AKU SUAMIMU

Satu bulan berlalu.

Hidup Devan terasa monoton satu bulan ini. Bangun tidur, pergi ke restoran paman Owen, kadang datang ke kelas mengemudi, lalu pulang kembali ke apartemen Nona Bellinda.

Entah mengapa semuanya terasa membosankan untuk Devan.

Apalagi, belakangan ini Nona Bellinda sering lembur dan pulang hingga malam, membuat Devan semakin bosan saja. Meskipun saat Nona direktur itu ada di apartemen mereka juga jarang bicara, namun tetap saja kehadiran nona Bellinda di dekatnya selalu membuat Devan merasa tenang.

Devan merasa sedikit aneh dengan perasaannya pada nona Bellinda tersebut. Namun Devan memilih untuk menganggap itu perasaan seorang teman atau saudara mungkin dan Devan enggan berpikir yang aneh-aneh.

Ceklek,

Suara pintu apartemen membuat Devan tersentak kaget. Lamunan Devan seketika menjadi buyar.

Nona Bellinda masuk tanpa mengucapkan salam.

Nona direktur itu menatap sejenak pada Devan yang duduk di sofa ruang tamu, sebelum berlalu ke dapur tanpa menyapa Devan sedikitpun.

Devan mengekori Nona Bellinda dan ikut masuk ke dapur.

"Kau sudah makan malam, Bell?" Tanya Devan berbasa-basi.

Bellinda meneguk air putih di gelasnya hingga tandas, sebelum menjawab pertanyaan Devan,

"Belum," jawab nona direktur itu singkat.

"Aku sudah masak untuk makan malam. Kita bisa makan bersama," ujar Devan lagi seraya membuka tudung saji yang ada di atas meja makan.

Belinda melihat sejenak ke arah makanan yang ada di atas meja makan. Ada sop sayur dan ikan bakar yang aromanya lumayan menggugah selera.

"Kau memasak sendiri?" Tanya Bellinda dengan raut wajah tidak percaya.

"Ya, tadi aku pulang cepat dari restoran paman Owen. Jadi aku belanja sebentar lalu memasak," jawab Devan menjelaskan.

"Duduklah, Bell!" Devan menarik kursi dan mempersilahkan nona direktur itu untuk duduk.

Bellinda tak berucap sepatah katapun dan langsung duduk.

Devan hendak mengambilkan nasi untuk Bellinda, namun gadis itu dengan cepat mencegahnya.

"Aku bisa sendiri," ucap Bellinda seraya mengambil alih sendok nasi dari tangan Devan.

"Kenapa sedikit sekali?" Protes Devan saat melihat nasi yang ada di piring Bellinda yang mungkin hanya dua sampai tiga sendok makan saja.

"Aku tidak bisa makan terlalu banyak karena itu bisa membuat perutku sakit," sahut Bellinda menatap galak pada Devan.

"Jadi tidak perlu protes atau sok-sokan mendikteku!" Imbuh Bellinda lagi terdengar ketus dan tetap mempertahankan tatapan galakanya pada Devan.

Devan hanya diam dan tak menjawab sepatah katapun. Pria itu menikmati makanannya dengan khusyuk.

Bellinda memasukkan potongan ikan bakar terakhir ke mulutnya.

"Ikan bakar ini rasanya enak. Mungkin kau bisa menambahkannya ke menu kafemu," puji Bellinda yang kini sudah menghabiskan makanan di piringnya.

Devan tersenyum senang mendengar pujian dari Bellinda.

"Kau menyukai masakanku?" Tanya Devan dengan raut wajah berrbinar.

"Lumayan," jawab Bellinda dengan raut wajah datar.

Nona direktur itu sudah beranjak dari duduknya. Devan ikut beranjak dan segera membereskan sisa-sisa makan malam mereka.

"Kau sepertinya sedang banyak pekerjaan akhir-akhir ini, Bell?" Devan kembali buka suara dan berusaha mengajak Bellinda untuk mengobrol.

Bellinda yang tadinya sudah akan keluar dari ruang makan, kembali lagi dan menarik satu kursi untuk duduk. Nona direktur itu duduk menghadap ke arah Devan yang kini sedang mencuci piring.

