Jakarta

Satu tahun telah dilalui Alexa dengan baik. Dia dengan sungguh-sungguh belajar untuk ujian akhir disekolahnya dilanjutkan dengan ujian masuk ke perguruan tinggi.

Alexa dan Reza akhirnya lulus di Universitas Indonesia. Dua sahabat ini berjanji untuk sama-sama kuliah di kampus yang sama walau beda jurusan.

Kelulusan Alexa ini disambut dengan sukacita oleh kedua orangtuanya. Walau harus melepas anak gadis semata wayangnya pergi jauh tapi setidaknya mereka sedikit lega karena ada Reza yang akan selalu ada menemani anaknya kuliah di kota orang.

Ditambah lagi Alexa sudah dibekali dengan keahliannya taekwondo membuat Papa dan Mamanya sedikit lebih lega melepas Alexa jauh dari mereka. Tidak percuma Papanya mendidiknya mandiri selama ini.

Itu akan sangat berarti untuk bekalnya tinggal jauh dari orangtuanya.

"Selamat ya sayang kamu berhasil lulus di perguruan tinggi yang kamu impikan, semoga cita-cita kamu dapat kamu raih" ucap Papanya sambil memeluk Alexa.

"Aamiin..." Alexa membalas pelukan papanya.

"Selamat ya sayang, raihlah cita-cita kamu dan jangan lupa jaga diri kamu baik-baik disana" Mama Alexa bergantian memeluk anak gadisnya itu.

"Iya Ma. Terimakasih ya Pa, Ma. Tanpa dukungan dari Papa dan Mama aku pasti tidak bisa melangkah sejauh ini" Alexa memeluk erat Mamanya.

Mereka bertiga saling berpelukan dan bersyukur ataa keberhasilan Alexa lulus keperguruan tinggi impian Alexa.

Alexa mempersiapkan semua barang-barangnya untuk dia bawa ke Jakarta. Disana dia akan menuntut ilmu dengan giat agar segera dapat meraih cita-citanya dan membuat orangtuanya bangga.

Jarak Jakarta dan Bandung tidak terlalu jauh ada secercah harapan dia untuk bertemu dengan Aditya disana.

Satu tahun ini Aditya tidak pernah pulang kerumah orangtuanya. Alasannya karena sibuk menyesuaikan diri di kampus dan sibuk dengan tugas kampus yang banyak pada tingkat awal kuliahnya. Kalau orantuanya rindu mereka yang menjenguk Aditya saat liburan.

Setahun juga Alexa tidak bertemu dengan Aditya. Cinta pertama yang dia pendam dalam hatinya dan hanya dia sendiri yang tau harus dikuburnya jauh-jauh. Dia sadar perasaannya ini tidak boleh berkembang jadi lebih besar lagi dia takut semakin besar rasa ini maka akan semakin besar juga rasa sakit yang akan dia rasakan.

Alexa dan Reza berangkat ke Jakarta bersama orangtua mereka masing-masing. Mereka mencari rumah kos yang jaraknya berdekatan agar bisa saling menjaga di perantauan. Keluarga Reza dan Alexa juga sudah saling kenal bahkan sangat dekat dan sudah seperti keluarga karena lamanya persahabatan mereka.

Mereka janji bertemu dibandara.

"Sudah dibawa semua keperluan kalian di jakarta?" tanya Papa Alexa.

"Sudah Pa" jawab mereka bersamaan.

Pesawat berangkat menuju Jakarta. Sementara mereka menginap di hotel yang dekat dengan kampus. Setelah Reza dan Alexa selesai daftar ulang mereka mulai berjalan mencari kos-kosan yang jaraknya tidak jauh dari kampus.

Reza tinggal di kos khusus cowok sedangkan Alexa khusus cewek tapi jarak kos-kosan mereka tidak jauh.

Baik orangtua Alexa ataupun Reza berpesan agar mereka saling jaga dan membantu di Jakarta ini. Karena mereka tidak mempunyai keluarga di kota ini.

Tahun pertama kuliah memang sangat sibuk, padatnya mata kuliah ditambah banyaknya tugas yang mereka dapat membuat Reza dan Alexa jarang bertemu walau jarak kos mereka dekat. Biasa mereka bertemu saat weekend atau hari libur lainnya.

Alexa mulai memiliki sahabat perempuan. Selama ini dia hanya dekat dengan teman laki-laki dan memiliki sahabat Reza.

"Kenalkan namaku Alexandra, biasa teman-temanku di kampung memanggilku Alex" ucap Alexa memperkenalkan diri.

"Ih cantik-cantik kog panggilannya Alex kayak cowok aja" jawab salah satu penghuni kos lainnya.

"Iya... Mmmm... bagaimana kalau kami panggil kamu Sandra?" salah satu teman kosnya memberi saran.

"Senyaman kalian memanggilku saja. Apapun itu, aku suka" jawan Alexa ramah pada teman-temannya.

Teman-teman Alexa satu kos semua baik-baik dan anggun. Secara perlahan tampilan Alexa mulai berubah. Teman-temannya juga tidak mau memanggil nama Alexa menjadi Alex seperti teman-temannya disekolah dulu. Mereka sengaja memanggil nama Alexa dengan panggilan Sandra sesuai dengan nama Alexandra.

