Refreshing

Setelah menerima telfon dari Zahra, Ferdi langsung bergegas menuju parkiran. Dengan wajah lesu Ferdi segera masuk ke dalam mobil diikuti oleh Zahra di sampingnya. Zahra memperhatikan Ferdi yang sedari tadi hanya diam saja.

" Mas, kita mau kemana lagi...?" tanya Zahra.

"Terserah kamu aja, aku ikut.." jawab Ferdi.

" Kalau mas Ferdi lagi nggak mood gini, mending kita pulang aja. Istirahat di rumah aja, biar besok bisa aktifitas dengan fresh..." kata Zahra.

" Aku nggak mau pulang, kita keliling aja sampai pagi ya...?" ajak Ferdi.

" Tapi kan besok kita harus kerja mas...? jangan patah semangat. Besok Zahra cariin gantinya Nadine..." ucap Zahra sambil tersenyum.

" Mas nggak mau lagi cari pacar, asal kamu ada di samping aku aja Mas udah ufah cukup..." ucap Ferdi serius.

" Jangan bicara seperti itu, nanti kalau sudah waktunya jodoh itu pasti datang tanpa kita duga sebelumnya..." saut Zahra.

Setelah lama saling diam, akhirnya Zahra punya ide untuk menghibur Ferdi. " Mas, kita pergi ke suatu tempat yang sangat menyenangkan yuk...?" pinta Zahra.

" Mau kemana Za...? " tanya Ferdi.

" Udah, jalan dulu aja. Nanti Zahra kasih tahu...." saut Zahra.

"Ok, kali ini mas nurut aja sama kamu...." kata Ferdi.

Beberapa saat kemudian, mereka sampai di sebuah Pasar Malam. Ferdi sangat heran mengapa Zahra mengajaknya ke tempat seramai ini. Zahra menggandeng lengan Ferdi supaya mereka tidak terpisah.

" Mas kita naik permainan itu yuk....? pinta Zahra.

" Kayak anak kecil aja Za, main begituan....malu sama umur...!!" tolak Ferdi.

" Kita coba dulu, pasti mas Ferdi ketagihan. Zahra yakin mas Ferdi akan suka..." rengek Zahra.

" Baiklah, kita coba apa salahnya...." jawab Ferdi.

Setelah membeli tiket, Mereka berdua naik ke wanana yang mereka pilih. Zahra sangat senang, namun Ferdi agak gugup karena ini adalah pertama kalinya dia pergi ke Pasar Malam. Sejenak Ferdi memejamkan mata saat berada diatas wahana karena gugup. Zahra yang tak sengaja melihat Ferdi memejamkan mata langsung mengambil ponsel di dalam tasnya lalu mengambil gambar - gambar Ferdi. Sebelum Ferdi membuka mata, Zahra buru - buru menyimpan kembali ponselnya.

" Mas Ferdi takut...?" tanya Zahra.

" Nggak, siapa yang takut. Aku cuma lagi menikmati suasana saja. Ternyata ini tidak seburuk yang aku pikirkan. Ini sangat menyenangkan..." ungkap Ferdi.

" Nanti kita coba wahana yang lain ya Mas....? pinta Zahra.

" Boleh, kita akan main sepuasnya malam ini..." saut Ferdi yang sudah mulai melupakan kesedihannya.

"Siapp Boss, kita akan bersenang - senang malam ini..."ucap Zahra.

Tak terasa sudah jam sebelas malam. Mereka berdua segera ke parkiran untuk beristirahat di mobil.

" Mas, Zahra laper. Kita makan dulu ya sebelum pulang...?" pinta Zahra.

" Kamu mau makan apa....? Jangan jauh - jauh, cari deket - deket sini aja makannya..." saut Ferdi.

" Kita makan nasi goreng aja di depan sana...." jawab Zahra.

Setelah menemukan tempat makan, mereka langsung makan dengan lahap. Selesai makan mereka langsung pulang karena sudah sangat lelah.

Ferdi mengantar Zahra sampai di depan pintu.

" Mas Ferdi hati - hati di jalan, langsung pulang dan istirahat..." ucap Zahra.

" Iya, kamu juga masuk sana istirahat udah malam. Assalamu'alaikum..." kata Ferdi.

" Wa'alaikumsalam...." jawab Zahra.

Zahra langsung menutup pintu setelah mobil Ferdi tak terlihat lagi.