"Ya. Berkat sandiwara dan peranmu sebagai suami bayaranku, akhirnya aku berhasil teken proyek dengan Mr. Josh Elliot," cerita Bellinda yang masih menatap pada Devan yang cekatan sekali mencuci piring.

Devan menghentikan sejenak aktivitasnya. Entah kenapa hati Devan sedikit nyeri saat Bellinda kembali menyebut statusnya sebagai suami bayaran.

Tapi Devan memang hanyalah seorang suami bayaran, seharusnya memang Devan sadar diri.

"Selamat!" Devan berbalik dan tersenyum pada nona Bellinda yang masih menatap ke arahnya.

"Dan lusa, kita mendapat undangan pesta peresmian salah satu hotel milik Mr. Josh," ujar Bellinda lagi memberi kabar pada Devan.

Devan meletakkan piring terakhir yang sudah selesai ia cuci ke atas rak, lalu pria itu meraih serbet untuk mengeringkan tangannya.

"Apa aku juga harus ikut?" Tanya Devan merasa ragu.

Pria itu bersandar pada meja dapur dan balas menatap ka arah Bellinda yang masih duduk di tempatnya tadi.

"Tentu saja kau harus ikut. Kau adalah suamiku! Jadi kau harus ikut dan datang bersamaku di setiap pesta yang aku hadiri!" Tegas Bellinda dengan nada ketus.

Nona direktur itu berdecak berulang kali.

"Baiklah, maaf."

"Aku pikir tugasku mendampingimu hanya sampai proyek Mr. Josh saja," gumam Devan merasa bersalah.

Bellinda memutar bola matanya,

"Tidak perlu lebay seperti itu!" Sergah Bellinda ketus.

"Bagaimana kelas mengemudimu? Ini sudah satu bulan lebih, apa sudah ada perkembangan?" Tanya Bellinda lagi mengalihkan topik pembicaraan.

"Oh, ya. Sebenarnya aku baru saja akan memberitahumu, kalau aku sudah mendapatkan SIM hari ini," jawab Devan antusias.

"Bagus! Sekarang kau bisa membawa mobil sendiri berarti," ucap Bellinda seraya bersedekap.

"Apa aku boleh naik motor saja saat pergi bekerja?" Tanya Devan mengajukan permintaan.

"Memangnya kau punya motor?" Bellinda menatap remeh pada Devan.

"Aku berencana membeli motor baru, kalau kau mengijinkan," Jawab Devan seraya tertunduk.

"Tapi aku akan membayar cicilannya dengan gajiku dari paman Owen," sambung Devan cepat, berharap Bellinda akan mengabulkan permintaannya kali ini.

"Tunggu! Paman Owen memberimu gaji?" Tanya Bellinda tak percaya

"Iya. Kata paman Owen aku dianggap bekerja sebagai asistennya selama di resto. Dan kadang aku juga turun ke dapur. Jadilah paman Owen memberiku gaji," cerita Devan kembali dengan wajah antusiasnya.

Bellinda menghela nafas.

"Kau tabung saja uang gajimu yang tak seberapa itu!"

"Soal motor baru untukmu, Theo yang akan membelikannya. Jadi kau tidak perlu repot-repot membayar cicilan setiap bulan," ujar Bellinda seraya beranjak dari duduknya dan keluar dari ruang makan.

"Terima kasih, Nona Bellinda," ucap Devan tulus.

Bellinda tak menjawab dan melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamar. Bellinda butuh berendam sekarang.

****

Pukul 07.30

"Dev!" Bellinda baru mengetuk pintu kamar Devan satu kali, saat tiba-tiba pintu kamar itu sudah dibuka dari dalam.

Devan sudah terlihat rapi.

"Pagi!" Sapa Devan seraya tersenyum manis pada Bellinda.

"Aku harus segera ke kantor pagi ini. Ikut aku sebentar!" Perintah Bellinda yang sudah berbalik dan mengayunkan langkahnya menuju pintu utama apartemen.

Devan segera mengekori nona direktur tersebut dan ikut keluar dari unit apartemen. Dua orang itu naik lift yang ada di ujung lorong dan turun ke lantai basement. Nona Bellinda terus melangkahkan kakinya di antara deretan mobil yang terparkir rapi. Hampir semuanya adalah mobil-mobil mewah yang entah milik siapa.

Bellinda berhenti di depan sebuah mobil berwarna hitam. Di sebelahnya ada mobil Ferrari warna merah, yang Devan tahu itu adalah mobil kesayangan Nona Bellinda.

