"Papa.... Mama..... Alexa pulang" Teriak Alexa ketika sampai di rumahnya.
"Sayang... kalau masuk rumah itu ucap salam. Ini kog malah teriak-teriak. Anak gadis kog gak ada anggun-anggunnya. Lexa... Lexa..." Mama Alexa mengingatkan anaknya.
"Oh iya. Assalamu'alaikum bu haji" Lexa mengucapkam salam sambil bercanda pada Mamanya.
"Wa'alaikumsalam. Nah gitu kan bagus nak" jawab Mamanya.
"Pak Haji nya mana Bu?" tanya Alexa.
"Papa kamu ada dibelakang lagi kasi makan ikan dikolam" Mama Alexa menunjuk kearah teras belakang.
Alexa berlari menuju arah Papanya. Pak Wiratama sedang asik memberi makan ikan peliharaannya dikolam belakang rumah.
"Papaaaa... Regu kami menang lho juara 1" ucap Alxea melaporkan.
"Wah selamat sayang. Kamu emang hebat" jawab Papanya sambil mengacungkan jempolnya.
"Iya donk, anak siapa dulu" ucap Alexa membanggakan Papanya.
Papanya tersenyum melihat gaya manja anak tunggalnya ini. Alexa hanya manja saat dirumah saja, tapi kalau diluar rumah dia akan menjadi anak yang mandiri dan ceria.
"Lexa mandi dulu sana gih, badan kamu bau asem, penuh keringat. Baju kotor kamu bawa kebelakang ya biar dicuci Mbak Siti" Mama Alexa memberi perintah.
"Siap Bos!" Jawab Alexa sambil memberi hormat kepada Mamanya.
Alexa kemudian beranjak menuju kamarnya, mandi dan bersih-bersih setelah itu dia membawa semua baju kotornya dan memberikannya pada Mbak Siti untuk di cuci.
Malam harinya Alexa makan malam berasama dengan kedua orangtuanya. Dia bercerita tentang pengalamannya selama di Perkemahan kemarin.
Pak Wiratama mendidik Alexa menjadi anak yang jujur dan terbuka. Semua kegiatannya di sekolah, diluar sekolah dan semua teman-temannya pasti dikenal oleh orangtuanya. Dengan begitu Pak Wiratama dan istrinya tidak akan sulit memantau pergaulan anaknya. Tanpa ditanya Alexa pasti dengan sendirinya akan bercerita.
Sepeti malam ini, setelah selesai makan Alexa kembali ke kamarnya dan beristirahat. Malam itu dia cepat tidur karena rasa letih yang dia rasakan setelag 2 hari mengikuti perkemahan dari sekolanya.
Pagi harinya seperti biasa Alexa pergi bersama Reza ke Sekolah.
Istirahat pertama Reza dan Alexa sengaja melapor ke ruangan OSIS. Mereka menyerahkan piala yang kemarin diraih dalam acara PERJUSAMI.
"Permisi kak, kami ingin menyerahkan piala yang kami raih dalam PERJUSAMI kemarin" ucap Reza sambil memberikan piala kepada ketua OSIS.
" Saya ucapkan selamat pada kalian semua, kalian telah berhasil membuat harum nama sekolah kita" ucap Aditya.
"Terimakasi Kak" Jawab Alexa dan Reza bersamaan.
"Salam saya untuk semua anggota regu yang ikut PERJUSAMI kemarin" perintah Aditya.
"Baik Kak" jawab Alexa.
"Kalau begitu kami pamit dulu ya Kak" ucap Reza.
"Mm... Alexa, saya minta waktu sebentar. Ada sesuatu yang ingin saya bicarakan dengan kamu" Aditya menatap kearah Alexa.
Alexa menatap Reza dan memberi isyarat agar Reza meninggalkan mereka berdua diruangan itu.
Setelah Reza keluar Alexa mulai berbicara.
"Kakak ingin membicarakan apa?" tanya Alexa.
"Mengenai peristiwa pohon mangga" jawab Aditya.
"Pohon Mangga?" Alexa pura-pura tidak mengerti apa yang Aditya katakan.
"Kamu gak usah pura-pura Alexa, kamu pasti tau apa maksud kata-kata saya. Kamu kan yang menakuti saya dengan naik kepohon mangga dan berpura-pura menjadi kuntilanak?" tanya Aditya.
Alexa tidak bisa mengelak lagi, tapi bukan Alexa namanya kalau dia tidak bisa mengatasinya.
"Maaf kak, itu sekedar salam perkenalan dari saya sebagai tetangga baru kakak" jawab Alexa.
