Chapter 17 Bertemu Pahlawan

Kami mengunjungi beberapa toko untuk membeli beberapa perlengkapan. Ketika kami sedang mengunjungi sebuah toko barang dungeon, aku melihat sebuah batu terpajang di atas sebuah meja. Karena aku penasaran, aku mencoba melihatnya lebih dekat. Firasatku mengatakan kalau itu adalah sebuag relik Glyph.

Ketika aku melihat dari dekat, terlihat beberapa ukiran seperti yang terdapat pada relik Glyph. Aku harap benda ini bisa dibeli, karena tidak tertera harganya. Kemudian aku memanggil seorang penjaga toko untuk bertanya.

“Permisi, bisa kemari sebentar?”

“Baik,” jawab salah seorang penjaga.

Dia datang ke tempatku.

“Apa barang ini dijual?”

“Benar. Ini dijual. Tapi ini hanya barang koleksi, jadi tidak dapat dipakai untuk menjelajah.”

“Tidak masalah. Berapa harganya?”

“Ini murah, hanya 1 silver.”

“Baiklah ini uangnya.”

Aku memberikan 1 keping silver pada penjaga itu.

Beruntungnya diriku bisa mendapatkan Glyph ditempat ini. Nanti di penginapan aku akan menyerapnya.

“Emilia, Ciel kenapa membeli barang itu?”

“Itu rahasia. Tapi barang itu sangat berguna untuk master.”

Kudengar pembicaraan mereka barusan. Aku mengerti bagi orang yang tidak tahu barang ini seperti sampah, tapi bagiku ini adalah sesuatu yang berharga. Hingga sekarang aku masih belum banyak mengetahui soal kekuatan ini. Aku penasaran adakah orang lain yang menggunakan Glyph selain diriku.

Emilia sedang melihat-lihat barang yang ada di tempat itu. Sementara itu Laura membeli beberapa buah bunga.

“Laura, bunga itu untuk apa?” tanyaku.

“Ini untuk pencahayaan.”

“Itu bagus sekali.”

Sesudah kami selesai di toko itu, kami kembali ke penginapan.

Dalam perjalanan…

“Ciel, mulai hari ini aku pindah ke penginapan kalian.”

“Eh?”

“Iya. Agar kita lebih mudah bertemu dan juga berdiskusi.”

“Seperti itu ya?” tanya Emilia dengan tatapan curiga.

Aku dan Emilia masuk ke kamar kami, sedangkan Laura juga masuk ke kamarnya yang ternyata ada di sebelah kamarku. Aku langsung mengeluarkan relik Glyph yang aku beli tadi. Lalu aku menghancurkannya.

Ketka aku sedang menyerapa kekutan yang keluar dari relik Glyph itu, seseorang mengetuk pintu kamar. Emilia segera memeriksanya. Aku mendengar mereka sedang berbicara, tapi tidak terlalu jelas. Kalau dari suaranya itu seperti suara Laura. Tapi sekarang aku harus fokus menyerap ini terlebih dahulu, jadi aku menutup.

Glyph Ignis telah didapatkan.

Setelah selesai, aku membuka mataku dan ternyata di depanku sudah ada Emilia dan Laura. Mereka membuatku sedikit terkejut.

“Maaf master mengejutkanmu,” kata Emilia dengan menundukan kepala.

“Tidak apa-apa. Angkat kepalamu Emilia.”

“Aku juga minta maaf,” kata Laura yang ada disebelah Emilia.

“Tidak apa. Jadi ada masalah apa kamu datang ke sini, Laura?”

“Aku hanya ingin mengobrol bersama kalian saja, tapi sepertinya kalian sedang sibuk.”

“Ini sudak selesai kok. Jadi kita bisa mengobrol.”

“Baiklah. Sebelum itu aku ingin tahu apa yang baru saja kamu lakukan.”

Oh ya aku lupa belum menjelaskan soal Glyph padanya. Mungkin ini waktu yang tepat untuk menjelaskannya.

