Chapter 8 Ujian

Pada siang hari, aku dan Emilia pergi menuju kantor guild atau serikat petualang yang ada di kota Sina. Kami harus menjadi petualang untuk melewati perbatasan negara. Itu pun jarus mencapai peringkat D.

Ketika kami sampai di sana, beberapa orang petualang melihat ke arah kami dengan tatapan aneh. Sejujurnya aku merasa tidak enak dilihat seperti itu. Aku juga melihat Emilia juga tidak suka dengan cara mereka melihat kami.

Yah… terserahlah yang penting sekarang kami harus mendaftar dulu.

Kami menuju meja resepsionis untuk mendaftar.

“Selamat datang di guild petualang. Apa ada yang bisa kami bantu?” tanya wanita yang berada di situ.

Pakaiannya cukup rapi. Mirip-mirip pegawai bank di dunia asalku.

“Kami ingin mendaftar sebagai petualang.”

“Baik, silahkan isi formulir ini terlebih dahulu.”

Kami diberikan 2 lembar kertas formulir pendaftaran. Kami cukup mengisi nama dan class. Tapi, tunggu dulu untuk class aku dan Emilia bingung akan menulis apa.

“Maaf, kalau untuk class boleh tidak diisi?”

“Hmmm… Kalau kalian bingung, isi saja dengan kemampuan kalian, fisik atau sihir.”

“Terima kasih.”

Aku mengisinya dengan kemampuan fisik, sedangkan Emilia sihir. Setelah itu kami menyerahkan formulir itu pada wanita tadi.

“Baiklah saya akan memprosesnya terlebih dahulu.”

Dia lalu pergi masuk ke dalam.

Tidak lama wanita itu kembali.

“Kalian akan mengikuti ujian besok. Jika lulus, kalian bisa jadi petualang.”

Jadi ada ujiannya ya?

Tapi tidak apalah. Kalau begitu aku akan pergi melihat-lihat kota ini lagi.

“Waktu dan tempatnya bagaimana?”

“Besok pagi kalian datang kesini. Setelah itu petugas ujian akan memberitahukan apa yang harus kalian lakukan.”

“Seperti itu ya? Terima kasih…”

“Mia panggil aku Mia.”

“Terima kasih Mia.”

“Sama-sama. Sampai jumpa lagi.”

Lalu Aku dan Emila pergi meninggalkan kantor guild.

“Aku akan berkeliling kota lagi, apa kamu ikut?”

“Iya master.”

Sebelum berkeliling kami membeli makan siang terlebih dahulu. Banyak tempat yang kami kunjungi. Salah satunya taman kota. Di tempat itu, untuk pertama kalinya aku melihat Emilia tertawa lepas.

“Master, kemari.”

“Iya.”

Dia mengajakku ke kolam yang ada di taman itu. Banyak orang di sana. Mulai dari anak kecil hingga orang yang sudah lanjut usia ada di tempat itu. Sepertinya itu adalah tempat favorit di taman ini. Kami berkeliling kota hingga malam hari. Setelah itu kami membeli makan malam dan kembali kembali ke penginapan.

Keesokan harinya, Aku dan Emilia pergi ke kantor guild untuk melakukan ujian. Ketika kami sampai di sana banyak orang yang sudah berkumpul di tempat itu.

Apa mereka juga mendaftar sebagai petualang?

Aku melihat ada orang yang menggunakan armor atau baju besi yang terlihat sangat bagus. Sepertinya ia orang kaya atau anak orang kaya. Lalu aku juga melihat beberapa manusia setengah hewan dan juga elf.

“Baiklah. Hari ini kalian akan mengikuti ujian seleksi menjadi petualang. Ujian seleksinya adalah masing-masing harus membunuh 30 monster yang ada di hutan utara kota dan membawa  barang buktinya.”

Jadi misinya hunting kah?

Sepertinya ini akan mudah. Tapi ia tidak mengatakan monster macam apa, jadi ujiannya selain kemampuan tapi juga menganalisa monster yang bisa dilawan atau tidak sepertinya.

Salah seorang petualang mengangkat tangannya dan bertanya, “Dimana kami harus membawa barang buktinya?”

“Pertanyaan yang bagus. Kami akan mendirikan pos di dekat hutan, jadi kalian bawa ke tempat itu. Batas waktunya 3 hari. Kalian paham?”

“Paham!!”

“Kalau begitu ujiannya dimulai.”

Para peserta ujian segera meninggalkan kantor guild dan menuju ke hutan yang di maksud tadi. Aku dan Emilia juga bergerak ke sana. Sepertinya dengan membentuk kelompok akan lebih mudah. Apa peserta yang lain membentuk party atau suatu kelompok?

