Setelah Roxas kalah aku dan Emilia naik level. Aku tidak tahu dengan Laura karena kami tidak membentuk party dengannya.
Ciel Lv 35->40
Skill Storage S telah didapatkan
Class Change[?]
Aku naik 5 level, banyak sekali kenaikannya. Aku juga dapat skill Storage, skill untuk menyimpan barang. Serta aku dapat mengubah class milikku. Class apa yang aku dapatkan akan aku liaht ketika sudah kembali ke penginapan.
Emilia Lv 32->37
Skill Storage S telah didapatkan
Emilia ternyata juga naik 5 level dan juga ia mendapatkan Storage. Sepertinya kami tidak membutuhlan tas lagi untuk bepergian. Tapi Emilia tidak mendapatkan perubahan class. Mungkin ketika ia mencapai level 40, baru ia akan mendapatkannya. Aku ingin tahu Laura naik berapa level, jadi aku bertanya kepada Laura.
“Kamu naik berapa level Laura?”
“Aku naik 2 level. Jadi sekarang aku level 57. Kalau kalian?”
“Masing-masing dari kami naik 5 level. Aku sekarang level 40 dan Emilia level 37.”
Emilia tiba-tiba memegang bajuku dari belakang.
“Master, kita perlu mengambil bukti kalau kita sudah mengalahkannya.”
“Kau benar Emilia. Ayo kita ambil!”
Kami mengambil kepala Roxas sebagai bukti. Karena kami lupa mengambil bukti dari hornet-hornet yang kami lawan sebelumnya, kami memutuskan untuk kembali ke tempat hornet-hornet itu. Setelah sampai kami mengambil jarum sengat pada hornet-hornet itu. Lalu aku memasukannya ke dalam Storage milikku bersama dengan kepala Roxas.
“Tunggu dulu Ciel, itu skill ruang penyimpanan dimensi kan?”
“Mungkin semacam itu. Ini pertama kali aku memakainya.”
“Itu skill yang sangat langka.”
“Aku tidak tahu skill ini langka, tapi sekarang ayo kita kembali ke kota. Aku harap Rick dan yang lainnya sudah sampai.”
“Baik,” jawab Emilia dan Laura bersamaan.
Kami menggunakan Caleo untuk turun ke bawah. Sepertinya kami akan menghadapi beberapa monster dalam perjalanan kembali, jadi kami beristirahat sebentar untuk memulihkan energy dan mengobati luka-luka kami. Setelah siap, kami berangkat.
Sesuai dugaan, kami harus menghadapi beberapa monster seperti treant dan juga hornet yang berukuran kecil. Perlu diingat ukuran hornet yang kami lawan sekarang ini adalah yang normal dengan tinggi 50 cm. Ternyata hanya dengan bertiga kami mengalahkan mereka dengan mudah.
Aku heran kenapa waktu kita datang membutuhkan waktu yang lama untuk mengalahkan monster-monster itu. Tapi dari segi jumlah monster yang kami hadapi ini lebih sedikit. Kami juga menemukan beberapa barang milik para petualang yang datang bersama kami. Mungkin mereka sangat buru-buru untuk kembali sehingga meninggalkan barang-barang ini.
Tidak lama kemudian kami sudah sampai di luar. Akhirnya aku bisa menghirup udara segar dan juag bisa merasakan hangatnya sinar matahari. Karena serangan monster yang terjadi semalam membuatku hanya tidur sebentar semalam. Aku mengantuk sekali sekarang ini.
Sekarang kami tinggal kembali ke kota, memberikan lapororan di guild, dan kemudian aku bisa tidur di penginapan. Aku juga ingi tahu keadaan mereka yang kembali dari dungeon. Aku harap mereka baik-baik saja.
Di jalan, tiba-tiba Laura memanggilku dari belakang.
“Ciel!”
“Iya ada apa?”
“Aku ingin bertanya apakah aku dapat ikut bersama dengan kalian menuju Ellis?”
“Kalau aku tidak masalah. Bagaimana denganmu Emilia?”
“Kalau master tidak masalah maka saya juga tidak masalah.”
“Jadi aku boleh ikut kan?”
Aku menganggukan kepala.
Laura kemudian mengobrol dengan Emilia sambil kami berjalan pulang.
“Emilia, sebenarnya apa hubunganmu dengan Ciel? Kenapa kamu memanggilnya master?”
“Bagaimana ya…” Emilia menatapku dengan wajah bingung.
“Tidak apa-apa Emilia katakan saja.”
“Master adalah pemilikku. Ia membeliku ketika aku dijual sebagai budak.”
“Jadi hubungan tuan dan budak?”
