"Tuan besar, apakah nona muda Ariana memang harus menikah di usianya yang masih muda, bukankah nona juga masih kuliah?"
Mendengar pertanyaan itu membuat tuan Adijaya mendengus kesal, "Apakah dia putrimu? Aku yang lebih berhak mengatur hidupnya!"
Deg!
Kedua kaki Ariana terasa lemah, dia terduduk di lantai sembari menundukkan wajahnya di antara dua kakinya yang ditekuk.
Mama? Mengapa mama meninggalkan Ariana sendirian di rumah ini? Mama ada di mana sekarang? Ariana ingin bertemu.
Tak terasa air matanya pun menetes.
Di dalam mobil Sena yang merasa sudah terlalu lama menunggu, akhirnya dia, pun, menekan klakson sehingga terdengar nyaring sampai ke dalam rumah.
Tin! Tin!
Ariana pun terkesiap saat mendengar bunyi klakson itu, dia pun beranjak dari duduknya dan bergegas naik menapaki anak tangga menuju lantai dua, untuk mengambil tasnya yang ia letakkan di atas nakas.
Sembari menapaki anak tangga, Ariana mengusap air matanya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Obrolan di dalam ruang kerja itu pun masih berlanjut, bi Laurance benar-benar merasa kasihan atas beban yang harus ditanggung oleh Nona muda Ariana.
Bagaimanapun juga Ariana tetaplah anak kandung Tuan besarnya, dan, tidak sepatutnya pria yang sedang duduk dengan wajah angkuh di hadapannya itu bisa bersikap lebih bijak lagi. Memaksa putrinya sendiri untuk menikah, tak ada satupun orang di rumah ini yang tahu apa alasan yang sebenarnya terkecuali papa dan Reykhel.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah mengambil tas kuliah Ariana pun, mempercepat langkahnya menuruni anak tangga dan keluar dari rumah, dia membuka pintu mobil bagian samping depan, "Maaf membuat Kakak menunggu," seru Ariana sembari memakai sabuk pengaman nya.
Sena pun menggeleng, "Ya, berikutnya jangan seperti ini. Lihat sudah lima belas menit lebih aku menunggu dirimu hanya untuk mengambil tas?"
"Maafkan aku, Kak, sebagai permintaan maaf ku bagaimana jika aku mentraktir Kakak?!"
Sena yang mendengarnya pun langsung melirik dengan wajah tak percaya, "Hah?" lalu Sena kembali menggeleng dengan tatapan memandang sebelah mata kepada Ariana, sang adik.
"Memangnya kau punya uang dari mana untuk mentraktirku? Lagi pula bukannya papa hanya memberimu uang jajan secukupnya, dan untuk pembayaran uang kuliah juga papa, kan, langsung memberikannya ke pihak kampus?"
sebenarnya Ariana anak yang mandiri, dia akan menawarkan jasa kepada teman-temannya untuk mengerjakan tugas kuliah. Jadi, dia pun memiliki uang tabungannya sendiri.
"Aku menyisihkan sebagian Kak, bagaimana? Apakah kakak bersedia?"
"Well, terserah saja... tapi aku yang menentukan tempatnya."
Tak lama kemudian mobil Mereka pun melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan pelataran.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di kediaman tuan muda Reykhel, pagi ini suasana aktivitas berjalan sebagaimana mestinya. Para pelayan sudah mengerti dengan tugas apa saja yang harus mereka lakukan tanpa disuruh ataupun diperintah lagi.
"Selamat pagi tuan muda Rey?" seru pak Jang si kepala pelayan rumah ini.
Tuan muda mengangguk dia meletakkan tas kerjanya di atas meja makan, membiarkan pak Jang menarik kursi untuknya.
Tuan muda Rey, pun, duduk di kursinya dan seorang pelayan mulai menyiapkan sarapannya. Sungguh-sungguh kehidupan yang bertolak belakang. Ariana si gadis penyederhanaan dan mandiri, sedangkan Reykhel adalah pria yang biasa dilayani, terlayani, memiliki banyak kekuasaan dan banyak harta.
Apapun bisa ia dapatkan dengan sekali ketukan jari, "Pak Jang, apakah Jackson masih belum datang?"
Pak Jang pun menggeleng, "Belum Tuan, mungkin sebentar lagi tuan Jackson akan sampai, apakah Tuan muda memerlukan sesuatu?"
Reykhel menggeleng pelan, "Pergilah, dan lanjutkan kembali pekerjaanmu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Ida Lailamajenun
Rey manusia kulkas tar Ariana jd PLN nya.khn klau mati lampu kulkas cair bag freezer nya😁😁
2021-12-21
0
Hani Hanifah
maaf Thor hanya sebuah pertanyaan kenapa kata2nya ada yg diulang2
2021-11-15
3
ry@_cEbRetzz
smpek sini masih bingung alurnya
2021-10-17
0