Aditya memandang wajah Alexa dengan tatapan marah.
"Ayolah Kak, masak begitu aja kakak marah. Kalau kata nenek saya ya, jangan terlalu membenci seseorang. Antara benci dan cinta itu beda tipis, nanti bisa-bisa kakak cinta lagi sama saya" ucap Alexa.
"Pede sekali kamu" jawab Aditya masih terlihat kesal
Alexa tersenyum menanggapi Aditya yang masih marah.
"Saya kan sudah minta maaf" ucapnya.
"Kali ini saya maafkan, tapi ingat hanya kali ini saja. Lain kali kalau kamu melakukan hal seperti itu lagi. Saya pastikan kamu akan saya kasi pelajaran" Ancam Aditya.
"Baik kak, saya sudah boleh keluar?" tanya Alexa.
"Silahkan" jawab Aditya.
Aditya menatap kepergian Alexa dari ruangannya.
Cewek yang cantik, kulitnya putih, badannya langsing dan tinggi hampir sempurna tapi sayang tingkah lakunya seperti laki-laki. Gak ada lembut dan anggunnya.
Alexa meninggalkan ruangan OSIS. Didepan pintu Reza masih menunggunya.
"Kak Adit bicara tentang apa sama kamu? " tanyanya.
"Tragedi pohon mangga" jawab Alexa.
"Dia tau itu perbuatan kamu, tau dari mana?" tanya nya lagi.
Alexa mengangkat kedua bahunya menandakan bahwa dia tidak tau.
"Trus dia bilang apa?" Reza masih penasaran dengan pembicaraan Aditya dan Alexa.
"Dia memperingatkan aku, cukup sekali saja hal itu terjadi kalau tidak dia akan memberi perhitungan padaku. Hahaha... dia tidak tau kalau sudah mengancam Alexa akan ada yang kedua dan ketiga kalinya hahaha" Alexa tertawa menang.
Reza hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat reaksi sahabatnya itu.
"Alex... Alex... Kamu gak ada kapoknya. Awas nanti kamu akan menyesal" ucap Reza. Tapi Alexa tidak menghiraukan kata-kata Reza.
Mereka kemudian berjalan menuju kelasnya masing-masing.
Sepulang sekolah Reza sudah menunggu Alexa di parkiran sepeda motor. Seperti biasa Reza akan mengantar Alexa sampai kerumah.
Ditengah perjalanan pulang mereka disusul oleh sepeda motor Aditya yang melaju sangat kencang. Alexa merasa berang melihat gaya Aditya.
"Sombong amat, kejar Za" perintahnya.
"Gile lo, motor ini antik Lex mana bisa kita mengalahkan motor balap kak Adit, jangankan mengalahkannya mengimbanginya saja sangat sulit" ucap Reza.
Alexa hanya bisa memandangi punggung Aditya sampai tak terlihat lahi dengan perasaan kesal.
Akhirnya sampai juga Alexa didepan rumahnya.
"Makasih ya Za" ucapnya pada Reza.
"Yoi. Jangan lupa ya jam 3 di Dojang" balas Reza.
Dojang \= tempat latihan taekwondo.
"Oke" jawab Alexa.
Reza kemudian melaju menuju rumahnya.
Alexa berjalan masuk kedalam rumah. Setelah itu dia ganti baju dan makan siang. Setelah makan siang Alexa bersiap-siap untuk pergi latihan taekwondo.
Jam 2.30 siang Alexa sudah siap lengkap dengan pakaian latihan taekwondonya. Setelah pamit pada Mamanya Alexa mengeluarkan sepedanya dari garasi kemudian dia mendorong sepedanya sampai ke pagar.
Alexa mulai mengayuh sepedanya menuju dojang. Tiba-tiba Aditya melewatinya dan tepat pas didekat Alexa, Aditya menggeber gas sepeda motornya hingga mengeluarkan asap yang tebal kepada Alexa.
Alexa marah diperlakukan seperti itu.
"Dasar cowok tengil, lihat aja ya nanti. Aku akan memberi perhitungan pada kamu. Tunggu saja pembalasanku" Teriaknya pada Aditya yang sudah melaju sangat jauh.
Alexa merasa kesal sekali dengan perlakuan Aditya. Baginya sikap Aditya yang seperti itu menandakan bahwa Aditya sudah mengibarkan bendera perang padanya.
"Awas kamu Adit. Aku akan mengahajarmu" ucap Alexa dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
bulan ungu
😂😂😂 kocak
2023-09-24
1
bulan ungu
😂😂😂
2023-09-24
1
KomaLia
waduuh bendera berkibar
2022-01-13
1