SIAPA YANG MENYEBALKAN?

Tepat pukul 07.00, Devan keluar dari kamarnya untuk sarapan.

Namun saat pria itu baru membuka pintu kamar, jantung Devan nyaris menggelinding dari rongganya. Nona Bellinda sedang berdiri di depan kamar Devan seraya bersedekap.

"Kau mengagetkanku, Bell!" Protes Devan sedikit mencebik.

Bellinda berdecak malas. Nona direktur itu mengikuti Devan yang sudah melangkah duluan ke arah meja makan.

"Kau ke restorant paman Owen hari ini?" Tanya Bellinda membuka obrolan.

"Ya. Kenapa bertanya?" Devan balik bertanya.

"Pergilah ke kantorku setelah makan siang, aku akan mengajakmu ke butik hari ini," pesan Bellinda seraya memperhatikan Devan yang mengambil dua lembar roti dan mengoleskan selai coklat ke atasnya.

"Baiklah. Ada lagi yang harus kulakukan hari ini?" Tanya Devan lagi sebelum menggigit rotinya.

"Berlatihlah untuk bersikap mesra, karena malam ini kita harus menghadiri pesta Mr. Josh!" Ujar Bellinda lagi.

"Bukankah seharusnya kau yang berlatih untuk tidak bersikap kaku dan ketus kepadaku?" Kelakar Devan yang sedang berusaha mengajak Bellinda untuk bercanda.

Menurut Devan hidup nona direktur ini terlalu tegang dan Devan jarang melihatnya tertawa lepas. Apa beban hidup Bellinda terlalu banyak, hingga ia tidak bisa tertawa lepas?

Bukankah biasanya orang kaya dan berduit itu hidupnya bahagia?

Bellinda mendelik ke arah Devan,

"Aku tahu kapan harus berakting mesra dan kapan harus bersikap tegas kepadamu! Jadi jangan sok-sokan mengajariku apalagi mengaturku!" Tegas Bellinda masih dengan tatapan tajam menakutkan.

"Oh, ayolah, Bell! Aku hanya bercanda. Tidak bisakah kau bercanda sebentar saja dan tidak menganggap semua hal serius seperti itu?" Sergah Devan sedikit kesal, karena lagi-lagi nona direktur ini sikapnya terlalu kaku dan tidak bisa diajak bercanda.

"Aku tidak suka bercanda!" Tegas Bellinda sekali lagi.

"Biarkan aku menjadi temanmu kalau begitu," pinta Devan yang sepertinya masih bersikeras.

"Memangnya selama sebulan ini aku menganggapmu apa? Pembantuku?" Cecar Bellinda mulai kesal.

"Kau menganggapku benalu di apartemenmu," jawab Devan seraya mengendikkan bahu.

Ck!

Bellinda berdecak kesal.

"Bisakah kau tidak mengajakku berdebat pagi-pagi begini? Urus saja urusanmu dan tidak usah sok-sokan mengaturku! Kau tidak ada hak untuk mengatur-atur hidupku!" Omel Bellinda bersungut-sungut.

Sepertinya nona direktur itu sudah benar-benar kesal pada Devan.

"Baiklah aku minta maaf, Nona Bellinda." Devan mengulurkan tangannya sebagai tanda permintaan maaf.

Bellinda masih menatap Devan dengan sejuta kekesalan. Nona direktur itu bahkan tidak menyambut uluran tangan dari Devan.

"Datang saja ke kantorku setelah jam makan siang!" Tukas Bellinda seraya menyambar tasnya di atas meja.

Nona direktur itu mengayunkan langkahnya dengan cepat dan sudah meninggalkan ruang makan.

"Bell! Kau tidak sarapan?" Tanya Devan dengan suara setengah berteriak, agar Bellinda mendengarnya.

Tidak ada jawaban.

Sedetik kemudian terdengar pintu depan yang dibanting dengan keras.

Devan kembali mengendikkan bahunya seraya bergumam,

"Dasar nona kaya ketus!"

****

Bellinda baru sampai di ruangannya, dan langsung melempar tas mahalnya sembarangan. Theo yang sudah datang sedari tadi, dibuat kaget dengan tingkah atasannya tersebut.

"Kau kenapa, Bell?" Tanya Theo heran.

"Aku sedang kesal!" Jawab Bellinda menekankan setiap kata yang ia ucapkan.

"PMS?" Tebak Theo sok tahu.

"Bukan! Aku sedang kesal dengan pria bernama Devan," Bellinda mendaratkan bokongnya dengan kasar ke atas kursi kebesarannya.

"Kalian bertengkar lagi?" Tebak Theo menerka-nerka.

"Dia semakin menyebalkan dari hari ke hari," timpal Bellinda memulai curhatnya.

"Kau sendiri yang memilihnya sebagai suami. Jangan mengeluh begitu!" Ujar Devan sedikit terkekeh.

"Memangnya kau mengajarinya apa saja? Aku lihat sejak dia dekat denganmu sikapnya jadi semakin kurang ajar," tuduh Bellinda seraya bersedekap dan menatap tajam pada Theo.

