Chapter 4 Pertarungan Pertama

Kami cukup lama berkeliling untuk menyiapkan perbekalan kami. Kalai dipikir-pikir aku lapar karena menyiapkan barang-barang ini. Aku bisa mendengar suara perut emilia yang juga lapar. Aku menatap dia dan…

“Ah!”

Dia segera menggelengkan kepalanya, membantah perutnya yang berbunyi. Mungkin dia masih takut denganku. Aku tidak tahu apa yang sudah ia alami sebelumnya, kapan-kapan aku akan mencoba bertanya.

Aku melihat sekeliling, mencari tempat yang murah untuk kami makan. Kami harus menghemat uang karena perjalanan kami masih sangat jauh.

“Ayo!”

Aku menggandengnya dan membawa ia masuk ke sebuah tempat makan. Tempat itu cukup ramai. Kami kemudian mencari meja yang kosong. Setelah kami menemukan meja, aku mulai membaca makanan yang ada di daftar menu. Sepertinya tempat makan ini lebih mahal dari tempat makan yang pernah aku kunjungi di ibukota.

Ketika aku sedang membaca daftar menu, aku melihat Emilia sedang menatapku dengan tatapan cemas.

“Jadi, kamu mau pesan apa?”

“Saya akan memakan makanan apapun yang tuan berikan.”

 Aku tidak tahu makanan apa yang ia makan selama ini jadi aku memilih makanan yang sama denganku untuknya.

“Pelayan!”

“Ya tuan, anda mau pesan apa?”

“Aku pesan 2 spaghetti bolognese.”

“Baik akan segera kami siapkan.”

Aku memilih menu ini karena familiar di dunia asalku. Kami menunggu beberapa saat, setelah itu makanan kami datang. Aku meilhat Emilia tidak menyentuh makanannya.

“Ada apa?”

Dia menatapku bingung.

“Apa kamu mau makanan yang lain?”

Dia menggelengkan kepalanya.

“Kalau begitu makanlah.”

“Boleh?”

Aku menganggukan kepalaku. Aku sempat berpikir apa dia menunggu aku memberi perintah untuk makan. Mungkin tuannya yang sebelumnya melakukan hal itu pada dirinya.

Dia sedikit ragu-ragu sesaat sebelum memakannya. Dia melihatku ketika aku sedang makan. Kemudian dia mengambil garpu dan mulai memakannya.

Yah.. aku paham kenapa dia melihatku saat aku makan. Dia mencari tahu cara makannya.

“Bagaimana rasanya?”

“Enak sekali.”

Aku bersyukur ia menyukainya. Mukanya tersenyum manis ketika makan. Wajahnya yang semula seperti orang yang sedang sakit berubah menjadi wajah yang cerah.

"Sudah berapa lama dia menjadi budak? Apa yang ia alami selama ini? Apa yang ia rasakan selama ini?"

Pertanyaan-pertayaan it uterus berputar di kepalaku sebelumnya. Tapi ketika aku melihat senyum manisnya aku menjadi lebih tenang.

Setelah kami makan kami pergi meninggalkan kota. Kami harus secepat mungkin meninggalkan kerajaan ini.

Kami berjalan memasuki hutan. Aku berharap tidak bertemu dengan monster terlebih dahulu. Sepertinya Emilia belum pernah melawan monster sebelumnya.

Hari sudah malam, aku memutuskan untuk mencari tempat untuk kami bermalan. Tidak jauh dari tempat kami berjalan ada sebuah sungai. Kami memilih bermalam di tepi sungai itu.

Aku menangkap beberapa ikan di sungai lalu membakarnya untuk makan malam kami. Sementara dia makan, aku membuka layar status untuk memeriksa beberapa hal.

Ciel Lv7

Hp : 140/140

Mp : 80/80

Class : Novice

Skill : Sprint C, Weapon Mastery C

Ketika aku sedang melihat layar statusku, aku merasa kalau Emilia memperhatikanku. Jadi aku menatapnya dan bertanya..

“Ada apa Emilia?”

“Sebenarnya anda siapa tuan? Aku merasa anda bukan orang sini.”

Aku tersenyum melihatnya bertanya dengan wajah manisnya itu.

“Iya itu benar aku bukan orang sini.”

Aku menceritakan bagaimana aku bisa sampai ke dunia ini. Mulai dari pemanggilan hingga mendapatkan Class. Namun aku tidak menceritakan kejadian setelahnya. Emilia terkejut ketika aku menceritakan hal itu.