Tapi pertama kami harus tahu monster macam apa yang ada di tempat itu. Aku harap ada banyak goblin dan warg wolf jadi perburuan ini akan lebih mudah.

Ketika kami sampai, kami melihat beberapa mayat goblin dan warg wolf. Sepertinya sudah ada yang mendahului kami. Aku dan Emilia masuk lebih dalam ke hutan. Aku juga menggunakan skill deteksiku untuk melacak monster, tapi sepertinya peserta lain sudah mengalahkanya.

Kami terus masuk ke dalam hutan hingga kami tiba di sebuah kolam. Sepertinya belum ada orang yang ke sini. Aku mendeteksi ada 6 lizardman berada di dekat kami.

“Ada 6 lizardman di dekat kita, ayo!”

Emila menganggukan kepala. Ia juga menyiapkan pedang.

Hal aneh terjadi ketika aku mengeluarkan pedangku, aku seperti tersengat listrik ketika ingin menggunakannya. Lalu muncul layar peringatan.

Dilarang menggunakan senjata selain Glyph

Apa?

Aku hanya boleh menggunakan glyph?

Tahu gitu aku jual senjata ini untuk membeli kebutuhan yang lain.

Aku langsung mengeluarkan Gladio. Kami menuju ke tempat lizardman itu berada dan mengalahkan mereka. Kami mengambil cakar dari lizardman sebagai barang bukti. Setelah itu kami mencari monster yang lain.

Kami menemukan beberapa lizardman, goblin, dan warg wolf. Jika di total, aku dan Emilia masing-masing sudah mempunyai 18 buah bukti. Masih ada 12 lagi kah. Karena hari sudah malam kami memutuskan untuk bermalam di hutan. Aku dan Emilia bergantian jaga malam.

Keesokan harinya kami masuk lebih dalam ke hutan. Sudah aku perkirakan kalau tidak akan ada orang yang akan masuk sejauh ini. Kemungkinan tempat ini ada monster yang kuat di dalam sini.

“Master, saya merasakan ada beberapa monster di depan.”

“Jika kamu yang mendetekasinya berarti jaraknya cukup jauh dari kita. Apa monster itu kuat?”

“Sepertinya, tapi tidak sekuat Executioner yang kita lawan sebelumnya.”

“Baiklah, kita hadapi mereka. Bersiaplah untuk melakukan serangan kejutan.”

Ketika kami sudah semakin dekat, aku bisa mengetahui kalau jumlah mereka 4 ekor. Juga sepertinya ukuran tubuh mereka sangat besar.

“Emila siapkan Blue Fire!”

“Baik.”

Ketika kami sampai, aku melihat ada beberapa goblin dengan ukuran besar, sekitar 3 meter mungkin. Aku tahu monster apa itu. Monster itu adalah hobgoblin, goblin yang sudah melewati banyak pertarungan sehingga berevolusi.

Emilia langsung menembak dua hobgoblin di kepala. Lalu aku menebas kepala mereka. Mereka berdua tumbang. Masih ada 2 lagi…

“Master, saya ambil yang kiri.”

“Baik.”

Emilia melawan salah satu hobgoblin yang tersisa. Ukuran mereka memang berbeda tapi Emilia bisa mengalahkannya dengan mudah. Seekor lagi dan aku yang mengalahkanya. Untungnya mereka tidak memakai senjata, jadi lebih mudah.

Baru saja kami mau berpindah tempat, 3 hobgoblin datang dan yang ini membawa senjata. Mereka membawa pedang, kapak, dan tombak.

“Ini akan lebih sulit dari yang tadi, Emilia.”

“Iya master. Tapi kita bisa naik level lebih cepat setidaknya.”

“Ayo!”

Emilia memulai serangan dengan menembak mereka bertiga. Aku melawan si pengguna pedang. Serangannya cukup kuat tapi lambat. Ketika aku menghadapinya, si tombak datang membantu. Ia lebih cepat. Ini merepotkan…

Kulihat Emilia menggunakan masamunenya untuk melawan hobgoblin yang membawa kapak. Ia juga melapisinya dengan Blue Fire. Tapi aku harus fokus melawan kedua hobgoblin di depanku. Aku maju dan mengincar kaki mereka.

Si pedang berhasil kuserang bagina kakinya sehingga terjatuh. Aku tidak akan melewatkan kesempatan ini. Aku menusuk kepalanya. Tinggal 1 lagi.

“Ayo!”

Ia menyerangku dengan menusuk, tapi aku menghindar kesamping dan memotong tombaknya.Kemudian aku melancarkan serangan beruntun hingga hobgoblin itu mati.

Bagiamana dengan Emilia ya?

Ternyata Emilia juga berhasil mengalahkan hobgoblin itu. Kulihat banyak luka bakar di tubuh goblin itu.

“Bagaimana dengan masamune itu?”

“Ini sangat nyaman dan juga ringan. Ketajamanya juga sangat bagus.”

“Baguslah kalau begitu. Ayo kita lanjutkan.”

Sekaranga aku sudah level 28 sedangkan Emilia 24. Kami melanjutkan perburuan. Beberapa goblin kami kalahkan sehingga jumlah buruan kami masing-masing  lengkap 30. Lalu kami kembali untuk menyerahkan barang bukti.

Ketika kami tiba di pos, ternyata sudah banyak peserta yang menyelesaikan perburuan mereka. Aku melihat banyak sekali dari mereka yang membawa cakar warg wolf dan telinga goblin. Tapia da juga yang membawa cakar lizardman. Kami pergi ke tempat pengumpulan.

“Kalian membuat party?”

“Iya.”

“2 orang ya? Berarti 60 bukti.”

Kami meletakan bukti dari goblin, warg wolf, dan juga lizardman.

“Masih kurang 7.”

“Sebentar yang ini agak berat.”

Kemudian aku mengeluarkan kepala 7 hobgoblin yang kami kalahkan.

“Apa?”

Aku melihat petugas itu terkejut. Para peserta lain yang ada di tempat itu juga terkejut.

Memang apa yang aneh dengan ini? Aku bingung…

“Kalian yang mengalahkan mereka?”

“Benar.”

“Tidak mungkin. Tunggu sebentar.”

Ia memanggil seorang petugas lain dan berbisik kepadanya. Petugas itu adalah orang yang memberi tugas kepada kami kemarin. Dia mengambil sebuah lonceng kecil. Sepertinya itu lonceng khusus. Ia datang menghampiri kami.

“Apa benar kalian yang mengalahkan hobgoblin itu?”

“Iya, benar.”

Dia melihat lonceng. Aku mengerti lonceng itu adalah alat untuk mendeteksi kebohongan.  

“Sepertinya kau bicara jujur.”

“Maaf, memang apa yang salah?”

“Kami tidak percaya kalau seorang pemula bisa mengalahkan monster dengan rank D.”

“Seperti itu ya?”

“Iya. Kalau begitu selamat kalian lulus. Kalian bisa mengambil kartu petualang di kantor besok.”

“Terima kasih.”

Kami kemudian kembali ke penginapan kami di kota untuk beristirahat.   