Kemudian aku menje;askan kekuatan dari skill Glyph. Laura tampak kebingungan ketika aku sedang menjelaskannya. Itu wajar saja baginya, aku sendiri juga belum terlalu memahami soal kekuatan ini juga.

“Aku bisa mengerti sebagiannya. Jadi intinya itu skill khusus untukmu yang menggunakan kekuatan dari relik tertentu kan?”

“Kurang lebihnya seperti itu. Aku sendiri juga masih belum mengerti terlalu banyak soal skill ini.”

Kemudian kami membicarakan hal yang lainnya. Laura ingin tahu dunia asalku, jadi aku menceritakan bagaimana duniaku. Ia terlihat tertarik sekali ketika aku bercerita. Karena hari sudah malam kami menyudahi perbincangan kami. Sebelum tidur aku memeriksa fungsi dari Glyph yang aku baru saja dapatkan.

Glyph Ignis adalah glyph bertipe sihir. Ia membuat penggunanya mampu menembakan bola api.

Jadi skill ini mirip dengan Fire Ball atau Blue Fire sepertinya. Ada kemungkinan juga kalau ini bisa digabung dengan Gladio sepertinya. Besok aku akan mecobanya di dungeon. Sekarang tidur dulu….

Keesokan harinya, kami bertiga datang ke kantor guild untuk menemui party pahlawan. Di sana, Mia sudah menunggu kami bertiga. Aku melihat party pahlawan beum datang jadi kami berbincang-bincang sambil menunggu.

“Kamu tidak apa-apa Mia?” tanya Emilia.

“Aku tidak apa-apa hanya sedikit gugup. Apa kalian sama sekali tidak gugup?”

“Tidak,” jawab Laura.

Aku sendiri juga tidak merasa gugup, tapi kulihat dari mata Emilia dan Laura lebih ke arah tidak suka dengan ini. Kami bertiga mengenakan topeng masker untuk menutupi wajah kami serta kami juga membeli jubah berwarna putih dengan kerudung.

“Tenanglah Mia, hari ini kan kita belum masuk dungeon,” kataku.

“Tapi tetap saja, mereka pahlawan lho,” kata Mia yang terlihat semakin gugup.

Setelah beberapa saat party pahlawan tiba bersama dengan beberapa orang prajurit dari istana. Mungkin para prajurit itu bertugas untuk mengawal sang putri yang ada di party itu. Tapi apa ia akan dikawal terus hingga melawan raja iblis?

“Permisi kami dari party pahlawan sudah datang,” kata seseorang dari mereka.

“Selamat datang di guild Sina. Perkenalkan nama saya Mia. Saya adalah orang yang ditugaskan menjadi pemandu,” kata Mia. Ia berada di depan kami.

“Perkenalkan namaku Rafael, class miliku adalah hero.”

Jadi orang tadi Rafaelkah. Aku hanya melihatnya sekali dan itu sudah lama. Penampilanya sekarang terlihat berbeda sekali. Ia sekarang seperti seorang pahlawan fantasi sungguhan.

“Lalu aku akan memperkenalkan anggota partyku. Orang ini bernama Richard."

“Perkenalkan namaku Richard, aku seorang paladin.”

Richardkah sekarang ia sudah seperti seorang paladin dengan perisai besar dan palu ditangannya. Setahuku paladin adalah class dengan pertahanan tertinggi dan ia selalu berada di garis depan.

“Kemudian gadis ini bernama Ruka.”

“Hai namaku Ruka, seorang assassin.”

Ruka dengan class assassin miliknya. Ia pasti memiliki kecepatan yang tinggi. Selain itu ia memilih sepasang pedang pendek sebagai senjata membuatnya sesuai sebagai assassin.

“Lalu Marie, dia seorang priest.”

Marie hanya menundukan kepala.

Pakaian serba putih dengan beberapa corak emas yang ia kenakan sekarang ini, lebih baik dari saat terakhir kali kami berjumpa.

“Dan yang terakhir Felicia, seorang pengguna sihir atau mage.”

“Perkenalkan nama saya Felicia Khriscie.”

“Maaf atas kelancangan saya tuan putri,” kata Mia dengan menundukan kepalanya.

