Peperangan dimulai lagi

Senin pagi Alexa sudah sibuk banget dirumahnya. Kebiasaannya yang selalu buat heboh seisi rumah kalau akan mengikuti setiap perlombaan.

Mama akan sibuk dibantuin Mbak Siti menyiapkan sarapan pagi dan bekal cemilan untuk Alexa bawa untuk dimakan selelesai perlombaan.

Sementara Papa membantunya menyiapkan peralatan yang akan dia bawa dan memasukkannya kedalam tas.

Kalau dirumah Alexa selalu terlihat panik setiap akan menghadapi perlombaan atau pertandingan apapun. Tapi kalau sudah sampai di lokasi sekuat tenaga dia akan menyembunyikan sikap paniknya itu.

Dia selalu bilang sama Papa dan Mamanya harus jaim dan cool didepan lawan biar lawannya takut duluan melihatnya. Itu trik menjatuhkan mental lawan. Ada ada saja strategi bertandingnya.

Papa dan Mamanya hanya bisa melihat tingkah anaknya itu dengan senyuman dan doa yang selalu mengiringi setiap langkah anaknya. Semoga Alexa berhasil melewatinya dan menang dalam pertandingannya.

Pagi ini dia tidak mau datang terlambat oleh sebab itu hari ini Alexa tidak dijemput Reza. Alexa berangkat bareng Aditya ke sekolah dengan menaiki motor balap Aditya.

Mereka berangkat bersama kesekolah sampai disekolah baru berangkat bersama guru dan teman yang lain.

Acara dimulai jam 9 pagi. Perlombaan dibagi menjadi 2 sesi. Setiap sesi diberi waktu satu jam kemudian istirahat setengah jam baru dilanjutkan lagi sesi ke 2.

Jam 12 pertandingan selesai. Mereka dipersilahkan istirahat shalat dan makan setelah itu menunggu hasil pengumuman siapa yang menjadi pemenangnya.

"Untuk kelas 2 SMU dengan skor 990 juara I jatuh kepada Aditya Satria Gunadi dari sekolah SMU Nusa Bangsa dan untuk kelas 1 SMU dengan skor 985 jatuh kepada Alexandra Nur Wiratama dari sekolah SMU Nusa Bangsa" ucap pembawa acara.

Sontak Alexa bersama semua utusan dari sekolahnya bersorak senang dan saling berpelukan.

Alexa tidak percaya kalau dia bisa memenangkan olimpiade matematika ini. Dalam olahraga memang dia lebih percaya diri. Kalau pelajaran sekolah Alexa hanya rangking 3 besar di kelas dan baru kali ini dia ikut olimpiade.

Berbeda dengan Aditya, dia selalu ikut olimpiade seperti ini dan sudah sering menang menjadi juara.

Sore itu dua piala berhasil mereka raih menambah harum nama sekolah SMU Nusa Bangsa. Guru pembimbing dengan senyum cerahnya memberikan selamat kepada Aditya dan Alexa.

"Selamat ya Lex kamu berhasil" ucap Aditya pada Alexa.

"Terimakasih kak. Kakak juga selamat" Alexa tersenyum menatap wajah Aditya.

Mereka kembali ke sekolah tapi sebelumnya Guru pembimbing mengajak mereka makan bersama untuk merayakan prestasi yang mereka raih.

Mereka singgah ke sebuah Cafe yang sangat ramai.

Aditya duduk tepat di depan Alexa.

Semua sudah memesan makanan yang tertera di daftar menu. Alexa baru saja keluar dari kamar mandi tepat saat minuman akan dihidangkan dan secara tak sengaja Alexa menyenggol tangan pelayan Cafe yang hendak memberikan minuman yang Aditya pasan.

Gelas tumlah tepat di depan Aditya membasahi wajah dan bajunya. Dan bodohnya Alexa bukannya merasa bersalah dia malah tertawa lepas karena lucu melihat tampilan Aditya.

Aditya memandang wajah Alexa kesal. Amarahnya memuncak, padahal seminggu ini dia sudah mulai berdamai dengan Alexa. Tapi saat ini semuanya percuma. Bendera perang sudah tegak berkibar.