“Kalau tidak keberatan, boleh saya tahu nama tuan?”

“Ciel, namaku Ciel.”

Aku belum berani bertanya mengenai dirinya sekarang ini. Aku melihat wajahnya menjadi sedikit pucat. Aku sebelumnya berpikir kalau dia sudah tidak apa-apa, namun aku salah. Kemudian aku mengambil obat untuk Emilia.

 “Minum obat ini.”

“Tapi bukankah ini sangat mahal?”

“Sudah minum saja.”

Dia kemudian meminumnya. Aku membeli obat itu untuk berjaga-jaga kalau aku sakit. Tapi Emilia lebih membutuhkanya sekarang. Setelah itu, kami tidur. Keesokan harinya aku melihat wajah Emilia sudah segar.

“Bagaimana keadaan?”

“Sudah lebih baik tuan. Terima kasih dan maaf telah merepotkan.”

Kami lalu melanjutkan perjalanan.

“Emilia apa kamu pernah melawan monster?”

“Tidak.”

“Jadi ini akan menjadi yang pertama kalinya untukmu ya….”

“Eh….”

Tidak lama setelah itu 3 ekor warg wolf datang menyerang kami. Serigala itu memiliki bulu berwarna merah di punggungnya. Aku mengeluarkan kedua pedangku untuk melawan mereka.

“Emilia, gunakan pisaumu!”

“Tidak!! Aku tidak mau menyakiti mereka.”

Aku melihat seekor dari mereka maju menyerang emilia. Aku berlari ke arahnya dan menusuk warg wolf itu. Seekor lagi datang menyerangku dan berhasil menggigit bahuku. Aku melihat ke arah Emilia, ia masih ketakutan dan ragu untuk bertarung.

“Kalau kamu takut, aku tidak bisa membawamu pergi bersamaku. Aku mau tidak mau harus mengalahkan raja iblis. Ini bukan perjalanan yang mudah… Aku mendapatkan Class paling lemah dari yang lain jadi aku tidak bisa melakukanya sendiri.”

“Jadi anda akan melawan raja iblis?”

“Tentu saja. Itu adalah tugasku. Aku harus menjadi kuat."

Emilia mengambil pedangnya…

“Baiklah.”

Emilia maju menyerang warg wolf yang menggigit bahuku dan berhasil membunuhnya. Satu ekor lagi melompat ke arah Emilia, tapi aku berhasil membunuhnya sebelum mengenai Emilia.

“Maaf tuan.”

Dia sepertinya masih ketakutan. Aku kemudian mengelus kepalanya.

“Tidak apa-apa. Maaf aku terlalu memaksamu.”

“Tidak. Aku juga ingin menjadi kuat agar bisa menemani anda.”

Skill Blue Fire C telah didapatkan Emilia

Emilia Lv up 1->3

"Jadi exp atau experience dari warg wolf besar

juga."

Emilia bisa naik 2 level dengan cepat selain itu dia juga mendapatkan skill baru. Setelah itu Emilia mengobati luka yang ada dibahuku menggunakan obat yang kami bawa.

“Apakah masih terasa sakit tuan?”

“Sudah tidak terlalu sakit. Terima kasih.”

Emilia tersenyum ketika kau berterima kasih. Kemudian kami melanjutkan perjalanan. Aku dan Emilia kembali berhadapan dengan beberapa ekor warg wolf. Tapi kali ini Emilia dapat bertarung dengan baik sehingga kami dapat mengalahkan mereka dengan lebih mudah.

Selain wrag wolf kami juga melawan beberapa goblin di hutan. Aku melihat kali ini Emilia menggunakan skill Blue Fire miliknya. Sama seperti namanya, skill itu membuat penggunanya mampu menembakan api yang berwarna biru.

Setelah menghadapi beberapa monster, Emilia sudah level 8 dan aku level 11. Aku mengumpulkan beberapa bahan dari warg wolf seperti cakar, taring, dan bulu. Aku pikir itu barang-barang yang dapat aku jual di kota.

Hari sudah mulai gelap, kembali kami mencari tempat untuk bermalam. Setelah kami menemukan tempat, aku mulai memasak sup untuk kami berdua. Emilia membantuku memotong sayuran dan daging.

“Apa kamu bisa memasak?”