“Tidak apa-apa. Tolong angkat kepalamu.”

Ketika Rafael memperkenalkan Felicia, Emilia dan Laura terlihat kesal. Itu hal yang wajar menurutku setelah aku menceritakan permasalahanku dengan party pahlawan.

“Kalau begitu saya akan memperkenalkan petualang yang bertugas bersama kalian besok,” ujar Mia.

Kami bertiga maju.

“Dari yang pria. Ia bernama Lu, lalu gadis serigala itu bernama Lia, dan yang terakhir seorang elf bernama Aura.”

“Salam kenal,” kata kami bertiga.

“Mohon bimbingannya,” kata Rafael.

Setelah itu Mia membawa mereka berlima menemui Guild master di ruang rapat. Sementara itu kami menggu di lobby. Aku sempat melihat level mereka dan semuanya masih di bawah 25. Ini benar-benar masalah. Monster di dungeon kemarin kebanyakan lebih kuat dari mereka. Sepertinya kami harus bekerja lebih keras besok.

   

Terpopuler

Comments

Kustri

Kustri

Semangat trio wek"💪💪💪

2022-03-02

0

B_E_L_Y_A_L

B_E_L_Y_A_L

kalo menurut saya,pas dpt parti pahlawan ajah masi lemah bgitu mending saya bantai di dalam dugeon,terus cari alasan sja pas keluar😂😂😂😂😂

