Chapter 2 Goblin

Seusai makan aku pergi dari tempat itu. Aku berencana untuk membeli beberapa bekal makanan untuk perjalananku dan juga peta. Tak disangka, aku berpapasan dengan Rafael dan juga yang lain di pintu masuk tempat aku makan. Namun aku tidak melihat Felicia bersama dengan mereka.

”Mungkin dia masuh dirawat di istana, tapi itu tidak mungkin. Marie ada bersama mereka. Apa dia malu untuk keluar karena kalah dengan tawanan,” pikirku.

Aku memakai kerudung untuk menutupi wajahku. Untungnya mereka tidak melihat ke arahku. Rafael ada di depan lalu diikuti oleh Richard, Ruka, dan Marie.

Ketika aku berjalan dekat Marie, aku berbisik,” Terima kasih, Aku akan ke Ellis.”

Lalu aku pergi. Kurasa setelah aku mengatakan itu, Marie tadi sempat menoleh ke arahku. Aku tidak mau melibatkannya lebih jauh dengan masalahku. Kemudian aku mencari toko makanan dan toko buku.

Aku membeli roti, minyak dan beberapa bumbu yang sebenarnya aku tidak tahu itu apa. Kemudian aku mencoba mencari peta di toko buku. Untungnya di toko buku aku mendapatkan buku tentang dunia ini dan juga peta yang aku butuhkan.

Setelah persiapan ku selesai aku pergi menuju gerbang selatan kota. Aku harap tidak ada pemeriksaan di sana. Aku berjalan sambil menikmati pemandangan ibukota kerajaan ini untuk yang terakhir kalinya.

Setibanya aku di gerbang, aku melihat tidak ada pemeriksaan untungnya. Berarti mereka belum memaksimalkan pencarianku, ini kesempatanku untuk meninggalkan kota.

Yang menantiku di luar gerbang adalah hamparan padang rumput yang luas. Angin yang sejuk dan udara segar yang aku rasakan ini membuat tubuhku merasa ringan. Perjalananku masih panjang, aku harus bergerak secepatnya.

Aku berpikir sejenak dengan keadaan dunia ini. Jika ini adalah dunia fantasi, dunia pedang dan sihir berarti aku akan bertemu dengan monster-monster. Aku melihat kalau levelku masih level satu, jadi aku harus berhati-hati.

Skill yang kumiliki sekarang hanya sprint dan weapon mastery. Itu pun keduanya masih tingkat C. Lalu fungsi dari skill weapon mastery adalah meningkatkan kemampuan bertarung dengan senjata.

Tapi tunggu dulu skill ini bukan skill special untuk pedang atau senjata yang lainnya, berarti aku bisa menggunakan berbagai senjata. Ini sangat menguntungkan diriku.

Aku masih melintasi padang rumput itu. Tidak berapa lama aku melihat hutan di depan. Aku menggunakan sprint untuk berlari dengan cepat agar cepat sampai di hutan itu. Tidak memerlukan waktu yang lama, aku sudah sampai di hutan. Aku berpikir monster macam apa yang ada di dalam hutan ini.

Aku terus berjalan dengan waspada. Kedua pedang pendekku aku letakkan di pinggang belakang secara menyilang. Saat aku berjalan, aku melihat ada semak-semak yang bergerak. Lalu aku mengeluarkan salah satu pedangku. Aku berjalan mengendap-endap.

Rarrrrr

Sesosok moster hijau melompat dan berusaha menyerangku. Aku tidak terlalu memperhatikannya, aku hanya melompat mundur dan menahan serangannya. Kemudian aku menendang monster itu menjauh. Setelah aku melihatnya dengan seksama, ternyata itu adalah Goblin.

Monster hijau pendek yang hidup berkelompok. Mereka biasa menyerang desa-desa untuk mencuri dan menjarah, kadang mereka juga menculik para wanita.

Dia tidak mungkin sendiri, pasti ada yang lainnya. Aku harus segerea mengalahkannya. Goblin itu menggunakan pisau. Aku bersiap untuk menyerang, namun monster itu maju terlebih dahulu. Ia melompat ke arahku. Tapi aku berhasil menghindar ke samping dan memotong kepalanya.

