis itu pun melupakan perintah Rey untuk menghubungi nya, dan entah kenapa perasaannya saat ini menjadi senang, tidak ada rasa takut meski hanya ada sedikit.
Aluna menghampiri Andri, pria itu pulang sekolah langsung saja berenang, katanya gerah.
dan tentu saja Andri sudah berganti pakaian.
"Kak Andriii!" Panggil gadis itu duduk di kursi tepi kolam renang, sedangkan Andri tidak menghiraukannya, dia masih tetap saja asik berenang.
"Ishhh gak di dengerin!" Gerutu Aluna, lalu gadis itu berjalan di tepi kolam menghampiri Andri dengan kaki yang di hentak hentak.
"Kakak ihhh!" Sekali lagi Aluna memanggil dan muncullah Andri dari dalam air mengibaskan rambutnya, uhhh keren banget.
Siapapun yang melihatnya akan terpesona, namun sayang ini hanya Aluna adik sepupu untuk nya yang melihat yang malah memutar bola mata malas.
"Kakak...!!!" Teriak Aluna dan Andri mencebik.
"Apa sih?"Ketusnya.
"Ayo udah dong ajarin Aluna fisika tadi Aluna lupa lagi caranya." Jelas Aluna. Iya terkadang penyakit cantik nya suka kambuh yaitu 'lupa'.
"Heh kebiasaan lo!"Pekik Andri karena bosan mendengar alasan Aluna yang menyebut kata 'lupa'.
"Ih cepetan Aluna lapar tapi pengen di jelasin dulu." Rengek Aluna di tepi kolam, akhirnya Andri mengalah dan keluar dari kolam mengeringkan dengan handuk yang tersedia.
"Gue bersih bersih dulu, lo tunggu di sofa sana!" Dan Aluna pun mengangguk sambil tersenyum, langsung saja gadis itu pergi menuju tempat yang di perintah Andri tak lupa membawa beberapa bukunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments