Chapter 0.2 Escape

Melihat raja yang kebingungan, Ciel maju ke depan dan meminta izin berbicara.

“Bagaimana kalau saya dikembalikan ke dunia saya?”

Seorang penyihir menjawabnya,” Itu tidak bisa, syarat kalian bisa pulang adalah dengan mengalahkan raja iblis.”

Ciel hanya terdiam mendengar jawaban itu. Raja memutuskan untuk berunding dengan para petinggi di ruangan lain. Sementara itu yang lainnya diminta untuk menunggu.

Richard mendekati Ciel dan berkata, “Kau akan menjadi beban ya.”

“Gara-gara dirimu semua jadi kacau,” sambung Ruka.

Beberapa bangsawan memandang tajam Ciel.

Marie mendatangi Ciel dan berkata, “Namamu Ciel kan? Tetaplah tenang.”

"Terima kasih," kata Ciel.

Sementara itu di ruangan lain, raja dan beberapa orang sedang rapat.

“Apa yang harus kita lakukan padanya?”

“Jika negara lain sampai tahu, kita akan dicemooh.”

“Mungkin juga kita diminta ganti rugi, karena biaya pemanggilan yang tinggi.”

Para petinggi mengatakan isi pikiran mereka masing-masing. Akhirnya salah satu dari mereka ada yang memberikan saran untuk mengurung Ciel di penjara bawah tanah hingga.

“Itu sangat beresiko..”

“Tidak apa jika kita melakukannya ketika semua orang telah tertidur. Bagaimana?”

“Baiklah kita lakukan saat semua orang sudah tidur. Kita akan memintanya tidur di istana malam ini,” kata raja

Raja dan para petinggi kembali. raja menyampaikan bahwa Ciel akan tinggal di istana sampai raja iblis kalah. Setelah itu mereka semua meninggalkan ruangan. Rafael dan yang lainnya di bawa ke kamar mereka. Sedangkan kamar Ciel berbeda dengan mereka.

Pada saat tengah malam, beberapa orang yang menggunakan topeng berjalan di lorong istana yang gelap. Penerangan di dalam istana sudah dimatikan. Mereka berjalan mengendap-ngendap mendekati sebuah kamar. Kamar itu adalah kamar milik Ciel.

 

Mereka memeriksa apakah pintu kamarnya terkunci. Ternyata pintu kamar itu tidak di kunci. Kemudian mereka masuk dan langsung menyergap Ciel.

“Apa….” Ciel terbangun. Ia tidak sempat meminta tolong, karena mulutnya langsung di tutup menggunakan kain. Tangan dan kakinya diikat, matanya juga ditutup menggunakan kain.

“Siapa mereka ini? Aku akan dibawa kemana?”

Tak berapa lama mereka sampai di sebuah ruangan penjara. Orang-orang itu melepaskan ikatan serta penutup mata dan mulut Ciel. Mereka melemparkan Ciel ke dalam ruangan itu dan menguncunya dari luar.

“Apa yang sebenarnya terjadi? Seseorang tolong jawab aku!!!”

Ciel berada di dalam ruangan yang gelap dan dingin sendirian. Keesokan paginya, ada seseorang yang datang untuk memberikan makanan.

“Ini makananmu.”

Dia memasukan nampan yang berisi makanan dan minuman melalui lubang yang berada di bawah pintu.

Ciel bertanya kepada orang itu, “Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa aku di masukan ke dalam penjara?”

“Aku diperintahkan untuk tidak berbicara denganmu. Tapi aku turut bersedih dengan apa yang terjadi padamu.”

Orang itu kemudian pergi meninggalkan Ciel. Tak berselang lama, 3 orang berkerudung hitam memasuki penjara Ciel. Ia yang saat itu sedang tertidur, dipukuli hingga babak belur. Karena ruangan yang gelap Ciel tidak dapat melihat wajah mereka dengan jelas.

Salah satu dari mereka berkata, “Kenapa kau harus datang? Ini semua salahmu!!”

Kemudian orang yang lain memukul Ciel menggunakan tongkat. Setelah beberapa lama, mereka meninggalkan Ciel yang terluka dilantai begitu saja. Ciel berusaha berdiri namun karena luka-luka di tubuhnya ia tidak bisa.

“Siapa orang-orang tadi? Dia bilang ini salahku? Tapi apa yang sudah aku lakukan?”