Terpopuler

Comments

Kustri

Kustri

Walau tidak paham byk istilah, qu penasaran alur'a,,, menarik

2022-03-02

0

Yeni Istiyanti

Yeni Istiyanti

like ku untukmu kk

2021-01-18

1

TK

TK

like 👍

2021-01-17

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 0.1 Pemanggilan
2 Chapter 0.2 Escape
3 Chapter 1 Persiapan
4 Chapter 2 Goblin
5 Chapter 3 Gadis Serigala
6 Chapter 4 Pertarungan Pertama
7 Chapter 5 Dungeon
8 Chapter 6 Hadiah
9 Chapter 7 Kota Sina
10 Chapter 8 Ujian
11 Chapter 9 Misi Pertama
12 Chapter 10 Penaklukan Dungeon I
13 Chapter 11 Penaklukan Dungeon II
14 Chapter 12 Penaklukan Dungeon III
15 Chapter 13 Penaklukan Dungeon IV
16 Chapter 14 Penaklukan Dungeon V
17 Chapter 15 Pertikaian
18 Chapter 16 Misi Istana
19 Chapter 17 Bertemu Pahlawan
20 Chapter 18 Pelatihan Pahlawan
21 Chapter 19 Pelajaran
22 Chapter 20 Adamantoise
23 Chapter 21 Marie
24 Chapter 22 Menuju Ellis
25 Chapter 23 Hutan Elf
26 Chapter 24 Rencana Penyerbuan
27 Chapter 25 Pertahanan Terkuat
28 Chapter 26 Black Dragon
29 Chapter 27 Kembali ke Hutan Elf
30 Chapter 28 Tantangan
31 Chapter 29 Duel
32 Chapter 30 Invasi Iblis 1
33 Chapter 31 Invasi Iblis 2
34 Chapter 32 Pelajaran
35 Chapter 33 Ciel vs Regyus
36 Chapter 34 Manipulasi
37 Chapter 35 Pesta
38 Chapter 36 Menuju Ibukota
39 Chapter 37 Percakapan
40 Chapter 38 Skill
41 Chapter 39 Kudeta ?
42 Chapter 40 Lari dari Ibukota
43 Chapter 41 Penyelidikan
44 Chapter 42 Kenrouga
45 Chapter 43 Royal Dungeon 1
46 Chapter 44 Royal Dungeon 2
47 Chapter 45 Royal Dungeon 3
48 Chapter 46 Royal Dungeon 4
49 Chapter 47 Pengungsian
50 Chapter 48 Dead Eye
51 Special Chapter
52 Chapter 49 Merebut Ibukota
53 Chapter 50 Lich King
54 Chapter 51 August dan Naga
55 Chapter 52 Pahlawan Selanjutnya
56 Chapter 53 Anggota Baru
57 Chapter 54 Sakura Empire
58 Chapter 55 Pecah Kelompok
59 Chapter 56 Konflik dengan Ruska
60 Chapter 57 Awal Penaklukan Yuna
61 Chapter 58 Charlote dan Dungeon
62 Chapter 59 Raksasa Boss
63 Chapter 60 Boss Pertama Charlote
64 Chapter 61 Level 70 ke Atas
65 Chapter 62 Undangan Sakura Empire
66 Chapter 63 Yamato
67 Chapter 64 Pesta 1
68 Chapter 65 Pesta 2
69 Chapter 66 Keluarga Emilia 1
70 Chapter 67 Keluarga Emilia 2
71 Chapter 68 Keadaan Darurat
72 Chapter 69 Awal Serangan Liden
73 Chapter 70 Lawan Misterius
74 Chapter 71 Serangan Darat
75 Pengumuman
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Chapter 0.1 Pemanggilan
2
Chapter 0.2 Escape
3
Chapter 1 Persiapan
4
Chapter 2 Goblin
5
Chapter 3 Gadis Serigala
6
Chapter 4 Pertarungan Pertama
7
Chapter 5 Dungeon
8
Chapter 6 Hadiah
9
Chapter 7 Kota Sina
10
Chapter 8 Ujian
11
Chapter 9 Misi Pertama
12
Chapter 10 Penaklukan Dungeon I
13
Chapter 11 Penaklukan Dungeon II
14
Chapter 12 Penaklukan Dungeon III
15
Chapter 13 Penaklukan Dungeon IV
16
Chapter 14 Penaklukan Dungeon V
17
Chapter 15 Pertikaian
18
Chapter 16 Misi Istana
19
Chapter 17 Bertemu Pahlawan
20
Chapter 18 Pelatihan Pahlawan
21
Chapter 19 Pelajaran
22
Chapter 20 Adamantoise
23
Chapter 21 Marie
24
Chapter 22 Menuju Ellis
25
Chapter 23 Hutan Elf
26
Chapter 24 Rencana Penyerbuan
27
Chapter 25 Pertahanan Terkuat
28
Chapter 26 Black Dragon
29
Chapter 27 Kembali ke Hutan Elf
30
Chapter 28 Tantangan
31
Chapter 29 Duel
32
Chapter 30 Invasi Iblis 1
33
Chapter 31 Invasi Iblis 2
34
Chapter 32 Pelajaran
35
Chapter 33 Ciel vs Regyus
36
Chapter 34 Manipulasi
37
Chapter 35 Pesta
38
Chapter 36 Menuju Ibukota
39
Chapter 37 Percakapan
40
Chapter 38 Skill
41
Chapter 39 Kudeta ?
42
Chapter 40 Lari dari Ibukota
43
Chapter 41 Penyelidikan
44
Chapter 42 Kenrouga
45
Chapter 43 Royal Dungeon 1
46
Chapter 44 Royal Dungeon 2
47
Chapter 45 Royal Dungeon 3
48
Chapter 46 Royal Dungeon 4
49
Chapter 47 Pengungsian
50
Chapter 48 Dead Eye
51
Special Chapter
52
Chapter 49 Merebut Ibukota
53
Chapter 50 Lich King
54
Chapter 51 August dan Naga
55
Chapter 52 Pahlawan Selanjutnya
56
Chapter 53 Anggota Baru
57
Chapter 54 Sakura Empire
58
Chapter 55 Pecah Kelompok
59
Chapter 56 Konflik dengan Ruska
60
Chapter 57 Awal Penaklukan Yuna
61
Chapter 58 Charlote dan Dungeon
62
Chapter 59 Raksasa Boss
63
Chapter 60 Boss Pertama Charlote
64
Chapter 61 Level 70 ke Atas
65
Chapter 62 Undangan Sakura Empire
66
Chapter 63 Yamato
67
Chapter 64 Pesta 1
68
Chapter 65 Pesta 2
69
Chapter 66 Keluarga Emilia 1
70
Chapter 67 Keluarga Emilia 2
71
Chapter 68 Keadaan Darurat
72
Chapter 69 Awal Serangan Liden
73
Chapter 70 Lawan Misterius
74
Chapter 71 Serangan Darat
75
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!