2021-03-10

3

Antonius Sirius

Antonius Sirius

50

2021-03-04

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 0.1 Pemanggilan
2 Chapter 0.2 Escape
3 Chapter 1 Persiapan
4 Chapter 2 Goblin
5 Chapter 3 Gadis Serigala
6 Chapter 4 Pertarungan Pertama
7 Chapter 5 Dungeon
8 Chapter 6 Hadiah
9 Chapter 7 Kota Sina
10 Chapter 8 Ujian
11 Chapter 9 Misi Pertama
12 Chapter 10 Penaklukan Dungeon I
13 Chapter 11 Penaklukan Dungeon II
14 Chapter 12 Penaklukan Dungeon III
15 Chapter 13 Penaklukan Dungeon IV
16 Chapter 14 Penaklukan Dungeon V
17 Chapter 15 Pertikaian
18 Chapter 16 Misi Istana
19 Chapter 17 Bertemu Pahlawan
20 Chapter 18 Pelatihan Pahlawan
21 Chapter 19 Pelajaran
22 Chapter 20 Adamantoise
23 Chapter 21 Marie
24 Chapter 22 Menuju Ellis
25 Chapter 23 Hutan Elf
26 Chapter 24 Rencana Penyerbuan
27 Chapter 25 Pertahanan Terkuat
28 Chapter 26 Black Dragon
29 Chapter 27 Kembali ke Hutan Elf
30 Chapter 28 Tantangan
31 Chapter 29 Duel
32 Chapter 30 Invasi Iblis 1
33 Chapter 31 Invasi Iblis 2
34 Chapter 32 Pelajaran
35 Chapter 33 Ciel vs Regyus
36 Chapter 34 Manipulasi
37 Chapter 35 Pesta
38 Chapter 36 Menuju Ibukota
39 Chapter 37 Percakapan
40 Chapter 38 Skill
41 Chapter 39 Kudeta ?
42 Chapter 40 Lari dari Ibukota
43 Chapter 41 Penyelidikan
44 Chapter 42 Kenrouga
45 Chapter 43 Royal Dungeon 1
46 Chapter 44 Royal Dungeon 2
47 Chapter 45 Royal Dungeon 3
48 Chapter 46 Royal Dungeon 4
49 Chapter 47 Pengungsian
50 Chapter 48 Dead Eye
51 Special Chapter
52 Chapter 49 Merebut Ibukota
53 Chapter 50 Lich King
54 Chapter 51 August dan Naga
55 Chapter 52 Pahlawan Selanjutnya
56 Chapter 53 Anggota Baru
57 Chapter 54 Sakura Empire
58 Chapter 55 Pecah Kelompok
59 Chapter 56 Konflik dengan Ruska
60 Chapter 57 Awal Penaklukan Yuna
61 Chapter 58 Charlote dan Dungeon
62 Chapter 59 Raksasa Boss
63 Chapter 60 Boss Pertama Charlote
64 Chapter 61 Level 70 ke Atas
65 Chapter 62 Undangan Sakura Empire
66 Chapter 63 Yamato
67 Chapter 64 Pesta 1
68 Chapter 65 Pesta 2
69 Chapter 66 Keluarga Emilia 1
70 Chapter 67 Keluarga Emilia 2
71 Chapter 68 Keadaan Darurat
72 Chapter 69 Awal Serangan Liden
73 Chapter 70 Lawan Misterius
74 Chapter 71 Serangan Darat
75 Pengumuman
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Chapter 0.1 Pemanggilan
2
Chapter 0.2 Escape
3
Chapter 1 Persiapan
4
Chapter 2 Goblin
5
Chapter 3 Gadis Serigala
6
Chapter 4 Pertarungan Pertama
7
Chapter 5 Dungeon
8
Chapter 6 Hadiah
9
Chapter 7 Kota Sina
10
Chapter 8 Ujian
11
Chapter 9 Misi Pertama
12
Chapter 10 Penaklukan Dungeon I
13
Chapter 11 Penaklukan Dungeon II
14
Chapter 12 Penaklukan Dungeon III
15
Chapter 13 Penaklukan Dungeon IV
16
Chapter 14 Penaklukan Dungeon V
17
Chapter 15 Pertikaian
18
Chapter 16 Misi Istana
19
Chapter 17 Bertemu Pahlawan
20
Chapter 18 Pelatihan Pahlawan
21
Chapter 19 Pelajaran
22
Chapter 20 Adamantoise
23
Chapter 21 Marie
24
Chapter 22 Menuju Ellis
25
Chapter 23 Hutan Elf
26
Chapter 24 Rencana Penyerbuan
27
Chapter 25 Pertahanan Terkuat
28
Chapter 26 Black Dragon
29
Chapter 27 Kembali ke Hutan Elf
30
Chapter 28 Tantangan
31
Chapter 29 Duel
32
Chapter 30 Invasi Iblis 1
33
Chapter 31 Invasi Iblis 2
34
Chapter 32 Pelajaran
35
Chapter 33 Ciel vs Regyus
36
Chapter 34 Manipulasi
37
Chapter 35 Pesta
38
Chapter 36 Menuju Ibukota
39
Chapter 37 Percakapan
40
Chapter 38 Skill
41
Chapter 39 Kudeta ?
42
Chapter 40 Lari dari Ibukota
43
Chapter 41 Penyelidikan
44
Chapter 42 Kenrouga
45
Chapter 43 Royal Dungeon 1
46
Chapter 44 Royal Dungeon 2
47
Chapter 45 Royal Dungeon 3
48
Chapter 46 Royal Dungeon 4
49
Chapter 47 Pengungsian
50
Chapter 48 Dead Eye
51
Special Chapter
52
Chapter 49 Merebut Ibukota
53
Chapter 50 Lich King
54
Chapter 51 August dan Naga
55
Chapter 52 Pahlawan Selanjutnya
56
Chapter 53 Anggota Baru
57
Chapter 54 Sakura Empire
58
Chapter 55 Pecah Kelompok
59
Chapter 56 Konflik dengan Ruska
60
Chapter 57 Awal Penaklukan Yuna
61
Chapter 58 Charlote dan Dungeon
62
Chapter 59 Raksasa Boss
63
Chapter 60 Boss Pertama Charlote
64
Chapter 61 Level 70 ke Atas
65
Chapter 62 Undangan Sakura Empire
66
Chapter 63 Yamato
67
Chapter 64 Pesta 1
68
Chapter 65 Pesta 2
69
Chapter 66 Keluarga Emilia 1
70
Chapter 67 Keluarga Emilia 2
71
Chapter 68 Keadaan Darurat
72
Chapter 69 Awal Serangan Liden
73
Chapter 70 Lawan Misterius
74
Chapter 71 Serangan Darat
75
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!