Chapter 1 Persiapan

Setelah keluar dari komplek istana, aku mencari toko untuk menjual kalung yang aku ambil dari putri. Aku harus menyiapkan keperluanku sesegera mungkin. Aku tidak mau tinggal di kerajaan ini. Cepat atau lambat aku pasti ketahuan dan menjadi buronan.

Jalanan di kota cukup besar, mungkin muat untuk 4 buah mobil. Jalannya juga terbuat dari batu-batu yang disusun rapi. Bangunan yang aku lihat juga cukup bayak, walaupun tidak ada gedung pencakar langit. Bodohnya aku di zaman kerajaan seperti ini mana ada gedung.

Aku melihat kesana kesini untuk mencari toko yang aku perlukan Tapi toko macam apa itu. Jika aku menjualnya di toko perhiasan mereka akan curiga. Apalagi dengan pakaianku yang compang-camping seperti ini.

 Sejenak aku diam berpikir. Aku mengingat dari beberapa game yang pernah aku mainkan. Mulai dari game offline hingga online yang bertemakan RPG.

Akhirnya aku mengingat sebuah toko, yaitu toko untukuk membeli equipment atau toko yang semacam itu. Selain aku bisa menjualnya, aku juga bisa membeli beberapa perlengkapan ala petualang di dunia fantasi.

Di jalan aku juga mencoba mencari cara untuk membuka layar atau jendela status.

“Window open.”

Tidak ada yang muncul.Coba kalau ini

“Status open.”

Cling!!

Muncul kecil layar di depanku

Status

Skill [!]

Title

Hanya status dan skill, lalu tidak ada menu item. Jadi di dunia ini  kami harus membawa barang menggunakan tas kah. Tunggu kenapa ada tanda seru di menu skill. Aku mencoba membukanya. Aku berpikir mungkin aku mendapatkan beberapa skill.

Sprint C telah didapatkan

Weapon mastery C telah didapatkan

Aku mendapatkan 2 skill. Setelah itu aku menutup layar itu. Aku melihat orang-orang di sekitarku. Ternyata hanya aku yang dapat melihatnya. Aku melanjutkan pencarian di kota.

Bruuuuk!!!

Aku menabrak seseorang hingga ia terjatuh.

“Aduduh….”

Aku melihat kebawah ternyata seorang anak perempuan.

“Maaf ini salahku karena tidak berjalan dengan benar. Apa kamu tidak apa-apa?”

Aku membantu anak itu berdiri.

“Tidak apa-apa aku juga salah karena berlari tanpa memperhatikan jalan.”

Aku melihat dia memegang sesuatu. Setelah aku perhatikan baik-baik itu adalah beberapa bongkahan besi.

“Kamu akan membawa barang-barang itu kemana?”

Anak itu dengan wajah polosnya menatapku.

“Aku akan menjualnya di toko perlengkapan petualang.”

“Kebetulan sekali aku juga sedang mencari toko senjata, bisakah kamu mengantarku kesana?"

“Tentu saja.”

Aku berjalan mengikutinya menuju ke toko perlengkapan petualang. Ketika kami berjalan, ita terkadang melihatku. Matanya menunjukan rasa cemas atau khawatir, mungkin karena ia melihat bekas luka di tubuhku.

Aku akan mencoba bertanya kepadanya.

Tiba-tiba dia berhenti dan melihat ke arahku lagi.

“Kakak, tidak apa-apa?” tanyanya.

“Aku tidak apa-apa kok. Kenapa?”

“Badan kakak penuh dengan luka jadinya aku khawatir.”

Aku memegang kepalanya dan mengusapnya.

“Terima kasih sudah mengkhawatirkanku.”

Kami lanjut berjalan. Tidak berselang lama kami tiba di depan sebuah rumah. Aku melihat ada papan bergambar pedang bersilang didepan sebuah perisai. Tempat ini dari luar terlihat biasa.

“Disini tempatnya, ayo kita masuk ke dalam.”

Kami memasuki rumah itu. Di dalam aku melihat beberapa pedang dipajang di dinding dan juga senjata yang lainnya. Selain senjata aku juga melihat beberapa armor. Aku melihat benda-benda seperti cincin, gelang, kalung berada di dalam korak kaca.

Anak itu maju ke sebuah meja dan berteriak…

“Ayah ada pelanggan!!!”