"Alexaaaaa" teriak Aditya.

"Huahahahaha.... Maaf Kak Adit hahaha..." Alexa masih tertawa.

"Kamu sengaja ya?" ucapnya penuh emosi.

"Nggak...nggak kak Adit. Hpuuff.... hahaha" Alexa mencoba menghentikan tawanya.

"Senang kamu ya? Awas kamu Lexa. Aku tidak akan memaafkanmu" Aditya terlihat sangat marah dan hendak mengeluarkan sumpah serapahnya.

"Adiit..." Teriak guru pembimbing.

"Kamu juga Alexa harusnya kamu meminta maaf pada Aditya" perintah gurunya.

"Kan sudah Pak, saya sudah minta maaf tadi" Alexa sudah biasa menguasai dirinya dan tidak tertawa lagi.

"Iya, tapi permintaan maaf kamu tidak tulus" jawab guru pembimbing.

"Iya... Maaf Pak. Maaf Kak Adit, saya tidak sengaja tadi" Alexa menundukkan kepalanya memberi hormat dan meminta maaf dengan tulus.

"Awas kamu nanti ya, akan saya balas" Aditya mengancam pelan tidak ingin gurunya mendengar tapi dia menatap mata Alexa dengan tajam.

Bukan Alexa namanya kalau dia takut, dia masih menahan senyuman melihat wajah Aditya yang basah kuyup.

Akhirnya mereka makan dengan diam dan menahan diri masing-masing karena tidak enak melihat tatapan guru pembimbingnya.

Suasana yang awalnya ceria karena euporia kemenangan sekolah mereka akhirnya jadi berubah panas karena kejadian yang baru saja terjadi.

Setelah selesai makan mereka kembali ke sekolah.

"Terimakasih atas kerja keras kalian, Bapak bangga mendampingi kalian dia olimpiade tersebut dan besok kita akan menemui kepala sekolah secara resmi menyerahkan piala yang kita dapatkan hari ini. Kalian boleh pulang kerumah masing-masing" perintah guru pembimbing.

Ke empat perwakilan sekolah itu bubar dan pulang kerumah mereka.

Alexa mengikuti Aditya sampai parkir.

"Ngapain kamu ngikutin saya" ucap Aditya masih dengan tatapan marah.

"Mau pulang bareng kak" jawab Alexa cuek.

"Siapa juga yang mau antar kamu pulang. Preman Pasar!" umpat Aditya.

"Pulang sana sendiri, aku tak sudi membonceng kamu pulang" ucap Aditya mengusir.

"Yaaah Kak Adit, gitu aja ngambek. Aku kan udah minta maaf" Alexa terlihat kecewa.

Aditya berjalan meninggalkan Alexa sendiri disekolah. Sekolah sudah sepi karena sudah selesai jam sekolah. Para murid dan guru sudah pulang semua.

Alexa berjalan lunglai menuju pagar sekolah sambil mengeluarkan hpnya dan memesan ojek online untuk pulang kerumah. Huuh.. baru gitu aja udah ngambek lagi padahal kan aku udah minta maaf, dasar.... Batin Alexa.

"Mamaaaa...." Teriak Alexa turun dari motor ojek online dan berlari mendekati Mamanya yang sedang menyiram bunga di halaman depan rumahnya.

"Lho Lexa kamu kog gak pulang sama Adit, tadi Mama lihat dia udah pulang duluan. Bukannya kalian mengikuti kegiatan yang sama?" tanya Mama Alexa heran.

"Kak Adit pulang duluan Ma, dia ngambek" Alexa terlihat kesal.

"Ngambek kenapa?" Mama Alexa bertanya lagi.

"Tadi kami makan di Cafe Ma, aku gak sengaja nyenggol pelayan bawa minuman dan tumpah kearah Kak Adit membasahi wajah dan bajunya. Dia marah Ma, padahal aku udah minta maaf" curhat Alexa.

"Kamu itu selalu saja sembrono, jadi cewek itu harus bisa jaga sikap jangan pecicilan. Ya gitu jadinya kan? wajar Adit marah" Mama Alexa menasehati anaknya.

"Eh Ma jadi lupa, aku juara satu lho Ma" Alexa kembali ceria.

