"Saya ingin melamar Riana, Tuan," ucap Devan dengan nada takut-takut.
Detak jantung Devan sudah tak karuan rasanya.
"Melamar Riana? Kau siapa memangnya? Kau punya apa?" Sergah Tuan Cokro dengan nada galak dan meremehkan.
"Pekerjaan saja tidak jelas. Sok-sokan mau melamar putriku. Memangnya mau kamu kasih makan apa Riana nanti?" Imbuh Tuan Cokro lagi masih ketus dan merendahkan.
Devan hanya tertunduk dan tak menjawab sepatah katapun.
Tuan Cokro benar, Devan memang hanyalah pemuda tamatan SMA yang saat ini tidak memiliki pekerjaan tetap.
Sehari-hari, Devan hanya membantu bapak dan ibunya menggarap sawah mereka yang tidak terlalu luas.
Kadang, Devan juga menjalani pekerjaan apa saja yang ditawarkan warga kampung kepadanya.
"Pak! Tolong jangan tolak Mas Devan. Riana dan mas Devan saling mencintai." Pinta Riana memohon pada sang bapak.
Riana yang merupakan putri tunggal Tuan Cokro adalah pacar Devan sejak keduanya dufuk di bangku SMA.
Devan sebenarnya sadar diri, dan berulangkali ingin mundur saja serta melupakan Riana, karena sampai kapanpun dirinya dan Riana tidaklah sepadan. Tapi Riana terus bersikeras mengejar Devan dan memaksa pemuda itu untuk segera menikahinya.
Sebelumnya, Devan dan Riana memang berpacaran diam-diam tanpa sepengetahuan Tuan Cokro. Namun belakangan, Tuan Cokro berniat menjodohkan Riana dengan anak seorang tuan tanah. Karena alasan inilah, akhirnya Riana mendesak Devan untuk segera melamarnya. Riana tidak mau menikah dengan pria pilihan sang ayah.
"Tidak! Bapak tidak akan sudi kau menikah denagn pria miskin ini!" Tegas Tuan Cokro memandang rendah pada Devan.
"Pak!" Riana mulai menangis meraung-raung dan bersujud di kaki sang bapak.
Devan sendiri hanya mematung di tempatnya, meskipun hatinya merasa iba pada Riana yang kini menangis histeris minta sang bapak memberikan restu pada hubungannnya dengan Devan.
"Pak! Riana bakal bunuh diri kalau Bapak tidak merestui hubungan Riana denagn mas Devan!" Ancam Riana yang matanya menatap ke sekitar ruangan. Gadis itu mengambil gunting yang tergeletak di atas meja.
Semua orang bergegas mencegah tindakan nekat putri Tuan Cokro tersebut.
"Riana!" Bentak Tuan Cokro pada Riana yang sudah hilang kendali.
"Riana maunya menikah dengan mas Devan, Pak!" Teriak Riana histeris.
Tuan Cokro mencekal tangan sang putri dan berhasil melempar gunting yang tadi dipegang oleh Riana.
Tuan Cokro menyeret Riana mendekat ke arah Devan.
"Kamu lihat! Kamu lihat pria kere ini Liana!!" Bentak Tuan Cokro.
"Apa yang kamu harapkan dari pria kere seperti dia? Dia tidak akan bisa memberimu makan setelah kamu menjadi istrinya nanti!" Bentak Tuan Cokro sekali lagi dengan emosi yang meluap-luap.
"Saya bisa membahagiakan Riana, Tuan!" Sergah Devan tak kalah emosi.
Entah mendapat keberanian dari mana namun baru saja Devan menantang Tuan Cokro dengan ucapannya yang meninggi.
Semua orang yang ada di ruangan tersebut sontak terdiam dan menatap tak percaya pada Devan yang berani membentak seorang Tuan Cokro.
"Akan saya buktikan, kalau saya bisa sukses dan memberikan kehidupan layak untuk putri anda!" Ujar Devan sekali lagi berusaha meyakinkan Tuan Cokro.