"Apa kau sedang menuduhku sekarang?" Theo merasa tidak terima.

Bellinda memutar bola matanya.

"Aku baru selesai berdebat dengan Devan di apartemen tadi. Dan sekarang di kantor, kau juga ingin mengajakku berdebat?" Bellinda mendengus sebal.

"Aku sungguh tidak paham dengan kalian para pria yang selalu saja bersikap menyebalkan! Tidak bisakan kalian itu bersikap biasa saja dan tidak berlebihan dalam segala hal?" Gerutu Bellinda panjang lebar.

Nona direktur itu menundukkan kepalanya untuk memeriksa beberapa berkas di atas mejanya.

"Bukan kami, tapi kau itu yang menyebalkan dan selalu bersikap berlebihan. Dasar Nona Bellinda menyebalkan!" Theo hanya menggerutu dalam hati.

Asisten Nona Bellinda tersebut terus saja mencibir sembari mendelik-delik di atas kepala Bellinda yang masih tertunduk karena fokus pada berkas-berkas di atas meja.

****

Bellinda baru kembali dari makan siang bersama klien. Nona direktur itu keluar dari lift seraya masih berbincang dengan Theo.

"Maaf, Nona Bellinda. Suami anda sudah sampai dan menunggu di dalam ruangan sedari tadi," Sekretaris Bellinda memberi laporan.

Bellinda hanya mengangguk dan langsung masuk ke ruangannya.

Devan terlihat sedang duduk santai di sofa yang ada di ruang kerja Bellinda. Pria itu segera menyapa Bellinda yang baru datang,

"Hai, Nona direktur."

Tidak ada jawaban dari Bellinda. Nona direktur itu berlalu begitu saja dan segera menuju ke arah meja kerjanya.

"Hai, Theo!" Devan juga menyapa Theo.

Theo mengangguk dan tersenyum pada Devan.

"Kalian jadi pergi?" Tanya Theo menatap bergantian ke arah Bellinda dan Devan.

"Tentu saja jadi," Jawab Bellinda cepat.

"Silahkan menjadi Tuan direktur Theo sampai sore!" Imbuh Bellinda lagi seraya menyambar tasnya di atas meja.

Nona direktur itu menghampiri Devan yang masih duduk santai di sofa.

"Kau tadi kesini naik apa?" Tanya Bellinda pada Devan.

"Naik motor."

Bellinda memutar bola matanya dan melemparkan kunci mobil pada Devan.

"Kau yang mengemudi!" Ucap Bellinda seraya melangkah menuju pintu keluar.

Devan bangkit dari duduknya dengan cepat dan segera mengikuti langkah nona Bellinda. Pasangan suami istri masuk ke dalam lift dan turun ke lantai paling bawah.

"Kita tidak naik motor saja, Bell?" Tawar Devan mencoba menyamai langkah Bellinda.

"Sudah aku bilang, untuk tidak mengatur-atur hidupku! Silahkan kau saja yang naik motor kemana-mana!" Sahut Bellinda ketus.

"Aku hanya memberi penawaran," gumam Devan mencari pembenaran.

Bellinda tak menyahut lagi karena kini mereka berdua sudah sampai di tempat parkir. Bellinda segera masuk ke mobil dan duduk di samping kursi pengemudi. Devan berulang kali menarik nafas panjang sebelum mulai mengemudikan mobil nona Bellinda.

Devan sudah beberapa kali mengemudi sendiri, namun biasanya tidak ada nona Bellinda di sebelahnya. Dan sekarang, saat harus mengemudi sambil diawasi oleh Nona Bellinda, Devan mendadak menjadi grogi.

Devan sudah duduk dan memakai sabuk pengaman. Pria itu bersiap menjalankan mobil nona Bellinda, namun rasa grogi sepertinya sudah membuat konsentrasi Devan menjadi buyar. Devan keliru menginjak pedal gas hingga akhirnya....

Bruuuk!

Mobil nona Bellinda menabrak tembok pembatas di depannya.

"Oh Astaga!"

