Kembali beraktifitas

" Astaghfirullah...."

" Bik Siti kok bisa ada disini...?" tanya Arya kaget.

" Eh, iya Mas. Saya membawa kunci cadangan pintu belakang..." ucap Bik Siti.

" Ya udah, kirain siapa bik. Katanya anaknya sakit, kok di tinggal..?" tanya Arya.

" Sudah mendingan keadaannya Mas, jadi bisa di tinggal. Ada kakaknya yang jagain..." jawab Bik Siti.

" Bibik udah masak, saya laper...." tanya Arya.

" Udah, sebentar bibik siapin dulu..." kata bibik.

Setelah semua siap, mereka berlima makan dengan lahap. Arya yang udah selesai duluan langsung beranjak menuju kamar untuk membersihkan diri. Setelah istirahat sebentar, Arya keluar kamar menuju ruang tamu. Disana teman - temannya sedang menonton tv.

"Ar, nanti habis dzuhur gue sama Ferdi mau balik ke Jakarta..." ucap Lucky.

" Kenapa nggak besok aja bareng...?" tanya Arya.

" Gue ada jadwal operasi ntar sore. Lho mau pasien gue pada anfal kalau harus nungguin besok..." kata Lucky.

" Ok, kalau gitu kalian duluan. Gue besok aja sekalian ninjau proyek..." ucap Arya.

" Ar, lho jagain adek gue. Awas kalau terjadi apa - apa gue bantai lho..." ucap Ferdi.

" Lho tenang aja, Zahra aman sama kita..." saut Reyhan.

" Mas Ferdi nggak usah khawatir, Zahra bisa jaga diri.." saut Zahra.

Setelah Ferdi dan Lucky kembali ke Jakarta kini tinggal Zahra, Arya dan Reyhan. Mereka kembali ke kamar masing - masing untuk istirahat.

Sore hari selepas Ashar Zahra keluar dari kamarnya.

" Bik, nanti kalau ada yang nyariin saya, bilang aja saya di perkebunan..." ucap Zahra.

" Iya neng, nanti bibik sampaikan.." jawab Bik Siti.

Zahra jalan - jalan di sekitar kebun teh menikmati sore yang sedikit mendung. Hawa dingin menerpa tubuhnya. Tiba - tiba ada yang menggenggam tangannya dari samping. Saat Zahra menoleh diapun kaget.

" Mas Arya kok disini...?" tanya Zahra.

" Saya nyariin kamu, takut hilang lagi..." jawab Arya asal.

" Mas Reyhan mana...? kok nggak ikut..?" tanya Zahra

" Masih tidur kayaknya..." jawab Arya.

" Mas, kita keatas bukit itu yuk..?" ajak Zahra.

" Tapi jangan lama - lama ya, udah mau hujan kayaknya..." ujar Arya.

" Iya, sebentar aja..." jawab Zahra.

Sampai diatas bukit Zahra dan Arya duduk di rerumputan. Mereka mengabadikan momen bersama di ponsel Arya. Setelah hari mulai gelap, mereka berdua kembali ke Villa.

" Enak ya, yang jalan - jalan berduaan.." sindir Reyhan di depan pintu.

" Sirik aja lho, makanya jangan tidur mulu.." jawab Arya.

" Za, cepet masuk. Biasanya yang di luar waktu maghrib itu setan..." ucap Arya lagi yang di balas senyuman oleh Zahra.

" Sialan... gue di samain ama setan.." ucap Reyhan kesal lalu masuk duluan.

🌤🌤🌤

Pagi hari, Zahra, Arya dan Reyhan membereskan barang - barang mereka untuk meninjau proyek dan langsung kembali ke Jakarta. Setelah memasukkan barang ke mobil mereka kembali masuk untuk sarapan.

"Bik, setelah sarapan kami lang pulang ke Jakarta. Bibik jaga Villa baik - baik ya.." ucap Arya.

" Iya mas, kami akan merawat tempat ini dengan baik.." ucap Bik Siti.

Setelah sarapan mereka langsung menuju lokasi proyek.

" Mas, ini lokasinya luas sekali...." ucap Zahra.

" Cukup untuk 200 anak..." saut Arya.

" Boss, itu orang yang akan mengerjakan proyek ini.." tunjuk Reyhan pada mobil yang baru saja datang.

" Selamat pagi pak, saya Roy yang bertanggung jawab atas proyek ini..." ucap Roy.