"Ini adalah mobil yang akan kau pakai beraktivitas sebelum motormu datang," ucap Bellinda seraya melemparkan kunci mobil pada Devan.

Devan mengamati dengan teliti mobil berwarna hitam tersebut.

"Berhati-hatilah saat mengemudikannya dan jangan sampai menabrak apalagi membuatnya hancur!" Pesan Bellinda seraya menuding ke arah Devan.

"Siap, Nona Bellinda," jawab Devan seraya mengangguk patuh.

"Aku harus pergi ke kantor sekarang," Bellinda membuka pintu mobil kesayangannya.

"Kau tidak sarapan dulu?" Tanya Devan khawatir.

"Aku akan sarapan di kantor," jawab Bellinda yang kini sudah masuk ke dalam mobil.

Devan menghampiri mobil nona direktur itu dan menumpukan tangannya di jendela mobil,

"Kau akan mengemudi sendiri?" Tanya Devan lagi sedikit cemas.

"Ini hal biasa! Kenapa kau harus cemas begitu?" Sergah Bellinda merasa kesal.

"Tidak, maksudku bukankah biasanya Theo menjemputmu?"

"Theo sedang ada urusan di luar kota. Mungkin besok dia baru kembali. Jadi aku akan menyetir sendiri ke kantor dan kau tidak perlu sok-sokan peduli apalagi khawatir berlebih seperti itu!" Jawab Bellinda dengan nada tegas.

"Kau bukan siapa-siapa!" Imbuh Bellinda lagi menuding ke arah Devan.

"Aku suamimu, Bell!" Sahut Devan menegaskan statusnya.

"Hanya suami bayaran!" Gumam Bellinda seraya menaikkan kaca jendela mobilnya.

Tak butuh waktu lama, dan mobil Ferrari merah itu sudah melaju meninggalkan basement apartmen.

Devan menarik nafas panjang dan memilih untuk kembali saja ke atas. Masih terlalu pagi untuk datang ke restoran. Jadi mungkin Devan akan sarapan dulu.

"Bellinda benar, aku hanya seorang suami bayaran. Lalu kenapa aku harus peduli dan khawatir pada Nona direktur itu?" Devan bergumam sendiri seraya menertawakan kebodohannya.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini 👠

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

🤦‍♀😔

2022-11-29

0

Mfftah Afni

Mfftah Afni

kenapa bahadanya terliha kaku ya
apagua yg bacanya kaku 😀

2022-04-19

1

Anna Aqila 🏚️ 🌺

Anna Aqila 🏚️ 🌺

semerbak wangi bunga udah mulai tercium nih 😁😁😁😁 semangat untuk meluluhkan hati istrimu Dev 💪💪💪

2021-09-08

1

lihat semua
Episodes
1 BERLEBIHAN
2 PROYEK BESAR
3 KAMI AKAN MENIKAH
4 PRIA KERE
5 ADA APA INI?
6 TINGGAL DI MANA?
7 DEVAN ANGGARA
8 PAGI CANGGUNG
9 BERTEMU PAMAN OWEN
10 KAPAN?
11 MENIKAH
12 BENALU?
13 AKU SUAMIMU
14 ADA APA?
15 KEKASIHMU BERKHIANAT
16 SIAPA YANG MENYEBALKAN?
17 SIAL ATAU SIALAN
18 TIDAK RELA
19 SANDIWARA
20 MENDADAK
21 SAUDARA?
22 PILLOW TALK
23 DOBEL SIALAN
24 SAKIT
25 PINJAM KAMAR
26 GAGAL
27 TAMU TAK TERDUGA
28 PULANGLAH
29 APARTEMEN SIAPA?
30 KADALUWARSA
31 SEKAMAR SERANJANG
32 BRUUK!
33 UNDANGAN
34 CEMBURU?
35 KURANG JATAH
36 RESORT
37 KAU KENAPA?
38 HANGAT
39 DASAR BRENGSEK
40 PULANG
41 MEMORI
42 NICK KYLER
43 SENGATAN LISTRIK
44 GOSIP
45 KETAHUAN
46 AKU MENYUKAINYA
47 SUDAH SELESAI
48 KHAWATIR
49 QUICKY
50 DASAR SIALAN
51 LIFT
52 LEBAY
53 GALAU
54 MENEMANI
55 MALAM INI SAJA
56 BIARKAN AKU MEMBANTU
57 SELESAI
58 GENGSI
59 AKU MENCINTAIMU
60 PAMIT
61 TERNYATA
62 PRIA IDAMAN LAIN
63 PINDAH
64 MURKA
65 RUMAH BARU
66 ANGIN SEGAR
67 KAU LAGI!
68 AKU SINGLE
69 KAU AKAN MENDUKUNGKU?
70 CALON MANTU
71 KAU CEMBURU?
72 KASMARAN
73 MESRA
74 YANG MANA?
75 PEMBOHONG!
76 BERSAING SECARA SEHAT
77 AKU TIDAK MENCINTAIMU
78 SIAPA YANG SALAH?
79 RESTU PAMAN
80 AWAL MASALAH
81 JEBAKAN
82 DIA MILIKMU
83 KOSONG
84 SAMA-SAMA TERLUKA
85 SAMPAI KAPAN?
86 PINDAH (MOVE ON)
87 KAU KENAPA?
88 ENAK
89 TRAUMA
90 MAAF
91 KAGET
92 BERTUNANGAN
93 GILA
94 THALIA DAN THALITA
95 DILEMA
96 PULANGLAH
97 CLARISSA
98 PULANG
99 MINE
100 ABOUT NICK
101 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 101 Episodes