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini 👠

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

😱😱

2022-11-29

0

lucky gril

lucky gril

y'ampunnnn devannnn bertambah 1kg ini kemarahan bella🤣

2022-01-03

0

Riska Wulandari

Riska Wulandari

asyekk akhirnya naik motor..🤣🤣

2021-10-31

0

lihat semua
Episodes
1 BERLEBIHAN
2 PROYEK BESAR
3 KAMI AKAN MENIKAH
4 PRIA KERE
5 ADA APA INI?
6 TINGGAL DI MANA?
7 DEVAN ANGGARA
8 PAGI CANGGUNG
9 BERTEMU PAMAN OWEN
10 KAPAN?
11 MENIKAH
12 BENALU?
13 AKU SUAMIMU
14 ADA APA?
15 KEKASIHMU BERKHIANAT
16 SIAPA YANG MENYEBALKAN?
17 SIAL ATAU SIALAN
18 TIDAK RELA
19 SANDIWARA
20 MENDADAK
21 SAUDARA?
22 PILLOW TALK
23 DOBEL SIALAN
24 SAKIT
25 PINJAM KAMAR
26 GAGAL
27 TAMU TAK TERDUGA
28 PULANGLAH
29 APARTEMEN SIAPA?
30 KADALUWARSA
31 SEKAMAR SERANJANG
32 BRUUK!
33 UNDANGAN
34 CEMBURU?
35 KURANG JATAH
36 RESORT
37 KAU KENAPA?
38 HANGAT
39 DASAR BRENGSEK
40 PULANG
41 MEMORI
42 NICK KYLER
43 SENGATAN LISTRIK
44 GOSIP
45 KETAHUAN
46 AKU MENYUKAINYA
47 SUDAH SELESAI
48 KHAWATIR
49 QUICKY
50 DASAR SIALAN
51 LIFT
52 LEBAY
53 GALAU
54 MENEMANI
55 MALAM INI SAJA
56 BIARKAN AKU MEMBANTU
57 SELESAI
58 GENGSI
59 AKU MENCINTAIMU
60 PAMIT
61 TERNYATA
62 PRIA IDAMAN LAIN
63 PINDAH
64 MURKA
65 RUMAH BARU
66 ANGIN SEGAR
67 KAU LAGI!
68 AKU SINGLE
69 KAU AKAN MENDUKUNGKU?
70 CALON MANTU
71 KAU CEMBURU?
72 KASMARAN
73 MESRA
74 YANG MANA?
75 PEMBOHONG!
76 BERSAING SECARA SEHAT
77 AKU TIDAK MENCINTAIMU
78 SIAPA YANG SALAH?
79 RESTU PAMAN
80 AWAL MASALAH
81 JEBAKAN
82 DIA MILIKMU
83 KOSONG
84 SAMA-SAMA TERLUKA
85 SAMPAI KAPAN?
86 PINDAH (MOVE ON)
87 KAU KENAPA?
88 ENAK
89 TRAUMA
90 MAAF
91 KAGET
92 BERTUNANGAN
93 GILA
94 THALIA DAN THALITA
95 DILEMA
96 PULANGLAH
97 CLARISSA
98 PULANG
99 MINE
100 ABOUT NICK
101 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 101 Episodes

1
BERLEBIHAN
2
PROYEK BESAR
3
KAMI AKAN MENIKAH
4
PRIA KERE
5
ADA APA INI?
6
TINGGAL DI MANA?
7
DEVAN ANGGARA
8
PAGI CANGGUNG
9
BERTEMU PAMAN OWEN
10
KAPAN?
11
MENIKAH
12
BENALU?
13
AKU SUAMIMU
14
ADA APA?
15
KEKASIHMU BERKHIANAT
16
SIAPA YANG MENYEBALKAN?
17
SIAL ATAU SIALAN
18
TIDAK RELA
19
SANDIWARA
20
MENDADAK
21
SAUDARA?
22
PILLOW TALK
23
DOBEL SIALAN
24
SAKIT
25
PINJAM KAMAR
26
GAGAL
27
TAMU TAK TERDUGA
28
PULANGLAH
29
APARTEMEN SIAPA?
30
KADALUWARSA
31
SEKAMAR SERANJANG
32
BRUUK!
33
UNDANGAN
34
CEMBURU?
35
KURANG JATAH
36
RESORT
37
KAU KENAPA?
38
HANGAT
39
DASAR BRENGSEK
40
PULANG
41
MEMORI
42
NICK KYLER
43
SENGATAN LISTRIK
44
GOSIP
45
KETAHUAN
46
AKU MENYUKAINYA
47
SUDAH SELESAI
48
KHAWATIR
49
QUICKY
50
DASAR SIALAN
51
LIFT
52
LEBAY
53
GALAU
54
MENEMANI
55
MALAM INI SAJA
56
BIARKAN AKU MEMBANTU
57
SELESAI
58
GENGSI
59
AKU MENCINTAIMU
60
PAMIT
61
TERNYATA
62
PRIA IDAMAN LAIN
63
PINDAH
64
MURKA
65
RUMAH BARU
66
ANGIN SEGAR
67
KAU LAGI!
68
AKU SINGLE
69
KAU AKAN MENDUKUNGKU?
70
CALON MANTU
71
KAU CEMBURU?
72
KASMARAN
73
MESRA
74
YANG MANA?
75
PEMBOHONG!
76
BERSAING SECARA SEHAT
77
AKU TIDAK MENCINTAIMU
78
SIAPA YANG SALAH?
79
RESTU PAMAN
80
AWAL MASALAH
81
JEBAKAN
82
DIA MILIKMU
83
KOSONG
84
SAMA-SAMA TERLUKA
85
SAMPAI KAPAN?
86
PINDAH (MOVE ON)
87
KAU KENAPA?
88
ENAK
89
TRAUMA
90
MAAF
91
KAGET
92
BERTUNANGAN
93
GILA
94
THALIA DAN THALITA
95
DILEMA
96
PULANGLAH
97
CLARISSA
98
PULANG
99
MINE
100
ABOUT NICK
101
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!