Alasannya mereka ingin merubah Alexa menjadi wanita tulen.

"Permisi.... Alex ada?" tanya Reza pada saat bertamu ke kos-annya Alex.

"Maaf ya Mas disini gak ada yang namanya Alex tuh. Ini kos-annya cewek gak ada cowok disini" Jawab cewek yang tinggal tepat disebelah kamarnya Alexa.

"Mm... Maksud saya Alexa, Alexandra" ucap Reza kembali.

"Oh Sandra. Kami memanggilnya Sandra disini Mas" jawabnya.

"Tapi maaf ya Mas ini siapa?" tanya Gadis itu balik bertanya.

"Saya Reza temannya Alexa eh Sandra dari kampung" Reza mengulurkan tangannya.

"Saya Lidya" gadis itu menyambut jabat tangan Reza.

Mereka berkenalan dan ngobrol tentang maksud dan tujuan mereka untuk merubah Alexa.

Reza sangat mendukung maksud dan tujuan teman-teman Alexa bahkan Reza sekarang juga sudah memanggil Alexa dengan panggilan Sandra.

"Mas baru datang dari kampung atau...?" tanya Lidya.

"Oh tidak...tidak... saya teman Sandra dari kampung tapi kuliah disini juga dan saya tinggal di kos depan" jawab Reza sambil tersenyum.

Ni cewek senyumnya manis sekali. Batin Reza.

"Sebentar ya Mas saya panggilkan Sandranya" ucap Lidya tersenyum malu, kemudian dia melangkah masuk kedalam memanggil Alexa yang ada dikamarnya.

Sudah jadi peraturan kos-kosan mereka, tamu laki-laki dilarang masuk. Tamu laki-laki yang datang hanya bisa menunggu sampai di teras depan saja tidak boleh masuk kedalam apalagi masuk ke kamar. Siapa yang berani atau kedapatan memasukkan tamu laki-laki akan dikeluarkan dari kos-kosan.

Di Kos-kosan Alexa mempunyai dua sahabat yang paling dekat yaitu Sisil dan Lidya. Sisil berasal dari kota Semarang sedangkan Lidya dari kota Bandung.

Reza yang sudah dikenalkan Alexa sebagai sahabatnya dari kecil juga dekat dengan mereka bahkan Reza jatuh hati pada salah satu teman kos Alexa ini.

Semenjak berkenalan dengan Lidya Reza jadi semakin sering main ke kosan Alexa dengan berbagai alasan bahkan terkadang alasannya sangat tidak masuk akal, meminjam sabun mandi yang sedang habis. Bukannya pergi ke minimarket untuk membeli sabun eh malah minjam ke kosannya Alexa.

Awalnya Alexa merasa aneh dengan tingkah Reza tapi setelah sering dia perhatikan perubahan sikap Reza apalagi kalau ada Lidya bersamanya pasti Reza salah tingkah. Lama kelamaan Alexa mengerti maksud dan tujuan Reza datang ke kosannya.

Reza suka dengan kelembutan sikap dan hati Lidya. Gadis sunda yang sangat ayu dan anggun. Alexa yang mengetahui gerak gerik sikap Reza pada Lidya diam-diam mendukung hubungan sahabatnya itu.

Suatu hari menjelang senja di kosannya Reza sedang duduk di teras depan kosannya Alexa.

"Za aku boleh tanya sesuatu gak sama kamu? tapi kamu jangan marah ya dan jawab dengan jujur?" tanya Alexa.

"Tanya apa sih San, tumben kamu serius banget?" Reza malah balik bertanya.

"Kamu naksir sama Lidya?" tanya Alexa.

"Mmmm..." Reza ragu menjawab pertanyaan Alexa.

"Kamu jangan malu padaku. Kita kan sahabatan udah lama. Aku mengerti setiap gerak gerik kamu, perubahan kamu dan perhatian kamu. Udahlah jangan bohong padaku. Kamu tidak bisa menyembunyikan perasaan kamu padaku" ucap Alexa.

"Iya San, sejak pertama bertemu dengannya entah mengapa aku senang sekali melihat wajahnya dan ingin selalu bertemu dengannya" jawab Reza pasrah tak bisa berbohong lagi.

"Karena kamu sahabat aku dan Lidya juga sahabat aku yang baik aku akan membantu kamu" ucap Alexa.

"Kamu serius San?" tanya Reza sambil melotot tak percaya.

"Biasa aja kale matanya Za, gak usah melotot seperti itu. Serius lah... kamu kan sahabat terbaikku" Alexa merangkul bahu Reza memberikan dukungannya.

"Makasih San" jawab Reza.

"Liburan semester ini kami akan pergi liburan kerumah Lidya di Bandung. Kamu mau ikut?" Ajak Alexa.

"Mau... Mau... San. Aku ikut ya" jawab Reza antusias.

"Cih semangat sekali kamu anak muda"

Mereka akhirnya tertawa bersama

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***