Aku melihat goblin ini mengeluarkan darah. Aku sempat terkejut, kalau ini game bukannya tidak akan berdarah kalau kita membunuh monster. Dari hal ini aku sadar kalau ini adalah kenyataan.

Aku juga mengingat ketika aku di penjara, luka-luka ku tidak langsung menghilang bahkan aku juga diobati. Itu membuatku semakin yakin akan kenyataan ini.

Aku kemudian melanjutkan perjalanku.

"Toloooong!!!"

Aku mendengar suara teriakan seorang wanita. Aku segera menuju sumber suara itu. Ketika aku tiba aku melihat segerombolan goblin sedang menyerang seorang wanita dan seorang gadis kecil. Aku melihat disana ada sekitar 10 ekor goblin.

Aku ragu untuk maju karena jumlah mereka. Bodohnya aku, tidak ada waktu untuk takut aku harus menyelamatkan mereka berdua pikirku. Aku langsung maju menyerang goblin-goblin itu. Kali ini aku menggunakan 2 pedang untuk melawan mereka.

Goblin-goblin itu menggunakan pedang dan palu, namun ada goblin yang menggunakan tongkat. Aku menyerang beberapa goblin yang terdekat dengan diriku. 2 goblin dengan pedang melompat ke arahku, tapi aku lebih cepat sehingga berhasil mengalahkannya.

Goblin yang mebawa tongkat itu sedang bergumam. Lalu ia menembakan bola api ke arahku. Ternyata dia penyihir. Aku menunduk untuk menghindarnya, namun 3 goblin dengan palu maju menyerangku. Aku berhasil menahan 2 serangan namun 1 serangan mengenai kakiku. Segera aku habisi 3 goblin itu.

Aku lalu melemparkan pedangku ke arah goblin penyihir itu ketika aku melihat ia bergumam lagi. Lemparanku tepat mengenai kepalanya. 4 goblin yang lain berusaha melarikan diri, namun berhasil aku hentikan. Semuanya aku kalahkan.

Setelah selesai aku berjalan menuju kedua orang tadi. Aku melihat wanita itu terluka di kakinya. Untungnya di dalam bungkusan yang diberikan oleh penjual di toko peralatan ada beberapa potion atau obat untuk luka.

“Ini minumlah untuk mengobati lukamu.”

“Terima kasih.”

Wanita itu meminumnya dan luka itu sembuh. Aku juga akan meminumnya untuk mengibati lukaku, namun ketika aku melihat luka di kakiku, ternyata sudah sembuh. Aku baru ingat kalau jubahku ini memiliki kemampuan regenerasi selain pertahanan dari api.

Gadis kecil tadi mendekatiku.

“Terima kasih kakak, sudah menolong aku dan ibuku.”

“Sama-sama.”

Aku mengelus rambut gadis kecil itu. Dia tersenyum kepadaku.

Aku kemudian berdiri dan mengambil senjata para goblin tadi. Setelah aku perhatikan itu semua adalah senjata buatan manusia kecuali palu. Mungkin mereka merampas dari pedagang atau mencuri dari desa-desa. 4 pedang dan 1 tongkat, ini lumayan juga.

Wanita itu mendatangiku dan berkata, “Sekali lagi aku ucapkan terima kasih. Perkenalkan namaku Lilya dan gadis ini Ashy.”

“Bukan masalah, namaku Ciel. Jadi kenapa kalian bisa berada di sini?”

“Kami sedang melakukan perjalan ke kota Miro di selatan. Ketika kami tiba di hutan ini, mereka menyerang kami.”

“Aku mengerti, jadi kalian juga ke selatan. Aku juga pergi ke selatan. Bagaimana kalau kita berjalan bersama?”

“Kami tidak ingin merepotkan anda.”

“Tidak merepotkan kok, tenang saja.”

“Kalau begitu kami terima tawaran anda.”