Pukul lima pagi Zahra terbangun karena alarm di ponselnya berdering. Zahra bergegas bangun untuk sholat shubuh dan membuat sarapan. Tak terasa sudah setengah tujuh Zahra langsung bersiap - siap berangkat kerja. Sampai di tempat kerja, Zahra langsung masuk untuk mengganti pakaiannya dengan seragam kerja. Namun, baru beberapa langkah Ferdi sudah memanggilnya.

" Za, temenin aku pergi ya...?"

" Mas Ferdi tidur disini semalam. Kenapa nggak pulang? Pasti belum mandi...." omel Zahra.

" Jangan berisik, ayo keruanganku dulu..." kata Ferdi.

Zahra langsung mengikuti Ferdi masuk ke ruang kerjanya.

" Kamu tunggu disini, jangan kemana - mana. Aku mau mandi dulu..." kata Ferdi.

" Hmmm..." jawab Zahra singkat.

Setelah selesai bersiap - siap Ferdi menghampiri Zahra yang sedang duduk di sofa.

" Ayo berangkat, keburu siang...." ujar Ferdi.

" Kita mau kemana, aku kan harus kerja Mas...?" tanya Zahra.

" Nggak usah banyak tanya, ikut aja. Siapa yang melarangku untuk mengajakmu pergi.." saut Ferdi.

" Baiklah, andalah penguasa disini..." kata Zahra pasrah.

Akhirnya mereka pergi juga setelah lelah berdebat. Selama perjalanan, mereka saling diam. Zahra tak ingin berdebat lagi. Dua jam perjalanan, mereka sampai di pantai. Zahra sangat terkejut karena pemandangan yang di depannya sangatlah indah.

" Mas Ferdi, kenapa mengajakku ke tempat ini..." kata Zahra.

" Aku ingin kamu menemaniku untuk mencari ketenangan disini.." saut Ferdi.

" Terimakasih ya Mas udah ngajak Zahra datang kesini..." ucap Zahra.

" Justru aku yang berterimakasih sama kamu, selama ini sudah menemani aku di saat senang dan susah..." saut Ferdi sambil menatap lautan di depannya.

Seharian Zahra dan Ferdi bermain - main di pantai. Mereka seperti anak kecil berlarian di sepanjang pantai. Tak terasa senja sudah mulai nampak.

" Za, udah sore. Pulang yuk...?" ajak Ferdi.

" Sebentar Mas, Zahra pengen nonton matahari tenggelam di balik lautan itu. Pasti sangat indah..." saut Zahra sambil tersenyum.

" Ya sudah, kita tunggu aja sebentar lagi. Tanggung juga udah mau maghrib..." kata Ferdi.

Waktu yang di tunggu tiba, Zahra sangat senang bisa melihat matahari tenggelam seperti tertelan lautan.

" Mas, ini indah sekali.... terimakasih ya...?" ucap Zahra sambil menggandeng tangan Ferdi.

" Iya, aku juga sangat senang hari ini. Terimakasih sudah menemaniku. Ayo pulang sekarang, biar tak terlalu malam sampai rumah..." kata Ferdi.

Karena sangat lelah, Zahra tertidur di perjalanan. Ferdi tak mau mengganggunya, di biarkannya Zahra tidur. Ferdi mengambil jaketnya di jok belakang dan pakai untuk menyelimuti tubuh Zahra.

" Terimakasih Za, kamu adalah gadis terbaik yang pernah ku kenal. Aku bingung sendiri, kenapa aku tak bisa jatuh cinta denganmu. Aku hanya bisa menganggapmu menjadi adikku. Selamanya kita akan jadi saudara..." gumam Ferdi sambil membelai puncak kepala Zahra yang sedang tertidur lelap.

Tak terasa dua jam perjalanan berlalu. Ferdi sudah sampai di depan tempat kost Zahra. Namun, tak ada tanda - tanda Zahra bangun dari tidurnya. Kemudian Ferdi membangunkan Zahra dengan mengacak -acak rambut Zahra.

" Hmmmm... siapa sih ini ganggu aja orang lagi tidur..." gumam Zahra yang masih memejamkan matanya.

" Bangun Za, kita udah sampai. Betah sekali kamu tidur..." ucap Ferdi.

"Eh, kita udah sampai ya Mas...." ucap Zahra kaget.