" Berapa lama proyek ini selesai...?" tanya Arya.

" Sekitar 6 bulan pak..." jawab Roy.

" Saya mau ini selesai dalam 4 bulan, kalau tidak sanggup kau boleh mundur dari sekarang..." ucap Arya tegas.

" Baik pak, kami akan mengerjakannya dalam 4 bulan..." jawab Roy.

" Pak Roy, bisakah anda menyisakan sedikit tanah di bagian belakang untuk taman bermain anak - anak..." tanya Zahra.

" Anda lihat dulu denahnya, seperti ini..." ucap Roy menyerahkan gambar denah yang di bawanya.

Zahra memeriksa setiap sudut gambar secara detail, supaya hasilnya lebih memuaskan. Reyhan juga ikut memperhatikan denah tersebut.

" Mas Rey, gimana kalau di tambah mushola disini. Pasti lebih bagus daripada harus keluar panti nantinya..." usul Zahra.

" Boleh juga, saya setuju. Tapi semua terserah si Boss..." jawab Reyhan.

" Kalian lagi ngapain...?" tanya Arya di sela - sela perbincangannya.

" Ehh..ini Boss, Zahra pengennya tempat ini ada taman bermain dan musholanya..." jawab Reyhan.

" Ihhh, kok aku sih..." bisik Zahra pada Reyhan.

" Ya sudah pak Roy, tambahkan taman dan musholanya. Jangan lupa waktu anda hanya 4 bulan..." ucap Arya lalu pergi dari tempat itu.

Setelah urusan selesai mereka bertiga kembali ke Jakarta. Di perjalanan mereka diam dengan pikiran masing - masing.

" Mas Arya, kenapa bangun Panti di Bogor....? Ini proyek untuk pribadi kan...?" tanya Zahra.

" Iya, makanya kamu jangan bilang siapa - siapa. Ini proyek hadiah untuk kakek. Beliau pernah bilang ingin bangun panti asuhan tapi belum terlaksana. Empat bulan lagi ulang tahun kakek yang ke-75 jadi aku ingin mewujudkan keinginannya..." ucap Arya.

" Boss, kenapa baru sekarang bikinnya...? kalau nanti nggak selesai tepat waktu gimana..?" tanya Reyhan.

" Setidaknya aku sudah berusaha. Jadi, tugas kalian berdua adalah mengawasi pembangunan panti itu. Jangan sampai gagal...!!!" ucap Arya.

" Siaaappp Boss..." teriak Zahra dan Reyhan bersamaan.

" Hissh... berisik sekali kalian..." saut Arya.

" Oh, iya...kita langsung ke kantor, tidak ada libur buat kalian..." ucap Arya lagi.

" Memangnya nggak capek boss, kami berdua capek lho..." ucap Reyhan.

" Kok bawa - bawa Zahra sih, saya sih terserah bossnya aja, Pulang syukur nggak ya nggak apa - apa..." saut Zahra.

" Huhh... nggak kasian Za, capek nih nyetir. Lho mau gantiin...?" kata Reyhan.

" Boleh aja tapi resikonya besar..." saut Zahra.

" Resiko apa...?" tanya Arya.

" Resiko kalau masuk jurang...hehehee..." jawab Zahra sambil tersenyum.

" Kamu nggak bisa nyetir mobil Za...?" tanya Arya lagi.

" Nggak..." jawab Zahra singkat.

"Rey, besok ajarin Zahra mengemudi..." perintah Arya.

" Boss, kok gue sih. Kan bisa latihan di tempat kursus...?" ucap Reyhan.

" Boleh juga, bonus lho nggak keluar bulan ini..." kata Arya.

" Hhhh...iya, nanti gue yang ajarin..." ucap Reyhan pasrah.

" Nggak usah belajar mobil deh, Zahra takut nabrak..." rengek Zahra.

" Ini perintah Za..." ucap Arya tegas.

" Baiklah...." ucap Zahra terpaksa.

Setelah perjalanan panjang mereka sampai di kantor. Mereka langsung menuju ruangan masing - masing untuk menyelesaikan pekerjaannya.

" Laper banget..." gumam Zahra.

" Za..." panggil Reyhan.

" Ada apa pak Reyhan...?" tanya Zahra sambil merebahkan kepalanya di atas meja.

" Ayo ikut keruangan Boss..." jawab Reyhan.