Aku terkejut mendengar dia memanggil ayah. Tidak berselang lama seorang pria paru baya muncul. Umurnya mungkin sekitar 35 tahun.

Anak perempuan tadi memegang tanganku.

“Kakak tunggu disini, aku akan mengambil obat.”

“Tidak usah repot-repot.”

“Tidak apa-apa kak, kata ibu aku harus menolong orang yang memerlukan pertolongan.”

Dia tersenyum lalu masuk ke dalam.  

“Dia memang seperti itu, biarkan saja. Jadi apa kau ingin membeli sesuatu atau menjual?” kata Ayah anak itu.

“Keduanya.”

Aku kemudian mengeluarkan kalung putri dan meletakannya di atas meja. Dia kemudian mengambil kalung itu dan memeriksanya.

“Ini kalung yang bagus, mungkin harganya sekitar 1 sampai 3 keping koin emas. Kamu akan menjualnya berapa?”

“Mungkin 2….”

 Aku langsung mengambil harga tengah. Dia hanya tersenyum dan mengeluarkan 2 keping emas dan memberikan padaku.

“Sebenarnya aku akan memberi 3 namun mungkin itu bisa ditukar dengan beberapa barang di tokoku.”

“Tidak apa-apa. Terima kasih.”

Ketika aku akan memilih barang, anak perempuan tadi keluar dengan membawa kotak obat. Ia kemudian mengoleskan obat dan juga memasangkan perban.

“Kakak kenapa bisa luka-luka seperti ini?”

“Kakak, habis jatuh hahaha….”

Aku terpaksa membohongi anak kecil yang baik ini. Setelah selesai, aku kembali memilih beberapa barang. Pedang yang aku bawa dari penjara sudah aku buang di taman, jadi aku juga memerlukan senjata.

Aku melihat ada beberapa pedang yang bagus, namun aku lebih tertarik dengan pedang pendek. Selain pedang aku juga ingin armor, tapi untuk sekarang lebih baik jangan.

Akhirnya aku memutuskan mengambil 2 buah pedang pendek untuk senjata. Aku juga mengambil sebuah tas.

“Paman, di sini ada baju untuk petualang tidak?”

“Tentu ada. Itu ada di lantai 2.”

Aku menuju lantai 2 untuk melihat-lihat baju. Aku tidak tahu berapa nilai 1 keping koin emas, jadi aku sering bertanya. Aku cukuo lama mencari pakaian karena bingung mana yang cocok.

Setelah cukup lama, akhirnya aku memilih kaos berwarna putih dan rompi berwarna coklat untuk bagian atas, sedangkan untuk bagian bawah aku memilih celana panjang berwana hitam.

Aku juga membeli sepatu dan tas untuk barang-barangku. Aku berpikir untuk membeli jubah dengan kerudung untuk menyembunyikan wajahku. Aku tertarik dengan jubah pendek berkerudung yang berwarna merah.

“Ohh itu jubah phoenix. Itu seharga 1 keping koin emas.”

“Kalau begitu aku beli ini juga.”

Aku memberikan koinnya. Lalu aku menuju ruang ganti untuk mengganti pakaianku. Ketika aku memakai jubah itu, layar status terbuka.

Phoenix Cloak   

Regeneration A

NulFire A

Sepertinya aku dapat barang bagus. Kemudian aku kembali ke bawah bersama si penjual.

“Selain jubah itu yang lainnya belum seharga 1 keping koin emas.”

“Tidak apa-apa, ambil saja sisanya.”

“Tunggu dulu, ambil ini.”

Dia memberikan sebuah bungkusan.

“Apa ini?”

“Beberapa pisau, kawat baja, dan juga barang lain yang mungkin akan berguna untukmu. Juga beberapa koin tembaga.”

“Terima kasih. Oh ya kalau dari kota ini, kerajaan tetangga terdekat ke arah mana?”

“Jadi kau akan pergi keluar? Aku sarankan menuju kerajaan Ellis ke selatan.”

“Terima kasih sekali lagi.”

“Hati-hati nak.”

Kemudian aku pergi meninggalkan toko. Aku berjalan menuju gerbang selatan kota. Sepertinya aku harus makan terlebih dahulu sebelum pergi. Aku tidak tahu makanan di dunia ini seperti apa. Aku baru tiba dan dimasukkan ke dalam penjara. Makanan yang aku dapat selain dari penjara Cuma makanan istana, itu pun cuma sekali.