" Udah sana masuk, lanjutin tidurnya..." saut Ferdi.

" Hmmm...iya, makasih ya Mas buat hari ini. Zahra seneng banget bisa menikmati pantai hari ini...." kata Zahra sambil tersenyum.

" Iya, udah sana masuk. Besok jangan sampai telat masuk kerja..." ucap Ferdi.

" Siapp Boss, besok Zahra pasti akan datang tepat waktu. Assalamu 'alaikum....hati - hati di jalan " ucap Zahra.

" Wa 'alaikum salam...." jawab Ferdi.

Terpopuler

Comments

adi surya saputra

adi surya saputra

bagus loh thor ceritanya aq dukung kamu kak..semangat😊😊

2021-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 Sendiri
2 Melihatmu menangis
3 Perkenalan
4 Janji
5 12 tahun telah berlalu
6 Menghilangkan lelah hati
7 Refreshing
8 Tugas Kampus
9 Magang
10 Sabar, Zahra...!!!
11 Berusaha untuk bertahan
12 Tetap bertahan
13 Weekend 1
14 Weekend 2
15 Weekend 3
16 Menikmati waktu bersama
17 Kembali beraktifitas
18 Mengenal keluarga Dirgantara
19 Merasakan kasih sayang orangtua
20 Menjaga hati
21 Hatiku takkan goyah
22 Semakin dekat
23 Tak bisa jauh darimu
24 Mama bikin ulah lagi
25 Kepulangan Hasan
26 Salah paham
27 Mengunjungi makam Ayah Ibu
28 Pulang ke rumah Rey
29 Pura - pura sakit
30 Jaga jarak
31 Liburan ke Bali
32 Menikmati malam di pantai
33 Menikmati malam di pantai
34 Menikmati malam di pantai
35 Terabaikan lagi
36 Kuatkanlah hatiku
37 Aku harus bisa hidup mandiri
38 Sakit
39 Maafkan aku
40 Pulang ke Jakarta
41 Kembali bekerja
42 Ke Bogor
43 Bertemu Kakek
44 Touring
45 Sore hari di penginapan
46 Pemandangan dari atas bukit
47 Berkeliling kota Bandung
48 Hari yang melelahkan
49 Persiapan ulang tahun kakek
50 Memantapkan hati
51 Menjelang peresmian panti asuhan
52 Peresmian Panti Asuhan dan Surprise untuk kakek
53 Merasa jauh
54 Rasa itu tak bisa hilang
55 Monas
56 Semakin dekat waktu bertemu dengannya
57 Sidang skripsi
58 Firasat
59 Membuat kenangan
60 Musibah
61 Bukit Kenangan
62 Membuang rasa kecewa
63 Tak ingin jauh darimu
64 Hati yang kalut
65 Kapan kau kembali
66 Setiap nafasku adalah do'a untukmu
67 Demi Mama
68 Menyelesaikan masalah
69 Ku berserah kepadaMu
70 Wisuda
71 Masa lalu Mama
72 Persiapan pernikahan
73 Tak sanggup melepasmu
74 Pernikahan
75 Pernikahan (2)
76 Bertahanlah
77 Sadar
78 Menghirup udara pagi
79 Pulang ke rumah Mama Ririn
80 Melelahkan
81 Reyhan & Alina
82 Hatiku sedang bahagia
83 Menikmati suasana malam hari
84 Sepi tanpamu
85 Rindu bertemu
86 Mencari kesibukan
87 Apa yang sebenarnya terjadi...?
88 Mengungkap masa lalu
89 Bersama keluarga
90 Seperti ada yang hilang
91 Liburan bersama
92 Berjalan bersamamu
93 Bermain di pantai
94 Pantai di pagi hari
95 Kembali ke kantor
96 Hukuman
97 Semakin ku sayang padamu
98 Mengunjungi Panti
99 Menuju bukit kenangan
100 Rangkaian Cinta di Bukit Kenangan
101 Merindukanmu
102 Hadiah terindah
103 Masalah
104 Maaf
105 Asisten untuk Fahri
106 Sepi tanpamu
107 Pulang
108 Permintaan Mama
109 Rencana Pernikahan
110 Cemburu
111 Lamaran
112 Menanti hari bahagia
113 Malam sebelum pernikahan
114 Hari Bahagia
115 Hari Bahagia
116 Resepsi pernikahan
117 Indahnya bersama kekasih halal
