Sudah beberapa saat aku duduk di bawah pohon besar ini. Aku merasa sangat nyaman hingga tak sadar aku mulai tertidur dengan sangat damai. Namun, tidak lama aku terbangun dari tidurku saat mendengar ada seseorang yang berteriak sangat kencang. Aku melihat sekeliling mencari arah sumber suara tersebut. Aku kaget melihat ada seorang gadis yang sedang menangis di atas sebuah batu besar.
Sebenarnya aku ingin mendekatinya, namun aku merasa ragu karena dia terlihat sangat sedih dan terus menangis. Aku sangat penasaran kenapa disini ada seorang gadis kecil sendirian sedang menangis padahal tempat ini jauh dari pemukiman warga.
"Kenapa aku merasa jadi merinding seperti ini. Apa jangan - jangan itu bukan orang...." gumamku merasa takut. Dalam hati aku selalu berdo'a semoga itu benar - benar seorang gadis kecil bukan makhluk yang tak kasat mata.
Lama sekali aku memperhatikannya, gadis itu tak juga beranjak dari tempat itu padahal hari sudah mulai senja. Gadis itu masih saja menangis sambil menatap langit yang mulai kemerahan.
Sebenarnya aku ingin pergi dari bukit ini, tapi aku merasa tidak tega melihat gadis itu disini sendirian. Aku terus mengawasinya dari bawah pohon ini. Aku takut dia nekat loncat ke dasar jurang. " Kenapa aku berpikir kalau dia ingin mengakhiri hidupnya, lagian itu juga bukan urusanku. Terserah dia mau melakukan apa saja....".
Aku yang biasanya tak pernah peduli pada orang lain merasa sangat iba melihat tangisan seorang gadis kecil. Ingin sekali aku mendekatinya, namun aku takut dia nanti malah pergi. " Ya Allah, apa yang harus aku lakukan...?. Bahkan aku tak pernah bicara dengan seorang perempuan, semua temanku laki -laki. Hanya mama perempuan satu - satunya yang dekat denganku...."
Aku bingung sekarang harus melakukan apa. Ingin pergi tapi ragu untuk meninggalkan dia sendiri disini. Kalau aku tetap disini mau sampai kapan menunggu dia berhenti menangis. "Aku harus mencari cara supaya dia cepat pergi dari sini, tapi bagaimana caranya....? gumamku sambil terus mencari cara untuk membuat gadis itu pulang kerumahnya.
"Apa aku pura - pura jadi hantu saja biar dia takut dan lari pulang kerumahnya...? tapi kalau dia malah pingsan gimana? mana mungkin aku kuat menggendongnya sampai ke bawah bukit. Umurku baru 12 tahun mana mungkin aku sanggup menggendongnya. Apa di seret saja ya...? tapi nanti di kira membunuhnya...." aku terus bergumam tidak jelas, pikiranku sudah mulai kacau.
"Ya Allah bantulah aku menyelesaikan semua ini sebelum langit berubah menjadi semakin gelap...". Dalam hati aku selalu berdo'a meminta pertolongan pada Sang Pencipta.
Karena langit sudah mulai gelap aku berjalan mulai mendekat kearahnya " Ya Allah, semoga dia benar - benar manusia...." gumamku sambil terus berjalan pelan. Belum sepuluh langkah aku berjalan gadis itu menoleh kearahku dengan menajamkan penglihatannya sambil sesekali menyeka airmatanya. Dia kaget melihat ada orang lain di bukit ini. Gadis itu segera berdiri dan beranjak ingin pergi dari tempat itu.
Aku bingung mau melakukan apa, sepertinya gadis itu kaget dan merasa takut dengan kehadiranku. Dengan sedikit ragu aku berjalan mulai mendekat ke tempat gadis itu berdiri. Dia sedikit melangkah mundur saat jarak kami sudah mulai dekat. Dia ingin lari saat aku sudah berada di hadapannya. Beberspa langkah dia melangkah mundur dariku, tiba - tiba aku memberanikan diri memanggilnya.
"Hai........"
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Hanna Devi
jejak ku 😀
2021-02-18
1
HIATUS
Lanjut 😍
2021-02-17
1