Ketika aku sedang mencari, tempat makan aku melihat orang-orang sedang berkerumun. Aku tidak memperdulikannya dan lanjut mencari tempat makan. Tidak jauh dari kerumunan tadi ada sebuah tempat makan. Kemudian aku mendatangi tempat itu.

Ketika aku masuk, aku melihat beberapa meja bundar dan meja panjang. Aku kemudian duduk di salah satu kursi di meja yang panjang.

Seorang pelayan mendatangi ku.

“Mau pesan apa tuan?”

“1 set makanan yang paling murah di sini.”

“Baik tuan, harganya 4 koin tembaga.”

Aku memberikan koinnya. Sementara aku menunggu aku tidak sengaja mendengar percakapan beberapa orang.

“Apa kau sudah melihat berita yang ada di papan pengumuman?”

“Belum. Memangnya ada berita apa?”

“Ada seorang tawanan kabur dari penjara istana dan menyerang tuan putri. Kalau tidak salah namanya Ciel. Katanya ia sangat berbahaya.”

“Wah mengerikan sekali.”

Hebat sekali orang-orang yang ada di istana itu. Mereka berusaha menyingkirkanku dengan berbagai cara.

Makanan yang aku pesan akhirnya datang. Isinya semangkuk sup dan juga beberapa diging yang di goreng serta salad. Aku mencoba supnya, ternyata sangat enak. Kemudian aku mencoba makanan yang lainya. 

Semua makanannya enak atau gara-gara aku belum pernah memakan makanan lain selain makanan hambar di penjara.

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

👍🏻👍🏻👍🏻

2021-12-08

0

Nrfhdilh

Nrfhdilh

Likenya sudah mendarat..🤗🤗
TERJERAT CINTA SATU MALAM menunggu kedatangan kk semuanya ayo mampir!.

#MariSalingMendukung❤

2021-07-23

1

Dinda Natalisa

Dinda Natalisa

Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.

