Setelah keluar dari komplek istana, aku mencari toko untuk menjual kalung yang aku ambil dari putri. Aku harus menyiapkan keperluanku sesegera mungkin. Aku tidak mau tinggal di kerajaan ini. Cepat atau lambat aku pasti ketahuan dan menjadi buronan.
Jalanan di kota cukup besar, mungkin muat untuk 4 buah mobil. Jalannya juga terbuat dari batu-batu yang disusun rapi. Bangunan yang aku lihat juga cukup bayak, walaupun tidak ada gedung pencakar langit. Bodohnya aku di zaman kerajaan seperti ini mana ada gedung.
Aku melihat kesana kesini untuk mencari toko yang aku perlukan Tapi toko macam apa itu. Jika aku menjualnya di toko perhiasan mereka akan curiga. Apalagi dengan pakaianku yang compang-camping seperti ini.
Sejenak aku diam berpikir. Aku mengingat dari beberapa game yang pernah aku mainkan. Mulai dari game offline hingga online yang bertemakan RPG.
Akhirnya aku mengingat sebuah toko, yaitu toko untukuk membeli equipment atau toko yang semacam itu. Selain aku bisa menjualnya, aku juga bisa membeli beberapa perlengkapan ala petualang di dunia fantasi.
Di jalan aku juga mencoba mencari cara untuk membuka layar atau jendela status.
“Window open.”
Tidak ada yang muncul.Coba kalau ini
“Status open.”
Cling!!
Muncul kecil layar di depanku
Status
Skill [!]
Title
Hanya status dan skill, lalu tidak ada menu item. Jadi di dunia ini kami harus membawa barang menggunakan tas kah. Tunggu kenapa ada tanda seru di menu skill. Aku mencoba membukanya. Aku berpikir mungkin aku mendapatkan beberapa skill.
Sprint C telah didapatkan
Weapon mastery C telah didapatkan
Aku mendapatkan 2 skill. Setelah itu aku menutup layar itu. Aku melihat orang-orang di sekitarku. Ternyata hanya aku yang dapat melihatnya. Aku melanjutkan pencarian di kota.
Bruuuuk!!!
Aku menabrak seseorang hingga ia terjatuh.
“Aduduh….”
Aku melihat kebawah ternyata seorang anak perempuan.
“Maaf ini salahku karena tidak berjalan dengan benar. Apa kamu tidak apa-apa?”
Aku membantu anak itu berdiri.
“Tidak apa-apa aku juga salah karena berlari tanpa memperhatikan jalan.”
Aku melihat dia memegang sesuatu. Setelah aku perhatikan baik-baik itu adalah beberapa bongkahan besi.
“Kamu akan membawa barang-barang itu kemana?”
Anak itu dengan wajah polosnya menatapku.
“Aku akan menjualnya di toko perlengkapan petualang.”
“Kebetulan sekali aku juga sedang mencari toko senjata, bisakah kamu mengantarku kesana?"
“Tentu saja.”
Aku berjalan mengikutinya menuju ke toko perlengkapan petualang. Ketika kami berjalan, ita terkadang melihatku. Matanya menunjukan rasa cemas atau khawatir, mungkin karena ia melihat bekas luka di tubuhku.
Aku akan mencoba bertanya kepadanya.
Tiba-tiba dia berhenti dan melihat ke arahku lagi.
“Kakak, tidak apa-apa?” tanyanya.
“Aku tidak apa-apa kok. Kenapa?”
“Badan kakak penuh dengan luka jadinya aku khawatir.”
Aku memegang kepalanya dan mengusapnya.
“Terima kasih sudah mengkhawatirkanku.”
Kami lanjut berjalan. Tidak berselang lama kami tiba di depan sebuah rumah. Aku melihat ada papan bergambar pedang bersilang didepan sebuah perisai. Tempat ini dari luar terlihat biasa.
“Disini tempatnya, ayo kita masuk ke dalam.”
Kami memasuki rumah itu. Di dalam aku melihat beberapa pedang dipajang di dinding dan juga senjata yang lainnya. Selain senjata aku juga melihat beberapa armor. Aku melihat benda-benda seperti cincin, gelang, kalung berada di dalam korak kaca.
Anak itu maju ke sebuah meja dan berteriak…
“Ayah ada pelanggan!!!”
Aku terkejut mendengar dia memanggil ayah. Tidak berselang lama seorang pria paru baya muncul. Umurnya mungkin sekitar 35 tahun.
Anak perempuan tadi memegang tanganku.
“Kakak tunggu disini, aku akan mengambil obat.”
“Tidak usah repot-repot.”
“Tidak apa-apa kak, kata ibu aku harus menolong orang yang memerlukan pertolongan.”
Dia tersenyum lalu masuk ke dalam.
“Dia memang seperti itu, biarkan saja. Jadi apa kau ingin membeli sesuatu atau menjual?” kata Ayah anak itu.
“Keduanya.”
Aku kemudian mengeluarkan kalung putri dan meletakannya di atas meja. Dia kemudian mengambil kalung itu dan memeriksanya.
“Ini kalung yang bagus, mungkin harganya sekitar 1 sampai 3 keping koin emas. Kamu akan menjualnya berapa?”
“Mungkin 2….”
