Suami Bayaran Nona Bellinda
Ciiiiit!!!
Bellinda menginjak rem mobilnya dalam-dalam, sebelum kap depan mobilnya menyenggol seorang pemuda yang menyeberang jalan.
"Sial!" Nona direktur itu mengumpat kesal.
Bellinda membuka pintu mobil Ferrari-nya dan segera memeriksa kondisi pemuda tadi.
Apa Bellinda sudah menabrak pemuda itu?
Kenapa pemuda itu jatuh tersungkur di atas aspal?
"Hei, Nona! Berhati-hatilah saat menyetir!" Beberapa warga yang ada di sekitar tempat kejadian menegur Bellinda denga galak.
Bellinda mendekat ke arah pemuda yang kini sudah bangun tersebut.
"Bawa dia ke rumah sakit, Nona! Kau baru saja menabraknya," ujar seorang warga lain yag tadi membantu pemuda itu berdiri.
Bellinda memindai pemuda di hadapannya tersebut. Tida ada luka serius. Haruskah Bellinda membawanya ke rumah sakit?
"Apa aku baru saja menabrakmu? Aku merasa mobilku belum menyenggolmu," tanya Bellinda seraya bersedekap dan menatap tajam pada pemuda yang mengenakan kaus berwarna hitam serta celana jins tersebut.
"Entahlah, yang jelas, saya tadi merasa kaget, Nona. Makanya saya jatuh," jelas pemuda itu.
Bellinda memutar bola matanya.
"Kau tidak terluka, kan? Apa aku perlu membawamu ke UGD sekarang?" Tanya Bellinda dengan nada ketus.
"Saya rasa tidak perlu," jawab pemuda itu melirik sebentar ke arah plat mobil Bellinda sebelum akhirnya tersenyum pada nona direktur tersebut.
"Saya permisi," pamit pemuda tersebut seraya berlalu meninggalkan Bellinda.
"Hei!" Panggil Bellinda pada pemuda tadi.
Bellinda merasa sedikit janggal saat pemuda berkaus hitam itu melirik plat nomor mobil Bellinda. Jangan-jangan pemuda itu akan melaporkan Bellinda ke kantor polisi.
Pemuda itu menghentikan langkahnya, namun tidak menoleh ke arah Bellinda.
"Hei, kau!" Panggil Bellinda sekali lagi.
"Saya punya nama, Nona. Dan nama saya bukan hei," ujar pemuda itu masih tidak menoleh ke arah Bellinda.
"Baiklah. Siapa namamu, Pemuda asing?" Tanya Bellinda seraya berdecak malas.
"Devan," jawab pemuda itu.
Kali ini dia menoleh dan tersenyum ke arah Bellinda.
"Ikutlah denganku, Devan!" Perintah Bellinda tegas.
"Saya baik-baik saja, Nona. Dan rumah saya tidak jauh dari sini jadi saya akan berjalan kaki saja," tolak Devan halus.
"Ikut saja!" Perintah Bellinda sekali lagi dengan lebih tegas dan nada yang lebih tinggi tentu saja.
Devan yang tidak mau ribut, akhirnya memilih untuk menurut dan masuk ke mobil mewah Nona Bellinda.
"Kau pura-pura mengatakan baik-baik saja, tapi kau melirik nomor plat mobilku. Apa kau ingin melaporkanku ke kantor polisi atas kasus tabrak lari?" Tuduh Bellinda sesaat setelah mobil sport mewahnya melaju membelah jalanan kota.
"Apa? Apa anda baru saja menuduh saya?" Cecar Devan dengan raut wajah tak percaya.
"Tak perlu menyangkal atau berpura-pura sok polos!" Gertak Bellinda galak.
"Aku akan membawamu ke rumah sakit sekarang. Agar luka lecetmu itu bisa diobati dan kau tidak bisa lagi menuntutku!" Sergah Berlinda yang hanya menoleh sejenak pada Devan sebelum kembali fokus ke jalanan di depannya.
Mobil Ferrari Bellinda masuk ke kawasan parkir sebuah rumah sakit. Tanpa sepatah katapun, Bellinda langsung memaksa dan menggiring Devan masuk ke ruang UGD yang ada di bagian depan rumah sakit.
"Ada yang bisa kami bantu, Nona?" Sapa seorang perawat yang berjaga.