2021-03-05

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 0.1 Pemanggilan
2 Chapter 0.2 Escape
3 Chapter 1 Persiapan
4 Chapter 2 Goblin
5 Chapter 3 Gadis Serigala
6 Chapter 4 Pertarungan Pertama
7 Chapter 5 Dungeon
8 Chapter 6 Hadiah
9 Chapter 7 Kota Sina
10 Chapter 8 Ujian
11 Chapter 9 Misi Pertama
12 Chapter 10 Penaklukan Dungeon I
13 Chapter 11 Penaklukan Dungeon II
14 Chapter 12 Penaklukan Dungeon III
15 Chapter 13 Penaklukan Dungeon IV
16 Chapter 14 Penaklukan Dungeon V
17 Chapter 15 Pertikaian
18 Chapter 16 Misi Istana
19 Chapter 17 Bertemu Pahlawan
20 Chapter 18 Pelatihan Pahlawan
21 Chapter 19 Pelajaran
22 Chapter 20 Adamantoise
23 Chapter 21 Marie
24 Chapter 22 Menuju Ellis
25 Chapter 23 Hutan Elf
26 Chapter 24 Rencana Penyerbuan
27 Chapter 25 Pertahanan Terkuat
28 Chapter 26 Black Dragon
29 Chapter 27 Kembali ke Hutan Elf
30 Chapter 28 Tantangan
31 Chapter 29 Duel
32 Chapter 30 Invasi Iblis 1
33 Chapter 31 Invasi Iblis 2
34 Chapter 32 Pelajaran
35 Chapter 33 Ciel vs Regyus
36 Chapter 34 Manipulasi
37 Chapter 35 Pesta
38 Chapter 36 Menuju Ibukota
39 Chapter 37 Percakapan
40 Chapter 38 Skill
41 Chapter 39 Kudeta ?
42 Chapter 40 Lari dari Ibukota
43 Chapter 41 Penyelidikan
44 Chapter 42 Kenrouga
45 Chapter 43 Royal Dungeon 1
46 Chapter 44 Royal Dungeon 2
47 Chapter 45 Royal Dungeon 3
48 Chapter 46 Royal Dungeon 4
49 Chapter 47 Pengungsian
50 Chapter 48 Dead Eye
51 Special Chapter
52 Chapter 49 Merebut Ibukota
53 Chapter 50 Lich King
54 Chapter 51 August dan Naga
55 Chapter 52 Pahlawan Selanjutnya
56 Chapter 53 Anggota Baru
57 Chapter 54 Sakura Empire
58 Chapter 55 Pecah Kelompok
59 Chapter 56 Konflik dengan Ruska
60 Chapter 57 Awal Penaklukan Yuna
61 Chapter 58 Charlote dan Dungeon
62 Chapter 59 Raksasa Boss
63 Chapter 60 Boss Pertama Charlote
64 Chapter 61 Level 70 ke Atas
65 Chapter 62 Undangan Sakura Empire
66 Chapter 63 Yamato
67 Chapter 64 Pesta 1
68 Chapter 65 Pesta 2
69 Chapter 66 Keluarga Emilia 1
70 Chapter 67 Keluarga Emilia 2
71 Chapter 68 Keadaan Darurat
72 Chapter 69 Awal Serangan Liden
73 Chapter 70 Lawan Misterius
74 Chapter 71 Serangan Darat
75 Pengumuman
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Chapter 0.1 Pemanggilan
2
Chapter 0.2 Escape
3
Chapter 1 Persiapan
4
Chapter 2 Goblin
5
Chapter 3 Gadis Serigala
6
Chapter 4 Pertarungan Pertama
7
Chapter 5 Dungeon
8
Chapter 6 Hadiah
9
Chapter 7 Kota Sina
10
Chapter 8 Ujian
11
Chapter 9 Misi Pertama
12
Chapter 10 Penaklukan Dungeon I
13
Chapter 11 Penaklukan Dungeon II
14
Chapter 12 Penaklukan Dungeon III
15
Chapter 13 Penaklukan Dungeon IV
16
Chapter 14 Penaklukan Dungeon V
17
Chapter 15 Pertikaian
18
Chapter 16 Misi Istana
19
Chapter 17 Bertemu Pahlawan
20
Chapter 18 Pelatihan Pahlawan
21
Chapter 19 Pelajaran
22
Chapter 20 Adamantoise
23
Chapter 21 Marie
24
Chapter 22 Menuju Ellis
25
Chapter 23 Hutan Elf
26
Chapter 24 Rencana Penyerbuan
27
Chapter 25 Pertahanan Terkuat
28
Chapter 26 Black Dragon
29
Chapter 27 Kembali ke Hutan Elf
30
Chapter 28 Tantangan
31
Chapter 29 Duel
32
Chapter 30 Invasi Iblis 1
33
Chapter 31 Invasi Iblis 2
34
Chapter 32 Pelajaran
35
Chapter 33 Ciel vs Regyus
36
Chapter 34 Manipulasi
37
Chapter 35 Pesta
38
Chapter 36 Menuju Ibukota
39
Chapter 37 Percakapan
40
Chapter 38 Skill
41
Chapter 39 Kudeta ?
42
Chapter 40 Lari dari Ibukota
43
Chapter 41 Penyelidikan
44
Chapter 42 Kenrouga
45
Chapter 43 Royal Dungeon 1
46
Chapter 44 Royal Dungeon 2
47
Chapter 45 Royal Dungeon 3
48
Chapter 46 Royal Dungeon 4
49
Chapter 47 Pengungsian
50
Chapter 48 Dead Eye
51
Special Chapter
52
Chapter 49 Merebut Ibukota
53
Chapter 50 Lich King
54
Chapter 51 August dan Naga
55
Chapter 52 Pahlawan Selanjutnya
56
Chapter 53 Anggota Baru
57
Chapter 54 Sakura Empire
58
Chapter 55 Pecah Kelompok
59
Chapter 56 Konflik dengan Ruska
60
Chapter 57 Awal Penaklukan Yuna
61
Chapter 58 Charlote dan Dungeon
62
Chapter 59 Raksasa Boss
63
Chapter 60 Boss Pertama Charlote
64
Chapter 61 Level 70 ke Atas
65
Chapter 62 Undangan Sakura Empire
66
Chapter 63 Yamato
67
Chapter 64 Pesta 1
68
Chapter 65 Pesta 2
69
Chapter 66 Keluarga Emilia 1
70
Chapter 67 Keluarga Emilia 2
71
Chapter 68 Keadaan Darurat
72
Chapter 69 Awal Serangan Liden
73
Chapter 70 Lawan Misterius
74
Chapter 71 Serangan Darat
75
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!