" Memangnya ada apa...?" tanya Zahra lagi.

" Ikut aja..." kata Reyhan menarik tangan Zahra masuk ke ruangan Arya.

" Kayak truk aja kalian, gandengan..." ucap Arya.

Zahra langsung menarik tangannya sedangkan Reyhan hanya tertawa.

" Ayo kita makan, gue udah mau pingsan rasanya..." ucap Reyhan.

" Ayo, Zahra juga udah laper..." saut Zahra.

Mereka bertiga makan dengan diam, karena sudah sangat lapar setelah perjalanan jauh.

.

.

.

TBC

.

.

.

Jangan lupa dukung terus karya Author ya.....

.

.

Episodes
1 Sendiri
2 Melihatmu menangis
3 Perkenalan
4 Janji
5 12 tahun telah berlalu
6 Menghilangkan lelah hati
7 Refreshing
8 Tugas Kampus
9 Magang
10 Sabar, Zahra...!!!
11 Berusaha untuk bertahan
12 Tetap bertahan
13 Weekend 1
14 Weekend 2
15 Weekend 3
16 Menikmati waktu bersama
17 Kembali beraktifitas
18 Mengenal keluarga Dirgantara
19 Merasakan kasih sayang orangtua
20 Menjaga hati
21 Hatiku takkan goyah
22 Semakin dekat
23 Tak bisa jauh darimu
24 Mama bikin ulah lagi
25 Kepulangan Hasan
26 Salah paham
27 Mengunjungi makam Ayah Ibu
28 Pulang ke rumah Rey
29 Pura - pura sakit
30 Jaga jarak
31 Liburan ke Bali
32 Menikmati malam di pantai
33 Menikmati malam di pantai
34 Menikmati malam di pantai
35 Terabaikan lagi
36 Kuatkanlah hatiku
37 Aku harus bisa hidup mandiri
38 Sakit
39 Maafkan aku
40 Pulang ke Jakarta
41 Kembali bekerja
42 Ke Bogor
43 Bertemu Kakek
44 Touring
45 Sore hari di penginapan
46 Pemandangan dari atas bukit
47 Berkeliling kota Bandung
48 Hari yang melelahkan
49 Persiapan ulang tahun kakek
50 Memantapkan hati
51 Menjelang peresmian panti asuhan
52 Peresmian Panti Asuhan dan Surprise untuk kakek
53 Merasa jauh
54 Rasa itu tak bisa hilang
55 Monas
56 Semakin dekat waktu bertemu dengannya
57 Sidang skripsi
58 Firasat
59 Membuat kenangan
60 Musibah
61 Bukit Kenangan
62 Membuang rasa kecewa
63 Tak ingin jauh darimu
64 Hati yang kalut
65 Kapan kau kembali
66 Setiap nafasku adalah do'a untukmu
67 Demi Mama
68 Menyelesaikan masalah
69 Ku berserah kepadaMu
70 Wisuda
71 Masa lalu Mama
72 Persiapan pernikahan
73 Tak sanggup melepasmu
74 Pernikahan
75 Pernikahan (2)
76 Bertahanlah
77 Sadar
78 Menghirup udara pagi
79 Pulang ke rumah Mama Ririn
80 Melelahkan
81 Reyhan & Alina
82 Hatiku sedang bahagia
83 Menikmati suasana malam hari
84 Sepi tanpamu
85 Rindu bertemu
86 Mencari kesibukan
87 Apa yang sebenarnya terjadi...?
88 Mengungkap masa lalu
89 Bersama keluarga
90 Seperti ada yang hilang
91 Liburan bersama
92 Berjalan bersamamu
93 Bermain di pantai
94 Pantai di pagi hari
95 Kembali ke kantor
96 Hukuman
97 Semakin ku sayang padamu
98 Mengunjungi Panti
99 Menuju bukit kenangan
100 Rangkaian Cinta di Bukit Kenangan
101 Merindukanmu
102 Hadiah terindah
103 Masalah
104 Maaf
105 Asisten untuk Fahri
106 Sepi tanpamu
107 Pulang
108 Permintaan Mama
109 Rencana Pernikahan
110 Cemburu
111 Lamaran
112 Menanti hari bahagia
113 Malam sebelum pernikahan
114 Hari Bahagia
115 Hari Bahagia
116 Resepsi pernikahan
117 Indahnya bersama kekasih halal
118 Kejutan tak terduga
119 Kita adalah saudara