Tuan Cokro tersenyum sinis pada Devan,
"Berapa lama kau akan membuktikan semua ucapanmu itu? Lima tahun? Sepuluh tahun?" Cecar Tuan Cokro dengan nada sinis meremehkan.
"Satu tahun!" Sergah Devan cepat.
Tuan Cokro terkejut tak percaya. Pria paruh baya tersebut menatap tajam pada Devan.
"Baiklah! Aku akan memberikanmu waktu satu tahun untuk membuktikan omong besarmu itu! Jika dalam waktu satu tahun kamu tidak berhasil membuktikan semua omonganmu, jangan pernah lagi menampakkan wajah miskinmu itu dihadapanku ataupun di hadapan Riana!" Ucap Tuan Cokro akhirnya masih menatap tajam pada Devan.
Devan yang bahkan tidak memiliki planning apapun terang saja menjadi bimbang. Tapi Devan sudah terlanjur membuat janji dengan Tuan Cokro. Dan wajah memelas dari Riana yang tidak mau dijodohkan dengan anak dari tuan tanah, terus saja menghantui pikiran Devan.
Devan juga tidak rela, jika Riana harus menikah dengan pria lain. Bagaimanapun juga, Devan sangat mencintai dan menyayangi Riana.
****
"Lalu kamu mau usaha apa, Devan? Kenapa kamu keras kepala sekali? Seharusnya kamu membiarkan saja Riana menikah dengan pria pilihan bapaknya."
"Kamu itu suka sekali mencari penyakit!" Omel bu Devi bertubi-tubi pada sang putra.
Jelas sekali raut kesedihan di wajah ibu kandung Devan tersebut.
"Devan akan pergi ke kota, Pak, Bu," jawab Devan dengan tekad yang sudah bulat.
"Kamu mau apa di kota, Devan? Kamu itu cuma lulusan SMA. Mau usaha apa di kota?" gantian pak Lukman yang mencecar Devan.
"Apa saja, Pak! Devan pasti bisa dan berhasil sukses," jawab Devan penuh percaya diri.
"Ck! Kamu itu benar-benar ngeyel kalau diberitahu," sergah bu Devi yang sepertinya mulai kesal pada sang putra karena selalu saja keras kepala.
"Lalu kamu mau membuka usaha itu pakai uang darimana, Devan?" Tanya pak Lukman yang masih merasa ragu.
"Devan masih punya sedikit tabungan, Pak! Devan yakin Devan bisa merintis semuanya dari nol. Devan akan membuktikan pada Tuan Cokro kalau Devan bisa jadi orang yang sukses," tekad Devan sekali lagi dengan semangat yang menggebu-gebu.
****
"Ini ada uang sedikit untuk bekal dan modal kamu, Devan," Pak Lukman mengangsurkan sebuah amplop pada Devan.
"Tapi, Pak," Devan ingin menolaknya, namun Pak Lukman memaksa Devan untuk terap menerimanya.
Pak Lukman tidak akan sampai hati membiarkan sang putra pergi ke kota tanpa modal apapun. Biarlah Pak Lukman menggadaikan sawahnya yang tak seberapa itu untuk Devan. Pak Lukman yakin, Devan adalah seorang pekerja keras yang akan berhasil di kota nanti.
"Ibu dan bapak hanya bisa membantu doa dari sini, Devan. Kamu benar-benar keras kepala," bu Devi memeluk sang putra yang sudah akan berangkat ke kota.
"Devan akan pulang dan membuat bapak ibu bangga," tekad Devan penuh keyakinan.
Pak Lukman dan bu Devi hanya mengangguk dan melepas kepergian sang putra yang keras kepala tersebut.
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir.
Dukung othor dengan like dan komen di bab ini 👠.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Ney Maniez
😔😔
2022-11-29
0
weny
pd akhirnya bnr2 sukses dpt istri kaya y dev 😁
2021-12-03
0
Hary Enyong
baca dari awal , kesini nya ..
critanya ok gk berbelit belit ..
😊👍
2021-11-03
0