“Bisa tuan. Saya dulu sering membantu ibu saya memasak.”

“Kalau begitu kapan-kapan kamu yang memasak. Aku ingin mencoba masakanmu.”

“Baik tuan.”

Setelah selesai memasak, kami makan sambil bercerita. Emilia menceritakan tentang keluarga dan desanya. Aku bersyukur ia sudah mau terbuka. Sebelumnya dia lebih sering berdiam diri dan melamun. Dia pasti sudah mengalami masa-masa yang sulit.

Ketika dia menceritakan keluarga dan desanya, ia meneteskan air mata. Dia pasti terkenang akan keluarga dan desanya.

Di akhir ceritanya ia berkata, “Semua itu hanya kenangan masa lalu. Sekarang aku sendirian dan tidak ada tempat untuk kembali.”

Setelah aku mendengar kalimat itu, aku menyimpulkan kalau keluarga dan desanya sudah tidak ada. Dia kemudian menceritakan bagaimana desanya diserang oleh pasukan iblis dan tidak ada yang menolong mereka. Ketika itu usianya 14 tahun.

Ia selamat karena sedang bermain di hutan. Setelah penyerangan itu, keesokan harinya seorang bangsawan datang. Para penduduk desa mengira mereka akan menolong, namun ia menangkap para penduduk desa. Orang dewasa dibunuh sedangkan anak-anak hingga remaja mereka jual sebagai budak.

Setelah itu dia menangis dengan keras. Selain sudah lama menjadi budak, ia juga telah kehilangan keluarga dan orang-orang yang ia sayangi.

“Sudahlah. Kamu tidak sendiri lagi, aku akan selalu bersama denganmu.”

Aku mengelus kepalanya.

“Terima kasih tuan. Saya akan selalu bersama dengan anda.”

 

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

blue fire -c

2021-02-21

1

Wulandari

Wulandari

suka❤

2021-01-13

0

nini

nini

like kak semngat dan sukses selalu, salam dari "antara cinta dan hobby"