Aku langsung mengambil harga tengah. Dia hanya tersenyum dan mengeluarkan 2 keping emas dan memberikan padaku.
“Sebenarnya aku akan memberi 3 namun mungkin itu bisa ditukar dengan beberapa barang di tokoku.”
“Tidak apa-apa. Terima kasih.”
Ketika aku akan memilih barang, anak perempuan tadi keluar dengan membawa kotak obat. Ia kemudian mengoleskan obat dan juga memasangkan perban.
“Kakak kenapa bisa luka-luka seperti ini?”
“Kakak, habis jatuh hahaha….”
Aku terpaksa membohongi anak kecil yang baik ini. Setelah selesai, aku kembali memilih beberapa barang. Pedang yang aku bawa dari penjara sudah aku buang di taman, jadi aku juga memerlukan senjata.
Aku melihat ada beberapa pedang yang bagus, namun aku lebih tertarik dengan pedang pendek. Selain pedang aku juga ingin armor, tapi untuk sekarang lebih baik jangan.
Akhirnya aku memutuskan mengambil 2 buah pedang pendek untuk senjata. Aku juga mengambil sebuah tas.
“Paman, di sini ada baju untuk petualang tidak?”
“Tentu ada. Itu ada di lantai 2.”
Aku menuju lantai 2 untuk melihat-lihat baju. Aku tidak tahu berapa nilai 1 keping koin emas, jadi aku sering bertanya. Aku cukuo lama mencari pakaian karena bingung mana yang cocok.
Setelah cukup lama, akhirnya aku memilih kaos berwarna putih dan rompi berwarna coklat untuk bagian atas, sedangkan untuk bagian bawah aku memilih celana panjang berwana hitam.
Aku juga membeli sepatu dan tas untuk barang-barangku. Aku berpikir untuk membeli jubah dengan kerudung untuk menyembunyikan wajahku. Aku tertarik dengan jubah pendek berkerudung yang berwarna merah.
“Ohh itu jubah phoenix. Itu seharga 1 keping koin emas.”
“Kalau begitu aku beli ini juga.”
Aku memberikan koinnya. Lalu aku menuju ruang ganti untuk mengganti pakaianku. Ketika aku memakai jubah itu, layar status terbuka.
Phoenix Cloak
Regeneration A
NulFire A
Sepertinya aku dapat barang bagus. Kemudian aku kembali ke bawah bersama si penjual.
“Selain jubah itu yang lainnya belum seharga 1 keping koin emas.”
“Tidak apa-apa, ambil saja sisanya.”
“Tunggu dulu, ambil ini.”
Dia memberikan sebuah bungkusan.
“Apa ini?”
“Beberapa pisau, kawat baja, dan juga barang lain yang mungkin akan berguna untukmu. Juga beberapa koin tembaga.”
“Terima kasih. Oh ya kalau dari kota ini, kerajaan tetangga terdekat ke arah mana?”
“Jadi kau akan pergi keluar? Aku sarankan menuju kerajaan Ellis ke selatan.”
“Terima kasih sekali lagi.”
“Hati-hati nak.”
Kemudian aku pergi meninggalkan toko. Aku berjalan menuju gerbang selatan kota. Sepertinya aku harus makan terlebih dahulu sebelum pergi. Aku tidak tahu makanan di dunia ini seperti apa. Aku baru tiba dan dimasukkan ke dalam penjara. Makanan yang aku dapat selain dari penjara Cuma makanan istana, itu pun cuma sekali.
Ketika aku sedang mencari, tempat makan aku melihat orang-orang sedang berkerumun. Aku tidak memperdulikannya dan lanjut mencari tempat makan. Tidak jauh dari kerumunan tadi ada sebuah tempat makan. Kemudian aku mendatangi tempat itu.
Ketika aku masuk, aku melihat beberapa meja bundar dan meja panjang. Aku kemudian duduk di salah satu kursi di meja yang panjang.
Seorang pelayan mendatangi ku.
“Mau pesan apa tuan?”
“1 set makanan yang paling murah di sini.”
“Baik tuan, harganya 4 koin tembaga.”
Aku memberikan koinnya. Sementara aku menunggu aku tidak sengaja mendengar percakapan beberapa orang.
“Apa kau sudah melihat berita yang ada di papan pengumuman?”
“Belum. Memangnya ada berita apa?”
“Ada seorang tawanan kabur dari penjara istana dan menyerang tuan putri. Kalau tidak salah namanya Ciel. Katanya ia sangat berbahaya.”
“Wah mengerikan sekali.”
Hebat sekali orang-orang yang ada di istana itu. Mereka berusaha menyingkirkanku dengan berbagai cara.
Makanan yang aku pesan akhirnya datang. Isinya semangkuk sup dan juga beberapa diging yang di goreng serta salad. Aku mencoba supnya, ternyata sangat enak. Kemudian aku mencoba makanan yang lainya.
Semua makanannya enak atau gara-gara aku belum pernah memakan makanan lain selain makanan hambar di penjara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
👍🏻👍🏻👍🏻
2021-12-08
0
Nrfhdilh
Likenya sudah mendarat..🤗🤗
TERJERAT CINTA SATU MALAM menunggu kedatangan kk semuanya ayo mampir!.
#MariSalingMendukung❤
2021-07-23
1
Dinda Natalisa
Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.
2021-03-05
1