"Waaah hebatnya anak Mama, selamat ya sayang" Mama Alexa memeluk anak semata wayangnya itu.

Mereka berjalan menuju rumah sambil bercerita. Mama Alexa kemudian dengan setia memdengar cerita anaknya.

Alexa dengan semangat empat limanya menceritakan proses berlangsungnya olimpiade matematika dari awal sampai akhir dan akhirnya dia berhasil meraih peringkat pertama membawa nama harum sekolahnya.

Terpopuler

Comments

Masfaah Emah

Masfaah Emah

akoh jdi ketawa ngebayangin muka Ama baju Aditiya basah,😄😄🤭 ga kebayang g mna kesel nya Aditiya

2023-08-11

1

Ika Sriwulandari

Ika Sriwulandari

Alex kelakuan nya bikin rusuh 🤣🤣🤣🤣🤣

2021-12-30

1

Pencinta Makanan Pedas

Pencinta Makanan Pedas

hai k aku mampir membawa like
terus semangat qt slg dukung
salam dari aku dan mantan kekasih suamiku
aku tunggu feedbacknya

2021-06-09

1

lihat semua
Episodes
1 Tetangga Baru
2 Ternyata Kamu Tetangga Baruku
3 Izin Perjusami
4 Kamu kuntilanak itu
5 Peringatan Pertama
6 Dia Anak Yang Cantik
7 Olimpiade Matematika
8 Persiapan Lomba
9 Sakit Beneran
10 Peperangan dimulai lagi
11 Selalu sial dekat denganmu
12 Kau Pergi
13 Jakarta
14 Liburan
15 Jalan-jalan
16 Mengenangmu
17 Melihatmu
18 Pengakuan
19 Liburan telah usai
20 Papa Sakit
21 Pulang kampung
22 Papa Sadar
23 Kembali ke Jakarta
24 Lebaran telah tiba
25 Kecewa
26 Nasehat Reza
27 Pindah Kerja
28 Ulang Tahun ADS Corp
29 Malam Pesta
30 Bertemu denganmu
31 Aku Mengenalmu
32 Kesal
33 Rahasia Terbongkar
34 Tentang Kamu
35 Berbelanja
36 Kerjasama
37 Makan Malam Bersama
38 Misi untuk sahabat
39 Lamaran Reza
40 Menjelang Pernikahan Reza
41 Melepas seorang sahabat
42 Hari Bahagia Reza dan Lidya
43 Dalam banget maknanya
44 Pertarungan
45 Berdamai
46 Papa Mama Datang
47 Sambel Teri Medan
48 Pengantin Baru Pulang
49 Latihan Bersama
50 Bertanding
51 Penculikan
52 Penyelamatan
53 Aku Jatuh Hati
54 Menjaga Kamu
55 Bertemunya dua keluarga
56 Keputusan Keluarga
57 Menunggu jawaban
58 Persiapan Pernikahan
59 Maafkan Aku Teman
60 Menjelang Akad Nikah
61 Akad Nikah
62 Menjadi Pasangan Hidupmu
63 Hari Pertama Menikah
64 Perhatian dan perlindunganmu
65 Kabar Pernikahan
66 Perdebatan Pertama
67 Aku Bebas
68 Aku Mencintaimu
69 Dunia Serasa Milik Berdua Part 1
70 Dunia Serasa Milik Berdua Part 2
71 Apartemen Lama
72 Publikasi
73 Surat Nikah
74 Resepsi Pernikahan Part. 1
75 Resepsi Pernikahan Part. 2
76 Honeymoon Part. 1
77 Honeymoon Part. 2
78 Mencari Pendamping
79 Ketemu juga akhirnya
80 Perjalanan menuju Bandung
81 Sampai di Bandung
82 Reuni Akbar Part.1
83 Reuni Akbar Part.2
84 Reuni Akbar Part.3
85 Pertengkaran Pertama
86 Curhat Sahabat
87 Nasehat Sahabat
88 Kisah Masa Lalu
89 Merayu Pujaan Hati
90 Tidak Sengaja Bertemu
91 Menolongnya
