Ariana kini memasuki ruangan VVIP, dia terkejut saat pintu ruangan tertutup. Spontan Ariana mengelus dada.
"Putri Adijaya?" seru seorang pria yang tengah berdiri membelakanginya, dia lah tuan muda Rey yang di maksud papa.
Tuan muda sedang menikmati pemandangan kota dari balik jendela kaca yang besar, rasa-rasanya itu bukanlah lagi jendela, melainkan sebuah dinding raksasa yang membuat mata bisa memandang pemandangan indah.
"I- iya Tuan muda, sa- saya Ariana... salam kenal Tuan."
Rey mendecih, "Cih! Bangga sekali kau memperkenalkan nama mu?"
Ariana memilih diam, tak ingin mendebatkannya.
Terlihat jelas guratan emosinya, "Karena saya adalah orang yang terpilih untuk menikah dengan anda, Tuan muda."
Rey menyeringai, "Dejavu!" diam sejenak, lalu Rey membalikkan tubuhnya untuk menatap tajam pada Ariana.
Kedua tangan yang tadinya berada di dalam saku celana, pun, Rey mengeluarkan tangan kirinya dan memanggil Ariana dengan gerakkan jari tengahnya.
Astaga, huh! Menyebalkan sekali si Tuan muda itu. Bagaimana bisa dia memperlakukan seseorang dengan cara yang tak manusiawi?
"Tuan memanggil anda, Nona," seru Jackson, sang sekretaris alias si manusia kulkas.
Ariana yang geram pun, rasanya ingin sekali mematahkan leher tuan Rey.
Tetapi demi papa, dia harus bersabar.
Ariana mengangguk sembari melangkahkan kakinya mendekati Tuan muda. Sekiranya jarak di antara keduanya hanya menyisakan setengah lengan saja.
Manik biru Rey menatap tajam pada wajah manis Ariana, lalu dia menaikkan satu alisnya dengan seringaian yang menyebalkan.
Rey memang tak tahu malu dan lidahnya terkenal kejam terhadap siapapun dan apapun yang tak ia sukai, dia sedikit menundukkan tubuhnya agar sejajar dengan tinggi tubuh Ariana yang hanya sebatas bahunya.
Rey mendekatkan bibirnya di telinga Ariana, hal itu spontan membuatnya terkejut dan ingin memundurkan langkahnya.
Namun, Rey dengan cepat meraih pinggang gadis itu lalu menahannya dengan kuat.
"Bagaimana jika aku menguji tubuhmu di atas ranjang? Anggap saja sebagai DP."
Seketika Ariana menahan tangisnya, dia tak pernah di perlakukan sehina ini.
Ariana menundukkan pandangannya, dan Rey mulai meraba punggungnya.
Tubuh Ariana bergetar, disaat rasa cemas dan khawatirnya melanda.
Tak seberapa lama terdengar suara tawa dari mulut Rey, "Hahaha..." dia menganggap gadis itu sebagai sebuah lelucon.
Bruk!
"Aaaaahh!" Ariana meringis kesakitan.
Rey menghempaskan tubuh mungil Ariana ke lantai, sling bag yang jatuh di dekatnya pun langsung di tendang sekuat mungkin oleh kaki jenjang Rey.
"Kau pikir aku sudi melakukannya, hah?" lalu Rey menatap sinis padanya.
hari ini dia telah membuat seorang wanita menangis, karenanya, dia tak pernah memikirkan perasaannya yang telah di hina dan di lecehkan seperti ini.
Lalu Rey pun berjongkok, kembali menyesuaikan tinggi tubuhnya dengan Ariana yang terduduk di lantai.
Dia mencengkeram kuat rahangnya, "Hanya wanita yang berasal dari keluarga yang nyaris jatuh miskin, berani sekali kau mengharapkan hal yang seperti itu dariku!"
"Emh!" Kepala Ariana bahkan sampai terdorong ke belakang saat Rey menghempaskan nya, kedua tangannya terkepal erat dengan buliran air matanya yang menetes.
Harga dirinya telah terhina, dia menatap punggung Rey yang mulai menjauh mendekati pintu.
"Jackson! Siapkan pernikahan super megah untuk menyambut nyonya muda!"
Jackson pun mengangguk, "Baik, Tuan muda Rey."
Manik silver Jackson menatap tajam ke arah Ariana, membuatnya seolah telah menjadi target yang terkunci.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Novie Achadini
sadis nggak manusiawi
2021-12-27
0
Ida Lailamajenun
jgn meremehkan harga diri perempuan Rey,nanti omonganmu malah jd Boomerang buat dirimu sendiri.dan ingat dirimu punya author klu author berkehendak sekejap aja dirimu bisa bucin akut ke Ariana.
2021-12-21
0
Olla Tulandi Jom
Rey aksn bucin ke ariana heheeee othor
2021-11-15
0