1
BERLEBIHAN
2
PROYEK BESAR
3
KAMI AKAN MENIKAH
4
PRIA KERE
5
ADA APA INI?
6
TINGGAL DI MANA?
7
DEVAN ANGGARA
8
PAGI CANGGUNG
9
BERTEMU PAMAN OWEN
10
KAPAN?
11
MENIKAH
12
BENALU?
13
AKU SUAMIMU
14
ADA APA?
15
KEKASIHMU BERKHIANAT
16
SIAPA YANG MENYEBALKAN?
17
SIAL ATAU SIALAN
18
TIDAK RELA
19
SANDIWARA
20
MENDADAK
21
SAUDARA?
22
PILLOW TALK
23
DOBEL SIALAN
24
SAKIT
25
PINJAM KAMAR
26
GAGAL
27
TAMU TAK TERDUGA
28
PULANGLAH
29
APARTEMEN SIAPA?
30
KADALUWARSA
31
SEKAMAR SERANJANG
32
BRUUK!
33
UNDANGAN
34
CEMBURU?
35
KURANG JATAH
36
RESORT
37
KAU KENAPA?
38
HANGAT
39
DASAR BRENGSEK
40
PULANG
41
MEMORI
42
NICK KYLER
43
SENGATAN LISTRIK
44
GOSIP
45
KETAHUAN
46
AKU MENYUKAINYA
47
SUDAH SELESAI
48
KHAWATIR
49
QUICKY
50
DASAR SIALAN
51
LIFT
52
LEBAY
53
GALAU
54
MENEMANI
55
MALAM INI SAJA
56
BIARKAN AKU MEMBANTU
57
SELESAI
58
GENGSI
59
AKU MENCINTAIMU
60
PAMIT
61
TERNYATA
62
PRIA IDAMAN LAIN
63
PINDAH
64
MURKA
65
RUMAH BARU
66
ANGIN SEGAR
67
KAU LAGI!
68
AKU SINGLE
69
KAU AKAN MENDUKUNGKU?
70
CALON MANTU
71
KAU CEMBURU?
72
KASMARAN
73
MESRA
74
YANG MANA?
75
PEMBOHONG!
76
BERSAING SECARA SEHAT
77
AKU TIDAK MENCINTAIMU
78
SIAPA YANG SALAH?
79
RESTU PAMAN
80
AWAL MASALAH
81
JEBAKAN
82
DIA MILIKMU
83
KOSONG
84
SAMA-SAMA TERLUKA
85
SAMPAI KAPAN?
86
PINDAH (MOVE ON)
87
KAU KENAPA?
88
ENAK
89
TRAUMA
90
MAAF
91
KAGET
92
BERTUNANGAN
93
GILA
94
THALIA DAN THALITA
95
DILEMA
96
PULANGLAH
97
CLARISSA
98
PULANG
99
MINE
100
ABOUT NICK
101
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!