"Ya. Dia baru saja aku tabrak dan sekarang dia mengalami beberapa luka." Bellinda menunjuk ke arah Devan yang masih berdiri di dekat pintu masuk.
"Bisakah kalian mengobatinya agar luka-luka itu tidak infeksi atau membusuk?" Imbuh Bellinda lagi berlebihan dan terdengar nada ketus.
Para perawat serempak melihat ke arah Devan. Mereka langsung mengernyitkan dahi karena bingung.
Pemuda itu bahkan terlihat sehat dan tidak terlihat ada luka serius.
Kenapa nona ini berlebihan sekali?
"Nona, luka saya tidak serius. Saya rasa tidak perlu diobati disini," Devan akhirnya buka suara.
"Jangan mengajariku!" Bellinda menuding ke arah Devan
"Aku tahu rencana busukmu. Jadi jangan pura-pura polos di hadapanku!" Ujar Bellinda lagi dengan nada galak.
"Perawat!" Bellinda berteriak kesal.
Salah satu perawat yang ada di ruangan tersebut segera membimbing Devan untuk duduk dan mulai mencari luka yang perlu diobati.
Sejuta pertanyaan tentu saja bercokol di benak mereka.
Luka-luka di kaki dan tangan Devan sebenarnya hanya luka ringan yang sangat bisa diobati di rumah. Tapi sepertinya nona direktur ini khawatir sekali.
Setelah sekitar tiga puluh menit, perawat akhirnya selesai mengobati luka-luka Devan. Bellinda segera mengurus administrasi sebelum mengantar pemuda itu pulang ke rumahnya.
"Ini sungguh berlebihan, Nona," keluh Devan yang sudah duduk di dalam mobil mewah Bellinda.
"Pakai sabuk pengamanmu!" Perintah Bellinda galak.
Devan hanya mendengus dan segera memakai sabuk pengaman.
Bellinda baru saja akan menginjak pedal gas saat tiba-tiba ponselnya berbunyi.
"Halo, Theo! Ada apa?"
"Kau dimana, Bell? Aku ada di depan apartemenmu sekarang. Bisakah kau membukakan pintu? Aku sudah memencet bel berulangkali."
"Tentu saja akan kubuka pintunya saat aku sudah tiba disana. Mengobrollah dulu dengan security di bawah, karena aku masih ada urusan bodoh di tempat bodoh ini," gerutu Bellinda merasa kesal.
"Kau dimana memangnya? Kau belum sampai di apartmen sejak tadi?"
"Kalau aku sudah sampai pasti aku akan membukakan pintu untukmu. Dasar bodoh!"
"Baiklah, baik! Berhentilah marah-marah! Aku akan menungu di bawah dan mengobrol dengan security sesuai saranmu."
Bellinda langsung mematikan sambungan telepon.
"Dimana rumahmu?" Tanya Bellinda pada Devan yang hanya duduk melongo.
"Di jalan Mutiara, tak jauh dari tempat anda menabrak saya tadi, Nona," jawab Devan menjelaskan.
"Hmm," gumam Bellinda malas sebelum gadis itu melajukan mobilnya meninggalkan kawasan rumah sakit.
.
.
.
Ada yang kangen Nona Mia?
Karakter Nona Bellinda bakalan sebelas duabelas dengan karakter Nona Mia 😄
Tapi kalian gak bakalan nemu karakter Bian di sini 😂 karena Bian hanyalah milik Nona Mia 😂.
Yang tanya visual, mohon maaf, othor paling gak bisa cari visual. Jadi cerita ini gak bakal ada visualnya sampai end. Yang mau nyumbang ide buat visual dipersilahkan masuk GC trus kirim tu foto visual yang menurut kalian cocok 😅. Pokoknya othor tahunya nulis cerita aja, silahkan reader nyari visual sendiri 🙏
Terima kasih yang sudah mampir.
Dukung othor dengan like dan komen di bab ini 👠
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
🔵ᴹᴿˢ᭄Ney Maniez●⑅⃝ᷟ◌ͩ ⍣⃝ꉣꉣ
mampir😁
2022-11-28
0
Siti Aisyah
awal yg menarik..baru nemu mau mampir aah cari yg seger.seger...semangaat yaa thor..🥰🥰💐💐
2022-08-02
0
Sitti Khadijah
aku td kpikranx bgitu thor cm nona mia kan dtabrak pkai motor sm calonx klong slh ingt loh thor cos aq.sdh lm baca nona mia
2022-03-26
1