Kedua gadis itu menatap segerombolan orang dengan nanar di ambang pintu masuk kantin sekolah, diluar sangkaan ternyata kantin saat ini benar benar penuh, alhasil mie ayam Mang Jojo hanya akan ada dalam angan merek berdua.
Apa lagi banyak sekali murid yang sedang mengantri di gerobak Mang Jojo membuat kedua gadis itu tampah syedih, "Gak papa beli yang lain aja." Se enaknya saja bilang begitu Nadia, mau beli apa coba setiap tempat penuh begini dengan terpaksa Aluna harus menahan laparnya dan putar balik menuju kelas.
Sedari tadi gadis itu mengusap kuping yang merasa panas karena Nadia terus saja mengoceh di setiap langkah mereka menuju kelas, saat tiba di kelas Aluna mengeluarkan botol minumnya lalu menegaknya hingga habis.
"Ehh lohh kok di habisin sih." Nadia memandang botol minum Aluna dengan sedih. "Gue kan mau."Lanjut gadis itu.
"Lo gak bilang, jadi gue habisin." Ucap Aluna lalu kembali berdiri.
"Nah loh, mau kemana lagi." Tanya Nadia yang juga ikut berdiri mengejar Aluna.
"Perpus." Singkat padat dan jelas Aluna menjawab.
Nadia berhenti sejenak membuat Aluna harus berbalik menatap temannya itu, terlihat wajah Nadia sedang menimang dan berpikir, "Gue gak ikut ah, bosenin! Gue mau ke gedung olahraga indoor aja." Ucap gadis itu dan langsung berlalu bergitu saja berbelok ke arah koridor lain.
Dan Aluna mengedikan kedua bahunya acuh dan kembali melanjutkan langkahnya menuju perpus, bisa Aluna liat jauh dari pandangannya disana ada Andri dan kedua sahabatnya tengah duduk bersantai sambil memakan cemilan.
Ingin sekali Aluna menghampiri Andri saat ini juga untuk meminta cemilan itu karena memang gadis ini merasa lapar, tapi Aluna lebih memilih menahan lapar dan terus berjalan menuju perpus. Bisa Aluna liat bahwa Andri juga sedang memperhatikan nya.
Aluna pun masuk kedalam perpus yang sunyi dan ketenangan luar biasa, ini yang Aluna suka suasana tenang ini, Aluna lalu memilih beberapa buku untuk dia baca di bangku pojok dekat jendela supaya bisa merasakan udara sepoy sepoy dari luar.
Aluna memgambil beberapa buku tentang sejarah, entahlah dia masuk kelas IPA tapi tertarik dengan sejarah.
Tak terasa sudah tiga puluh menit Aluna berada di perpustakaan dan sudah tak terasa sebentar lagi bel masuk akan bunyi, dengan cepat gadis itu menyimpan kembali buku yang sudah di baca dan meminjam beberapa buku yang belum dia baca.
Gadis itu melihat jam yang melingkar di tangannya, tinggal sepuluh menit lagi bel akan bunyi, jarak perpus dengan kelasnya cukup lumayan, karena kelas gadis itu berada di paling ujung kelas.
Dengan langkah yang tergesa Aluna sampai tidak melihat sekitar hingga saat di belokan koridor sekolah.
Bruk..
Aluna terjatuh bersama beberapa buku yang dia bawa, "Sorry gue gak sengaja." Ucap seseorang yang bertabrakan dengan Aluna.
"Gak papa gue juga salah." Bela Aluna. Gadis itu duduk lalu membereskan buku bukunya, dan tiba tiba pria yang menabraknya pun ikut berjongkok dan membantu Aluna.
"Makasih!" Ucap gadis itu lalu berdiri dengan sambik menunduk setelah pria didepannya membantu Aluna membereskan buku yang berserakan, untuk saja tidak adak yang rusak maka celaka lah jiga ada salah satu buku yang rusak karena Aluna harus mengganti rugi sebab semua buku yang Aluna bawa adalah buku pinjam dari perpustakaan.
"Sekali lagi sorry!" Aluna tau siapa pria saat ini yang berada di hadapannya, dia bukan pria biasa seantero sekolah tau siapa pria ini, satu keberuntungan dan satu kesialan datang bersamaan saat ini pada Aluna.