Kami kemudian melanjutkan perjalanan kami. Aku membuka peta untuk melihat lokasi kota Miro dan kerajaan Ellis dan ternyata cukup jauh. Aku pikir aku bisa menjual senjata-senjata ini di Miro dan mengisi perbekalan.

Di jalan aku melihat kalau levelku ternyata sudah naik menjadi level 3. Jadi mengalahkan dengan mengalahkan goblin tadi aku naik 2 level. Tapi aku tidak mendapatkan skill baru. Aku pikir untuk sekarang tidak apa-apa.

Di jalan kami juga di serang beberapa goblin lagi. Untungnya jumlah mereka tak banyak. Kami juga mengobrol di jalan. Kami juga bermalam di hutan. Setelah 2 hari perjalanan kami akhirnya tiba di Miro. Kami berpisah di pintu masuk kota.

Itu tadi perjalanan yang menyenangkan. Sekarang aku harus pergi untuk menjual barang-barang ini dan mengisi perbekalan.

Terpopuler

Comments

Sejahtera

Sejahtera

Semangat Kakak ^_^

2021-03-04

1

Ynti

Ynti

seharusnya jangan ngaku namnya ciel thor, biar hilang jejak.
ntar kalo udh overpower langsung balas dendam
biar terkesan lebih misterius