Setelah itu Ciel tertidur. Sore harinya orang yang mengantarkan makanan datang kembali.

“Aku datang mengantarkan makanan..”

“Terima kasih..,” kata Ciel dengan suara pelan.

Dari dalam, Ciel mengeluarkan nampan makan paginya. Pengantar makanan itu terkejut, karena melihat nampan yang terkena bercak darah.

“Apa yang terjadi?” tanya orang itu.

“Tadi pagi kau bilang tidak boleh berbicara denganku, kan?”

Orang itu terdiam,tapi kemudian dia berkata, ”Tepat saat kalian dipanggil ke dunia ini, 2 kerajaan hancur karena serangan pasukan iblis.”

Setelah mengatakan itu ia pergi tanpa membawa nampan itu.

“Jadi alasan negara lain memilih pahlawan sebelumnya adalah untuk melindungi diri mereka kah?”

Ciel kemudian makan. Sesudah makan ia mencari cara untuk melarikan diri dari penjara

Besok siangnya 3 orang yang menghajar Ciel sebelumnya datang kembali. Mereka menghajar Ciel lagi.

Hal itu terjadi selama beberapa hari. Ketika dia masih berbaring di lantai, dia melihat rantai yang tergeletak . Dia mendapatkan ide untuk kabur dari tempat itu. Kemudian dia juga mengambil beberapa sendok untuk ditajamkan dengan batu.

1 minggu setelahnya, 3 orang yang menghajar Ciel datang. Ciel duduk di ujung ruangan itu. Salah seorang dari mereka mendekati Ciel. Ketika orang itu akan menyentuhnya, Ciel langsung menusuk tangan orang itu dan membenturkan kepalanya ke dinding hingga tak sadarkan diri. Kemudian salah seorang dari mereka berusaha melarikan diri, namun Ciel melemparkan 2 sendok yang menancap di kakinya. Orang itu terjatuh di depan pintu.

Sekarang tersisa 1 orang. Orang itu mengeluarkan pedang. Ciel mengambil rantai yang ada di lantai dan menggunakannya sebagai senjata. Orang itu maju untuk menusuk Ciel, tapi ia berhasil menghindarinya.

Ciel melemparkan rantai yang dipegangnya sehingga melilit kaki orang itu. Ciel menariknya hingga terjatuh dan pingsan.

Ciel tidak ingin membunuhnya, jadi dia meninggalkan orang itu. Dia kemudian mendekati orang yang terjatuh di depan pintu tadi.

“Tolong ampuni aku,” kata orang itu.

Ciel membuka kerudung kepalanya. Dia sangat terkejut dengan wajah orang itu. Orang itu adalah putri Felicia.

“Kenapa kau melakukan ini?” tanya Ciel kesal.

Felicia hanya tidak bisa menjawab. Mukanya menunjukan raut ketakutan.

“Ini tidak hanya membuang-buang waktu.”

Ciel mengambil kalung yang dipakai Felicia dan pedang yang dipakai orang-orang tadi. Kemudian dia meninggalkan Felicia. Ciel menaiki beberapa anak tangga hingga sampai di sebuah pintu. Untungnya pintu itu tidak ter dikunci. Ia kemudian berlari mengikuti lorong.

“Aku ingin makan..”

Terdengar suara penjaga di depan sana. Ciel menyiapkan pedangnya. Dia berjalan perlahan. Dia mengintip dari balik dinding untuk memeriksa jumlah penjaga.

“Hanya 2 orang.”

Ciel mempersiapkan diri kemudian dia menyerang para penjaga itu. Penjaga itu melakukan sedikit perlawanan, namun Ciel berhasil mengalahkan mereka. Dia mengambil kunci yang ada di atas meja dan pergi.

Dia melewati beberapa lorong yang memiliki penerangan seadanya. Dia berlari hingga sampai di depan sebuah pintu yang terkunci.

“Apa mungkin dari kunci-kunci yang aku ambil tadi…”

Ciel mencoba satu persatu kunci itu hingga gembok itu akhirnya terbuka. Yang ada di balik pintu itu adalah sebuah tangga. Dia menaiki tangga itu dan akhirnya sampai di luar. Ternyata dia masih berada di dalam istana.

Cahaya matahari yang masuk melalui jendela mengenai tubuhnya. Sudah lama dia tidak melihat cahaya matahari dan kehangatannya. Ciel sempat terdiam, kemudian ia melanjutkan pelariannya.