Satu keberuntungan yaitu karena dia bersentuhan dengan pria didepan nya bahkan berbicara dengan jarak sedekat ini bagi siapa pun untuk murid biasa saja seperti dirinya itu mustahil, dan sekarang Aluna benar benar beruntung meski harus menahan sakit di lututnya karena terjatuh akibat pria didepannya ini.
Dan satu kesialannya yaitu Aluna sebenarnya telah melangkah masuk ke jurang neraka yang akan membuat masa kesejahteraan di sekolahnya akan mulai hancur, karena sudah berurusan dengan pria ini dan bicara bahkan jarak diantara mereka hanya sebatas empat langkah lagi.
Kenapa? Karena tau pria ini adalah ketua Most Wanted di SMA GALAXY, pasti akan ada siapa saja yang mulai membuat gara gara atau mencari masalah meski Aluna gadis itu tidak melakukan apapun, iya itu semua ulah fans panatik pria didepannya itu, fans yang benar benar gila menurut Aluna.
Bahkan Aluna pernah dengar kabar gara gara hanya menyapa pria yang ada didepannya, seorang gadis itu di kasih peringatan keras oleh fans panatik yang memang sengaja dibentuk oleh para kaum hawa, apa lagi jika kakak kelas yang sudah bertindak, maka habislah hari itu juga.
Meski sebenarnya tidak ada geng namun mereka di juluki sebagai Most Wanted di sekolah ini dan para kaum hawa seantero sekolah menyebut pria yang ada di depannya sebagai ketua, Aneh kan?
Aluna tidak menjawab ucapan pria didepannya melainkan Aluna berjalan mundur dua langkah agar menjauh dari pria itu,bahkan urat urat dari jari gadis itu terlihat jelas karena memegang buku dengat kuat, satu alis pria itu terangkat saat melihat pergerakan Aluna yang mundur.
Kenapa harus mundur?. Itu yang ada di dalam pikiran pria tersebut.
Kini kedua alis pria itu hampir menyatu kala Aluna terus saja mundur menjauh.
"E-ehm gak papa Kak, maaf dan makasih! Gue pergi." Dengan suara yang semakin pelan Aluna langsung lari ngibrit begitu saja. Pria itu terkejut.
"Aneh.." Gumamnya pelan kemudian dia tersenyum setelah melihat gadis itu menghilang dibelokan koridor, "Tapi Lo lucu." Tambah Rey.
Iya dia adalah Reynad Batara, siapa yang tidak tau dengan laki laki ini, semua seisi sekolah tau siapa dia. Hebat sekali bukan?
Aluna bersandar ditembok luar kelasnya dengan buku yang berada dalam pelukannya, dengan nafas yang masih memburu Aluna memejamkan mata sebentar, jantung yang begitu berdebar.
Aneh..
Aluna tidak pernah merasakan debaran ini..
Dengan masih asiknya mengatur nafas tiba tiba Aluna kembali dikejutkan oleh sosok gadis titisan makhluk halus dan alhasil bukunya kembali jatuh.
"LUNAAA."
Ish..
Aluna meringis lalu mengusap dadanya yang kembali berdegup kencang, namun si pelaku selalu saja menampilkan cengir khasnya yang sangat menyebalkan, rasanya saat ini Aluna ingin mengadu pada Andri dan bersembunyi di balik punggung pria itu, tapi Aluna tidak bisa karena ini lingkungan sekolah, Aluna harus berhati hati dan ingat dengan pe-ri-nga-tan Andri.
Disisi lain Rey tersadar dari bayangannya yang memikirkan gadis tadi oleh tepukan kuat di pundaknya.
Puk.
Rey menoleh ternyata itu adalah sahabatnya, dan yang menepuk pundak Rey adalah Aldan, Ya sedari tadi Aldan meliat dari awal Rey dan Aluna bertabrakan hingga gadis itu pergi menjauh.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Next..
Like..... ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
abdan syakura
Selamat berjuang,Aluna!!
2023-03-03
0
atmaranii
semngat y thort
2021-04-12
1