2021-01-13

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 0.1 Pemanggilan
2 Chapter 0.2 Escape
3 Chapter 1 Persiapan
4 Chapter 2 Goblin
5 Chapter 3 Gadis Serigala
6 Chapter 4 Pertarungan Pertama
7 Chapter 5 Dungeon
8 Chapter 6 Hadiah
9 Chapter 7 Kota Sina
10 Chapter 8 Ujian
11 Chapter 9 Misi Pertama
12 Chapter 10 Penaklukan Dungeon I
13 Chapter 11 Penaklukan Dungeon II
14 Chapter 12 Penaklukan Dungeon III
15 Chapter 13 Penaklukan Dungeon IV
16 Chapter 14 Penaklukan Dungeon V
17 Chapter 15 Pertikaian
18 Chapter 16 Misi Istana
19 Chapter 17 Bertemu Pahlawan
20 Chapter 18 Pelatihan Pahlawan
21 Chapter 19 Pelajaran
22 Chapter 20 Adamantoise
23 Chapter 21 Marie
24 Chapter 22 Menuju Ellis
25 Chapter 23 Hutan Elf
26 Chapter 24 Rencana Penyerbuan
27 Chapter 25 Pertahanan Terkuat
28 Chapter 26 Black Dragon
29 Chapter 27 Kembali ke Hutan Elf
30 Chapter 28 Tantangan
31 Chapter 29 Duel
32 Chapter 30 Invasi Iblis 1
33 Chapter 31 Invasi Iblis 2
34 Chapter 32 Pelajaran
35 Chapter 33 Ciel vs Regyus
36 Chapter 34 Manipulasi
37 Chapter 35 Pesta
38 Chapter 36 Menuju Ibukota
39 Chapter 37 Percakapan
40 Chapter 38 Skill
41 Chapter 39 Kudeta ?
42 Chapter 40 Lari dari Ibukota
43 Chapter 41 Penyelidikan
44 Chapter 42 Kenrouga
45 Chapter 43 Royal Dungeon 1
46 Chapter 44 Royal Dungeon 2
47 Chapter 45 Royal Dungeon 3
48 Chapter 46 Royal Dungeon 4
49 Chapter 47 Pengungsian
50 Chapter 48 Dead Eye
51 Special Chapter
52 Chapter 49 Merebut Ibukota
53 Chapter 50 Lich King
54 Chapter 51 August dan Naga
55 Chapter 52 Pahlawan Selanjutnya
56 Chapter 53 Anggota Baru
57 Chapter 54 Sakura Empire
58 Chapter 55 Pecah Kelompok
59 Chapter 56 Konflik dengan Ruska
60 Chapter 57 Awal Penaklukan Yuna
61 Chapter 58 Charlote dan Dungeon
62 Chapter 59 Raksasa Boss
63 Chapter 60 Boss Pertama Charlote
64 Chapter 61 Level 70 ke Atas
65 Chapter 62 Undangan Sakura Empire
66 Chapter 63 Yamato
67 Chapter 64 Pesta 1
68 Chapter 65 Pesta 2
69 Chapter 66 Keluarga Emilia 1
70 Chapter 67 Keluarga Emilia 2
71 Chapter 68 Keadaan Darurat
72 Chapter 69 Awal Serangan Liden
73 Chapter 70 Lawan Misterius
74 Chapter 71 Serangan Darat
75 Pengumuman
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Chapter 0.1 Pemanggilan
2
Chapter 0.2 Escape
3
Chapter 1 Persiapan
4
Chapter 2 Goblin
5
Chapter 3 Gadis Serigala
6
Chapter 4 Pertarungan Pertama
7
Chapter 5 Dungeon
8
Chapter 6 Hadiah
9
Chapter 7 Kota Sina
10
Chapter 8 Ujian
11
Chapter 9 Misi Pertama
12
Chapter 10 Penaklukan Dungeon I
13
Chapter 11 Penaklukan Dungeon II
14
Chapter 12 Penaklukan Dungeon III
15
Chapter 13 Penaklukan Dungeon IV
16
Chapter 14 Penaklukan Dungeon V
17
Chapter 15 Pertikaian
18
Chapter 16 Misi Istana
19
Chapter 17 Bertemu Pahlawan
20
Chapter 18 Pelatihan Pahlawan
21
Chapter 19 Pelajaran
22
Chapter 20 Adamantoise
23
Chapter 21 Marie
24
Chapter 22 Menuju Ellis
25
Chapter 23 Hutan Elf
26
Chapter 24 Rencana Penyerbuan
27
Chapter 25 Pertahanan Terkuat
28
Chapter 26 Black Dragon
29
Chapter 27 Kembali ke Hutan Elf
30
Chapter 28 Tantangan
31
Chapter 29 Duel
32
Chapter 30 Invasi Iblis 1
33
Chapter 31 Invasi Iblis 2
34
Chapter 32 Pelajaran
35
Chapter 33 Ciel vs Regyus
36
Chapter 34 Manipulasi
37
Chapter 35 Pesta
38
Chapter 36 Menuju Ibukota
39
Chapter 37 Percakapan
40
Chapter 38 Skill
41
Chapter 39 Kudeta ?
42
Chapter 40 Lari dari Ibukota
43
Chapter 41 Penyelidikan
44
Chapter 42 Kenrouga
45
Chapter 43 Royal Dungeon 1
46
Chapter 44 Royal Dungeon 2
47
Chapter 45 Royal Dungeon 3
48
Chapter 46 Royal Dungeon 4
49
Chapter 47 Pengungsian
50
Chapter 48 Dead Eye
51
Special Chapter
52
Chapter 49 Merebut Ibukota
53
Chapter 50 Lich King
54
Chapter 51 August dan Naga
55
Chapter 52 Pahlawan Selanjutnya
56
Chapter 53 Anggota Baru
57
Chapter 54 Sakura Empire
58
Chapter 55 Pecah Kelompok
59
Chapter 56 Konflik dengan Ruska
60
Chapter 57 Awal Penaklukan Yuna
61
Chapter 58 Charlote dan Dungeon
62
Chapter 59 Raksasa Boss
63
Chapter 60 Boss Pertama Charlote
64
Chapter 61 Level 70 ke Atas
65
Chapter 62 Undangan Sakura Empire
66
Chapter 63 Yamato
67
Chapter 64 Pesta 1
68
Chapter 65 Pesta 2
69
Chapter 66 Keluarga Emilia 1
70
Chapter 67 Keluarga Emilia 2
71
Chapter 68 Keadaan Darurat
72
Chapter 69 Awal Serangan Liden
73
Chapter 70 Lawan Misterius
74
Chapter 71 Serangan Darat
75
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!