Ketika ia sedang berlari, ia tidak sengaja menabrak seseorang hingga menyebabkan mereka berdua terjatuh. Orang itu adalah Marie. Ia melihat orang yang menabraknya.

”Ci…hmmmm.”

Mulutnya langsung ditutup menggunakan tangan oleh Ciel.

“Marie maafkan aku tapi aku sedang buru-buru,” bisik Ciel.

Ciel kemudian berdiri, namun sebelum pergi Marie memegang tangan Ciel.

“Tunggu! Kata raja kamu sudah melarikan diri pada malam sesudah kita tiba.”

“Aku? Aku baru hari ini pergi dari penjara itu.”

“Penjara?”

“Iya. Aku ada di sana selama ini. Entah kenapa aku dimasukan ke sana, namun aku harus meninggalkan kerajaan ini.”

“Kamu akan pergi kemana?”

“Entahlah. Yang jelas aku sekarang menjadi musuh kerajaan ini.”

“Aku tidak begitu mengerti apa yang sebenarnya terjadi, tapi aku merasakan kalau tidak salah. Lalu luka-luka itu… Pasti kamu sudah menderita. ”

Mendengar kata-kat dari Marie membuatnya ingin menangis.

“Ciel, kamu pergilah melalui taman bagian timur istana. Tempat itu tidak dijaga, jadi kamu bisa pergi melalui tempat itu.”

“Terima kasih. Sampai jumpa lagi”

Ciel pergi meninggalkan Marie. Ia melewati beberapa lorong hingga tiba di taman yang dimaksud Marie. Ciel menyusuri taman itu dan keluar melalui sebuah pintu kecil di sana. Ia segera menuju ke kota.