“Iya. Lalu Master membebaskanku.”
“Tapi kenapa kamu masih bersamanya?”
“Aku yang memilih untuk mengikutinya dan menjadi pelayan.”
“Jadi seperti itu.”
Mereka masih melanjutkan perbincangan mereka. Laura juga bertanya bagaimana Emilia bisa menjadi seorang budak dan Emilia menceritakan masa lalunya.
“Maaf Emilia,” Laura merasa tidak enak setelah mendengar cerita Emilia.
“Tidak apa-apa. Itu hanya masa lalu.”
Tidak lama kemudian akhirnya kami sampai di kota. Di gerbang kota aku melihat banya sekali orang yang berkumpul. Kalau dilihat dengan seksama, sepertinay mereka adalah petualang. Tapi kenapa mereka berkumpul di tempat ini?
Di antara kerumunan itu aku juga melihat beberapa petugas guild juga. Mungkin Mia juga ada diantara mereka pikirku. Tapi itu urusan nanti, sekarang kami harus melapor ke kantor guild terlebih dahulu.
Setibanya di guild, kami bertemu dengan Mia. Ia berlari menghampiri kami bertiga.
“Syukurlah kalian sudah kembali. Aku kira kalian tidak akan kembali.”
“Memangnya ada apa?”
“Rick mengatakan kalau kelompok penaklukan mundur karena ada monster yang mengalahkan mereka. Ia juga mengatakan kalau ada beberapa orang yang menghadang monster itu dan memberikan waktu untuk kabur. Aku belum sempat bertanya nama para petualang itu, karena ia langsung meminta untuk mengumpulkan petualang peringkat B dan A.”
“Jadi seperti itu. Para petualang yang ada di depan kota berkumpul karena itu?”
“Benar. Mereka adalah kelompok penaklukan berikutnya. Aku lega bisa melihat kalian. Kupikir kalian tewas karena tidak ikut kembali bersama Rick dan yang lainnya.”
“Soal itu… Kamilah yang menghadang monster itu. Kami juga mengalahkan monster itu dan ini buktinya.”
Aku mengeluarkan kepala Roxas dari Storage.
“Darimana kamu mengeluarkannya Ciel?” tanya Mia dengan wajah terkejutnya.
“Ini skillku.”
“Jangan-jangan ruang penyimpanan dimensi.”
“Kurang lebih seperti itu.”
“Itu hebat sekali. Aku belum pernah melihatnya.”
“Kesampingkan masalah itu. Bukankah ada masalah yang lebih penting yang harus diurus?”
“Kamu benar. Maafkan aku. Akan kulaporkan pada guild master terlebih dahulu.”
Mia masuk kedalam. Setelah beberapa saat ia kembali bersama guild master.
Guild master itu bertanya, “Apa benar kalian yang mengalahkannya?”
Kami bertiga mengangguk bersamaan. Ia melihat ke kristal untuk mendeteksi kebohongan yang ada ditangannya.
“Kalau begitu kami akan mengurus hadiah kalian. Untuk Ciel dan Emilia kalian akan naik 2 peringkat karena bisa mengalahkan monster ini. Sejujuranya secara pribadi aku masih tidak percaya kalian mengalahkan monster yang memusnahkan kelompok penakluk.”
Sementara kami berbicara, Rick datang.
“Kalian bertiga selamat?”
“Ya. Sesuai janji, kami kembali.”
“Selain itu mereka mengalahkan monster itu dan untuk memastikannya apa ini monster yang menyerang kalian?” kata Guild master.
“Benar, memang ini monsternya. Tidak kusangka kalian mengalahkannya. Pasti karena Laura?”
“Tidak, mereka berdua bertarung mati-matian di depan sementara aku hanya memberikan dukungan,” jawab Laura.
“Berarti aku bisa membubarkan kelompok penakluk yang sudah berkumpul di depan kota,” kata Guild master.
“Sepertinya begitu,” ujar Rick.
“Mia, aku serahkan urusan mereka bertiga kepadamu. Rick, kau ikut aku ke depan kota.”
“Baik,” jawab Mia dan Rick.
Guild master dan Rick pergi keluar.
“Baiklah kalian bertiga bisa kembali nanti, Istirahatlah, sementara itu aku akan mengurus hadiahnya.”
“Baiklah. Ayo kita kembali ke penginapan Emilia!”
“Siap master.”
“Kalau begitu aku juga akan kembali ke penginapanku.”
Kami bertiga pergi meninggalkan guild.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
anggita
ok nti smbung lgi
2021-03-24
1
VaLe~
bagus
2021-01-27
1
ZEN KAMIL
Next upnya Thor
2021-01-23
1