2021-03-02

9

anggita

anggita

goblin monster hijau

2021-02-21

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 0.1 Pemanggilan
2 Chapter 0.2 Escape
3 Chapter 1 Persiapan
4 Chapter 2 Goblin
5 Chapter 3 Gadis Serigala
6 Chapter 4 Pertarungan Pertama
7 Chapter 5 Dungeon
8 Chapter 6 Hadiah
9 Chapter 7 Kota Sina
10 Chapter 8 Ujian
11 Chapter 9 Misi Pertama
12 Chapter 10 Penaklukan Dungeon I
13 Chapter 11 Penaklukan Dungeon II
14 Chapter 12 Penaklukan Dungeon III
15 Chapter 13 Penaklukan Dungeon IV
16 Chapter 14 Penaklukan Dungeon V
17 Chapter 15 Pertikaian
18 Chapter 16 Misi Istana
19 Chapter 17 Bertemu Pahlawan
20 Chapter 18 Pelatihan Pahlawan
21 Chapter 19 Pelajaran
22 Chapter 20 Adamantoise
23 Chapter 21 Marie
24 Chapter 22 Menuju Ellis
25 Chapter 23 Hutan Elf
26 Chapter 24 Rencana Penyerbuan
27 Chapter 25 Pertahanan Terkuat
28 Chapter 26 Black Dragon
29 Chapter 27 Kembali ke Hutan Elf
30 Chapter 28 Tantangan
31 Chapter 29 Duel
32 Chapter 30 Invasi Iblis 1
33 Chapter 31 Invasi Iblis 2
34 Chapter 32 Pelajaran
35 Chapter 33 Ciel vs Regyus
36 Chapter 34 Manipulasi
37 Chapter 35 Pesta
38 Chapter 36 Menuju Ibukota
39 Chapter 37 Percakapan
40 Chapter 38 Skill
41 Chapter 39 Kudeta ?
42 Chapter 40 Lari dari Ibukota
43 Chapter 41 Penyelidikan
44 Chapter 42 Kenrouga
45 Chapter 43 Royal Dungeon 1
46 Chapter 44 Royal Dungeon 2
47 Chapter 45 Royal Dungeon 3
48 Chapter 46 Royal Dungeon 4
49 Chapter 47 Pengungsian
50 Chapter 48 Dead Eye
51 Special Chapter
52 Chapter 49 Merebut Ibukota
53 Chapter 50 Lich King
54 Chapter 51 August dan Naga
55 Chapter 52 Pahlawan Selanjutnya
56 Chapter 53 Anggota Baru
57 Chapter 54 Sakura Empire
58 Chapter 55 Pecah Kelompok
59 Chapter 56 Konflik dengan Ruska
60 Chapter 57 Awal Penaklukan Yuna
61 Chapter 58 Charlote dan Dungeon
62 Chapter 59 Raksasa Boss
63 Chapter 60 Boss Pertama Charlote
64 Chapter 61 Level 70 ke Atas
65 Chapter 62 Undangan Sakura Empire
66 Chapter 63 Yamato
67 Chapter 64 Pesta 1
68 Chapter 65 Pesta 2
69 Chapter 66 Keluarga Emilia 1
70 Chapter 67 Keluarga Emilia 2
71 Chapter 68 Keadaan Darurat
72 Chapter 69 Awal Serangan Liden
73 Chapter 70 Lawan Misterius
74 Chapter 71 Serangan Darat
75 Pengumuman
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Chapter 0.1 Pemanggilan
2
Chapter 0.2 Escape
3
Chapter 1 Persiapan
4
Chapter 2 Goblin
5
Chapter 3 Gadis Serigala
6
Chapter 4 Pertarungan Pertama
7
Chapter 5 Dungeon
8
Chapter 6 Hadiah
9
Chapter 7 Kota Sina
10
Chapter 8 Ujian
11
Chapter 9 Misi Pertama
12
Chapter 10 Penaklukan Dungeon I
13
Chapter 11 Penaklukan Dungeon II
14
Chapter 12 Penaklukan Dungeon III
15
Chapter 13 Penaklukan Dungeon IV
16
Chapter 14 Penaklukan Dungeon V
17
Chapter 15 Pertikaian
18
Chapter 16 Misi Istana
19
Chapter 17 Bertemu Pahlawan
20
Chapter 18 Pelatihan Pahlawan
21
Chapter 19 Pelajaran
22
Chapter 20 Adamantoise
23
Chapter 21 Marie
24
Chapter 22 Menuju Ellis
25
Chapter 23 Hutan Elf
26
Chapter 24 Rencana Penyerbuan
27
Chapter 25 Pertahanan Terkuat
28
Chapter 26 Black Dragon
29
Chapter 27 Kembali ke Hutan Elf
30
Chapter 28 Tantangan
31
Chapter 29 Duel
32
Chapter 30 Invasi Iblis 1
33
Chapter 31 Invasi Iblis 2
34
Chapter 32 Pelajaran
35
Chapter 33 Ciel vs Regyus
36
Chapter 34 Manipulasi
37
Chapter 35 Pesta
38
Chapter 36 Menuju Ibukota
39
Chapter 37 Percakapan
40
Chapter 38 Skill
41
Chapter 39 Kudeta ?
42
Chapter 40 Lari dari Ibukota
43
Chapter 41 Penyelidikan
44
Chapter 42 Kenrouga
45
Chapter 43 Royal Dungeon 1
46
Chapter 44 Royal Dungeon 2
47
Chapter 45 Royal Dungeon 3
48
Chapter 46 Royal Dungeon 4
49
Chapter 47 Pengungsian
50
Chapter 48 Dead Eye
51
Special Chapter
52
Chapter 49 Merebut Ibukota
53
Chapter 50 Lich King
54
Chapter 51 August dan Naga
55
Chapter 52 Pahlawan Selanjutnya
56
Chapter 53 Anggota Baru
57
Chapter 54 Sakura Empire
58
Chapter 55 Pecah Kelompok
59
Chapter 56 Konflik dengan Ruska
60
Chapter 57 Awal Penaklukan Yuna
61
Chapter 58 Charlote dan Dungeon
62
Chapter 59 Raksasa Boss
63
Chapter 60 Boss Pertama Charlote
64
Chapter 61 Level 70 ke Atas
65
Chapter 62 Undangan Sakura Empire
66
Chapter 63 Yamato
67
Chapter 64 Pesta 1
68
Chapter 65 Pesta 2
69
Chapter 66 Keluarga Emilia 1
70
Chapter 67 Keluarga Emilia 2
71
Chapter 68 Keadaan Darurat
72
Chapter 69 Awal Serangan Liden
73
Chapter 70 Lawan Misterius
74
Chapter 71 Serangan Darat
75
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!