Terpopuler

Comments

Kustri

Kustri

Bukan salah Ciel jg knp dia bs di bw k istana

2022-03-02

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

like 👍🏻

2021-12-08

0

Aldo Pratama

Aldo Pratama

baca ulang biar ga lupa alur wkwk

2021-03-10

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 0.1 Pemanggilan
2 Chapter 0.2 Escape
3 Chapter 1 Persiapan
4 Chapter 2 Goblin
5 Chapter 3 Gadis Serigala
6 Chapter 4 Pertarungan Pertama
7 Chapter 5 Dungeon
8 Chapter 6 Hadiah
9 Chapter 7 Kota Sina
10 Chapter 8 Ujian
11 Chapter 9 Misi Pertama
12 Chapter 10 Penaklukan Dungeon I
13 Chapter 11 Penaklukan Dungeon II
14 Chapter 12 Penaklukan Dungeon III
15 Chapter 13 Penaklukan Dungeon IV
16 Chapter 14 Penaklukan Dungeon V
17 Chapter 15 Pertikaian
18 Chapter 16 Misi Istana
19 Chapter 17 Bertemu Pahlawan
20 Chapter 18 Pelatihan Pahlawan
21 Chapter 19 Pelajaran
22 Chapter 20 Adamantoise
23 Chapter 21 Marie
24 Chapter 22 Menuju Ellis
25 Chapter 23 Hutan Elf
26 Chapter 24 Rencana Penyerbuan
27 Chapter 25 Pertahanan Terkuat
28 Chapter 26 Black Dragon
29 Chapter 27 Kembali ke Hutan Elf
30 Chapter 28 Tantangan
31 Chapter 29 Duel
32 Chapter 30 Invasi Iblis 1
33 Chapter 31 Invasi Iblis 2
34 Chapter 32 Pelajaran
35 Chapter 33 Ciel vs Regyus
36 Chapter 34 Manipulasi
37 Chapter 35 Pesta
38 Chapter 36 Menuju Ibukota
39 Chapter 37 Percakapan
40 Chapter 38 Skill
41 Chapter 39 Kudeta ?
42 Chapter 40 Lari dari Ibukota
43 Chapter 41 Penyelidikan
44 Chapter 42 Kenrouga
45 Chapter 43 Royal Dungeon 1
46 Chapter 44 Royal Dungeon 2
47 Chapter 45 Royal Dungeon 3
48 Chapter 46 Royal Dungeon 4
49 Chapter 47 Pengungsian
50 Chapter 48 Dead Eye
51 Special Chapter
52 Chapter 49 Merebut Ibukota
53 Chapter 50 Lich King
54 Chapter 51 August dan Naga
55 Chapter 52 Pahlawan Selanjutnya
56 Chapter 53 Anggota Baru
57 Chapter 54 Sakura Empire
58 Chapter 55 Pecah Kelompok
59 Chapter 56 Konflik dengan Ruska
60 Chapter 57 Awal Penaklukan Yuna
61 Chapter 58 Charlote dan Dungeon
62 Chapter 59 Raksasa Boss
63 Chapter 60 Boss Pertama Charlote
64 Chapter 61 Level 70 ke Atas
65 Chapter 62 Undangan Sakura Empire
66 Chapter 63 Yamato
67 Chapter 64 Pesta 1
68 Chapter 65 Pesta 2
69 Chapter 66 Keluarga Emilia 1
70 Chapter 67 Keluarga Emilia 2
71 Chapter 68 Keadaan Darurat
72 Chapter 69 Awal Serangan Liden
73 Chapter 70 Lawan Misterius
74 Chapter 71 Serangan Darat
75 Pengumuman
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Chapter 0.1 Pemanggilan
2
Chapter 0.2 Escape
3
Chapter 1 Persiapan
4
Chapter 2 Goblin
5
Chapter 3 Gadis Serigala
6
Chapter 4 Pertarungan Pertama
7
Chapter 5 Dungeon
8
Chapter 6 Hadiah
9
Chapter 7 Kota Sina
10
Chapter 8 Ujian
11
Chapter 9 Misi Pertama
12
Chapter 10 Penaklukan Dungeon I
13
Chapter 11 Penaklukan Dungeon II
14
Chapter 12 Penaklukan Dungeon III
15
Chapter 13 Penaklukan Dungeon IV
16
Chapter 14 Penaklukan Dungeon V
17
Chapter 15 Pertikaian
18
Chapter 16 Misi Istana
19
Chapter 17 Bertemu Pahlawan
20
Chapter 18 Pelatihan Pahlawan
21
Chapter 19 Pelajaran
22
Chapter 20 Adamantoise
23
Chapter 21 Marie
24
Chapter 22 Menuju Ellis
25
Chapter 23 Hutan Elf
26
Chapter 24 Rencana Penyerbuan
27
Chapter 25 Pertahanan Terkuat
28
Chapter 26 Black Dragon
29
Chapter 27 Kembali ke Hutan Elf
30
Chapter 28 Tantangan
31
Chapter 29 Duel
32
Chapter 30 Invasi Iblis 1
33
Chapter 31 Invasi Iblis 2
34
Chapter 32 Pelajaran
35
Chapter 33 Ciel vs Regyus
36
Chapter 34 Manipulasi
37
Chapter 35 Pesta
38
Chapter 36 Menuju Ibukota
39
Chapter 37 Percakapan
40
Chapter 38 Skill
41
Chapter 39 Kudeta ?
42
Chapter 40 Lari dari Ibukota
43
Chapter 41 Penyelidikan
44
Chapter 42 Kenrouga
45
Chapter 43 Royal Dungeon 1
46
Chapter 44 Royal Dungeon 2
47
Chapter 45 Royal Dungeon 3
48
Chapter 46 Royal Dungeon 4
49
Chapter 47 Pengungsian
50
Chapter 48 Dead Eye
51
Special Chapter
52
Chapter 49 Merebut Ibukota
53
Chapter 50 Lich King
54
Chapter 51 August dan Naga
55
Chapter 52 Pahlawan Selanjutnya
56
Chapter 53 Anggota Baru
57
Chapter 54 Sakura Empire
58
Chapter 55 Pecah Kelompok
59
Chapter 56 Konflik dengan Ruska
60
Chapter 57 Awal Penaklukan Yuna
61
Chapter 58 Charlote dan Dungeon
62
Chapter 59 Raksasa Boss
63
Chapter 60 Boss Pertama Charlote
64
Chapter 61 Level 70 ke Atas
65
Chapter 62 Undangan Sakura Empire
66
Chapter 63 Yamato
67
Chapter 64 Pesta 1
68
Chapter 65 Pesta 2
69
Chapter 66 Keluarga Emilia 1
70
Chapter 67 Keluarga Emilia 2
71
Chapter 68 Keadaan Darurat
72
Chapter 69 Awal Serangan Liden
73
Chapter 70 Lawan Misterius
74
Chapter 71 Serangan Darat
75
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!