118 Kejutan tak terduga
119 Kita adalah saudara
120 Bahagia bersamamu
121 Merangkai mimpi di Bukit Kenangan
122 Buah Cinta
123 Kebahagiaan kita
124 Keinginan anak atau bundanya...?
125 Sabar Arya....!!!
126 Menanti hadirmu
127 Anugerah terindah
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Sendiri
2
Melihatmu menangis
3
Perkenalan
4
Janji
5
12 tahun telah berlalu
6
Menghilangkan lelah hati
7
Refreshing
8
Tugas Kampus
9
Magang
10
Sabar, Zahra...!!!
11
Berusaha untuk bertahan
12
Tetap bertahan
13
Weekend 1
14
Weekend 2
15
Weekend 3
16
Menikmati waktu bersama
17
Kembali beraktifitas
18
Mengenal keluarga Dirgantara
19
Merasakan kasih sayang orangtua
20
Menjaga hati
21
Hatiku takkan goyah
22
Semakin dekat
23
Tak bisa jauh darimu
24
Mama bikin ulah lagi
25
Kepulangan Hasan
26
Salah paham
27
Mengunjungi makam Ayah Ibu
28
Pulang ke rumah Rey
29
Pura - pura sakit
30
Jaga jarak
31
Liburan ke Bali
32
Menikmati malam di pantai
33
Menikmati malam di pantai
34
Menikmati malam di pantai
35
Terabaikan lagi
36
Kuatkanlah hatiku
37
Aku harus bisa hidup mandiri
38
Sakit
39
Maafkan aku
40
Pulang ke Jakarta
41
Kembali bekerja
42
Ke Bogor
43
Bertemu Kakek
44
Touring
45
Sore hari di penginapan
46
Pemandangan dari atas bukit
47
Berkeliling kota Bandung
48
Hari yang melelahkan
49
Persiapan ulang tahun kakek
50
Memantapkan hati
51
Menjelang peresmian panti asuhan
52
Peresmian Panti Asuhan dan Surprise untuk kakek
53
Merasa jauh
54
Rasa itu tak bisa hilang
55
Monas
56
Semakin dekat waktu bertemu dengannya
57
Sidang skripsi
58
Firasat
59
Membuat kenangan
60
Musibah
61
Bukit Kenangan
62
Membuang rasa kecewa
63
Tak ingin jauh darimu
64
Hati yang kalut
65
Kapan kau kembali
66
Setiap nafasku adalah do'a untukmu
67
Demi Mama
68
Menyelesaikan masalah
69
Ku berserah kepadaMu
70
Wisuda
71
Masa lalu Mama
72
Persiapan pernikahan
73
Tak sanggup melepasmu
74
Pernikahan
75
Pernikahan (2)
76
Bertahanlah
77
Sadar
78
Menghirup udara pagi
79
Pulang ke rumah Mama Ririn
80
Melelahkan
81
Reyhan & Alina
82
Hatiku sedang bahagia
83
Menikmati suasana malam hari
84
Sepi tanpamu
85
Rindu bertemu
86
Mencari kesibukan
87
Apa yang sebenarnya terjadi...?
88
Mengungkap masa lalu
89
Bersama keluarga
90
Seperti ada yang hilang
91
Liburan bersama
92
Berjalan bersamamu
93
Bermain di pantai
94
Pantai di pagi hari
95
Kembali ke kantor
96
Hukuman
97
Semakin ku sayang padamu
98
Mengunjungi Panti
99
Menuju bukit kenangan
100
Rangkaian Cinta di Bukit Kenangan
101
Merindukanmu
102
Hadiah terindah
103
Masalah
104
Maaf
105
Asisten untuk Fahri
106
Sepi tanpamu
107
Pulang
108
Permintaan Mama
109
Rencana Pernikahan
110
Cemburu
111
Lamaran
112
Menanti hari bahagia
113
Malam sebelum pernikahan
114
Hari Bahagia
115
Hari Bahagia
116
Resepsi pernikahan
117
Indahnya bersama kekasih halal
118
Kejutan tak terduga
119
Kita adalah saudara
120
Bahagia bersamamu
121
Merangkai mimpi di Bukit Kenangan
122
Buah Cinta
123
Kebahagiaan kita
124
Keinginan anak atau bundanya...?
125
Sabar Arya....!!!
126
Menanti hadirmu
127
Anugerah terindah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!