120 Bahagia bersamamu
121 Merangkai mimpi di Bukit Kenangan
122 Buah Cinta
123 Kebahagiaan kita
124 Keinginan anak atau bundanya...?
125 Sabar Arya....!!!
126 Menanti hadirmu
127 Anugerah terindah
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Sendiri
2
Melihatmu menangis
3
Perkenalan
4
Janji
5
12 tahun telah berlalu
6
Menghilangkan lelah hati
7
Refreshing
8
Tugas Kampus
9
Magang
10
Sabar, Zahra...!!!
11
Berusaha untuk bertahan
12
Tetap bertahan
13
Weekend 1
14
Weekend 2
15
Weekend 3
16
Menikmati waktu bersama
17
Kembali beraktifitas
18
Mengenal keluarga Dirgantara
19
Merasakan kasih sayang orangtua
20
Menjaga hati
21
Hatiku takkan goyah
22
Semakin dekat
23
Tak bisa jauh darimu
24
Mama bikin ulah lagi
25
Kepulangan Hasan
26
Salah paham
27
Mengunjungi makam Ayah Ibu
28
Pulang ke rumah Rey
29
Pura - pura sakit
30
Jaga jarak
31
Liburan ke Bali
32
Menikmati malam di pantai
33
Menikmati malam di pantai
34
Menikmati malam di pantai
35
Terabaikan lagi
36
Kuatkanlah hatiku
37
Aku harus bisa hidup mandiri
38
Sakit
39
Maafkan aku
40
Pulang ke Jakarta
41
Kembali bekerja
42
Ke Bogor
43
Bertemu Kakek
44
Touring
45
Sore hari di penginapan
46
Pemandangan dari atas bukit
47
Berkeliling kota Bandung
48
Hari yang melelahkan
49
Persiapan ulang tahun kakek
50
Memantapkan hati
51
Menjelang peresmian panti asuhan
52
Peresmian Panti Asuhan dan Surprise untuk kakek
53
Merasa jauh
54
Rasa itu tak bisa hilang
55
Monas
56
Semakin dekat waktu bertemu dengannya
57
Sidang skripsi
58
Firasat
59
Membuat kenangan
60
Musibah
61
Bukit Kenangan
62
Membuang rasa kecewa
63
Tak ingin jauh darimu
64
Hati yang kalut
65
Kapan kau kembali
66
Setiap nafasku adalah do'a untukmu
67
Demi Mama
68
Menyelesaikan masalah
69
Ku berserah kepadaMu
70
Wisuda
71
Masa lalu Mama
72
Persiapan pernikahan
73
Tak sanggup melepasmu
74
Pernikahan
75
Pernikahan (2)
76
Bertahanlah
77
Sadar
78
Menghirup udara pagi
79
Pulang ke rumah Mama Ririn
80
Melelahkan
81
Reyhan & Alina
82
Hatiku sedang bahagia
83
Menikmati suasana malam hari
84
Sepi tanpamu
85
Rindu bertemu
86
Mencari kesibukan
87
Apa yang sebenarnya terjadi...?
88
Mengungkap masa lalu
89
Bersama keluarga
90
Seperti ada yang hilang
91
Liburan bersama
92
Berjalan bersamamu
93
Bermain di pantai
94
Pantai di pagi hari
95
Kembali ke kantor
96
Hukuman
97
Semakin ku sayang padamu
98
Mengunjungi Panti
99
Menuju bukit kenangan
100
Rangkaian Cinta di Bukit Kenangan
101
Merindukanmu
102
Hadiah terindah
103
Masalah
104
Maaf
105
Asisten untuk Fahri
106
Sepi tanpamu
107
Pulang
108
Permintaan Mama
109
Rencana Pernikahan
110
Cemburu
111
Lamaran
112
Menanti hari bahagia
113
Malam sebelum pernikahan
114
Hari Bahagia
115
Hari Bahagia
116
Resepsi pernikahan
117
Indahnya bersama kekasih halal
118
Kejutan tak terduga
119
Kita adalah saudara
120
Bahagia bersamamu
121
Merangkai mimpi di Bukit Kenangan
122
Buah Cinta
123
Kebahagiaan kita
124
Keinginan anak atau bundanya...?
125
Sabar Arya....!!!
126
Menanti hadirmu
127
Anugerah terindah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!