92 Pernikahan Sandy
93 Kisah Dimas
94 Akhir kisah Dimas
95 Kamu Sakit?
96 Hasil Pemeriksaan
97 Calon Oma Datang
98 Ngidam
99 Menikmati Kehamilan
100 Perjalanan ke Semarang
101 Pernikahan Dimas dan Sisil
102 Salah Paham
103 Permohonan Maaf
104 Balas Dendam
105 Berdamai Dengan Masa Lalu
106 TAMAT
107 Extra Part
108 PENGUMUMAN 1
109 PENGUMUMAN 2
110 Kembali Lagi
111 PENGUMUMAN BARU
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Tetangga Baru
2
Ternyata Kamu Tetangga Baruku
3
Izin Perjusami
4
Kamu kuntilanak itu
5
Peringatan Pertama
6
Dia Anak Yang Cantik
7
Olimpiade Matematika
8
Persiapan Lomba
9
Sakit Beneran
10
Peperangan dimulai lagi
11
Selalu sial dekat denganmu
12
Kau Pergi
13
Jakarta
14
Liburan
15
Jalan-jalan
16
Mengenangmu
17
Melihatmu
18
Pengakuan
19
Liburan telah usai
20
Papa Sakit
21
Pulang kampung
22
Papa Sadar
23
Kembali ke Jakarta
24
Lebaran telah tiba
25
Kecewa
26
Nasehat Reza
27
Pindah Kerja
28
Ulang Tahun ADS Corp
29
Malam Pesta
30
Bertemu denganmu
31
Aku Mengenalmu
32
Kesal
33
Rahasia Terbongkar
34
Tentang Kamu
35
Berbelanja
36
Kerjasama
37
Makan Malam Bersama
38
Misi untuk sahabat
39
Lamaran Reza
40
Menjelang Pernikahan Reza
41
Melepas seorang sahabat
42
Hari Bahagia Reza dan Lidya
43
Dalam banget maknanya
44
Pertarungan
45
Berdamai
46
Papa Mama Datang
47
Sambel Teri Medan
48
Pengantin Baru Pulang
49
Latihan Bersama
50
Bertanding
51
Penculikan
52
Penyelamatan
53
Aku Jatuh Hati
54
Menjaga Kamu
55
Bertemunya dua keluarga
56
Keputusan Keluarga
57
Menunggu jawaban
58
Persiapan Pernikahan
59
Maafkan Aku Teman
60
Menjelang Akad Nikah
61
Akad Nikah
62
Menjadi Pasangan Hidupmu
63
Hari Pertama Menikah
64
Perhatian dan perlindunganmu
65
Kabar Pernikahan
66
Perdebatan Pertama
67
Aku Bebas
68
Aku Mencintaimu
69
Dunia Serasa Milik Berdua Part 1
70
Dunia Serasa Milik Berdua Part 2
71
Apartemen Lama
72
Publikasi
73
Surat Nikah
74
Resepsi Pernikahan Part. 1
75
Resepsi Pernikahan Part. 2
76
Honeymoon Part. 1
77
Honeymoon Part. 2
78
Mencari Pendamping
79
Ketemu juga akhirnya
80
Perjalanan menuju Bandung
81
Sampai di Bandung
82
Reuni Akbar Part.1
83
Reuni Akbar Part.2
84
Reuni Akbar Part.3
85
Pertengkaran Pertama
86
Curhat Sahabat
87
Nasehat Sahabat
88
Kisah Masa Lalu
89
Merayu Pujaan Hati
90
Tidak Sengaja Bertemu
91
Menolongnya
92
Pernikahan Sandy
93
Kisah Dimas
94
Akhir kisah Dimas
95
Kamu Sakit?
96
Hasil Pemeriksaan
97
Calon Oma Datang
98
Ngidam
99
Menikmati Kehamilan
100
Perjalanan ke Semarang
101
Pernikahan Dimas dan Sisil
102
Salah Paham
103
Permohonan Maaf
104
Balas Dendam
105
Berdamai Dengan Masa Lalu
106
TAMAT
107
Extra Part
108
PENGUMUMAN 1
109
PENGUMUMAN 2
110
Kembali Lagi
111
PENGUMUMAN BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!